Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Muh. Isra Nabil Iksan; Pembimbing: Popy Yuniar; Penguji: Artha Prabawa, Nikson Sitorus
Abstrak:
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia dan berkontribusi besar terhadap beban penyakit tidak menular. Identifikasi faktor-faktor risiko hipertensi secara menyeluruh sangat penting untuk mendukung intervensi kesehatan yang lebih terarah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥18 tahun di Indonesia dengan pendekatan probabilistik menggunakan Bayesian Network. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif menggunakan data sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) Gelombang ke 5. Sampel terdiri dari 34.271 individu yang telah melewati tahap pembersihan data dan klasifikasi variabel. Struktur Bayesian Network disusun secara manual berdasarkan analisis bivariat dan referensi teoritis, kemudian divisualisasikan menggunakan perangkat lunak R (bnlearn) dan Python (CausalNex). Analisis probabilitas bersyarat dilakukan melalui perhitungan Conditional Probability Table (CPT) untuk mengidentifikasi jalur risiko langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel merokok dan imt_kat (kategori Indeks Massa Tubuh tidak normal) merupakan dua faktor risiko utama yang secara langsung meningkatkan probabilitas kejadian hipertensi. Probabilitas hipertensi tertinggi ditemukan pada kombinasi individu yang merokok dan memiliki IMT tidak normal, yaitu sebesar 25,87%. Selain itu, jalur tidak langsung juga teridentifikasi, seperti pendapatan → pendidikan → stres → merokok → hipertensi, serta usia, aktivitas fisik, dan pola makan → IMT → hipertensi. Variabel perilaku dan sosial ekonomi terbukti saling terhubung dalam memengaruhi risiko hipertensi secara kumulatif. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan Bayesian Network mampu mengungkap hubungan probabilistik antar variabel risiko secara komprehensif. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya intervensi kesehatan masyarakat yang bersifat holistik, dengan mempertimbangkan determinan sosial, perilaku, dan fisik sebagai satu kesatuan sistem risiko.


Hypertension is one of the leading causes of death in Indonesia and contributes significantly to the burden of non-communicable diseases. This study aims to analyze the risk factors associated with hypertension among individuals aged ≥18 years in Indonesia using a probabilistic approach through Bayesian Network modeling. This research is a quantitative study utilizing secondary data from the fifth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS-5). The sample consisted of 34,271 individuals who met the inclusion criteria after data cleaning and variable classification. The Bayesian Network structure was constructed manually based on bivariate analysis and theoretical references, then visualized using R (bnlearn) and Python (CausalNex). Conditional Probability Tables (CPTs) were generated to identify both direct and indirect risk pathways. The results indicate that smoking and abnormal BMI (imt_kat) are two primary risk factors that directly increase the probability of hypertension. The highest probability of hypertension (25.87%) was found among individuals who both smoke and have an abnormal BMI. Additionally, indirect pathways were also identified, such as income → education → stress → smoking → hypertension, as well as age, physical activity, and dietary patterns → BMI → hypertension. Behavioral and socioeconomic variables were shown to be interconnected in influencing hypertension risk cumulatively. In conclusion, this study demonstrates that the Bayesian Network approach is effective in revealing the probabilistic relationships among various risk factors. These findings highlight the importance of holistic public health interventions that consider social, behavioral, and physiological determinants as an integrated risk system.
Read More
S-12045
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarinah Bintang; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Helda, Farida Sibuea; Nikson Sitorus
T-5141
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Aminah Padang; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo, Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Telly Purnama Agus, Nikson Sitorus
Abstrak: Pendahuluan : Indonesia menduduki posisi ketiga dengan jumlah kasus tuberkulosis terbanyak. Rata-rata 90% dari yang terinfeksi M.tuberkulosis menimbulkan kekebalan karena imunitas yang baik akan tetapi 10% berkembang menjadi tuberkulosis aktif dalam hitungan beberapa bulan atau tahun setelah terjadi infeksi (WHO, 2018). Diabetes menyerang 382 juta pada tahun 2013 dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 592 juta pada tahun 2035. Ketika diabetes menyebar, itu akan menyebabkan semakin banyak penduduk yang terinfeksi tuberkulosis (Lönnroth, 2014). Prevalensi diabetes mellitus meningkat berdasarkan umur terutama pada populasi di atas 40 tahun yang dikarenakan perkembangan intoleransi glukosa. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui besar risiko diabetes mellitus terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penduduk 40-65 tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor contributory (potential confounder) yang juga berhubungan terhadap kejadian tuberkulosis maupun diabetes mellitus.
Metode : Penelitian ini menggunakan disain cross-sectional. Sebanyak 26.301 Penduduk 40-65 tahun menjadi sampel pada penelitian ini. Data diperoleh dari Mandat Litbangkes RI dan dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik.
Hasil : Risiko TB Paru 4,8 kali lebih besar pada penduduk 40-65 tahun yang memiliki riwayat diabetes mellitus dibandingkan dengan tidak memiliki riwyat diabetes mellitus (POR=4,8 : 95% CI 2,2-10,6).
Kesimpulan : Kolaborasi antar layanan termasuk didalamnya skrining (Diabetes Mellitus dan TB Paru) diperlukan untuk mengurangi prevalensi dari kedua penyakit dengan didukung penyusunan peraturan/pedoman standard antar layanan di FKTP serta pertimbangan pemberian profilaksis PP INH pada penderita diabetes mellitus perlu dipertimbangkan

Introduction : Indonesia is the third rank of the highest number cases of tuberculosis. On average 90% of those infected with M and only 10% develop active tuberculosis after infection (WHO, 2018). Diabetes attacked 382 million in 2013 and will be predicted increase to 592 million by 2035. When diabetes spreads, it will cause more people infected tuberculosis (Lönnroth, 2014). The prevalence of diabetes mellitus increases with age, especially in populations over 40 years due to the development of glucose intolerance. Therefore, it is necessary to do research to determine the risk of diabetes mellitus against pulmonary tuberculosis in the population of 40-65 years by considering the contributory factors (potential confounder) which are also related to the prevalence of tuberculosis and diabetes mellitus.
Method: This study used cross-sectional design. Sample were 26,301 respondents of 40- 65 years. Data was obtained from the Indonesian Litbangkes and analyzed using the Logistic Regression.
Result : The risk of pulmonary TB was 4,8 times greater in the population of 40-65 years who had a history of diabetes mellitus compared to not having a diabetes mellitus (POR = 4,8 : 95% CI 2,2-10,6).
Conclusion : Collaboration both health services including screening (Diabetes Mellitus and Pulmonary TB) is needed to reduce the prevalence of both diseases and profilaxis program of PP INH need to be considered
Read More
T-5472
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sulistyowati Tuminah; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Ratna Djuwita, Julianty Pradono, Nikson Sitorus
Abstrak:
"Latar belakang: Hipertensi, DM, dan stres psikologis masih menjadi masalah kesehatan yang belum sepenuhnya dapat dikendalikan. Tujuan: menilai kejadian hipertensi dan besaran risiko akibat efek gabungan antara DM dan stres psikologis pada orang dewasa. Metode: Analisis menggunakan data sekunder Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FRPTM). Disain studi yaitu studi kohor retrospektif. Populasi: Data penduduk berusia 25 tahun ke atas (saat baseline) yang menjadi responden Studi Kohor FRPTM di Kota Bogor, Jawa Barat. Inklusi: Data yang lengkap pada wawancara/pengukuran/ pemeriksaan. Eksklusi: Data subyek yang hipertensi saat baseline. Sampel: Data penduduk berusia 25 tahun ke atas (saat baseline) yang menjadi responden Studi Kohor FRPTM di Kota Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 3165 data subyek dianalisis dengan regresi Cox. Hasil: Hipertensi yang ditemukan sebanyak 207 orang (6,6%). Relative risk (RR) untuk terjadinya hipertensi akibat adanya efek gabungan antara DM dan stres psikologis sebesar 2,20 dengan 95% CI (1,030?4,711) setelah dikontrol oleh jenis kelamin dan obesitas. Interaksi yang didapatkan bersifat sinergis (positif). Kejadian hipertensi yang disebabkan karena interaksi sebesar 30%. Kesimpulan: Kelompok subyek dengan DM dan stres psikologis berisiko untuk terjadinya hipertensi sebesar 2,20 kali lebih tinggi dibandingkan kelompok subyek tanpa DM dan tanpa stres psikologis dengan hubungan yang bermakna secara statistik.

Background: Hypertension, DM, and psychological distress are still health problems that cannot be fully controlled. Purpose: to assess the proportion of hypertension and the magnitude of the risk due to the combined effect of DM and psychological distress in adults. Methods: Analysis using secondary data of Cohort Study on Non-Communicable Disease Risk Factors (NCDRF). The study design was a retrospective cohort study. Population/sample: Data of respondents of the NCDRF Cohort Study in Bogor City, West Java aged 25 years and over (at baseline). Inclusions: Complete data on interviews/ measurements/examinations. Exclusion: Data of hypertensive subjects at baseline. A total of 3165 subject data were analyzed with Cox regression. Results: Hypertension was found in 207 people (6.6%). The relative risk (RR) for the occurrence of hypertension due to the combined effect of DM and psychological distress is 2.20 with a 95% CI (1.030-4.711) after controlling for gender and obesity. The interactions obtained are synergistic (positive). The incidence of hypertension caused by interactions is 30%. Conclusion: The group of subjects with DM and experiencing psychological stress has a risk of developing hypertension by 2.20-fold higher rather than the group of subjects without DM and without psychological distress with a statistically significant association.
Read More
T-6535
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Paulina Magdalena Nainggolan; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Renti Mahkota, Punto Dewo, Nikson Sitorus
Abstrak: Latar Belakang: Paparan asap rokok merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menjadi pencetus terjadinya hipertiroid selain beberapa faktor risiko lainnya. Prevalensi merokok di Indonesia semakin meningkat dari 27% (tahun 1995) menjadi 36,3% (tahun 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan hipertiroid pada penduduk Indonesia umur ≥ 15 tahun.
Metode: Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk Indonesia umur ≥ 15 tahun yaitu sebesar 722.329 responden. Sampel penelitian adalah penduduk Indonesia umur ≥ 15 tahun yang menjadi responden dalam Riskesdas tahun 2013 dan memiliki data lengkap tentang variabel yang diteliti yaitu sebesar 46.823 responden. Analisis data multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan hipertiroid setelah dikontrol variabel umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kandungan iodium dalam garam yang digunakan dalam rumah tangga dan status gizi.
Hasil: Prevalensi hipertiroid pada penelitian ini adalah 0,8%. Prevalensi keterpaparan asap rokok 77,4%. Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikan tinggi memiliki peluang 1,65 kali untuk mengalami hipertiroid dibandingkan pada responden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan status pendidikan tinggi. Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikan sedang memiliki peluang 1,30 kali untuk mengalami hipertiroid dibandingkan pada responden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan status pendidikan tinggi. Responden yang terpapar asap rokok dengan status pendidikan rendah memberikan efek protektif 0,69 kali terhadap hipertiroid dibandingkan pada responden yang tidak terpapar asap rokok dan bukan pendidikan tinggi.
Kesimpulan: Paparan asap rokok berinteraksi dengan pendidikan dalam menyebabkan hipertiroid.
Kata Kunci: Hipertiroid; Paparan asap rokok; Pendidikan; Riskesdas 2013.
Read More
T-4988
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lia Hapsari Andayani; Pembimbing: Putri Bungsu; Penguji: Nurhayati Adnan, Renti Mahkota, Abdul Gani Soulissa, Nikson Sitorus
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Lia Hapsari Andayani NPM : 1506784984 Program Studi : Epidemiologi Komunitas Judul : Determinan Kejadian Penyakit Periodontal Pada Masa Kehamilan di Indonesia Tahun 2013 (Analisis Data Riskesdas 2013) Perubahan hormonal yang terjadi pada seorang wanita pada masa kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron mengubah komposisi bakteri, permeabilitas pembuluh darah, dan kondisi fisiologi jaringan periodontal, sehingga wanita hamil rentan mengalami penyakit periodontal. Penyakit periodontal dapat menyebabkan tanggalnya gigi, komplikasi kehamilan, dan peningkatan risiko penyakit sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor sosial demografi, faktor kehamilan, faktor perilaku kesehatan gigi dan mulut, serta faktor lokal terhadap kejadian penyakit periodontal pada masa kehamilan di Indonesia tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Sebanyak 1733 wanita hamil diambil sebagai sampel dari data Riskesdas tahun 2013. Uji statistik menggunakan regresi logistik ganda. Prevalensi penyakit periodontal pada masa kehamilan di Indonesia sebesar 4,4%. Faktor lokal yang mempengaruhi terjadinya penyakit periodontal pada masa kehamilan adalah karang gigi (POR 4,297; 95%CI : 2,047 – 9,023) dan gigi berjejal (POR 2,126 ; 95%CI :1,232 – 3,669). Faktor perilaku kesehatan gigi dan mulut yang mempengaruhi terjadinya penyakit periodontal pada masa kehamilan adalah frekuensi menyikat gigi (POR 2,543; 95%CI : 1,041 – 6,210). Tenaga medis harus berkerja sama dan merumuskan kebijakan mengenai perawatan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan. Penyuluhan tentang konsep menyikat gigi yang baik, serta keamanan tindakan pembersihan karang gigi selama masa kehamilan sangat diperlukan. Kata kunci : penyakit periodontal, kehamilan, karang gigi


ABSTRACT Name : Lia Hapsari Andayani Student Num : 1506784984 Program : Epidemiology Tittle : Determinants For Peridontal Disease in Pregnancy in Indonesia 2013 (Riskesdas 2013 Data Analysis) Hormonal changes that occur in a woman during pregnancy can affect the health of periodontal tissue. Elevated levels of estrogen and progesterone alter bacterial composition, permeability of blood vessels, and periodontal tissue’s condition so that pregnant women are susceptible to periodontal disease. Periodontal disease may cause tooth loss, adverse pregnancy outcomes, and increased risk of systemic disease. This study aims to determine the relationship of socio-demographic, pregnancy, oral health behavior and local factors with periodontal disease during pregnancy in Indonesia in 2013. This is a cross-sectional study involved 1733 pregnant women that was retrieved from Riskesdas 2013 data. Statistical test using multiple logistic regression. Periodontal disease was present in 4,4% pregnant women. Local factors that affect the occurrence of periodontal disease during pregnancy are calculus (POR 4,297; 95%CI : 2,047 – 9,023) and tooth crowding (POR 2,126 ; 95%CI :1,232 – 3,669). Dental and oral health behavior factor that affect the occurrence of periodontal disease during pregnancy is toothbrushing frequency (POR 2,543; 95%CI : 1,041 – 6,210). It is necessary to build good cooperation between medical professionals and dentists to provide oral health service during ante natal care. Introducing the right toothbrushing concept and the safety of calculus removal during pregnancy is recomended. Keyword :  periodontal disease, pregnancy, calculus

Read More
T-4892
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zulfa Ayuningsih; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Nikson Sitorus, Dina Bisara Lolong
Abstrak: Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Hasil akhir pengobatan TB pada pasien berupa kematian saat melakukan pengobatan merupakan permasalahan terkini yang perlu diselesaikan. Penyebab pasti terjadinya kematian pada pasien yang sedang menjalani pengobatan TB masih belum banyak di ketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian pasien tuberkulosis pada penderita TB MDR dan TB Sensitif Obat di Indonesia tahun 2015-2017. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari aplikasi eTB manager dan SITT di Subdit Tuberkulosis, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI
Read More
T-5778
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asrit Jessica Kario; Pembimbing: Rico Kurniawan; Penguji: Artha Prabawa, Kemal Nazaruddin Siregar, Muhammad Amin Bakri, Nikson Sitorus
Abstrak:
Anemia merupakan masalah kesehatan global, yang bisa terjadi pada siapa saja, terutama di kalangan remaja putri, yang dapat berdampak pada pertumbuhan, perkembangan, produktivitas pada generasi selanjutnya. Prevalensi anemia tahun 2021 secara global pada perempuan usia 15–49 tahun sebesar 33,7%, dan di Indonesia tahun 2023 tercatat 15,5% pada kelompok usia 15–24 tahun. Tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengembangkan prediksi risiko anemia menggunakan pendekatan algoritma machine learning dalam konteks program kesehatan remaja putri di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 untuk mengidentifikasi faktor risiko utama anemia, seperti status gizi, pola konsumsi makanan, sosio-ekonomi, penyakit infeksi dan kronis. Hasil penelitian didapatkan model terbaik Random forest dengan AUC 0,768, akurasi 0,707, skor F1 0,706, presisi 0,712, dan recall sebesar 0,707. Prediktor dalam penelitian ini, yaitu pekerjaan, lokasi tempat tinggal, ukuran keluarga, status menstruasi, pola konsumsi sayur dan hasil olahannya, pola konsumsi buah dan hasil olahannya, pola konsumsi daging, unggas, dan hasil olahannya, pola konsumsi ikan, kerang, dan hasil olahannya, pola konsumsi susu dan hasil olahannya, pola konsumsi telur dan hasil olahannya, diare, pneumonia, dan kecacingan. Rancangan sistem didasarkan pada model prediksi terbaik dan ditampilkan dalam bentuk wireframe.

Anemia is a global health problem, which can happen to anyone, especially among adolescent girls, which can have an impact on growth, development, productivity in the next generation. The prevalence of anemia in 2021 globally in women aged 15-49 years is 33.7%, and in Indonesia in 2023 it is 15.5% in the age group 15-24 years. The purpose of the study was to develop anemia risk prediction using a machine learning algorithm approach in the context of adolescent girls' health programs in Indonesia. This study used data from the 2023 Indonesian Health Survey (IHS) to identify the main risk factors for anemia, such as nutritional status, food consumption patterns, socio-economics, infectious and chronic diseases. The results obtained the best Random forest model with AUC 0.768, accuracy 0.707, F1 score 0.706, precision 0.712, and recall of 0.707. The predictors in this study are occupation, location of residence, family size, menstrual status, consumption patterns of vegetables and their processed products, consumption patterns of fruits and their processed products, consumption patterns of meat, poultry, and their processed products, consumption patterns of fish, shellfish, and their processed products, consumption patterns of milk and their processed products, consumption patterns of eggs and their processed products, diarrhea, pneumonia, and helminthiasis. The system design is based on the best prediction model and displayed in wireframe view.

Read More
T-7358
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hafshah Farah Fadhilah; Pembimbing: Rico Kurniawan; Penguji: Kemal Nazaruddin Siregar, Popy Yuniar, Muhammad Amin Bakri, Nikson Sitorus
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor risiko dan membangun model prediksi diabetes berbasis machine learning menggunakan data SKI 2023. Sampel terdiri dari individu usia ≥15 tahun. Analisis dilakukan melalui eksplorasi bivariat dan evaluasi sembilan algoritma prediktif. Hasil menunjukkan bahwa faktor usia ≥45 tahun, jenis kelamin, pendidikan, obesitas sentral, hipertensi, pola makan berisiko, dan aktivitas fisik berhubungan signifikan dengan diabetes. Algoritma AdaBoost memberikan performa terbaik (AUC 0,991). Penelitian ini menghasilkan mockup web "Diabetes Risk Assessment" yang berpotensi digunakan untuk skrining mandiri dan pencegahan dini di masyarakat.

This study aimed to identify risk factors and develop a diabetes risk prediction model using machine learning algorithms based on the 2023 Indonesian Health Survey (SKI). The sample included individuals aged ≥15 years who met the inclusion criteria. The analysis involved bivariate exploration and evaluation of nine machine learning algorithms. Results indicated that age ≥45 years, sex, education level, central obesity indicators (BMI, waist circumference, WHtR), hypertension, risky dietary patterns, and physical inactivity were significantly associated with diabetes. Among all models, AdaBoost achieved the highest predictive performance (AUC 0.991). The study also produced a web-based mockup system, “Diabetes Risk Assessment,” offering potential for self-screening and community-level early prevention strategies.
Read More
T-7317
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agung Winasis; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji:Tri Yunis Miko Wahyono, Suhara Manullang, Nikson Sitorus
Abstrak:
Latar belakang: Penyakit corona virus disease-19 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan pasien yang mempunyai komorbid berisiko mengalami keparahan berat. Tujuan: Mengetahui hubungan hipertensi dengan tingkat keparahan pada pasien COVID-19 yang dirawat di RSU Kota Tangerang Selatan. Metode: Data diperoleh dari data sekunder berupa rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2021. Desain studi menggunakan cross sectional. Sampel sebanyak 146 pasien diperoleh secara random dan dianalisis menggunakan logistic regression. Hasil: Hipertensi pada pasien COVID-19 sebesar 47,3% (69 pasien). Diperoleh OR 1,6 (95% CI: 0,57 – 4,88) yang menunjukkan pasien dengan hipertensi mempunyai risiko terjadinya keparahan 1,6 kali dibandingkan dengan yang tidak hipertensi setelah dikontrol oleh variabel diabetes melitus dan penyakit ginjal. Kesimpulan: Pasien COVID-19 yang menderita hipertensi berisiko 1,6 kali lebih tinggi untuk mengalami keparahan dibandingkan pasien COVID-19 yang tidak hipertensi. Studi ini membuktikan risiko hipertensi pada keparahan pada pasien COVID-19.

Background: Corona virus disease-19 (COVID-19) is caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) virus and patients who have comorbidities are at risk of experiencing severe severity. Objective: To determine the relationship between hypertension and severity in COVID-19 patients treated at RSU Kota Tangerang Selatan . Methods: Data were obtained from secondary data in the form of medical records of COVID-19 patients who were treated at RSU Kota Tangerang Selatan in 2021. The study design used a cross sectional. A sample of 146 patients was obtained randomly and analyzed using logistic regression. Results: Hypertension in COVID-19 patients was 47.3% (69 patients). Obtained OR 1.6 (95% CI: 0.57 - 4.88) which shows patients with hypertension have a 1.6 times the risk of developing severity compared to those without hypertension after controlling for diabetes mellitus and kidney disease. Conclusion: COVID-19 patients who suffer from hypertension are at risk of 1.6 times higher for experiencing severity than COVID-19 patients who are not hypertensive. This study proves the risk of hypertension on severity in COVID-19 patients.
Read More
T-6829
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive