Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Novita Restiani; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Triyanti, Itje Aisah Ranida
S-7170
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Harni Lestyoningsih; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Fatmah, Itje Aisah Ranida
S-7408
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Rahmawati; Permbimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Itje Aisah Ranida
S-6290
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Voni Silvia; Pembimbing: Diah M. Utari; Penguji: Trini Sudiarti, Itje Aisah Ranida
S-7194
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfa Fauzia; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Asih Setiarini, Itje Aisah Ranida
S-7243
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tentri Yamin; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Itje Aisah Ranida
S-7331
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R. Djarot Darsono Wahyu Hartanto; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Ratna Djuwita, Itje Aisah Ranida
Abstrak:

Latar belakang : Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan olch ketcrsediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Unioef tahun 2000, mcnyatakan adanya bukti empiris yang menunjukkan bahwa hal tezsebut sangat ditentukan oleh status gizi. Semakin muda usia seozang anak untulc rnenderita gizi kurang, maka semakin bel-at akibat yang ditimbulkan. Dimana kemunduran mental yang diakibatkan oleh keadaan gizi kurang yang berat dapat bersifat pennanen, akan tetapi pada keadaan gizi kurang yang ringan maupun sedang kecenderungan kemunduran mental dapat dipulihkan, semenjak dengan bertambah baiknya keadaan gizi danlingklumgan anak dibesarkan. (I-lusaini, 1986, Jalal, 1998 dan Azwar, Azrul. 2004). Metodologi : Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain kohort retrospektifi Jumlah sampel kesehuuhan adalah 1200 anak. Analisis kandidat model menggunakan chi-kwadrat, dan analisis untuk variabel independen yang masuk ke dalam model menggunakan uji regxesi logistik dan Mantel-Haenzel. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian di pcngaruhi olch bias obsen/asi bersifat misklasiiikasi non dejizrensial yang under estimate, confounding, interaksi multipikatif positif dan chane variazion. Alcan tetapi penelitian ini sangat konsisten karena mendulcung beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya., seperti: Burd L., Hames (1988), Cook Jr (1993) dan Halterman (2001), serta tidak dimungkinkan untuk texjadinya temporal ambiguity, sehingga dapat diaplikasikan pada populasi yang eligible dan populasi sumber. Dampak poterisial yang timbul pada populasi untuk tcxjadinya prestasi belajar verbal yang rendah dapat dicegah sebesar 44% pada saat anak usia baduta dan 30% pada saat anak usia setelah baduta apabila dalam status gizi balk pada usia tersebut. Dan dampalc potensial yang timbul pada populasi untuk terjadinya prestasi belajar numerik yang rendah dapat dioegah sebesar 80% pada saat anak usia baduta dan 63% pada saat anak usia setelah baduta apabila dalam status gizi baik pada usia tersebut. Kesimpulan: Semakin dini seomng anak menderita gizl kurang, maka semakin berisiko untuk mengalami prestasi belajar yang rendah, seperti besamya risiko prestasi verbal yang rendah dapat texjadi pada anak yang memiliki gizi kurang pada saat usia baduta sebesar 6,5 kali, dan pada saat usia setelah baduta 5 kali dibanclingkan dengan anak yang memiliki gizi baik pada saat usia texsebut. Demikian pula besarnya risiko prestasi numerik yang rendah dapat teljadi pada anak yang memilil-Li gizi kumng pada saat usia baduta sebesar 25 kali, dan pada saat usia setelah baduta I5 kali dibandingkan dcngan anak yang memiliki gizi baik pada saat usia tersebut. Prestasi verbal sangat dipengaruhi oleh kodisi (iluktuasi) status glzi individu sepanjang hayatnya. Suatu hal yang agak berbeda te1jadi pada prestasi numerik, dimana status gizi pada saat usia balita saja yang telihat berpengaruh.


 Background : The successful development of one’s nation is determined by availability of qualified human resources. UNICEF in 2000 said that there was empirical proof that those qualifications are detemained by nutritional status. The younger children get malnutrition, the heavier impact will be gotten by the children. The condition will be much heavier if the malnutrition starting to occur in fetus in the pregnancy. Mental retardation caused by severe malnutrition could be permanent, but if it happens in mild or moderate malnutrition it could be cured, as the nutritional status and environment where the children grow is getting better. (Husaini, 1986, Jalal, 1998 and Azwar, Azml. 2004). Methodology : This study was an analytical study with retrospective cohort design. Total sample in this study was 1200 children. Model candidate analysis used Chi Square, and analysis for independent variables to enter the model used logistic regression and Mantel-Haenzel. Result and Discussion : The result of the study was influenced by observational bias, which is non deferential rnisclassiiication that could be underestimated the result, positive multiplicative interaction, and chance variation. Thus, the result of this study was very consistent; because it supports prior study conducted by Burd L. Harnes (1988), Cook Jr (1993) and I-laltennan (2001), and also it is not by any chance temporal ambiguity could be happened, so the result of this study could be generalized to eligible population and source population. Potential impact that occurs in the population to have low verbal accomplishment which could be prevent was 44% if the nutritional status constantly good in children age less than 2 years and 30% if the nutritional status is good in children aged more than 2 years. Moreover, potential impact that occurs in population to prevent low numeric accomplishment which could be prevent is 80% if the nutritional status constantly good in children age less than 2 years and 63% if the nutritional status is good in children age more than 2 years. Conclusion : The younger a child get nutritional deiiciency, the bigger risk he will have low study accomplishment, such as the risk to have low verbal accomplishment could be happen in children age less than 2 years who has malnutrition is 6.5 times, and in children age more than 2 years the risk is 5 times than children in the same age 'with good nutritional status. Moreover, the risk to have low numeric accomplishment in children age less than 2 years is 25 times, and in children age more than years, the risk is I5 times than the children in the same age with good nutritional status. Verbal score was very influenced by condition or fluctuation of nutritional status of a person all his life. A little difference &om that, numeric score only being influenced by a person's nutritional status in his first five years of life

Read More
T-2775
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aulia Cinantya Ramadani; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Itje Aisah Ranida
S-7456
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rosmita Alisanti; Pembimbing; Besral; Penguji: R. Sutiawan, Itje Aisah Ranida, Fajrinayanti
Abstrak: Kelangsungan hidup bayi direfleksikan oleh salah satu indikator dampak pembangunan kesehatan, yaitu Angka Kematian Bayi (AKB). AKB di Indonesia tergolong tinggi di antara negara-negara ASEAN. Pemberian ASI segera merupakan intervensi paling efektif dan potensial terhadap dampak kematian dan kelangsungan hidup bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ASI segera terhadap kelangsungan hidup bayi di Indonesia menggunakan data SDKI 2012. Besar sampel 14.583 balita dengan analisis regresi cox ganda. Hasil penelitian menemukan pemberian ASI segera mempengaruhi kelangsungan hidup bayi dimana probabilitas kelangsungan hidup bayi di Indonesia adalah 985 per 1000 kelahiran hidup. Pemberian ASI segera 1-23 jam setelah lahir dan bayi yang tidak mendapatkan ASI mempunyai kelangsungan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan pemberian ASI segera kurang dari satu jam setelah lahir, masing-masing 0,72 dan 0,48, sedangkan pemberian ASI segera ≥24 jam memiliki kelangsungan hidup bayi 1,96 lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian ASI segera kurang dari satu jam setelah lahir setelah dikontrol oleh tingkat sosial ekonomi, pendidikan ibu, paritas, BBLR, dan pemeriksaan antenatal care. Oleh karena itu perlu penguatan dan pengawasan pelaksanaan pemberian ASI segera setelah lahir di layanan kesehatan seperti; rumah sakit, rumah bersalin dan klinik serta peningkatan promosi tentang pentingnya pemberian ASI segera setelah lahir di berbagai media. Kata Kunci : ASI segera, Kelangsungan hidup bayi, SDKI
Read More
T-4261
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qurratu A. Amran; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah M. Utari, Itje Aisah Ranida
S-7085
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive