Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Erdayani; Pembimbing: Budi Hidayat; Pujiyanto; Penguji: Atik Nurwahyuni, Hasbullah Tabrany, Risky Kusuma Hartono
Abstrak:
Utilisasi dan biaya klaim merupakan komponen utama dalam perhitungan biaya perkapita, kemudian dalam perhitungan premi ditambahkan dengan faktorfaktor lain yaitu faktor risiko (risk factor) dan beban lainnya (loading factor. Dalam perhitungan premi pertimbangan utama adalah kecukupan premi untuk membiaya program jaminan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi perhitungan premi dan perhitungan nilai premi dalam program jaminan kesehatan pensiunan PT X di Bapel JPKM PT RS Pelabuhan, sehingga didapatkan nilai premi yang cukup dan bersaing. Metode yang digunakan menggunakan analisis logit dan regresi OLS pada data panel, data yang digunakan adalah data utilisasi dan biaya klaim periode 2016-2018. Hasil dari penelitina ini adalah biaya perkapita PMPM sebesar Rp.702.462, jika dibandingkan dengan premi yang berlaku saat ini sebesar RP.674.964 maka terdapat selisih sebesar Rp.27.498. Dengan demikian Bapel mengalami defisit sebesar Rp.27.498 perorang setiap bulannya.Besaran nilai Premi Netto adalah Rp.821.735, sedangkan premi bruto yang didapat PMPM adalah Rp.978.077. Variabel yang paling berhubungan meningkatkan probabilitas pemanfaatan pelayanan kesehatan dan biaya adalah usia dan jenis kelamin.
Read More
T-5808
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Widi Astutty Casimira Daeli; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Budi Hidayat, Ratu Ayu Dewi Sartika, Risky Kusuma Hartono
Abstrak:
PTM merupakan masalah kesehatan yang sedang dihadapi saat ini. PTM menyebabkan 71% kematian di dunia dan diperkirakan sebesar 73% kematian di Indonesia. Banyak penelitian menunjukkan kontribusi minuman berpemanis terhadap PTM seperti kelebihan berat badan dan obesitas, diabetes mellitus, dan PTM lainnya. Minuman berpemanis adalah minuman yang diberi tambahan gula dan mempunyai nilai kalori dan nutrisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi minuman berpemanis di Indonesia Tahun 2017. Metode yang digunakan menggunakan analisis logit dan regresi OLS serta data sekunder Susenas 2017. Hasil penelitian ini diketahui bahwa sebesar 70,91% dari 897.088 individu mengkonsumsi minuman berpemanis. Variabel dengan arah koefisien konsisten adalah variabel harga, pendidikan, status pekerjaan, jenis kelamin, pendapatan (kuintil), kepemilikan TV, Regional Jawa dan Maluku & Papua. Variabel paling berhubungan menurunkan probabilitas konsumsi minuman berpemanis adalah usia >65tahun dan yang meningkatkan adalah variabel konsumsi makanan dan camilan. Variabel paling berhubungan menurunkan jumlah konsumsi minuman berpemanis dalam satuan gram gula adalah harga minuman berpemanis dan yang meningkatkan adalah pendapatan pada kuintil 5. Kesimpulannya adalah hasil elastisitas sebesar -1,935 artinya jika harga dinaikkan sebesar 10% maka menurunkan konsumsi minuman berpemanis sebesar 19,35%. Saran kebijakan untuk mengurangi konsumsi minuman berpemanis adalah menaikkan harga minuman berpemanis. Berdasarkan simulasi kenaikan harga, ketika terjadi kenaikan harga minuman berpemanis akan menurunkan rata-rata konsumsi minuman berpemanis. Sebab pada saat harga meningkat maka jumlah konsumen pun menurun dan pendapatan suppier ikut menurun. Kenaikan harga di titik 40% merupakan paling optimal untuk pemerintah mendapatkan pendapatan akibat cukai
Read More
T-5757
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ihyani Nurdiena Marliamara; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Bambang Wispriyono, Dien Anshari, Risky Kusuma Hartono, Faika Rachmawati
Abstrak:
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan sopir angkutan umum terhadap peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Terminal Kota Depok tahun 2024. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross-sectional. Responden penelitian adalah 94 sopir angkutan umum yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup karakteristik individu serta sikap dan perilaku merokok. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sopir angkutan umum (79.8 %) tidak patuh terhadap peraturan KTR, sementara sisanya (20.2%) patuh. Faktor predisposisi memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan para sopir angkutan umum (p- value < 0,05). Begitu pula dengan faktor pemungkin. Faktor Penguat yaitu harga rokok tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan.
This study aims to analyze the factors associated with the compliance of public transport drivers with the Smoke-Free Area (SFA) regulations at the Depok City Terminal in 2024. The research employs a descriptive method with a quantitative approach and a cross-sectional design. The respondents of the study consist of 94 public transport drivers selected through purposive sampling. Data were collected using a questionnaire that covered individual characteristics as well as smoking attitudes and behaviors. Data analysis was conducted using the Chi-Square test. The results showed that the majority of public transport drivers (79.8%) did not comply with the SFA regulations, while the remaining 20.2% were compliant. Predisposing factors were found to have a significant relationship with the compliance of public transport drivers (p-value < 0.05). Similarly, enabling factors were also significantly related. However, reinforcing factors, such as the price of cigarettes, did not have a significant relationship with compliance.
T-7197
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
