Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Husnah Maryati; Pembimbing: Vetty Yullianty Permanasari; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Adang Bachtiar, Ratna Yunita, Muhani
Abstrak: Data Kematian Bayi di Kota Bogor mengalami peningkatan dari 26menjadi 62 kasus pada tahun 2013. Posyandu merupakan salah satu salah satuwadah dalam masyarakat yang menjalankan program kesehatan dimana salah satutujuannya adalah melaksanakan kegiatan untuk mempercepat penurunan angkakematian ibu dan bayi. Permasalahan pada posyandu di Kota Bogor adalah jumlahkader aktif yang terus menurun kemudian kaderisasi untuk kader sendiri kurangmaksimal, belum berfungsinya pokja dan pokjanal posyandu. Hasil perhitunganlaporan kematian bayi tahun 2013 dan 2014 mendapatkan bahwa lebih dariseparuh (55% dan 52,7%) posyandu yang wilayah kerjanya mengalami kasuskematian bayi adalah posyandu yang tingkat perkembangannya pratama danmadya. Penelitian ini ingin melihat bagaimana efektivitas UKBM Posyandumelalui faktor kepemimpinan (komunikasi, kompetensi), fungsi manajemen(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian), lingkungan kerja(dukungan sistem, ketersediaan sarana penunjang dan insentif) serta karakteristikresponden (klasifikasi posyandu, umur, lama menjabat dan pekerjaan). Penelitianini menggunakan unit analisis posyandu dan sebagai respondennya adalah ketuakader posyandu sebanyak 70 posyandu. Rancangan penelitian menggunakanpendekatan cross sectional metode kuantitatif. Uji yang digunakan korelasiregresi untuk melihat hubungan faktor kepemimpinan, fungsi manajemen,lingkungan kerja dan karakteristik responden terhadap efektivitas posyandu.Analisis regresi linier ganda digunakan untuk melihat faktor yang palingmenentukan efektivitas posyandu. Hasil analisis menunjukkan bahwa adahubungan faktor kepemimpinan, fungsi manajemen, lingkungan kerja dankarakteristik responden terhadap efektivitas posyandu. Hubungan berpola positifyang artinya semakin baik faktor kepemimpinan, fungsi manajemen, lingkungankerja dan karakteristik responden semakin efektif posyandu. Tidak ada hubunganfaktor kepemimpinan (kompetensi), karakteristik responden (klasifikasi posyandu,lama menjabat ketua posyandu) terhadap efektivitas posyandu. Peningkatanintervensi kompetensi dan pengorganisasian akan meningkatkan efektivitasposyandu dengan mengontrol variabel umur dan pekerjaan.Kata Kunci : Efektivitas Posyandu, Kepemimpinan (komunikasi, kompetensi),fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaandan pengendalian) dan lingkungan kerja (dukungan sistem,ketersediaan sarana penunjang dan insentif) dan karakteristikresponden (umur, pekerjaan), saling berhubungan
Data infant mortality in the city of Bogor has increased from 26 to 62 cases in2013. IHC is one of one of the containers in a society that runs the health programwhere one of his goals is to carry out activities to accelerate the reduction inmaternal and infant mortality. Problems on the Posyandu in Bogor is the numberof active cadres who continued to decline then regeneration for their own cadresless than the maximum, not the functioning of working groups and PokjanalPosyandu. Report the results of the calculation of infant mortality in 2013 and2014 found that more than half (55% and 52.7%) Posyandu whose jurisdictionexperienced cases of infant mortality is Posyandu Pratama and middle level ofdevelopment. This study wanted to see how the effectiveness UKBM Posyanduthrough leadership factors (communication, competence), the functions ofmanagement (planning, organizing, implementation and control) and workingenvironment (support system, the availability of supporting infrastructure andincentives). This study uses the unit of analysis is the Posyandu and as chairmanof the cadre's respondents were 70 Posyandu. The design of the study using crosssectional quantitative methods. Correlation regression test used to see therelationship between leadership, management functions and working environmenton the effectiveness of the Posyandu. Multiple linear regression analysis was usedto look at the factors which most determine the effectiveness of the Posyandu. Theanalysis shows that there is a correlation between leadership (communications),management functions (planning, organizing, implementation and control) andworking environment (support system, the availability of supporting infrastructureand incentives) on the effectiveness of Posyandu. Patterned positive relationshipmeans the better the leadership factor (communications), management functions(planning, organizing, implementation and control) and working environment(support system, the availability of supporting infrastructure and incentives) moreeffective Posyandu. There is no correlation between leadership (competence) onthe effectiveness of Posyandu. Determinants of the efectiveness of Posyandu isorganising and controlling. Improved organization and control interventions willimprove the effectiveness of Posyandu.Keywords : Effectiveness Posyandu, Leadership (communication,competence), the functions of management (planning, organizing,implementation and control) and working environment (supportsystem, the availability of supporting infrastructure and incentives),interconnected
Read More
T-4329
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ema Puspita Wulandari; Rita Damayanti; Penguji: R. Sutiawan, Iwan Ariawan, Rima Damayanti, Ratna Yunita
T-4110
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dede Lina Lindayanti; Pembimbing: Ella Nurlella Hadi; Penguji: Mieke Savitri, Soedarto Ronoatmodjo, Ratna Yunita, Elis Rohmawati
Abstrak:

Kabupaten Bangka Tengah, khususnya Puskesmas Lubuk Besar cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 88,2% (Profil Kesehatan PKM Lubuk Besar 2012), masih dibawah target Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan pada tahun 2015 harus mencpai 90%. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah. Desain cross sectional digunakan pada penelitian terhadap 126 ibu bersalin dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian didapatkan riwayat ANC dan sikap terhadap penolong persalinan berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan. Sikap merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan, dimana ibu yang bersikap positif terhadap penolong persalinan 28 kali memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibanding ibu yang bersikap negatif setelah dikontrol oleh riwayat ANC. Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pemeriksaan kehamilan (ANC) dan menanamkan sikap positif terhadap pelayanan kesehatan diperlukan koordinasi dan bekerja sama dengan lintas sektor Pemda serta menggerakkan pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan.


Regency of Bangka Tengah especially Central Public Health of Lubuk Besar, target of labour by health worker are 88 % (Profile of Central Public Health of Lubuk Besar, 2012). Still under target of Minimal Delivery Standar in health area in 2015 year must obtained 90 %. This goal research to know related factors to choice labour attendant in Central Public Health Regency of Bangka Tengah. Research desain was cross sectional, total of sample are 126 early post partum woman with interview with quisionair.

Result of research indicated history of antenatal and attitude to labour attendant related to choice of labour attendant. Attitude is dominant factor related to choiced of labour attendant. Positive attitude to labour attendant have risk 28 to choice helath worker among negative attitude of post partum woman after controlled antenatal history. To increased awareness of important pregnancy assessment and have positive attitude to health delivery by sector line coordination with Regional Government to activate public empowerment in used helath worker as a labour attendant.

Read More
T-3801
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Indah Sari; Pemb. Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Sudarto Ronoatmodjo, Anis Abdul Muis, Ratna Yunita
Abstrak:

Pelayanan kesehatan lansia saat ini belum optimal. Puskesmas DTP Bayah untuk pelayanan kesehatan lansia belum memenuhi SPM (70%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ke posyandu lansia. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional digunakan pada 140 lansia, data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan 88,6% berkunjung ke posyandu lansia. Umur, dukungan keluarga, pekerjaan dan pengetahuan berhubungan dengan kunjungan ke posyandu lansia dan pengetahuan faktor yang paling dominan. Lansia berpengetahuan tinggi kemungkinan 18x datang ke posyandu lansia dibandingkan yang rendah. Kepada dinas kesehatan dan puskesmas bersinergi dengan lintas sektoral untuk meningkatkan kunjungan ke posyandu lansia.


Medical care for elderly health not optimalize. Puskemas DTP Bayah services has not met yet the 70% minimum service standards (SPM). The purpose of this study is to determine the relationship for visits to posyandu for elderly.This research is quantitative cross-sectional design. Data was collected by way of interviews with 140 elderly. The results shows that age has a significant association, family support, occupation and knowledge. Knowledge is the most dominant factor. The advice for health services and health centers is to cross-sector synergies that can support an increase in visits to Posyandu for the elderly

Read More
T-3831
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melly Juwitasari; Pembimbing: Agustin Kusumayanti; Penguji: Mieke Savitri, Dian Ayubi, Ratna Kirana, Ratna Yunita
T-3429
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nariyah Handayani; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Rita Damayanti, Eny Riawati Tanzil, Ratna Yunita
Abstrak: Kebugaran merupakan prediktor dari penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus dan lain sebagainya. Hasil tes kebugaran pada siswa sekolah menengah atas di kota Bogor yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan pada tahun 2014, menyebutkan 91.29% siswa berada pada tingkat kebugaran kurang dan kurang sekali. Perilaku merokok, jenis kelamin, status gizi, frekuensi olahraga, serta lingkar pinggang, kadar lipid dan tekanan darah, diperkirakan menjadi determinan kebugaran, menurut laporan Survei Kepatuhan terhadap KTR di Kawasan Sekolah tahun 2014, terdapat 15.18% siswa yang merokok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja determinan kebugaran kardiorespirasi pada siswa di 18 sekolah menengah atas di Kota Bogor. Disain penelitian ini cross- sectional menggunakan tiga data sekunder Dinkes Kota Bogor, tes kebugaran menggunakan metode TKJI untuk usia 16-19 tahun. Sampel penelitian didapatkan 354 responden yang tersebar pada 18 sekolah. Pada analisis regresi logistik ganda, ditemukan bahwa variabel jenis kelamin, status gizi, perilaku merokok dan lingkar pinggang merupakan determinan kebugaran kardiorespirasi, dengan variabel jenis kelamin yang dominan berhubungan dengan kebugaran kardiorespirasi. Perlu dibuat program gerakan hidup aktif untuk penanganan masalah gemuk dan obesitas agar adanya peningkatan kebugaran jasmani. Bagi penelitian selanjutnya, perlu penggunaan metode pengukuran kebugaran TKJI secara lengkap atau dengan metode pengukuran yang lain seperti single-test, dan pengukuran aktivitas fisik yang lebih baik lagi. Kata kunci : kebugaran kardiorespirasi, remaja, status gizi, TKJI
Read More
T-4497
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive