Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Ida Fauziah; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Helda, Ni Made Jendri
S-8192
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nur Husna Hadianti; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Zarfiel Tafal, Ni Made Jendri
Abstrak:
Remaja merupakan kelompok yang berpotensi berisiko tinggi atas perilakuseksual mereka seperti Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), Infeksi MenularSeksual (IMS), dan HIV/AIDS, sehingga perlu mendapat perhatian serius.Keadaan emosi yang cenderung meninggi selama masa remaja diperoleh darikondisi sosial yang mengelilingi remaja masa kini.Studi ini berjenis kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional)yang dilakukan di 3 SMAN Kabupaten Biltar. Sampel berjumlah 217 dari siswa-siswi yang diambil dengan metode simple random sampling.Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar (59%) remaja SMA di Kabupaten Blitar telah melakukan perilaku seksual pranikah berisiko berat. Dari 90,8%remaja yang pernah atau sedang memiliki teman kencan (pacar) sebanyak 7,1%diantaranya telah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan analisisbivariat, jenis kelamin, sikap terhadap seksualitas, pengaruh dari teman sebaya,dan paparan media pornografi memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku tersebut.Dari penelitian ini diharapkan agar pihak orang tua, sekolah, dan dinas terkait memberikan perhatian serta informasi yang intensif terhadap remaja tentang kesehatan reproduksi supaya dapat meningkatkan pemahaman remaja, sehingga mereka akan berpikir dengan cermat sebelum melakukan perilaku seksualpranikah.
Kata Kunci: remaja, perilaku seksual.
Read More
Kata Kunci: remaja, perilaku seksual.
S-7575
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Windurenny Jacinta Tarigan; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Zarfiel Tafal, Ni Made Jendri
S-7579
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwi Anggraito Amirullah; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Anwar Hasan, Ni Made Jendri
S-7825
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anis Dwi Ananda; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Tiara Amelia, Ni Made Jendri
S-8866
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rachmaika Utami; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Mieke Savitri, Ni Made Jendri
S-9414
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Eka Titiyani Amortiyana; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Rachmadhi Purwana, Martya Rahmaniati Makful, Diah Wati, Ni Made Jendri
T-5084
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anggia Ratri Renjana; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Ririn Arminsih, Sabarinah Prasetyo, Astrid Sulistomo, Ni Made Jendri
T-5015
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Vony Julianti Kiding; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan, Diah Ayudi, Eti Rohati, Ni Made Jendri
Abstrak:
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator tingkat pembangunan kesehatan dan kualitas hidup suatu negara. Kabupaten Banjar memiliki jumlah kematian neonatal tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan. Kematian neonatal tidak disebabkan oleh satu faktor saja melainkan multifaktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan tahun 2014-2015. Metode penelitian kasus kontrol, analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan bermakna dengan kematian neonatal adalah berat lahir bayi (OR=5,8, 95% CI:3,0-11,1), pendidikan ibu (OR=4,5, 95% CI:1,6-12,8), komplikasi kehamilan (OR=2,7, 95% CI: 1,6-4,6), umur kehamilan (OR=2,4, 95% CI: 1,1-5,0), frekuensi kunjungan ANC standar (OR=2,2, 95% CI:1,2-4,1), tempat persalinan (OR=2,1, 95% CI:1,1- 3,9) dan paritas (OR=2,1, 95% CI:1,2-3,6), sedangkan pekerjaan (OR=1,8, 95% CI:0,9-3,5) sebagai variabel confounding. Faktor yang paling besar pengaruhnya adalah berat lahir bayi. Bayi berat lahir ≤ 2500 gram memiliki risiko 5,8 kali (95% CI 3,0-11,1) lebih tinggi mengalami kematian neonatal dibanding bayi berat lahir > 2500 gram. Peningkatan wawasan dan kompetensi bidan melaui pelatihan penatalaksanaan kasus BBLR, strategi KIE mengenai faktor-faktor kematian neonatal serta membuat gagasan untuk meningkatkan kunjungan ANC standar perlu diupayakan untuk menurunkan angka kematian neonatal di Kabupaten Banjar. Kata kunci : faktor kematian; neonatal
Infant mortality rate is one indicator of health development level and quality of life of a country. Kabupaten Banjar has the highest of neonatal mortality numbers in South Borneo. Neonatal mortality is not caused by a single factor but multifactor. This study aims to determine the factors associate with neonatal mortality in Kabupaten Banjar, South Borneo in 2014-2015. The methods of this study is case control, multivariate analysis used logistic regression. The results of this study indicate that the factors significantly associated with neonatal mortality are birth weight (OR=5,8, 95% CI:3,0-11,1), maternal education (OR=4,5, 95% CI:1,6-12,8), pregnancy complications (OR=2,7, 95% CI: 1,6-4,6) gestational age (OR=2,4, 95% CI: 1,1-5,0), frequency of standard ANC visits (OR=2,2, 95% CI:1,2-4,1), place of delivery (OR=2,1, 95% CI:1,1-3,9) and parity (OR=2,1, 95% CI:1,2-3,6) and occupational (OR=1,8, 95% CI:0,9-3,5) as a confounding variabel. The factor that must impact is birth weight. Birth weight ≤ 2500 gram is 5,9 times higher (95% CI 3,1-11,3) to neonatal mortality than birth weight ≥ 2500 gram. Increased insight and competence of midwife through training of case management of low birth weight, communication information and education strategies about factors of neonatal mortality and creates ideas for increase the ANC visits are required to reduce neonatal mortality in Banjar District. Keywords: factors of mortality; neonatal
Read More
Infant mortality rate is one indicator of health development level and quality of life of a country. Kabupaten Banjar has the highest of neonatal mortality numbers in South Borneo. Neonatal mortality is not caused by a single factor but multifactor. This study aims to determine the factors associate with neonatal mortality in Kabupaten Banjar, South Borneo in 2014-2015. The methods of this study is case control, multivariate analysis used logistic regression. The results of this study indicate that the factors significantly associated with neonatal mortality are birth weight (OR=5,8, 95% CI:3,0-11,1), maternal education (OR=4,5, 95% CI:1,6-12,8), pregnancy complications (OR=2,7, 95% CI: 1,6-4,6) gestational age (OR=2,4, 95% CI: 1,1-5,0), frequency of standard ANC visits (OR=2,2, 95% CI:1,2-4,1), place of delivery (OR=2,1, 95% CI:1,1-3,9) and parity (OR=2,1, 95% CI:1,2-3,6) and occupational (OR=1,8, 95% CI:0,9-3,5) as a confounding variabel. The factor that must impact is birth weight. Birth weight ≤ 2500 gram is 5,9 times higher (95% CI 3,1-11,3) to neonatal mortality than birth weight ≥ 2500 gram. Increased insight and competence of midwife through training of case management of low birth weight, communication information and education strategies about factors of neonatal mortality and creates ideas for increase the ANC visits are required to reduce neonatal mortality in Banjar District. Keywords: factors of mortality; neonatal
T-4877
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
