Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kusuma Dini; Pembimbing: Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq; Penguji: Ella Nurlelawati, Eti Rohati
T-3900
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhiana Rachmawati; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Pujiyanto, Samkani, Eti Rohati
Abstrak:
Pendahuluan: Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi yang diproduksi sejak masa kehamilan ibu (Wiji, 2013). Secara nasional dari data Kemenkes 2017 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi berjumlah 61,33% namun masih ada beberapa provinsi yang belum mencapai cakupan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberi ASI eksklusif di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil analisis bivariat bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan pemberian ASI eksklusif yaitu pada variabel status bekerja ibu (p value 0,013), fasilitas kesehatan saat bersalin (p value 0,001), keterpaparan infornasi (p value 0,044), dan IMD (p value 0,000). Kesimpulan: Secara garis besar cakupan pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini sudah cukup baik yaitu berjumlah 61,0%. Dari hasil analisis multivariat didapatkan hasil bahwa variabel yang paling memiliki hubungan dengan pemberian ASI eksklussif yaitu pada variabel staus pekerjaan ibu dan IMD.

Breast milk (ASI) is the liquid secreted by the mother's breast glands in the form of natural food or the best nutritious and high-energy milk produced since the mother's pregnancy (Wiji, 2013). Nationally, from the 2017 Ministry of Health data, the coverage of exclusive breastfeeding for babies is 61.33%, but there are still some provinces that have not reached this coverage. This study aims to determine the factors that influence exclusive breastfeeding in Indonesia. This study used a quantitative approach with a cross sectional study design. The results of the study were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analysis. In this study, the results of the bivariate analysis showed that the variables that had a relationship with exclusive breastfeeding were the mother's working status variable (p value 0.013), health facilities during childbirth (p value 0.001), information exposure (p value 0.044), and IMD. (p value 0,000). Broadly speaking, the coverage of exclusive breastfeeding in this study is quite good, amounting to 61.0%. From the results of the multivariate analysis, it was found that the variables that had the most association with exclusive breastfeeding were maternal occupational status and BMI.

Read More
T-5931
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kholifah Uswatun Khasanah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Eti Rohati, Ahmad Syafiq
Abstrak: Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas anak serta sering menimbulkan terjadinya KLB di beberapa provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok tahun 2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Variabel kejadian diare pada baduta digunakan sebagai variabel dependen, sementara variabel independen menggunakan data karakteristik lingkungan, perilaku, gizi, dan sosiodemografi. Data kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 11,3% baduta mengalami diare dalam 1 bulan terakhir. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jarak SGL/SPT dengan TPA/TPS, kebiasaaan memotong kuku baduta, riwayat ASI Eksklusif dan penghasilan kepala rumah tangga dengan kejadian diare pada baduta usia 6-24 bulan.
Diarrhea is an infectious disease that causes child morbidity and mortality and often causes outbreaks in several provinces in Indonesia. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of diarrhea in children under two in the Pasir Putih Village, Sawangan District, Depok City in 2020. This study used secondary data with a cross-sectional study design. Incidence of diarrhea in children under two was used as the dependent variable, while the independent variable used was environmental, behavioral, nutritional, and sociodemographic characteristics. The data were then analyzed by univariate and bivariate analysis. The results showed that as many as 11.3% of children under two experienced diarrhea in the last 1 month. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the distance of well from nearest landfill/laystall, the habit of cutting children's nails, the history of exclusive breastfeeding and the income of the head of the household with the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months.
Read More
S-11102
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuni Amalia; Pembimbing: Endang Laksminingsih; Penguji: Trini Sudiarti, Eti Rohati
S-9676
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Afifah Kurniati; Pembimbing: Sabarinah, Besral; Penguji: Eti Rohati, Rima Damayanti
Abstrak: Salah satu upaya percepatan penurunan AKI yaitu meningkatkan kualitas pelayanan persalinan oleh nakes di fasyankes. Pemanfaatan layanan persalinan di fasyankes dipengaruhi oleh pelayanan antenatal yang diterima oleh ibu hamil. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pelayanan antenatal terhadap pemanfaatan layanan persalinan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analisis regresi logistik multinomial menggunakan sampel penelitian 15.142 wanita usia subur yang melahirkan anak terakhir lima tahun sebelum survei dan terpilih dalam sampel SDKI 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan layanan persalinan di fasyankes 64,63%. Pemeriksaan fisik umum dan obstetri, risiko terjadinya persalinan di rumah baik dengan penolong persalinan nakes maupun dukun 3,64 kali lebih besar terhadap persalinan di fasyankes pada ibu yang hanya mendapat 1 pemeriksaan dibandingkan ibu yang mendapat 4 pemeriksaan. Pemeriksaan penunjang, risiko terjadinya persalinan di rumah dengan penolong persalinan nakes 1,39 kali lebih besar terhadap persalinan di fasyankes pada ibu yang tidak mendapat pemeriksaan dibandingkan ibu yang mendapat pemeriksaan darah dan urin, serta risiko terjadinya persalinan di rumah dengan dukun 1,25 kali lebih besar pada ibu yang hanya mendapat pemeriksaan darah atau urin dibandingkan dengan ibu yang mendapat kedua pemeriksaan. Komponen suplemen tablet zat besi dan imunisasi TT, risiko terjadinya persalinan di rumah dengan penolong persalinan nakes 1,92 kali lebih besar terhadap persalinan di fasyankes pada ibu yang tidak mendapat tablet zat besi dan imunisasi TT dibandingkan ibu yang mendapat kedua pemeriksaan. Sedangkan risiko terbesar terjadinya persalinan di rumah dengan penolong persalinan dukun 2,16 kali lebih besar pada ibu yang tidak mendapat tablet zat besi dan imunisasi TT dibandingkan ibu yang mendapat keduanya. Semakin sedikit pemeriksaan yang dilakukan, maka risiko menjadi lebih besar untuk terjadinya persalinan di rumah. Oleh karena itu, sangat perlu untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan agar ibu cenderung melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga menekan risiko kematian ibu dan bayi. Kata kunci: fasyankes; pelayanan antenatal; pemeriksaan; persalinan One of the efforts to accelerate reduction of MMR by improving the quality of delivery care by skilled birth attendant in health facility. Utilization of delivery care at health facilities is influenced by antenatal care received by the pregnant mother. This study aims to determine the effect of antenatal care on the utilization of delivery care in Indonesia. This study used a cross sectional design with multinomial logistic regression analysis, using 15,142 women aged 15-49 years with a delivery in five years prior to survey selected in the sample IDHS 2012. The results showed that the utilization of delivery care in health facilities 64.63%. General physical checkup and obstetrics, the risk of delivery in home both with skilled birth attendant and traditional birth attendant more than 3.64 times to deliver in health facility, mothers who only receive one checkup compared to mothers who received 4 checkup. Supporting chekup, the risk of delivery in home with skilled birth attendant were 1.39 times more likely to the delivery in health facility, mother who did not received checkup compared mother who did blood and urine test, as well as the risk of delivery in home with traditional birth attendant were 1.25 times more likely, mothers who only checkup blood or urine test compared with mothers who received 2 checks. For component of iron tablet supplement and TT immunization, the risk of delivery in home with skilled birth attendant were 1.92 times more likely to delivery in health facility, women who did not receive iron tableet and TT immunization compared to mothers who received both. While the greatest risk of birth at home with traditional birth attendant was 2.16 times more likely mothers who did not receive iron tablet and TT immunization than mothers who received both. Lack of checkup, the risk increase for delivery in home. Therefore, it is very important to promote about the importance of pregnancy checkup so that mothers tend to delivery in health facilities, thus reducing the risk of maternal and infant deaths. Keywords: antenatal care; checkup; delivery; health facility
Read More
T-4992
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afrina Ferawati Sitohang; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Popy Yuniar, Eti Rohati
S-7881
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Emil Mujamil; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Fatmah Eti Rohati
S-8650
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haniena Diva; Pembimbing: Nurhayati; Penguji: Helda, Eti Rohati
Abstrak: Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan yang dilakukan selama kehamilan yang dimana tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, dan mampu mendeteksi dini komplikasi dan penyakit yang dialami ibu hamil. Namun, kunjungan ANC di 5 provinsi di Indonesia masih belum sesuai dengan rekomendasi WHO (minimal 4 kali dengan pola ideal 1-1-2). Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan analisis data sekunder SDKI 2012. Sampel penelitian adalah wanita yang pernah melahirkan 5 tahun terakhir yang menjadi responden dalam SDKI 2012 di 5 Provinsi di Indonesia. Analisis bivariat digunakan regresi logistik sederhana dan analisis multivariabel digunakan regresi logistik berganda.

Hasil bivariat memperlihatkan bahwa ada tren peningkatan kunjungan ANC tidak sesuai dengan rekomendasi WHO pada pendidikan ibu (pvalue=0.0001), status ekonomi (pvalue=0.0001), dan pendidikan suami (pvalue= 0.0001). Hasil multivariabel memperlihatkan prediktor kunjungan ANC tidak sesuai dengan rekomendasi WHO adalah usia ibu saat hamil > 35 tahun, pendidikan ibu rendah, status ekonomi rendah, dan dukungan suami. Oleh karena itu, disarankan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan pentingnya kunjungan ANC sesuai dengan rekomendasi WHO terutama pada ibu hamil usia > 35 tahun, pendidikan rendah, dan status ekomomi rendah, serta pemberdayaan suami.

Kata kunci: ANC rekomendasi WHO, SDKI 2012, pola ANC 1-1-2
Read More
S-8968
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nindhita Pricilia Muharrani; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Trini Sudiarti, Eti Rohati
Abstrak: Peningkatan berat badan terus-menerus dapat meningkatkan risiko penyakitjantung koroner. Penelitian ini menggunakan desain studi prospective cohortselama enam minggu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku makanrestrained eating, external eating, dan emotional eating terhadap peningkatanberat badan dengan mengontrol asupan energi, aktivitas fisik, dan sosial ekonomi.Penelitian melibatkan 40 responden yang merupakan mahasiswi S1 Reguler FKMUI Depok. Umumnya terdapat peningkatan berat badan yang bermakna sebesar0,32 kg. Selama pemantauan, terdapat 25% responden mengalami perubahanperilaku makan, dan sisanya konsisten. Dari ketiga perilaku makan, hanyaexternal eating yang berpengaruh bermakna terhadap peningkatan berat badansebelum dan setelah dikontrol dengan asupan energi (p<0,05).

Aktivitas fisik dan status sosial ekonomi tidak berhasil ditemukan sebagai confounding. Externaleating ditemukan paling berpengaruh terhadap peningkatan berat badan daripadaemotional eating dan restrained eating. Penelitian ini juga menemukan bahwaproporsi restrained eating lebih tinggi pada status gizi normal daripadaoverweight, emotional eating lebih tinggi pada underweight daripada overweight,dan external eating lebih tinggi pada status gizi normal dan underweight daripadaoverweight dan obesitas.

Kata Kunci:Peningkatan berat badan, restrained eating, external eating, emotional eating,studi kohort
The continuous weight gain increases the risk of coronary heart disease. Thisresearch is a six-week prospective cohort study which is aimed to identify theeffect of eating styles restrained eating, external eating, and emotional eating toweight gain with controlling energy intake, physical activity, and social economystatus. A total of 40 female students were assessed at three points in this studyduring the whole six weeks. There is a significant weight gain in female studentsaveraged 0,32 kg. Twenty five percent of respondents experienced changes ineating style while the rest of them are consistent with one eating style. Out of alleating styles, the significant effect to weight gain is only found in external eatingbefore and after being controlled by energy intake (p<0,05).

Physical activity andsocial economy status could not be found as confounders in this study. Thisindicates that external eating, rather than emotional eating and restrained eating,drives weight gain in female college students. This study also found that theproportion of restrained eating is higher in normal weight than overweight,emotional eating is higher in underweight than overweight, and external eating ishigher in normal and underweight than overweight and obesity.

Keywords:Weight gain, restrained eating, external eating, emotional eating, cohort study.
Read More
S-9069
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zahra Alifatus Sajida; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Putri Bungsu, Eti Rohati
Abstrak: Kecamatan Pancoran Mas merupakan kecamatan di Kota Depok yang angkaBBLRnya paling tinggi pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihatgambaran dan determinan BBLR di Kecamatan Pancoran Mas pada tahun 2016.Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif dengan sumber dataregister kohort ibu yang dikumpulkan oleh Puskesmas Pancoran Mas, PuskesmasDepok Jaya, dan Puskesmas Rangkapan Jaya Baru sepanjang tahun 2016 serta dataBPS Kota Depok tahun 2016. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa prevalensiBBLR di kecamatan ini adalah sebesar 8,08% dan distribusi data ibu yang tercatatdalam register kohort terbanyak adalah ibu yang melahirkan pada rentang umur 20-35tahun yang tinggal di wilayah Kelurahan Pancoran Mas dengan riwayat kehamilanmultigravida, multipara, dan tidak pernah abortus, melakukan kunjungan antenatalpertama kali pada trimester ketiga, dan mendapatkan pelayanan antenatal kurang dariempat kali. Nilai RR terbesar didapatkan dari variabel usia kurang dari 20 tahun (RR:4,864, 95% CI: 1,72-13,654), tinggal di Kelurahan Rangkapan Jaya dan RangkapanJaya Baru (RR: 11,892, 95% CI: 1,552-91,157), akses terhadap bidan rendah (RR:3,2602, 95% CI: 0,12-0,784) dan melakukan kunjungan antenatal kurang dari empatkali (RR: 6,521, 95% CI: 0,401-106,025).
Kata kunci: BBLR, determinan, Pancoran Mas.
Read More
S-9545
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive