Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Aswin Junivia Aisyah; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Dede Setyadi
Abstrak:
Pelayanan resep obat merupakan serangkaian aktivitas mulai dari penerimaan penerimaan resep, pengkajian resep, pemberian harga obat, penyiapan obat, pengemasan, dan pemberian etiket, pemeriksaan kembali, penyerahan obat kepada pasien. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi belum dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh Rumah Sakit (≤10 menit) dan standar yang ditetapkan Pemerintah dalam Kepmenkes RI Nomor 129 Tahun 2008 (≤30 menit). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memberikan rekomendasi perbaikan pada waktu tunggu proses pelayanan resep obat jadi menggunakan pendekatan Lean Six Sigma meliputi tahap Define, Measure, Analyze, dan Improve. Desain penelitian berupa kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian operational research. Hasil pengmatan pada waktu tunggu pelayanan obat jadi digambarkan dengan Value Stream Mapping (VSM) yang memperlihatkan rata-rata waktu keseluruhan proses pelayanan resep obat jadi selama 35,94 menit dengan kegiatan bernilai tambah (value-added activities) 11,2 menit (31,26%), kegiatan tidak memberi nilai tambah (non-value-added activities) 24,74 menit (68,83%). Pemborosan (waste) paling banyak terjadi adalah menunggu (waiting) dari seluruh pemborosan (waste) yang ditemukan. Berdasarkan hasil analisis pada setiap aktivitas pemborosan (waste) dalam proses pelayanan resep obat jadi maka dihasilkan usulan perbaikan berupa visual management, 5S, membuat jadwal pemeliharaan peralatan, melakukan pengadaan peralatan penunjang, menambah fitur dalam sistem e-press, membuat gudang khusus, menghitung beban kerja petugas, dan mengadakan layar tampilan status resep, dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Dihasilkan Future VSM dengan leadtime proses pelayanan resep obat jadi menjadi 20,42 menit.
Read More
S-10167
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Khansa Aidah; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Wibowo Adik, Dede Setyadi
Abstrak:
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi alur proses pelayanan dengan menggunakan pendekatan lean six sigma dan memberikan usulan perbaikan di Instalasi Radiologi RS Hermina Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian operasional (operational research) dengan desain penelitian kuantitatif dan kualitatif yang didapatkan dari hasil observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Sasaran penelitian adalah pemeriksaan radiologi konvensional sebanyak 31 sampel. Hasil yang didapatkan dari pengukuran value stream mapping (VSM) adalah rata-rata lead time per pasien 2 jam 26 menit 42 detik pada shift pagi siang dan 12 jam 34 menit 53 detik pada shift malam. Bottleneck terletak pada siklus pengolahan ekspertise dikontribusi oleh sebagian besar waste of waiting, yaitu menunggu foto dibaca oleh dokter spesialis radiologi. Akar penyebab masalah adalah tidak adanya jam praktek dokter spesialis radiologi pada shift malam hari serta belum diterapkan standarisasi waktu tunggu pelayanan radiologi untuk semua jenis pasien. Usulan perbaikan yang diberikan adalah dilakukannya standardized work, visual management, dan just in time sehingga diestimasikan lead time dapat dikurangi sebesar 26,47% (1 jam 47 menit 52 detik) pada shift pagi dan siang, serta shift malam 49,35% (6 jam 22 menit 28 detik).
Read More
S-10092
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Analisis Budaya Keselamatan Pasien Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Hermina Tanggerang Tahun 2019
Elsa Manora; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Adik Wibowo, Dede Setyadi
Abstrak:
Institusi kesehatan seperti rumah sakit didesak untuk mengevaluasi budaya keselamatan pasien mereka untuk meningkatkan keselamatan, kualitas perawatan dan kesembuhan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien perspektif perawat inap Rumah Sakit Hermina Tangerang. Penelitian ini dilakukan dengan studi cross sectional dengan metode penelitian kuantitatif dan menggunakan analisis univariat menggunakan instrumen kuesioner rumah sakit tentang budaya keselamatan pasien milik AHRQ. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 budaya kategori kuat (handsoff dan transisi, persepsi keseluruhan terhadap keselamatan pasien, organizational learning-perbaikan berkelanjutan, umpan balik dan komunikasi tentang kesalahan), 4 budaya kategori sedang (frekuensi pelaporan insiden, dukungan manajemen terhadap keselamatan pasien, keterbukaan komunikasi, kerjasama dalam unit,) dan 1 budaya kategori lemah (staffing). Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran budaya keselamatan pasien RS Hermina Tangerang masuk ke dalam kategori budaya keselamatan pasien sedang. Saran perbaikan diperlukan pada setiap dimensi budaya keselamatan pasien terutama pada budaya lemah staffing.
Read More
S-10060
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Diniati Putri Yunitasari; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Masyitoh. Dede Setyadi
Abstrak:
Pelayanan rawat jalan merupakan garda utama layanan rumah sakit, apabila kesehatan pasien secara maksimal ditangani di pelayanan poliklinik maka tidak diperlukan lagi pelayanan lanjutan seperti rawat inap. Akan tetapi, waktu tunggu yang lama di pelayanan rawat jalan dapat menghambat kelancaran pelayanan dan menjadikan pasien tidak memberikan kepuasan yang tinggi. Metode Lean Hospital yang telah berhasil diterapkan di beberapa rumah sakit nasional maupun internasional diharapkan dapat menghilangkan hambatan dan menambah aktivitas yang bernilai pada proses pelayanan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi alur pelayanan, letak hambatan dan akar penyebab masalahnya. Penelitian dilakukan pada Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam bulan Mei 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif menggunakan data observasi, wawancara dan telaah dokumen. Sampel diambil secara purposif hingga tercapai keadaan jenuh sejumlah 30 pasien. Analisa data menggunakan flowchart dalam mengidentifikasi alur pelayanan, kemudian Value Stream Mapping untuk mengidentifikasi kegiatan bernilai, menemukan waste serta mengidentifikasi hambatan dan The Five Whys untuk menganalisa akar penyebab hambatan. Penelitian ini menerapkan metode Lean Thinking sampai membuat alur dan Model BAS yaitu Baseline, Assess, dan Suggest Solution dari Model BASICS. Hasil penelitian menunjukkan alur pelayanan pasien rawat jalan secara langsung melibatkan 5 unit; 85.91% waktu pelayanan merupakan kegiatan non value added dan hanya 14.08% kegiatan value added. Total Waiting Time 2 jam 4 menit; Total Cycle Time 20 menit; Total Lead Time 2 jam 24 menit 30 detik. Waste yang terjadi adalah waste of waiting (35%), overproduction (29%), defects (22.5%), transportation (7%), overprocessing (6.2%). Hambatan utama terletak pada bagian Farmasi Rawat Jalan. Dari hasil observasi didapatkan hambatan waktu terbesar ada pada bagian farmasi. Dari analisa The Five Whys didapatkan akar penyebab masalah terbanyak ada pada jumlah sumber daya manusia dan penerapan e-prescription yang belum optimal. Usulan perbaikan dengan lean tools pada proses pelayanan rawat jalan diharapkan dapat menurunkan kegiatan non value added menjadi 60.25% dan meningkatkan kegiatan value added menjadi 39.74%.
Kata kunci: waktu tunggu, metode lean hospital, waste, value stream mapping, kegiatan value added, kegiatan non value added.
Read More
Kata kunci: waktu tunggu, metode lean hospital, waste, value stream mapping, kegiatan value added, kegiatan non value added.
S-10014
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Jihan Azmi; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Masyitoh, Dede Setyadi
Abstrak:
Pasien jatuh merupakan jatuhnya pasien secara tidak sengaja ke lantai/tanah/tempat yang lebih rendah dari sebelumnya dengan atau tanpa cedera pada pasien. Pasien jatuh termasuk ke dalam tiga besar insiden keselamatan pasien di rumah sakit yang menempati posisi kedua setelah medical error. Kejadian pasien jatuh di rumah sakit tidak hanya terjadi di instalasi rawat inap namun juga rawat jalan. Rumah sakit harus memiliki prosedur pencegahan pasien jatuh di rawat inap maupun rawat jalan. Salah satu cara pencegahan yaitu dengan mengenali risiko apa saja yang mungkin terjadi menggunakan desain Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Penelitian ini membahas proses pembuatan desain Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mencegah pasien jatuh di instalasi rawat jalan (Poli Fisioterapi) di RS Hermina Tangerang pada tahun 2019. Tujuan penelitian ini yaitu diperolehnya desain FMEA sebagai upaya pencegahan pasien jatuh di Instalasi Rawat Jalan (Poli Fisioterapi). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan operational research. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen dan telaah data sekunder. Hasil penelitian ini yaitu ditemukannya faktor risiko yang dapat menyebabkan kejadian jatuh dari faktor rumah sakit dan faktor pasien/keluarga. Desain FMEA yang dibuat berdasarkan hasil penelitian yang kemudian dilakukan skoring dengan pihak terkait. untuk mengetahui nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN. Diperolehnya prioritas perbaikan dan rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan di Instalasi Rawat Jalan (Poli Fisioterapi).
Read More
S-10079
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Herlina; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Kurnia Sari, Dede Setyadi
Abstrak:
KEBUTUHAN AKAN OBAT TIDAK DAPAT TERPISAHKAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN. PADA TAHUN 2011, KONSUMSI OBAT DI INDONESIA MENCAPAI US$4.4 MILLIAR DAN TERUS MENGALAMI PENINGKATAN SETIAP TAHUNNYA. UNTUK MENJAMIN PASIEN JKN MENDAPATKAN PELAYANAN YANG BERKUALITAS, MAKA DISUSUNLAH FORMULARIUM NASIONAL AGAR MENJAMIN OBAT YANG DIGUNAKAN AMAN, BERMUTU, BERKHASIAT DAN COST EFFECTIVENESS. TUJUAN DARI PENELITIAN INI ADALAH UNTUK MENGETAHUI HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN OBAT SESUAI FORMULARIUM NASIONAL DENGAN MUTU PELAYANAN PASIEN JKN DI RS HERMINA JATINEGARA. PENELITIAN INI BERSIFAT KUANTITATIF DENGAN DESAIN CROSS SECTIONAL. PENELITIAN INI MENGGUNAKAN 96 SAMPEL PASIEN JKN DI INSTALASI RAWAT JALAN DAN 96 OBAT YANG DIRESEPKAN UNTUK PASIEN JKN. HASIL PENELITIAN INI MENUNJUKKAN BAHWA PENGGUNAAN OBAT SESUAI FORMULARIUM NASIONAL MENCAPAI 64,60%. DARI 96 SAMPEL, SEBESAR 77,10% RESPONDEN MENILAI MUTU PELAYANAN SUDAH BAIK. BERDASARKAN UJI MANN WHITNEY, DIPEROLEH NILAI SIGNIFIKAN 0,009 (P VALUE < 0.05). KATA KUNCI: FORMULARIUM NASIONAL, METODE SERVQUAL, MUTU PELAYANAN
Read More
S-9847
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
