Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Hasil penelitian ini menyatakan prevalensi remaja puteri di SMAN 1 Telukjambe yang mengalami anemia sebesar 44,6%. Hasil uji statistik menunjukan hubungan yang bermakna antara konsumsi protein dengan anemia (P=0,000), konsumsi buah dengan anemia (P=0,001), dan pengetahuan dengan anemia pada remaja puteri (P=0,000). Hasil uji statistik menunjukan hubungan yang tidak bermakna antara konsumsi karbohidrat dengan anemia (P=0,326), konsumsi sayur dengan anemia (P=0,675), konsumsi teh dengan anemia (P=0,175), kecacingan dengan anemia (riwayat kecacingan (P=0,304), pernah minum obat cacing dengan anemia (P=0,436), memakai alas kaki dengan anemia (P=1,000)), pola menstruasi (lamanya menstruasi dengan anemia (P=0,730), banyaknya menstruasi dengan anemia (P=1,000), dan siklus mensruasi dengan anemia (P=1,000)).
Kata Kunci : Anemia, Remaja Puteri
This study aims to determine the factors related anemia among adolescence girls at SMAN 1 Telukjambe Kabupaten Karawang in 2015. Design of this study was conducted as a cross sectional study use primary data through examination of hemoglobin, food intake, physical examination, and filled out questionnaires. The study in december 2015. The population in this study is all of adolescent girls in SMAN 1 Telukjambe and selected using simple random sampling method as many as 92 girls.
The result with chi-square analysis found prevalens of anemia in SMAN 1 Telukjambe is 44,6%. Correlations analysis between protein consumption (p=0,000) with anemia, fruit consumption (p=0,001) with anemia, and knowledge of anemia (p=0,000) with anemia. No correlations between carbohidrat consumption (P=0,326) with anemia, vegetables consumptions (P=0,675) with anemia, daily tea consumptions (P=0,175) with anemia, worm infestation (history (P=0,304), wearing footwear (P=1,000), anthelmintic (P=0,436)) with anemia, and menstrual factor (duration (P=0,730), volume (P=1,000), and cycles (P=1,000) with anemia.
Key Words : Anemia, Adolesensce girls.
ABSTRAK
Di Indonesia, prevalensi gangguan jiwa cukup signifikan yaitu 11,6%(Riskesdas, 2007). Prevalensi gangguan jiwa makin meningkat bersamaan denganperkembangan jaman dan dapat mengenai semua usia. Oleh karena itu upayapencegahan gangguan jiwa sebaiknya dapat dilakukan sejak dini, yaitu sejak masaanak-anak.Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan antara praktek pengasuhanorang tua dengan gangguan atau kecenderungan. Penelitian dilakukan denganrancangan case-control . Terpilih sebanyak 60 orang responden, dimana 15 orangmerupakan orangtua dari anak dengan conduct disorder dan 45 orang adalah orangtua dari anak yang tidak memiliki gangguan conduct disorder. Responden dipilihsecara purposive sampling untuk kasus dan kontrol, sesuai dengan kriteria inklusidan eksklusi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah diujicoba terlebih dahulu dan kuesioner Block’s Child Rearing Practice Report yang telahdiadaptasi dalam bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei2013Dari hasil analisis didapatkan praktek pengasuhan authoritarian beresiko4,975 kali lebih besar untuk membuat anak mengalami conduct disorderdibandingkan dengan praktek pengasuhan authoritatif pada sikap ibu yang sama(p=0,018). Faktor lain yang mempengaruhi kejadian conduct disorder adalah sikapibu dimana sikap ibu yang tergolong negatif beresiko 4,761 kali lebih besarmenimbulkan terjadinya conduct disorder dibandingkan ibu ibu yang memiliki sikappositif (p=0,037).
ABSTRACT
Prevalence of mental health problems in Indonesia is quite significant 11,6%(Basic Research, 2007). Mental health problems are increasing in line withcivilization. Prevention of mental health problems are should be done as early aspossible or during childhood.This study examined relationship between child-rearing practices on childrenwith conduct disorder tendencies. Conducted with the case-control design, select 60respondents, which 15 mother of children with conduct disorder and 45 mother ofchildren who are not conduct disorder. Respondents were selected by purposivesampling for case and controls, according to the inclusion and exclusion samplingcriteria. Data was collected using a questionnaire that had been validation testbefore, and questionares Block’s Child-Rearing Practice Report has been adapted inIndonesian. Data collection was conducted in May 2013This study found that authoritarianparentingpracticesare at risk4,975timesmore likely tomakechildrenhaveconductdisordercomparedwithauthoritativeparentingpracticesonthesamematernalattitude(p =0.018). Another factoraffectingthe incidenceofconductdisorderisthe attitude ofthe motherwherethemotherwithnegativeattitude4,761times greaterthanmothers whohaveapositiveattitude(p=0.037) in having child with conduct disorder.
