Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Athaya Rofifah Fajriah; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Atik Nurwahyuni, Yulia Fitriani
Abstrak:
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi penyebab utama kunjungan layanan kesehatan primer di Indonesia. Data menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan ISPA, baik pada Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) maupun Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dengan rata-rata tahunan masing-masing sebesar 3,7 juta dan 19,3 juta kunjungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor sosiodemografi individu (usia, jenis kelamin, segmentasi peserta, kelas rawat) serta faktor keehatan lingkungan tingkat kabupaten/kota (kepadatan penduduk, tempat tinggal, curah hujan, suhu rata-rata, kelembapan udara, dan kecepatan angin) dan tingkat provinsi (ISPU) terhadap jumlah kunjungan ISPA di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) rawat jalan Program JKN tahun 2023. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan unit analisis individu dan agregat wilayah. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel usia, jenis kelamin, segmentasi peserta, kelas rawat, kepadatan penduduk, tempat tinggal, suhu, kelembapan relatif, dan ISPU memiliki hubungan yang signifikan secara statistik terhadap kunjungan ISPA di FKTP lebih dari sekali. Pada analisis multivariat, faktor usia, segmentasi peserta, kepadatan penduduk, suhu, dan kecepatan angin berhubungan secara signifikan dengan kunjungan peserta ISPA ke FKTP. Variabel yang paling berpengaruh dalam model ini adalah usia balita. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan multi-level dalam upaya pengendalian ISPA melalui intervensi berbasis individu dan lingkungan.
Acute Respiratory Infections (ARI) remain a leading cause of visits to primary healthcare services in Indonesia. Data show an increase in ARI visits, both inpatient and outpatient at the primary level, with an average annual total of 3.7 million and 19.3 million visits, respectively. This study aims to analyze the relationship between individual sociodemographic factors (age, gender, participant segmentation, and treatment class), environmental health factors at the district/city level (population density, residence type, rainfall, average temperature, humidity, and wind speed), and provincial level factors (Air Pollution Standard Index, ISPU) on the number of ARI visits to Primary Healthcare Facilities (FKTP) outpatient services under the JKN program in 2023. This quantitative study uses a cross-sectional design, with individual and regional aggregate units of analysis. Bivariate analysis results show that age, gender, participant segmentation, treatment class, population density, residence, temperature, relative humidity, and ISPU have a statistically significant relationship with ARI visits to FKTP more than once. Multivariate analysis further reveals that age, participant segmentation, population density, temperature, and wind speed are significantly associated with ARI visits to FKTP. The most influential variable in the model is the age group of children under five. These findings highlight the importance of a multi-level approach in controlling ARI through both individual and environmentbased interventions.
Read More
S-12001
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kenya Puspita Lindri; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Popy Yuniar, Yulia Fitriani, Renta Nilawati Sibagariang
Abstrak: Permasalahan yang dihadapi oleh BBPK Jakarta berdasarkan prastudi di lapangan pada kegiatan evaluasi pasca pelatihan saat ini adalah besarnya biaya yang dibutuhkan dan waktu proses yang lama dalam kegiatan evaluasi pasca pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Model Sistem Informasi Evaluasi Pasca Pelatihan Berbasis Web di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Studi Pada Pelatihan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan Bagi Tenaga Kesehatan. Metodologi pengembangan sistem menggunakan pendekatan prototype. Pengumpulan data primer dengan cara wawancara mendalam dan data sekunder berdasarkan telaahan dokumen dan observasi lapangan dengan metode pengujian sistem user acceptance test. Evaluasi Pasca Pelatihan merupakan tugas pokok dan fungsi dari bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu yang dilaksanakan di seksi Pengendalian Mutu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.2361/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan. Sistem yang dikembangkan dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk perbaikan program Pelatihan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan Bagi Tenaga Kesehatan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta secara efektif dan efisien. Saran terhadap pemanfaatan sistem informasi ini adalah melakukan sosialisasi sistem evaluasi pasca pelatihan berbasis web kepada semua peserta pelatihan di BBPK Jakarta dan instrumen evaluasi menggunakan perpaduan evaluasi dari Kirkpatrick dengan evaluasi berbasis pengetahuan dan keterampilan sehingga tujuan evaluasi dapat tercapai.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Evaluasi Pasca Pelatihan, Prototype, Pelaksanaan Diklat
Read More
T-4427
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive