Mie instan merupakan produk olahan makanan kemasan yang sangat populer di Indonesia. Menurut Susenas, Indonesia menjadi negara dengan konsumsi mie instan terbesar kedua di dunia. Namun, konsumsi mie instan secara berlebihan memiliki efek meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi konsumsi mie instan serta mengetahui perbedaan tingkat konsumsi mie instan berdasarkan karakteristik individu, penggunaan label pangan, pengaruh klaim produk, kepentingan konsumen terhadap produk, ketersediaan mie instan di rumah, perilaku merokok dan pengaruh keluarga pada mahasiswa Universitas Indonesia tahun 2022. Data dikumpulkan melalui kuesioner secara daring kepada mahasiswa UI dengan yaitu 253 mahasiswa aktif semester 4 dan 6. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan menggunakan analisis statistik univariat serta bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 69,2% mahasiswa UI mengonsumsi mie instan kategori tinggi (≥1x/minggu) dalam satu bulan terakhir. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara pengaruh keluarga dengan konsumsi mie instan. Peneliti menyarankan agar mahasiswa dapat lebih sadar pentingnya membatasi konsumsi mie instan untuk makan sehari-hari serta mengajak teman untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Pada orang tua agar memberikan contoh pola makan yang sehat sehingga menjadi pengaruh baik kepada anaknya. Universitas Indonesia dapat memberikan edukasi kebutuhan gizi dan makanan sehat kepada mahasiswa