Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 344 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Wahyuni Khaulah; Pembimbing: Purnawan Junadi
S-796
Depok : FKM UI, 1994
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Afrida Susanti; Pembimbing: Amal C. Sjaaf; Penguji: Purnawan Junadi, Sumarti
S-4279
Depok : FKM UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fetty Herlina; Pemb. Ronnie Rivany; Penguji: Purnawan Junadi, Siswandi Awalludin
S-4908
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cokorda Gde Bagus Darma Putra; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Purnawan Junadi, Syaifuddin Zuhri
B-1298
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cindi; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Purnawan Junadi, Solichatin Yatminah
B-1887
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Masfupah; Pembimbing: Masyitoh;/ Penguji: Purnawan Junadi, Nurleila
Abstrak: Instalasi Gawat Darurat (IGD) memberikan pelayanan yang cepat dan tepat untuk mencegah kondisi kesehatan pasien memburuk dan mencegah kematian dan kecacatan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa patient flow dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma. Desain penelitian ini adalah analisa kualitatif dan kuantitatif dengan kerangka acuan DMAI (Define, Measure, Analyze, dan Improve). Observasi dilakukan dengan teknik Time Motion Studies mulai dari pasien datang sampai perawat melakukan serah terima pasien diruang rawat inap yang dibagi menjadi 4 cycle (respontime dokter, waktu observasi, boarding dan transfer pasien), wawancara mendalam, telaah dokumen. Hasil penelitian dari 30 pasien rata-rata respon time dokter pada pasien level II adalah 35 menit 5 detik, dan pada pasien level III selama 43 menit 4 detik. Total Lead time 6 Jam 56 menit 08 detik. Hasil identifikasi value stream mapping dari 4 cycle didapatkan respon time dokter membutuhkan waktu 00:46:38, Waktu Observasi 01:29:47, Waktu Boarding 04:17:02 dan transfer pasien 00:22:42. Proporsi Non value Added secara keseluruhan adalah 84.95 % dan Value added sebesar 15,05 %, dengan total waste selama 05:53:29 detik. Hasil analisis Five Whys menunjukan adanya bottleneck diboardingpada proses kegiatan pencarian dan penempatan kamar (2:45:04) dengan penyebab yaitu ketersediaan kamar, sistem waiting list (karena menunggu pasien pulang, pasien asuransi atau rencana pulang), kebijakan beset kamar, sistem pencarian kamar di Front Office dan kebijakan titip kamar. Upaya penerapan Lean Six Sigma diharapkan dapat memperbaiki kinerja di IGD, selain menghilangkan waste dan memaksimalkan nilai (valu-added), mengetahui akar masalah, perbaikan kualitas dan peningkatan efisiensi kinerja secara terus menerus.
Kata kunci: Patient flow,Instalasi Gawat Darurat, Lean Six Sigma

Emergency Departement provides fast and precise services to prevent the patient's deteriorating health condition and prevent death and disability. This study aimed to analyze patient flow by using Lean Six Sigma approach. The design of this research are qualitative and quantitative analysis with reference framework DMAI (Define, Measure, Analyze, and Improve). Observation was conducted with Time Motion Studies technique from patient arriving until nurse performed patient handover in inpatient room which was divided into 4 cycles (doctor respontime, observation time, boarding and patient transfer), in-depth interview, study document. Research result from 30 patients on average the physician's response time at patient level II was 35 minutes 5 seconds, and in the patient's level III for 43 minutes 4 seconds. Total Lead time 6 Hours 56 mins 08 sec. Identification result of value stream mapping from 4 cycle got doctor time response time 00:46:38, Observation Time 01:29:47, Boarding Time 04:17:02 and patient transfer 00: 22: 42. Proportion of Non value added as a whole is 84.95% and Value added of 15.05%, with total waste for 05:53:29 sec. Five Whys analysis results showed that there are a bottleneck in the process of searching and placing the room (2:45:04) with the cause of room availability, waiting list system (waiting for the patient to go home, insurance patient or return plan), room beset policy, in the Front Office and room-care policies. We suggest to apply Lean Six Sigma to improve performance in the ER, in addition to eliminating waste and maximizing the value (valu-added), knowing the root of the problem, quality improvement and continuous improvement in performance efficiency.
Key words: Patient Flow, Emergency Departement, Lean Six Sigma
Read More
S-9865
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Claudya Veronica Febriana Najoan; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Purnawan Junadi, Vetty Yulianty
Abstrak: Teknologi dalam bidang kesehatan sudah ada sejak lama. Salah satu pemanfaatannya yaitu telemedicine atau pengobatan jarak jauh. Terjadi peningkatan penggunaan telemedicine di negara maju maupun negara berkembang saat pandemi COVID-19 karena mengharuskan masyarakat untuk dibatasi secara social. Peningkatan penggunaan telemedicine ini, berjalan beriringan dengan tantangan-tantangan di dalamnya, khususnya pada negara berkembang, yang belum terbiasa dengan pelayanan ini. Untuk dapat mengatasi tantangan tersebut, maka diperlukan peningkatan kualitas pelayanan. Salah satunya dengan cara menilai aspek-aspek kepuasan pasien pengguna telemedicine dan mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran nilai kepuasan pasien pengguna telemedicine saat masa pandemi COVID-19 dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien di beberapa negara berkembang. Informasi penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil penelusuran website dan jurnal yang telah di publikasikan dengan bantuan akses online database seperti ScienceDirect, SAGE Journals, ProQuest, dan PubMed. Terdapat 10 studi yang termasuk dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien dari berbagai negara berkembang dengan deskripsi klinik yang berbeda memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap telemedicine secara keseluruhan dengan aspek penilaian berdasarkan TAM dan teori kepuasan pasien. Pada negara berkembang aspek yang paling berpengaruh yaitu usefulness, privacy, waktu dan biaya, dan willingness to use again. Sedangkan, pada aspek trust, klinik kesehatan mental dari negara berbeda, sama-sama memiliki tingkat kepuasan yang rendah. Faktor gender, usia, dan edukasi tidak terlalu mempengaruhi kepuasan pasien. Akan tetapi, faktor-faktor tersebut tidak bisa diabaikan supaya penyedia layanan dapat menyesuaikan kebutuhan pasien sesuai dengn faktor-faktor tersebut atau memberikan pelayanan patient centered. Selain itu, diperlukan edukasi kepada masyarakat tentang telemedicine supaya teknologi ini bisa tepat guna. Rekomendasi lainnya untuk negara berkembang yaitu melaksanakan survei kepuasan bukan hanya di beberapa klinik penyedia layanan tetapi lebih luas lagi, supaya dapat menghasilkan hasil evaluasi yang mewakili seluruh pengguna telemedicine di negara tersebut.
Technology in the health sector has existed for a long time. One of its uses is telemedicine or distance medicine. increasing use of telemedicine in developed and developing countries during the COVID-19 pandemic because people must be socially restricted. This increase in the use of telemedicine goes hand in hand with challenges in it, especially in developing countries, which are not yet familiar with this service. To be able to overcome these challenges, it is necessary to improve the quality of service. One of them is by assessing aspects of patient satisfaction using telemedicine and finding out the factors that influence patient satisfaction. The purpose of this study was to determine the description of patient satisfaction using telemedicine during the COVID-19 pandemic and the factors that affect patient satisfaction in several developing countries. This research information was obtained based on the results of searching websites and journals that have been published with the help of online database access such as ScienceDirect, SAGE Journals, ProQuest, and PubMed. There are 10 studies included in this study. The results showed that the majority of patients from various backgrounds developed with clinical descriptions that had a high level of satisfaction with telemedicine as a whole with aspects based on TAM and patient satisfaction theory. In developing countries the most influential aspects are usability, privacy, time and cost, and willingness to reuse. Meanwhile, on the aspect of trust, mental health clinics from different countries both have low levels of satisfaction. Gender, age, and education factors did not significantly affect patient satisfaction. However, these factors cannot be ignored so that service providers can adjust patient needs according to these factors or provide patient-centred services. In addition, it is necessary to educate the public about telemedicine so that this technology can be effective. Another recommendation for developing countries is to carry out a satisfaction survey not only in a number of service provider clinics but more broadly, so that it can produce evaluation results that are representative of all telemedicine users in the country.
Read More
S-10989
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ester Oktaviani Angelica; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Purnawan Junadi, Helen Andriani
Abstrak: Dalam menghadapi pandemi COVID-19, penggunaan masker menjadi salah satu langkah preventif yang direkomendasikan oleh WHO dan terbukti efektif dalam mencegah penyebaran infeksi COVID-19. Namun terdapat perbedaan implementasi kebijakan penggunaan masker di berbagai negara. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kebijakan penggunaan masker di berbagai negara serta faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan kebijakan di berbagai negara tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan menggunakan empat online database yaitu PubMed, ProQuest, ScienceDirect dan Scopus. Kriteria insklusi yang diterapkan dalam penelitian ini antara lain: tersedia dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa inggris, merupakan literatur yang dipublikasi tahun 2020 sampai 2022, artikel tersedia dalam bentuk full-text dan fokus membahas perbedaan kebijakan penggunaan masker selama pandemi COVID-19 di berbagai negara. Penelitian ini menggunakan 10 studi literatur terpilih yang menunjukkan bahwa terdapat 5 kategori kebijakan penggunaan masker di berbagai negara yaitu; no policy, recommended, required in some public spaces, required in all public spaces, dan required outside-the-home at all time. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penggunaan masker di berbagai negara antara lain: perbedaan instrumen epidemiologi COVID-19, politik, policy demands, budaya, dan angka capaian vaksinasi. Ditemukan juga bahwa kebijakan penggunaan masker selama pandemi COVID-19 bersifat time dependent.
In the face of the COVID-19 pandemic, the use of face masks is one of the preventive measures recommended by WHO and has proven effective in preventing the spread of COVID-19 infection. However, there are differences in the implementation of policies on the use of masks in various countries. Therefore, this study was conducted to determine the description of face masks policy in various countries and the factors that influence the differences in policies in these countries. The method used in this research is a literature review using four online databases, namely PubMed, ProQuest, ScienceDirect and Scopus. The inclusion criteria applied in this study include: available in both Indonesian and English, literature published from 2020 to 2022, articles available in full-text form and focus on discussing differences in policies on the use of masks during the COVID-19 pandemic in various countries. This study uses 10 selected literature studies which show that there are 5 categories of face mask policies in various countries, namely; no policy, recommended, required in some public spaces, required in all public spaces, and required outdoors at all times. This study also found that the factors that influence the policy on the use of masks in various countries include COVID-19 epidemiological instruments differences, politics, policy demands, culture, and the level of vaccination achievement. In addition, it was also found that the policy on the use of masks during the COVID-19 pandemic is time dependent.
Read More
S-10990
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ariadna Chitrarasmi Maharani; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Vetty Yulianty, Purnawan Junadi
Abstrak: Penyakit pernapasan kronis menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling umum di seluruh dunia. Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan kronis yang banyak diderita oleh masyarakat. Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan beban yang besar. Asma yang tidak terkontrol berhubungan dengan peningkatan pengeluaran, peningkatan utilisasi pelayanan kesehatan dan penurunan produktivitas. Kondisi penyakit asma yang kronis memerlukan peranan pasien dalam pengendalian penyakit. Hal tersebut dapat dimungkinkan melalui adanya self-management. Perkembangan teknologi di masa kini dapat dimanfaatkan melalui penggunaan mHealth untuk mendukung penerapan self-management asma. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Pencarian studi dilakukan dengan menggunakan online database yaitu PMC, ScienceDirect, dan LinkSpringer. Terdapat 13 studi yang termasuk ke dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 11 studi menghasilkan perubahan positif yang signifikan dalam pengendalian asma yang dapat diketahui melalui asthma control, kualitas hidup, penggunaan SABA, symptom free days, dan CACG symptom benchmark. Selain itu, terdapat 4 studi yang menghasilkan perubahan positif dalam meningkatkan kepatuhan mengonsumsi obat. Sehingga, dapat dikatakan bahwa penggunaan mHealth efektif dalam penerapan self-management asma.
Chronic respiratory diseases are becoming one of the most common non-communicable diseases worldwide. Asthma is one of the chronic respiratory diseases that many people suffer from. This disease is often associated with a large burden. Uncontrolled asthma is associated with increased spending, increased utilization of health services and decreased productivity. Chronic asthma conditions require the patient's role in Disease Control. This can possible through self-management. Technological developments in the present can be utilized through the use of mHealth to support the implementation of asthma self-management. This study uses the literature review method. Study searches were conducted using online databases namely PMC, ScienceDirect, and LinkSpringer. There are 13 studies included in this study. The results of this study showed that a total of 11 studies resulted in significant positive changes in asthma control that can be known through asthma control, quality of life, use of SABA, symptom free days, and CACG symptom benchmark. In addition, there are 4 studies that produce positive changes in improving adherence to asthma medication. Thus, it can be said that the use of mHealth is effective in the application of asthma self-management.
Read More
S-11045
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gabriela Bianca; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Prastuti Soewondo, Purnawan Junadi
Abstrak: Penggunaan aplikasi pelacakan kontak merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi pandemi global COVID-19 dengan angka kasus yang terus meningkat. Aplikasi pelacakan kontak yang digunakan di Indonesia adalah PeduliLindungi yang menjadi salah satu syarat untuk mengakses area publik, dimana pada awalnya diberlakukan pada wilayah Jawa-Bali. Namun, dalam penggunaannya masih ditemukan tantangan yang memengaruhi mutu layanan elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pengguna terhadap mutu layanan aplikasi PeduliLindungi berdasarkan dimensi E-Servqual. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan persepsi pengguna terhadap mutu aplikasi PeduliLindungi sudah baik dengan penilaian yang positif pada dimensi-dimensi mutu layanan aplikasi PeduliLindungi. Dimensi yang memiliki hubungan signifikan terhadap persepsi pengguna terhadap mutu aplikasi PeduliLindungi (ESQ) adalah dimensi pengalaman pengguna (EXP) dan kepercayaan pengguna (TRU). Sedangkan dimensi reliabilitas (REL), ketanggapan (RES), kemudahan penggunaan (EOU), privasi (PRI), ketersediaan sistem (SA), desain aplikasi (WD), serta kualitas informasi (IQ) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap persepsi pengguna terhadap mutu aplikasi PeduliLindungi (ESQ). Saran yang dapat diberikan adalah dengan meningkatkan dan memperbaiki fungsi sistem dan teknis serta meningkatkan keamanan terhadap data pengguna.
The use of contact tracing application is one of the efforts made to overcome the global COVID-19 pandemic with the continued rapid increase in the number of cases. PeduliLindungi is contact tracing application that used in Indonesia which is one of the conditions for accessing public areas, which was initially applied to the Java-Bali area. However, in its use there are still challenges that effect the quality of PeduliLindungi electronic services. This study aims to analyze user perceptions of the service quality of the PeduliLindungi based on the E-Servqual dimensions. Observational with a quantitative approach using a cross sectional design is used as method in this study. The result showed that the user?s overall perception of the quality of PeduliLindungi was good with positive assessment of the service quality dimensions of the PeduliLindungi application. The dimensions that have significant relationship to user perceptions of the PeduliLindungi quality (ESQ) are user experience (EXP) and user trust (TRU). While the dimensions of reliability (REL), responsiveness (RES), ease of use (EOU), privacy (PRI), system availability (SA), application design (WD), and information quality (IQ) did not have significant relationship to user perceptions on the the quality of PeduliLindungi (ESQ). Recommendation that can be given are to improve the system and technical functions and increase the security of user data.
Read More
S-11057
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive