Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Tesis ini membahas mengenai ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC selama kehamilannya dengan kejadian kematian neonatal. Kematian neonatal merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian utama di dunia. Kematian neonatal dapat disebabkan berbagai faktor, baik dari segi faktor ibu, faktor bayi maupun faktor pelayanan kesehatan. Frekuensi kunjungan ANC merupakan bagian pelayanan kesehatan yang merupakan faktor pencegah terjadinya kematian neonatal jika ibu hamil mengikuti semua yang dianjurkan pada pelayanan antenatal, yaitu melakukan kunjungan ANC ≥ 4 kali selama 3 trimester kehamilannya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kematian neonatal adalah frekuensi kunjungan ANC, paritas, komplikasi kehamilan, berat lahir bayi, pemeriksaan neonatal dini. Terdapat interaksi antara frekuensi kunjungan ANC dengan berat lahir bayi yaitu ibu yang tidak melakukan kunjungan ANC atau < 4 kali selama kehamilannya dan memiliki bayi dengan berat lahir ≥ 2500 gram memiliki peluang lebih besar 2,6 kali untuk terjadinya kematian neonatal dibandingkan dengan ibu yang melakukan kunjungan ANC ≥ 4 kali selama kehamilannya. Hal ini dikarenakan kematian neonatal pada bayi yang memiliki berat lahir ≥ 2500 gram sebagian besar adalah bayi dengan berat lahir > 4000 gram yang merupakan risiko tinggi untuk terjadinya kematian neonatal, sehingga diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kematian neonatal untuk berat bayi > 4000 gram. Dan yang berkaitan dengan frekuensi kunjungan ANC, diharapkan dari pemerintah membuat kebijakan yang lebih tegas mengenai kewajiban ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali dalam 3 trimester selama kehamilannya. Kata kunci : ANC, antenatal, berat lahir, neonatal, kematian, kematian neonatal
This thesis discusses the pregnant mothers who visited ANC during pregnancy with the incidence of neonatal death. Neonatal mortality is a health issue that is still a major concern in the world. Neonatal deaths can be caused by various factors, both in terms of maternal factors, infant factors and health service factors. Frequency of ANC visits are part of health care is a factor preventing the occurrence of neonatal death when pregnant women are advised to follow all the antenatal care, ie a visit ANC ≥ 4 times during the three trimesters of pregnancy. This study uses cross-sectional design using multiple logistic regression analysis. These results indicate that the cause of neonatal death is the frequency of ANC visits, parity, pregnancy complications, birth weight infants, early neonatal examination. There is interaction between the frequency of ANC visits with the mother's birth weight infants who did not make a visit ANC or 4000 grams who are at high risk for the occurrence of neonatal death, so expect to do further research on neonatal mortality to infant weight > 4000 g. And related to the frequency of ANC visits, expected from the government to make policies more firmly on the obligations of pregnant women for pregnancy check at least 4 times in the third trimester during pregnancy. Key words : ANC, antenatal, birth weigth, neonatal, mortality, neonatal mortality
Indonesia sebagai negara dalam masa transisi saat ini dalarn bidang gizi dihadapkan pada masalah ganda (double burden), Pada satu sisi Indonesia masih menghadapi masalah gizi kurang dan pada sisi lain muncul masalah gizi Iebih yang juga berefek negatif terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Lemak darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Meningkatnya prevalensi dislipidemia karena adanya perubahan gaya hidup rnasyarakat menuju pola hidup tidak sehat, antara lain meningkatnya kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak dan terlalu manis, konsumsi garam yang berlebih, kebiasaan merokok, kurang aktivitas dan berat badan berlebih. Pnelitian ini mertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar lemak darah laki-laki pegawai di lingkungan dinas pemerintah daerah kota Bogor tahun 2005. Penelitian ini menggunakan data sekunder Puslitbang Gizi dan Makanan Bogor. Disain penelitian ini cross sectional. Populasi adflah laki-laki umur 40-55 tahun pegawai kantor dinas di lingkungan kota Bogor. Berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi yang sudah ditetapkan maka didapatkan sebanyak 124 responden yang memenuhi kriteria untuk dianalisis. Status antropometri dan kadar lemak darah.
Analisis? Indonesia as a state in a period of transition in this time in the field of nutrition is facing double burden. Indonesia on one hand is still facing the malnutrition problem and on the other hand emerge the problem of obesity which also have negative effect to human resource quality and health. Blood fat represent one of the risk factor of coroner heart disease. The increasing of dislipidemia prevalence caused by the change of society life style to indisposed life pattern, for example the increasing of habit consume fatty food and too sweet, consume excessive salt, habit smoke, less excessive body weight and activity. This research aim to know factors related to rate fat blood men officer in Bogor local offices year 2005. This research use secondary data from Nutrition and Food Research Centre Development; Bogor. Design of this research was cross sectional . The population is men who officers in Bogor Local Government Year 2005 with 40-55 years old. Based on inclusion and exclusion criterion which have been specified, there are 124 respondent fulfilling the criterion to be analysed. Analysed data consist of individual characteristic, food consumption, life style, antropometric status and blood fat rate data. Analysis fat rate consist of univariate, bivariate (Test and Person correlation, simple linear regression, Vhi Suare) and multivariate analysis (multiple linesr regression and logistics regression). The finding of this Research are old age mean 47,25+-4,913 year?
