Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
R. Djajusman Tanudikusumah; Pembimbing: Santoso S. Hamijoyo, Umar Kayam
Abstrak: Bangsa Indonesia sedang membangun dirinya. Sambil membangun ia berjalan mencapai tujuannya yakni masyarakat adil dan rnakritur. Prospek itu terbingkai berkilau di pelangi masa depannya.'Tepat pada tanggal 17 Agustus 1981, terhitung dari saat Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, ia genap berusia 36 tahun.
 
Dalam kurun waktu tersebut, perjalannya penuh irama dan ledakan pesan. Sehingga merupakan interaksi sosial melalui pesan. Studi ini memandang proses sosial melalui sistem pesan. Sedang fokus utamanya adalah pada sistem lambang yang merupakan lambang dasar, yakni LAMBANG DASAR KOMUNIKASI sebagai inti pesan. Lahir dari tahap perencanaan, sistem demikian dianggap menuju ke proses pembinaan keyakinan yang disebut komunikasi, dengan didahului interaksi sosial melalui pesan tersebut. Untuk meneliti lambang dasar, penelusuran harus mundur untuk sampai ke sumber hulu. Menapak tilas awal perencanaan tersebut. Di bawah 'hierarki' desain kenegaraan,di tingkat desain penelitian komunikasi, sistem pesan didahului tahap perencanaan dalam bentuk £okmai perencanaan. Di tingkat midi inilah, penelusuran dimulai.
 
Di tingkat kenegaraan termaksud di atas, yakni di tingkat desain kenegaraan, yang disebut di sini tingkat maksi, terdapat EKAPRASETYA PANCAKARSA yang memberi petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan Pancasila sebanyak 36 butir.Jelas1ah dengan demikian, untuk membangun masa depan, EKAPRASETYA PANCAKARSA merupakan format perencanaannya dan yang 36 butir merupakan lambang dasarnya. Lambang dasar bersangkutan disebut di sini dengan LAMBANG POKOK OPERASIONAL INDONESIA.
 
Beruntun vertikal ke bawah, tingkat desain penelitian komunikasi yang tersebut di atas, merupakan tingkat midi di bawah tingkat mctksi. la mengandung format-format perencanaan komunikasi dan lambang dasarnya. Studi ini meneliti sistem lambang termaksud. Seperti telah dinyatakan di muka, penelusurannya mundur ke belakang. Dengan bernapak tilas hingga ke hulu, maka akan dapat pula dirumuskan apa yang dilakukan oleh generator hulu ini. Yakni, apa peran dari sumber lambang dasar.
Read More
D-127
Jakarta : FISIP UI, 1983
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andi Pananrang; Pembimbing: Nurhayati A. Prihartono; Penguji: Yovsyah; Syafriyal; Umar
T-3405
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fathia Nauri Lestari; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Pujiyanto, Desfauzi Umar
S-8812
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Megan Roos Febransyah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Umar Fauzi
S-8972
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Futri Virginia Yusuf; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Desfauzi Umar
Abstrak: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan disain studi cross-sectional. Sampel yang digunakan yaitu pekerja di sektor informal di Kelurahan Pela Mampang tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan terdapat 60,6% atau 57 responden yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN dan 39,4% atau 37 orang yang belum terdaftar sebagai peserta JKN. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dan paparan informasi JKN, dengan demand terhadap JKN pada pekerja bukan penerima upah di Kelurahan Pela Mampang tahun 2016. Sedangkan usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, jumlah anggota keluarga, jenis usaha, besarnya premi, frekuensi keluhan sakit, jumlah keluhan, perilaku merokok, serta penilaian terhadap kesehatan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan demand terhadap JKN pada pekerja bukan penerima upah di RW Kelurahan Pela Mampang tahun 2016.
Kata kunci : Demand terhadap JKN,Peserta JKN, Pekerja Sektor Informal, Kelurahan Pela Mampang

This research is a quantitative research using a descriptive cross-sectional study design. Samples were used that workers in the informal sector in Sub Pela Mampang 2016. Based on the results of research by the author, it can be concluded there is a 60.6% or 57 respondents who have registered as participants JKN and 39.4% or 37 people who are not registered as participants JKN. Chi-Square test results showed that there was significant relationship between family income and exposure information JKN, with demand for workers not JKN on wage earners in the village of Pela Mampang 2016. While age, gender, education, marital status, number of family members, type of business, premium rate, frequency of pain complaints, the number of complaints, smoking behavior, as well as the assessment of health does not have a meaningful relationship with the demand of the workers JKN not wage earners RW Pela Mampang village in 2016.
Keywords: Demand for JKN, Participant JKN, Informal Sector Workers, Village Pela Mampang
Read More
S-9121
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Dyah Palupi; Pembimbing : Adang Bachtiar; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Umar Fahmi
Abstrak: Abstrak

Mutu pelayanan suatu organisasi merupakan hal yang penting dan telah menjadi kebutuhan bahkan tuntutan masyarakat. RevisiInternational Health Regulation Tahun 2005 mengharuskan setiap negara anggota untuk meningkatkan core capacity. Untuk melakukan perubahan, tentunya perlu diketahui kondisi pelayanan yang ada saat ini. Melakukan self assesment terhadap kondisi mutu yang ada perlu dilakukan dalam rangka upaya manajemen mutu terpadu (Total Quality Management).

Peneliti menggunakan 7 (tujuh) kriteria yang terdapat dalam Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance Exxelence untuk mengetahui mutu pelayanan bidang upaya kesehatan dan lintas wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat variabel proses yang mempunyai pengaruhpaling dominan untuk dilakukan peningkatan mutu organisasi. Dengan melihat pohon masalah, maka masalah prioritas dari variabel proses adalah Kurangnya panduan yang mendukung proses pelayanan dalam proses meningkatkan mutu organisasi yang lebih optimal. Bentuk nyata dari perbaikan tersebut adalah dengan membuat instrumen buat petugas seperti check proses yang harus dilakukan di setiap proses pelayanan pada bidang upaya kesehatan dan lintas wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.


Quality of organizational services is an absolute must, which has become a necessity even the public demands. Revision of International Health Regulation (2005)requires each member state to increase the core capacity. To make changes, certainly need to know the condition of the existing services at the present. Perform self assesment the existing quality conditions is necessary to be done in order to attempt Total Quality Management.

Researcher used 7 (seven) criteria contained in the Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance Excellence to recognize quality service at Field of health effort and cross-regional, Port Health Office class I of Tanjung Priok.The method used in this study is a quantitative data analysis.

The results obtainedin this studyis the processvariablethat hasthe most dominant influence to do quality improvementorganization. By looking atthe problem tree, the priority issue is lack of guide supports the process of improving the quality of service.

Realfact of the improvements is to make instruments such as check process for officers should be done at every service process at the Field of health effort and cross-regional, Port Health Office class I of Tanjung Priok.

Read More
T-3856
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Indah Budiarti; Pembimbing: A. Rahman; Penguji: Umar Fahmi Ahmadi, Budi Santoso
S-7500
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Inggita Suci Wulan Sari; Pembimbing: Nurhayati A Prihartono; Penguji: Yovsyah, Muh Danial Umar
S-8766
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Didi Nurhadi; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Arihni Supriati
S-5728
Depok : FKM UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riska Yuanda Silviana; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Didik Supriyono
Abstrak: Tuberkulosis paru salah satu masalah kesehatan yang masih dihadapi di dunia termasuk di wilayah Indonesia, dan masalah kesehatan ini memiliki kaitan dengan lingkungan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara cakupan rumah sehat, cakupan rumah tangga ber-PHBS, fasilitas kesehatan dan kepadatan penduduk terhadap kasus tuberkulosis paru di Kabupaten Bogor pada tahun 2018-2020. Penelitian dilakukan dengan desain studi ekologi pada populasi kecamatan di Kabupaten Bogor sebanyak 40 kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan tuberkulosis paru yaitu fasilitas kesehatan, dengan keeratan hubungan yang kuat dan berpola positif (r = 0.564). Variabel kepadatan penduduk juga berhubungan signifikan dengan tuberkulosis paru, dengan keeratan hubungan yang sedang dan berpola positif (r = 0.393). Sedangkan variabel cakupan rumah sehat dan cakupan rumah tangga ber-PHBS tidak berhubungan signifikan dengan tuberkulosis paru. Oleh sebab itu, perlu mengoptimalkan program pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru terutama wilayah kecamatan dengan jumlah kasus yang tinggi.
Pulmonary Tuberculosis is one of the health problems in the world, including in Indonesia and it is related to the environment. This study aims to study the relationship between healthy home coverage, household PHBS coverage, health facilities, and population density in cases of pulmonary tuberculosis in Bogor Regency in 2018-2020. The research was conducted with an ecological study design on a population of as many as 40 sub - districts in Bogor District. The result of this research is the variable of a significant relation with pulmonary tuberculosis was health facilities, with strong relation and positive pattern correlation (r = 0.564). The population density variable was also significantly associated with pulmonary tuberculosis, with medium relation and positive pattern correlation (r = 0.393). Meanwhile the variables of healthy home coverage and PHBS household coverage do not have a significant correlation with pulmonary tuberculosis. Therefore, it is necessary to optimize the pulmonary tuberculosis prevention and control program, especially in sub-districts with a high number of cases
Read More
S-10947
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive