Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Makmunarrasjid; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Mieke Savitri, Agustin Kusumayati, Wan Alkadri, R.A. Sofyan
Abstrak:

Bagian Proyek Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular Pusat merupakan bagian dari Proyek Upaya Pelayanan Kesehatan. Sebagian besar anggarannya dibiayai dari pinjaman luar negeri Intensified Communicable Disease Control Project Sector Loan ASDB No. 1523-INO. Bagian proyek ini telah dimulai sejak tahun anggaran 1997/1998, sampai tahun anggaran 2001 sudah merupakan tahun ke1ima. Namun realisasi anggaran dan pencapaian target sasaran fisik masih rendah. Hal tersebut menyebabkan manfaat proyek tidak dapat dinikmati sesuai rencana, Serta menyebabkan Pemerintah harus membayar commitment fee sebesar 0,75 % dad sisa pinjaman yang belum ditarik.Pelaksanaan bagian proyek ini sebagaimana proyek-proyek pembangunan pemerintah Iainnya, dikendalikan dan dimonitoring melalui pelaporan umum keproyekan yang telah baku sebagaimana ketentuan yang berlaku. Apabila pelaksanaan pengendalian tersebut berjalan baik, seharusnya penyerapan anggaran dan pelaksanaan pencapaian target sasaran fisik setiap priode akan tercapai sesuai dengau rencana. Karena secara berkala dari hasil pengendalian tersebut, setiap perrnasalahan dapat diketahui secara dini, dan diupayakan tindakan korektif secara tepat dan cepat Kemampuan dalam merealisasikan target tahunan bagian proyek, secara kumulatif akan rnempercepat pencapaian hasil (results/outcomes) guna memperoleh manfaat (impacts) sebagai lujuan akhir dari proyek. Keberhasilan tersebut berkaitan erat dengan kinelja proyek.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja bagian proyek, serta untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian keproyekan yang telah dilaksanakan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif dengan cara observasi eksploratif dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini akan dapat menjelaslcan hubungan peranan monitoring dan evaluasi terhadap kineija bagian proyek tersebut.Hasil penelitian dari data sekunder menunjukan simpulan adanya hubungan sinergis negatif antara peiaksanaan monitoring dan evaluasi keproyekan yang lemah, dengan hasil evaluasi yang mengidentifikasikan kine|ja Bagian Proyek Intensifikasi P2M Pusat periode tahun anggaran 1997/1998 sampai 2001 yang sangat kurang. Hasil penelitian cara observasi eksplomtif pada data selcunder tersebut sesuai pula dengan hasil simpulan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan para informan kunci baik dari kelompok pengelola langsung bagian proyek, maupun kelompok informan pemantau dan penexima pelaporan keproyekan.Kelemahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi tersebut bermuara dari kapasitas SDM yang kurang dipersiapkan, kurang perhatian dari pimpinan, tidak konsistenya ketentuan dengan pelaksanaan, serta belum dilakukanya sistem reward dan punishment. Monitoring dan evaluasi bukan menjadi penyebab rendahnya kineria, tempi lemahnya pelaksanaan kegiatan tersebut membuat situasi yang tidak kondusif untuk meningkatkan kinerja. Karena akar peemasalahan keproyekan tidak terpantau secara dini, sehingga tindakan korektif atau tindaklanjutnya tidak dapat dilaksanakan seciua cepat dan tepat.


 

The Sub Project of Center intensified Communicable Desease Control is part of Health Services Project. Most part of it is budget are allocate from Intensified Communicable Desease Control Project Loan Sector ADB No. 1523-INO. A part of thisproject has been started from 1997/1998 until 2001 fiscal year, which is the fifth years but budget realization and fulfilling physical target are still in low level. That makes project benefits can't enjoyed as it being planned, it also makes the Government had to pay commitment fee which is 0,75 % from the rest of loan that is not retake yet.The implementation of this sub project likes another' Government project controlled and monitored through general project report based on rule being used. If the controlling face no problem the budget absorb and efforts to fulfill each period physical target supposed to be reach as it is being planned. Because film that periodic controlling, every single problem can be detected earlier and then try to 'rind corrective action correctly and as soon as possible. The ability in realized sub project yearly target cumulatively will makes faster result or outcomes fulfilling in purpose to reach the impact as a final target of the project That succesed is related with project performance. This research are purposed to evaluated and make a level to sub project performance also to know how the project controlling implemented through monitoring and evaluating activity. This research use qualitative method with explorative observation and indepth interview.The research result will be able to explain the relation between monitoring and evaluating to project performance. Research result from secondary data is showing the conclution; that there is negative sinergic relationship between a weals project monitoring and evaluating implementation with evaluation result which is identified that sub project of center intensihed communicable control performance period 1997/1998 until 2001 very unsatisfied. Research result using explorated observation in that secondary data are same with primary data conclution which is gets &om indepth interview of all key informans from direct management sub project group, watcher informans group and the acceptor of the project report.The weakness of that monitoring and evaluating implementation are come fiom the capacity of unprepair human resources, less attention from the leader, inconsistency between regulation and implernention, and not implemented yet reward and punishment system. The monitoring and evaluating wasn't a causes of a sub project low perfomtance, but the weaks of the activity implementation create inconducive situation to increasing performance, because the main problem were not detected early, so the corrective actions and it's follow up are can't implemented correctly and fastly.

Read More
T-1281
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurmaini Dalimunth; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Sutanto Priyohastono, Indang Trihandini, R.A. Sofyan, Neni Nuraini
Abstrak:

Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kini muncul kembali (re-emerging). Untuk menanggulangi penyakit ini, sejak tahun anggaran 1995/1996 Program Pemberantasan Tuberkulosis (P2TB) melaksanakan strategi baru yaitu DOTS (Directly Obsertied Thecumem Shot-course) yang telah direkomendasikan oleh WHO. Guna mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sarana berupa obat-obatan, alat dan bahan laboratorium yang menunjang. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informsi mengenai ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium, khususnya di tingkat kabupaten. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat membantu proses evaluasi terhadap ketersediaan sarana-sarana tersebut. Sistem informasi yang dikembangkan ini merupakan suatu model, dengan mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Serang. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium untuk program TB Paru di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, termasuk pembuatan solfivareidentifikasi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, sumberdaya pengguna dan prosedur operasional standar. Penelitian ini menggunakan disain penelitian riset operasional dengan tahapan pengembangan sistem diawali dengan kebijakan dan perencanaan sistem, analisis sistem hingga disain sistem terinci. Berdasarkan hasil penelitian, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang memiliki kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak serta sumber daya pengguna yang cukup memadai untuk menjalankan aplikasi sistem informasi yang based-on computer. Ketersediaan komputer bukan merupakan hal yang baru bagi tenaga di kabupaten khususnya Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) yang menangani program TB Paru. Dari hasil penelitian juga dibuat suatu rancangan alur informasi ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium untuk Program TB Para, dimana pengumpulan data di lakukan di puskesmas oleh petugas gudang obat dan programmer TB Paru, sedangkan pemasukan, pengolahan dan penyajian data dilakukan di Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten oleh Wakil Supervisor (Wasor) Kabupaten. Sistem informasi yang dirancang ini ditujukan untuk program TB Paru. Untuk program penyakit menular lainnya seperti demam berdarah, malaria, kusta dan Iain-lain kebutuhan. informasi mengenai ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium juga semakin dirasa perlu. Oleh karena itu diusulkan untuk mengkaji model rancangan sistem informasi yang terintegrasi antar program tersebut (integrasi lintas program) daiam proses monitoring dan evaluasi sebagai upaya efisiensi kerja dan dana.


 

Information System Development Model Of Medicine And Laboratory Equipmentimaterial Availability For Lung Tuberculosis Program In The Health Service Of The Regency Of Serang, West Java In The Year 2000Lung tuberculosis is a re-emerging disease that still causes health problems to people, To fight this disease, the Tuberculosis Elimination Program applies a new strategy since 1995/1996 fiscal year, named DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) as recommended by WHO. To achieve this goal, supporting facilities like medicine, equipment and laboratory materials are needed. Therefore, an information system of medicine and laboratory equipment/material availability is required, particularly at the level of regency. The existence of this information system is expected to help evaluation process of those facilities availability. The developed information system was a model resulted from a research located in the Regency of Serang. The research aimed to design an information system of medicine and laboratory equipment/material availability for Lung Tuberculosis Program in the Health Services of the Regency of Serang, including software development, hardware and Software requirement identification, user resources and standard operational procedure. The research applied operational research design which system development began with policy and system design, system analysis, to a detailed system design. According to the research results, the Health Services of the Regency Of Serang has adequate hardware, software and user resource requirement to run an information system application which based on computer. Computer provision is not new for human resources in the regency, particularly for the Disease Prevention and Cure Section in charge of the Lung Tuberculosis Program. An information flow design of medicine and laboratory equipment/material availability was also developed based on the research results with data collected from community health services by medicine warehouse officer and Lung Tuberculosis Programmer. Whereas, data entry, processing and presentation were conducted in the Disease Prevention and Cure Section by the District Vice-Supervisor. The designed information system aimed for Lung Tuberculosis Program. For other infectious disease such as dengue DHF, malaria, leprosy etc., the need of information on medicine and laboratory equipment/material availability is increasing. Therefore, it is proposed to assess an integrated information system design model (inter Program integration) in the process of monitoring and evaluation as an effort for task and fund efficiency.

Read More
T-917
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive