Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 93 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Halimatuzzahra; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Fredy Christianto
Abstrak: Kelelahan atau Fatigue merupakan perasaan dimana seseorang merasa sangat lelah, letih atau mengantuk yang disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti jam tidur yang kurang, tuntutan kerja yang tinggi, periode tugas yang lama, adanya tuntutan sosial dan kemasyarakatan, atau mengalami stres dan depresi yang berkepanjangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor ? faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Kecamatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur saat masa pandemi COVID-19. Adapun faktor ? faktor yang diteliti antara lain faktor karakteristik individu (jenis kelamin, usia, dan status kesehatan) dan faktor pekerjaan (jam istirahat, shift kerja, kuantitas tidur, pekerjaan sampingan dan commuting times). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Dari 131 tenaga kesehatan yang menjadi responden dalam penelitian ini, didapatkan 50.4% tenaga kesehatan merasakan kelelahan. Selain itu, terdapat hubungan antara status kesehatan (P value = 0,041) dan commuting times (P value = 0,039) dengan kejadian kelelahan.
Fatigue is a state of decline both physically and mentally and can reduce the level of alertness which can result in decreased work productivity, work quality, and also burnout. This study aims to analyze the relationship between work-related and non-work-related risk factors for employees of the Jakarta Health Agency. This study examines work-related factors (long working hours, work effort, job rewards, overcommitment, social support, and job satisfaction) and non-work related factors (sleep quantity, sleep quality, health status, educational status, stress, and age). This study used a cross sectional research design with primary data collection using a questionnaire. The results showed that fatigue was associate with long working hours, work effort, job rewards, overcommitment, social support, job satisfaction, sleep quality, health status, stress and age.
Read More
S-11117
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anisah Suci Yanti; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Jonsinton Nainggolan
Abstrak: The tools used in this study are Quick Exposure Checklist to assess physical factors, the combination of psychosocial questionnaire are Effort Reward Imbalance, COPSOQ, NIOSH Generic Job Stress dan NIOSH Quality of Work Life (QWL) to assess psychosocial factors and Salivary Amylase Activation testing to assess work uhrelated stress and fatigue among fire fighters. Fatigue subjective measurement use tools form Sweedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI) and Fatigue Assessment Scale (FAS). Physic factors (force, awkward posture and manual handling), psychosocial factors (effort, reward, overcommittment, rolestress, emotional demand, social support and non work related factors) and organisational factors are the independent variables of work related stress and fatigue which are the dependent variable in this study. The result of this study shows that risk factor (neck) has correlation with fatigue (CI 95% 1,75-16,16; OR 5,32), psychosocial factors such emotional demand (CI 95% 1,04-5,78; OR 1,56), rolestress (CI 95% 1,23-4,76; OR 1,52) and family social support (CI 95% 1,27-5,43; OR 2,51) influence stress, organisational factors such type of work (CI 95% 0,05-0,55; OR 0,16), shift work (CI 95% 0,06-0,54; OR 0,18) and status of workers have correlations with stress
Read More
S-9647
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vindry Yana Cappenberg; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Baiduri Widanarko, Rizqi Firdausi
Abstrak: Pengemudi adalah salah satu pekerjaan kompleks yang melibatkan persepsi, koordinasi sensorimotorik serta membutuhkan kewaspadaan dan pembuatan keputusan. Jam kerja yang tidak tentu akan berpengaruh terhadap kuantitas tidur dan kualitas tidur meeka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pengaruh sleep hygiene terhadap kuantitas tidur dan kualitas tidur pengemudi truk muatan. Desain studi cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) terhadap 45 pengemudi laki-laki. Ditemukan sebanyak 25 orang (55,6%) mendapatkan penilaian sleep hygiene buruk, dengan jumlah pengemudi yang mengalami kuantitas tidur kurang sebanyak 13 orang (52%) dan kualitas tidur buruk sebanyak 14 orang (56%). Kesimpulannya sleep hygiene memberi pengaruh baik terhadap kuantitas tidur maupun kualitas tidur pengemudi truk di PT. X walaupun dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Kata kunci: Sleep hygiene, Kesehatan kerja, Pengemudi Truk

The driver is one of the complex jobs involving perception, sensorimotoric coordination as well requires vigilance and decision-making. Unnecessary working hours will affect the quantity of sleep and the quality of their sleep. The purpose of this study was to look at the effect of sleep hygiene on the quantity of sleep and the sleep quality of truckload drivers. A cross-sectional study design was used in this study using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire of 45 male drivers. It was found that 25 drivers (55,6%) got poor sleep hygiene score, with the number of drivers who experienced less sleeping quantity as many as 13 people (52%) and poor sleep quality as many as 14 people (56%). In conclusion sleep hygiene gives good influence on the quantity of sleep and sleep quality truck drivers at PT. X although in this study there is no significant relationship.
Key words: Sleep hygiene, Occupational Health, Truckload drivers
Read More
S-9686
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anindya Alifa; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Jahruddin Matondang
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko gangguan otot rangka serta gambaran keluhan gejala gangguan otot rangka yang dirasakan oleh mekanik bengkel PT X yang terbagi menjadi 2 unit pelayanan yaitu general repair dan body repair. Penelitian dengan studi cross sectional ini dilakukan pada 23 proses kerja dan juga meneliti keluhan gejala gangguan otot rangka pada 31 mekanik pada bulan April-Mei 2019. Analisis menggunakan metode REBA, kuesioner data individu serta NMQ yang diisi secara mandiri oleh mekanik. Hasil menunjukkan 52% proses kerja memiliki tingkat risiko sedang terhadap gangguan otot rangka. 84% mekanik mengeluhkan gejala gangguan otot rangka, dan proporsi terbesar berada pada bahu (18%), punggung bawah (18%), pergelangan tangan (18%), dan leher (17%). Gambaran keluhan gejala gangguan otot rangka berdasarkan umur paling banyak pada kategori > 30 tahun dengan keluhan terbanyak pada bahu, punggung bawah, dan pergelangan tangan; pada masa kerja > 4 tahun dengan keluhan terbanyak pada punggung bawah dan pergelangan tangan, pada IMT Normal dengan keluhan terbanyak pada punggung bawah, leher, dan bahu; dan pada mekanik yang merokok dengan keluhan terbanyak pada bahu, pergelangan tangan, dan leher.
Read More
S-10154
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Firda Olivia Ramadani; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Deni Kurniawan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor bahaya psikososial yang memengaruhi tingkat stres kerja pada guru sekolah dasar. Faktor bahaya psikososial yang diteliti adalah beban kerja, jadwal kerja, peran dalam organisasi, budaya dan fungsi organisasi, decision latitude-control, hubungan interpersoal, homework interface, lingkungan dan peralatan kerja dan perilaku ofensif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang didukung dengan wawancara tidak terstruktur. Jumlah sampel yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 120 orang yang terdiri dari 60 guru SDN dan 60 guru SDS. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan uji chi square menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja, jadwal kerja, peran dalam organisasi, budaya dan fungsi organisasi, hubungan interpersoal, homework interface, lingkungan dan peralatan kerja memiliki hubungan yang signifikan memengaruhi tingkat stres kerja guru. Proporsi tingkat stres kerja pada guru SD paling banyak mengalami stres ringan mencapai 79,2% sedangkan stres sedang hanya sebesar 20,8%.

This study aims to determine the psychosocial hazard factors that effect the level of work stress in primary school teachers. This research assessed psychosocial hazard factors studied that consists of workload, work schedule, role in the organization, culture and function of the organization, decision latitude-control, interpersonal relationships, homework interface, environment and work equipment, and offensive behavior. This research using cross-sectional design. Questionnaires and unstructured interviews were used to collect data. Numbers of samples in these study 120 teachers in primary school, consisting of two groups, 60 teachers in Public Primary School and 60 teachers in Private Primary School. Data performed by bivariate analysis with Chi-Square test using SPSS software. The results showed that workloads, work schedules, roles in the organization, culture and organizational functions, interpersonal relationships, homework interfaces, environment and equipment presence of a significant association to work stress level. The highest proportion of work stress in primary school teachers experienced mild stress reaching 79.2%, while moderate stress was only 20.8%.
Read More
S-10101
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maura Wilona Andanari; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Fachrul Suarli
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai gambaran penerapan sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran pada Rumah Sakit X. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif. Objek pada penelitian ini adalah fasilitas sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, sarana penyelamatan jiwa, dan manajemen kebakaran Rumah Sakit X. Pengumpulan data didapatkan melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen, serta menggunakan instrumen berupa checklist. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kondisi aktual dengan standar dan peraturan yang berlaku. Standar dan peraturan yang digunakan dalam penelitian ini adalah NFPA dan Pedoman Teknis Di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, Kemenkes RI 2012. Hasil akhir data merupakan presentase tingkat pemenuhan standar dan kategori penilaian menurut Balitbang Departemen Pekerjaan Umum. Berdasarkan hasil penelitian, sistem proteksi kebakaran aktif memiliki nilai presentase tingkat pemenuhan 53% dengan kategori kurang, sistem proteksi kebakaran aktif memiliki nilai presentase tingkat pemenuhan 42% dengan kategori kurang, sarana penyelamatan jiwa memiliki nilai presentase tingkat pemenuhan 66,7% dengan kategori cukup baik, dan manajemen kebakaran memiliki nilai presentase tingkat pemenuhan 81% dengan kategori baik.
Kata kunci: Sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, sarana penyelamatan jiwa, manajemen kebakaran, rumah sakit

This study discusses about implementation of fire protection system, means of escape, and fire management at X Hospital. The design of this study is a qualitative study with observative research method. The object of this study is active fire protection system facilities, passive protection system facilities, means of escape facilities, and fire management at X Hospital. Data collection is obtained by observation, interviews, and document review, also this study use an instrument in the form of checklist. Data analysis is perform by comparing actual condition with applicable standards and regulations. The standards and regulations used in this study is NFPA and Pedoman Teknis Di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, Ministry of Health Republic Indonesia 2012. The final result of this data are precentage of standards compliance and assessment categoreis according to Reasearch and Development Agency of Public Works Department. Based on the result of the study, active fire protection system has a precentage value of 53% fulfillment rate with deficient category, passive fire protection system has a precentage value of 42% fulfillment rate with deficient category, means of escape has a precentage value of 66,7% fulfillment rate with fairly good category, and fire management has a precentage value of 81% fulfillment rate with good category.
Key words: Active fire protection system, passive fire protection system, means of escape, fire management, hospital
Read More
S-10464
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aulia Khairunnisa; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Dramayadi
S-8901
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Megapuspadewi Rolasma; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Kusmanto
S-9013
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Megan Roos Febransyah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Umar Fauzi
S-8972
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fanry; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri Widanarko, Wardatul Hamro
Abstrak: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian utama penduduk dunia. Beberapa faktor risiko diantaranya adalah merokok, kurang aktivitas, stress kerja, workaholic¸ obesitas, dll. Untuk itu maka perlu diketahui distribusi faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada pekerja, serta tingkat risiko penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini menggunakan data primer berupa tabel check list, menggunakan desain cross sectional, dianalisis secara univariat, serta jumlah sampel 47 karyawan PT. X divisi SCM pada tahun 2015. Hasil menunjukkan bahwa faktor risiko dengan proporsi terbesar yaitu, kurang aktivitas fisik 82,2%,stress kerja 51,1%, merokok 44,7%, workaholic 36,2%, obesitas 10,7%. Tingkat risiko penyakit kardiovaskuler dengan kategori rendah 38,3%, sedang 34%, tinggi 17%, dan sangat tinggi 10,6%.
Kata Kunci: penyakit kardiovaskuler, faktor risiko, tingkat risiko
Cardiovascular disease is the leading cause of death world population. Some risk factors inlude smoking, phsycal inactivity, job stress, workaholic, obesity, etc. For that, it is necessary to know the distribution of risk factors for cardiovascular disease in workers, as well as the level of risk of cardiovascular disease. This study uses primary data in the form of a table check list, using cross sectional design, univariate analysis, amount of the samples are 47 employees of PT. X SCM division in 2015. The results showed that the risk factors which the largest proportion, 82,2% less physical inactivity, job stress 51,1%, 44,7% smoked, workaholic 36,2%, 10,7% obese. The level of risk cardiovascular disease with low risk 38,3%, moderate 34%, high 17%, and very high 10,6%.
Keywords : cardiovascular disease, risk factor, level of risk
Read More
S-9021
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive