Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ade Saprudin; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar, Tris Eryando; Penguji: Besral, Ubbay Ujziana
T-2294
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kartisem; Pembimbing: Amila Megraini, Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Ucu Supriatna, Ubbay Ujziana
T-2445
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jajang Setiawan; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Agustin Kusumayati, Yovsyah, Ubbay Ujziana, Iid Rochendy
Abstrak:

ABSTRAK Pada era globalisasi atau era pasar bebas organisasi dinmtut umuk bisa berkompefisi dan mempunyai daya saing Puskesmas merupakan organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan terdepan kepada masyarakat tidak terlepas dari timtutan tersebut. Pimpinan puskesmas sangat berperan dalam kemajuan organisasi, karena pelayanan kesehatan yang dibelikan oleh puskesmas mcrupakan hasil keljasama antara staf beserta pimpinan. Pimpinan puskesmas harus mampu memberikan kepuasan kepada setiap individu dalam organisasi dan dapat menggabungkan tujuan-tujuan individu menjadi bagian dari tujuan organisasi. Pegawai atau staf yang tidak puas tidak akan mau dan mampu untuk menghasilkan suatu pekeijaan yang bcrmutu, juga tidak akan pemah mendapatkan pelanggan yang terpuaskan, sehingga pimpinan puskesmas harus bisa memberilcan dukungan fungsi~fungsi utama manajemen kepada pelanggnn intemal atau staf dan pelanggn ekstemai atau konsumen. Salah satu fungsi manajemen dalam organisasi adalah gaya Icepemimpinan dari pimpinan puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempcroleh gambaran pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kcnja staf puskesmas di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini mcnggunakan desain cross sectional dengan pendekatan lcuantitatif dengan jumlah sampel 127 staf puskesmas. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang didistribusikan kepada 127 staf puskesmas. Hasil peneiitian memperlihatkan bahwa kepuasan keija (total) staf puskesmas dengan menggunakan cuz of point median dalam menilai kepuasan kemja tertinggi azhlah 50,4%. Kepuasan kelja tcrtinggi pada peniiaian kepedulian pimpinan (94,5%) dan terendah pada penilaian motivasi pimpinan (S0,4%). Dari basil uji bivariat diperoleh adanya hubungan yang bermakna antara gaya kepemimpinan tcrhadap kcpuasan kerja staf puskesmas (p= 0,00l). Dimensi gaya kepemimpinan yang mempimyai hubungan yang bermakna terhadap kepuasan kexja adaiah dimcnsi komunikasi (p= 0,00l), dimensi motivasi (p= 0,002) dan dimensi koordinasi (p= 0,002). Hanya faktor confolmding lama keija saja yang bermakna (p=0,005) terhadap gaya kepemimpinari Hasil uji statistik multivariat didapatkan faktor yang paling dominan berhubungan dcngan kepuasan kerja staf puskesmas adalah dimensi koordinasi dan pimpinan (p Wald = o,005) dan nnai OR (2,95). Persepsi gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja staf, perbaikan fungsi koordinasi dad pimpinan puskesmas bisa diadopsi untuk memperbaiki gaya kepemimpinaxmya sekaligus memperbaiki organjsasi secam keseluruhan sehingga akhirnya diperoleh kepuasan kelja staf puskesmas.


ABSTRACT At globalization era or organizational free market era is claimed competition to be able to and has competitiveness. Puskesmas is organization giving health service of the iirst to public is not quit ofthe demand Head of puskesmas so central in organization progress, because health service given by puslcesmas is result of cooperation between staives along with learder. Head of puskesmas must be able to give satisfaction to every individual in organization and can merge purposeof individuals to become part of organization.Unsatis?ried officer or staff will not will and eble to yeild a certiiiable work, nor would have ever got cutomer client which left nothing to be desired. So leader puskesmas should be able to give main functions support from of management to internal cutomer client or staff and cutomer client of extemal or consumer. One of tixnction of management in organization is leadership style from leads' puskesmas. Purpose of this research is to obtain image of leadership style influence to job satisfaction of staff puskesmas in Majalengka district. this research applies design cross sectional with quantitative approach with number of sample 127 stafves puskesmas. Result of research shows that job satisfaction total staff puskesmas by using cut of median point in assessing highest job satisfaction is 50,4%. Highest job satisfaction at assessment of leader caring (94,5%) and low of motivation of leader (50,4%) From bivariatc test result is obtained existence of relationship having a meaning of between leadership styles toward job satisfaction of staff puskesmas (p=0,00l). Dimension leadership style having relationship having a meaning to job satisfaction is communications dimension (p=0,001), motivation dimension ( p=0,002) and coordination dimension ( p=0,002). Only factor counfonding having a meaning just duration of action ( p=0,005) to leadership style. Statistic test result multivariat yields factor that is most dominant related to job satisfaction Of staff puskesmas is coordination dimension from leader ( p Wald = 0,005) and value OR (2,95). Perception of leadership style has influence to job satisfaction of staff; repair function of coordination from leader puskesmas can be adopted to improve;repair its(the leadership style is at the same time improve;repair organization as whole so that finally is obtained job satisfaction of staipuskesmas.

Read More
T-2557
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Yudiana; Pembimbing: Asih Setiarini, Kusharisupeni; Penguji: Endang L. Achadi, Anis Irawati, Ubbay Ujziana
Abstrak:

Pembentukan kualitas sumber daya manusia berawal dari masa prenatal (Barker, 1994, dalam Hardinsyah, dick., 2000). Masa prenatal merupakan masa yang akan menentukan kehidupan generasi yang akan datang, salah satu gangguan pertumbuhan prenatal akan mengakibatkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Prevalensi BBLR di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 13% (Dep.Kes.R1, 2002). Prevalensi BBLR di RSU Cibabat Cirnahi tahun 2005 sebesar 18,78%, untuk itu perlu dikaji faktor-faktor apa yang berhubungan dengan BBLR di RSU Cibabat Cimahi 2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi BBLR, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR di RSU Cibabat Cimahi 2006. Banyak faktor yang diduga berhubungan dengan BBLR. Faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah faktor ibu (umur ibu, paritas, berat badan bulan pertarna hatnil, jarak kelahiran, peningkatan berat badan ibu selarna hamil, tinggi badan ibu, IMT ibu bulara pertama hamil); faktor janin (jenis keIamin bayi); faktor sosio ekonomi (pendidikan ibu, pekerjaan ibu); dan faktor pelayanan kesehatan (pelayartan antenatal). Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 1 September sarnpai 30 Desember 2006, pada ibu yang inelahirkau BBLR Jan BBLN di RSU Cibabat Dengan meenggunakan rancangan penelitian ka,sus-kontroi. Kasus adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2500 gr, sedangkan kontrol adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lebih atau sama dengan 2500 gr. Sampel sebanyak 340 orang, dengan jumlah sampel kasus 85 orang dan sampel kontrol 255 orang. Pengurnpulan data dilakukan melalui telaah rekam medik, wawancara dan pengukuran. Data dianalisis dengan tahapan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara jarak kelahiran (0R=1,75), 13B ibu bulan pertama hamil (OR=2,44), peningkatan BB ibu seIama hamil (OR-2,94), tinggi badan ibu (OR=7,71), penyakit ibu selama hamil jenis kelamin bayi (0R=1,80), pendidikan ibu (0R=2, 14), dan pelayanan antenatal (OR=3,43)dengan BBLR. Dan hasil analisis multivariat, variabel yang dorninan yang berhubungan dengan BBLR adalah tinggi badan ibu dengan OR=7,694. Program-program yang rnenunjang kesehatan ibu hamil sangat diperlukan. Program ini tidak hanya ditujukan bagi ibu hamil tapi juga,bagi rernaja putri dan wanita usia subur. Untuk menunjang pelaksanaan program ini perlu adanya kerjasama yang balk antara Departemen Kesehatan RI, fasilitas kesehatan dan masyarakat.


 

Development of human resource quality depends on prenatal period (Barker, 1994 in Hardiansyah, et.al , 2000). Prenatal period are to decide after generation livelihood, failure to growth during this period as simply reflected by low birth weight (LBW). Prevalence of LBW in Indonesia is quite high, that is 13% (MOH RI, 2002). Prevalence of LBW in Hospital Cibabat Cimahi 2005, that is 18,78%. These evidences need to be elaborated as to find factors related to LBW in Hospital Cibabat Cimahi year 2006. The objective of this study is prevalence LBW, and to investigate factors related to LBW in Hospital Cibabat Cimahi year 2096. Among others, factors under investigation include mothers factors (age, parity, interval parity, weight pre pregnancy, weight gain during pregnancy, height, BMI, infection); foetus factors (gender); sosio economic faktors (education, worked); health care factors (antenatal care). This study was conducted during period of 1 September-30 Desember 2006, among mothers who delivered LBW infants and normal infants in Hospital Cibahat Cimahi. Using cases-control design. Cases are LBW (=2500 grams) newborn infants. Number of sample was 340, where cases was 85 and controls 255 newborn infants. Data were collected by documentation study throught medical record, interview, and measurer. Data were then analyzed univariately, bivariately, multivariately. Bivariate analysis showed that there is relationship between interval parity (OR=1,75), weight pre pregnancy (OR=2,44), weight gain during pregnancy (OR=2,94), height (OR=7,71), infection (OR--4,60), gender (OR=1,80), education (0R=2,14), antenatal care (OR=3,43) and BBLR. The multivariat analysis, with height as the most dominant factor OR=7,694. Programs that supported the health of pregnant mother are considered necessary. The program is not solely targeted to the pregnant mothers, but also to the adolescent girls and other women at reproductive age. To implement such program, collaboration with other institutions, such as the ministry of health, health facilities and the community itself, is urgently needed.

Read More
T-2635
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asep Zaki Mulyatno; Pembimbing: Farida Mutiarawati Tri Agustina, Tris Eryando; Penguji: Artha Prabawa, Fx. Kuning Tiadi, Ubbay Ujziana
Abstrak:

Sistem informasi geografis bidang kesehatan dapat digunakan untuk melihat status kesehatan (outcome) melakukan perencanaan program, perencanaan infrastruktur dan peralatan, untuk melihat kemajuan indikator kesehatan (sebagai sistem evaluasi & monitoring), melihat cakupan pelayanan kesehatan, dan hubungan antar sektor. Pemantauan wilayah setempat (PWS) adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (Puskesmas/kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat lerhadap wilayah yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah. Kabupaten Majalengka telah lama melaksanakan program KIA namun masih memiliki permasalahan sistem informasi, diantaranya masih belum baiknya dalam penyediaan informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Tujuan dikembangkannya SIG PWS KIA adalah guna menghasilkan informasi yang berkualitas dalam rangka membantu para pengambil kebijakan dalam melakukan evaluasi dan intervensi program kesehatan ibu dan anak secara cepat, tepat dan akurat di Kabupaten Majalengka. Pengembangan SIG PWS KIA ini mengikuti tahapan siklus hidup pengembangan sistem (system developmemf Iife cycles) yang dibatasi sampai pada tahap implementasi sistem (ujicoba prototype). Hasil uji kelayakan (feasibility study) pengembangan SIG PWS KIA di Kabupaten Majalengka dilihat dari aspek kelayakan ekonomis, teknis, operasi maupun organisasi cukup layak untuk dikembangkan. Hasil wawancara menyatakan bahwa sebenamya data yang dihasilkan dari sistem pelaporan PWS KIA yang telah berjalan selama ini sudah cukup memadai. Hanya perlu di tambahkannya beberapa indikator penunjang seperti kualitas pelayanan ANC, dikarenakan saat tidak adanya instrumen rutin dalam laporan yang melihat kualitas pelayanan ANC oleh Bidan. DO Pelayanan ANC yang tidak tersedia dalam Iaporan PWS, Kantong taksiran partus dan kunjungan luar wilayah, distribusi kematian ibu dan bayi berdasarkan penyebab, waktu terjadinya dan penolongnya yang belum tersedia secara rutin pada laporan PWS bulanan. Juga disetujui jika output SIG PWS KIA berupa peta geografis, yang memperlihatkan status kerawanan tertentu di suatu daerah. Sistem Informasi Geografis PWS KIA di Kabupaten Majalengka dapat berjalan dengan baik di seluruh Puskesmas jika ada beberapa prasyarat di antaranya adalah : Semua Bidan di desa I di puskesmas melakukan pengisian kartu ibu, kohor bayi dan format autopsi verbal dengan baik dan benar, tersedianya sarana komputer di Puskesmas dan di Dinas Kesehatan, tenaga pengelola SIG PWS KIA di Puskesrnas maupun di Dinas harus terlatih terlebih dahulu Software SIG PWS KIA.

Read More
T-2402
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anang Setiana; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar, Tris Eryando; Penguji: Agustin Kusumayati, Ucu Supriatna, Ubbay Ujziana
T-2423
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R. Sjaefudin; Pembimbing: Budi Haryanto, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Sri Tjahjani Budi Utami, Hendri Hendriyan, Ubbay Ujziana
T-2390
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Galih Permana; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Purnawan Junadi, Vetty Yulianty Permanasari, Mursalim, Ubbay Ujziana
T-4606
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zaenal Arifin; Pembimbing: Hafizurrachman; Penguji: Agustin Kusumayati, Dian Ayubi, Nanang Wardhana, Ubbay Ujziana
T-2264
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive