Ditemukan 33572 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
B-729
Depok : FKM-UI, 2003
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Tsany Saadi; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Adang Bachtiar, Masyitoh, Friana Asmely, Sandry Tri Sumarni
Abstrak:
Read More
Pertumbuhan rumah sakit yang pesat dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit perlu bertahan dan memiliki keunggulan kompetitif, salah satunya adalah dengan memenuhi ekspektasi pelanggan dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sehingga dapat mengarah pada terjadinya kunjungan berulang. Tesis ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di RS Rawa Lumbu melalui pendekatan kuantitatif analitik observasional menggunakan uji statistik PLS-SEM, serta menggunakan consensus decision making group untuk memformulasikan strategi berbasis bukti untuk meningkatkan kunjungan ulang pasien rawat jalan. Hasil dari penilitian ini menunjukkan tingkat kepuasan pasien mencapai 98%, dengan dimensi SERVQUAL tangible dan reliability paling memengaruhi kepuasan. Analisis Theory of Planned Behavior (TPB) menunjukkan bahwa perceived behavioral control memiliki pengaruh terbesar terhadap minat kunjungan ulang, diikuti oleh attitude dan subjective norm. Kepuasan berkontribusi signifikan pada word of mouth positif dan skor Net Promoter Scale (NPS), meskipun tidak berhubungan langsung dengan minat kunjungan ulang. Akses menunjukkan pengaruh tidak langsung melalui perceived behavioral control. Penelitian ini merekomendasikan fokus pada peningkatan kepuasan di dimensi tangible dan reliability seperti modernisasi fasilitas rumah sakit, peningkatan kebersihan, serta reduksi waktu tunggu layanan dan waktu tunggu obat. Perbaikan layanan melalui konstruk TPB terutama pada penguatan konstruk perceived behavioral control seperti sistem penjadwalan pasien yang optimal, konstruk attitude melalui pemberian pelayanan yang berkualitas dan berkesan, dan subjective norm melalui peningkatan WOM positif untuk meningkatkan minat kunjungan ulang pasien.
The rapid growth of hospitals in recent years has led to increasingly intense competition among healthcare facilities. Consequently, hospitals need to sustain themselves and achieve competitive advantages, one of which is by meeting customer expectations through the provision of high-quality healthcare services, thereby increasing repeat visits. This thesis examines the factors associated with outpatient repeat visit intentions at RS Rawa Lumbu using a quantitative, observational-analytic approach with PLS-SEM statistical testing, complemented by a consensus decision-making group to formulate evidence-based strategies to increase outpatient repeat visits. The study's findings reveal a patient satisfaction level of 98%, with the SERVQUAL dimensions of tangible and reliability having the most significant impact on satisfaction. The Theory of Planned Behavior (TPB) analysis indicates that perceived behavioral control exerts the greatest influence on repeat visit intentions, followed by attitude and subjective norm. Satisfaction contributes significantly to positive word of mouth and the Net Promoter Score (NPS) but is not directly related to repeat visit intentions. Access demonstrates an indirect effect through perceived behavioral control. This research recommends focusing on improving satisfaction in the tangible and reliability dimensions, such as modernizing hospital facilities, increasing cleanliness, and reducing service and medication waiting times. Service improvements through TPB constructs should prioritize strengthening perceived behavioral control, such as implementing an optimal patient scheduling system; enhancing attitude through the provision of high-quality and memorable services; and improving subjective norm through increased positive word of mouth to boost outpatient repeat visit intentions.
B-2499
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Indra Sakti; Pembimbing: Slamet Hindarto Gunawan
B-533
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Brenda Carolinsia; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Puput Oktamianti, Angga Pradian, Yessy Wirani
Abstrak:
Read More
Salah satu dampak dari pandemi COVID-19 adalah penurunan jumlah angka kunjungan pasien di rumah sakit. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan bagi sakit. Di sisi lain, mutu pelayanan yang diselenggarakan oleh rumah sakit dapat memengaruhi persepsi pasien akan pelayanan rumah sakit, dan pada akhirnya dapat mempengaruhi minat pasien untuk melakukan kunjungan ulang ke rumah sakit tersebut. Populasi pada penelitian ini adalah rata-rata jumlah kunjungan ulang pasien rawat jalan di Poliklinik RS Santo Antonio Baturaja periode Januari-Juni 2021 yaitu sebanyak 724 orang dan sampel sebanyak 270 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan cross-sectional, uji statistik menggunakan uji Chi Square. Untuk analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara dimensi tangible (P Value = 0,000, IK95% = 11,467-469,81), reliability (P Value = 0,006, IK95% = 4,561-231,59), responsiveness (P Value = 0,000, IK95% = 7,155-258,41), emphaty (P Value = 0,014, IK95%=2,869-117,45) dan assurance (P Value = 0,000, IK95%=8,320-322,49) dengan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di poliklinik RS Santo Antonio Baturaja pada masa pandemi COVID-19. Dimensi yang paling dominan adalah tangible (P Value = 0,001). Mayoritas persepsi responden sudah baik tentang mutu pelayanan kesehatan di Poliklinik Spesialis RS Santo Antonio pada masa Pandemi COVID-19. Namun, ada respons negatif pada dimensi Tangible terkait sterilitas, kelengkapan alat medis serta kebersihan kamar mandi pasien. Respons negatif pada dimensi Reliability berupa keluhan terhadap alur proses pendaftaran, ketepatan waktu mulai praktik dokter dan waktu tunggu pelayanan. Sehingga, rumah sakit perlu meningkatkan promosi pendaftaran rawat jalan secara Online, penambahan loket pendaftaran, menambah nurse station, dan mengupayakan peningkatan kepatuhan waktu mulai pelayanan spesialis oleh dokter spesialis melalui pemberian Reward and Punishment sebagai strategi jangka pendek untuk meningkatkan minat kunjungan ulang. Adapun strategi jangka panjang berupa program kerjasama rujukan dengan FKTP dan penambahan Poliklinik Geriatri.
One of the impact of the COVID-19 pandemic is the decrease in hospital patient visit. This will in turn decrease the hospital?s income. On the other hand, the quality of the hospital services may affect the patient?s perception on the hospital?s quality of service, which will eventually affect the patient?s intent to revisit the hospital. This study aims to analyze the correlation between hospital service quality on outpatients? intent to revisit the specialist polyclinic of Santo Antonio Hospital Baturaja. The population was the average number of outpatients revisiting the specialist polyclinic of Santo Antonio Hospital Baturaja for the January-June 2021 period, namely 724 patients. The number of samples were 270 respondents. This is a quantitative study using a cross-sectional design, with statistical tests using the Chi Square test. For multivariate is using multiple logistic regression analysis. The results showed that there was a relationship between tangible (P Value = 0.000, CI95% = 11.467-469.814), reliability (P Value = 0.006, CI95% = 4.561-231.590), responsiveness (P Value = 0.000, CI95% = 7.155- 258,411), empathy (P Value = 0.014, CI95%=2,869-117,453) and assurance (P Value = 0,000, CI95%=8,320-322,492) with the intent to revisit outpatient in Specialist Polyclinic of Santo Antonio Hospital during the COVID-19 Pandemic. The most dominant dimension is tangible (P Value = 0.001). The majority of respondents had a good perception of the quality of hospital services. However, there was negative responses on the Tangible dimension related to the sterility and completeness of medical devices in the examination room and the patient's bathroom. Negative responses on the Reliability dimension related to registration process, the timeliness of starting doctor practice and the waiting time for services. Hospitals need to make improvements to improve quality of hospital services. Thus, hospital need to increase the promotion of online registration, add registration counters, add nurse stations, and give specialist doctors rewards/punishment as a short-term strategy to increase outpatients? intent to revisit. The long-term strategy is in the form of a referral collaboration program with general practitioners and the addition of a Geriatric Polyclinic.
B-2318
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Andina Sri /Fahmi; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Ni Made Sumartini
S-7162
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sri Diana Ginting Suka; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Amila Megraini, Purnawan Junadi, Arthur Ferdinand
B-956
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwi Devi Melina; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Anhari Achadi, M. Taufik
S-6587
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Deviajana Delly; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Pujiyanto, Mamu Muslichah
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berrhubungan dengan kunjungan ulang di Poliklinik Ibu dan Poliklinik Anak di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Depok. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara yang sampelnya diambil secara purposive sampling. Chi square test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan berbagai faktor terhadap kunjungan ulang. Sedangkan logistik regresi digunakan untuk melihat faktor yang dominan terhadap kunjungan ulang.
Hasil penelitian memperlihatkan faktor eksternal rumah sakit yang mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kunjungan ulang adalah pendidikan, pengeluaran, penanggung jawab pembayaran, lama waktu tempuh, dan persepsi terhadap tarif dengan kunjungan ulang. Faktor internal rumah sakit yang mempunyai hubungan bermakna dengan kunjungan ulang adalah sarana fisik, pelayanan rumah sakit, dan pelayanan dokter. Terdapat 5 variabel yang paling berhubungan dengan kunjungan ulang di poliklinik ibu dan poliklinik anak RSIA Hermina Depok tahun 2005 yaitu pengeluaran, penanggung jawab pembayaran, lama waktu tempuh, persepsi tarif dan pelayanan dokter (p<0,05). Variabel pengeluaran yang dapat diartikan sebagai kemampuan membayar merupakan variabel yang mempunyai hubungan yang kuat dan dominan dengan kunjungan ulang (p= 0,001).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin besar pengeluaran sebagai gambaran kemampuan membayar, semakin banyaknya penangung jawab pembayaran menggunakan pihak ketiga, semakin dekat waktu tempuh, semakin membaiknya presepsi terhadap tarif dan pelayanan dokter maka responden cenderung akan berkunjung ulang di Poliklinik Ibu dan Poliklinik Anak di RSIA Hemina Depok
Untuk itu penelitian ini menyarankan pihak RSIA Hermina Depok dapat semakin meningkatkan pelayanan dokter dengan mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan. RSIA Hermina Depok dapat menjaga agar harga sesuai dengan nilai pelanggan memandang rumah sakit yang dapat dipertimbangkan dari besarnya pengeluaran responden. Lebih lanjut, penelitian ini perlu lebih diperdalam dengan melakukan penelitian lanjutan mengenai kepuasan pasien rawat jalan untuk mengetahui perubahan tingkat kepuasan pasien rawat jalan.
Kata Kunci : Kunjungan Ulang Rawat Jalan
This study is a cross-sectional study was conducted in clinics of mother and clinics of children in Hermina Hospital Depok. The aim of study is to find out the main factors affected on visit repeat. Sampling method use purposive sampling. Data collection used interview by questionnaire with 145 respondents. Analysis of data used Chi-square test and logistic regression.
This analysis shows the external factors have significant correlation with visit repeat. Those factors are education, earning, payment responsibility, time duration to hospital, and perception of price (p<0,05). Internal factors of the hospital have significant correlation with visit repeat. Facilities of the hospital, services of hospital and services of medical doctors were the internal factors. Earning Variable is describing ability to pay have strong and dominant correlation with visit repeat in clinics of mothers and clinics of children in Hermina Hospital Depok (p= 0,001).
The conclusion of study is increasing of the respondent earning, the method of responsibility of payment, duration time to hospital, perception of price health services and services of medical doctors will increase visited repeat patients in mothers policlinic and children policlinic in Hermina hospital Depok.
Recommendation of the study is to increase medical doctors services with improvement of quality health services. Hermina hospital kept the price of health services in order to value of the consumer which considering from respondent earning. In the future, study in satisfaction of outpatients is needed.
Key Word : Out Patient Visit Repeat
Read More
Hasil penelitian memperlihatkan faktor eksternal rumah sakit yang mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kunjungan ulang adalah pendidikan, pengeluaran, penanggung jawab pembayaran, lama waktu tempuh, dan persepsi terhadap tarif dengan kunjungan ulang. Faktor internal rumah sakit yang mempunyai hubungan bermakna dengan kunjungan ulang adalah sarana fisik, pelayanan rumah sakit, dan pelayanan dokter. Terdapat 5 variabel yang paling berhubungan dengan kunjungan ulang di poliklinik ibu dan poliklinik anak RSIA Hermina Depok tahun 2005 yaitu pengeluaran, penanggung jawab pembayaran, lama waktu tempuh, persepsi tarif dan pelayanan dokter (p<0,05). Variabel pengeluaran yang dapat diartikan sebagai kemampuan membayar merupakan variabel yang mempunyai hubungan yang kuat dan dominan dengan kunjungan ulang (p= 0,001).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin besar pengeluaran sebagai gambaran kemampuan membayar, semakin banyaknya penangung jawab pembayaran menggunakan pihak ketiga, semakin dekat waktu tempuh, semakin membaiknya presepsi terhadap tarif dan pelayanan dokter maka responden cenderung akan berkunjung ulang di Poliklinik Ibu dan Poliklinik Anak di RSIA Hemina Depok
Untuk itu penelitian ini menyarankan pihak RSIA Hermina Depok dapat semakin meningkatkan pelayanan dokter dengan mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan. RSIA Hermina Depok dapat menjaga agar harga sesuai dengan nilai pelanggan memandang rumah sakit yang dapat dipertimbangkan dari besarnya pengeluaran responden. Lebih lanjut, penelitian ini perlu lebih diperdalam dengan melakukan penelitian lanjutan mengenai kepuasan pasien rawat jalan untuk mengetahui perubahan tingkat kepuasan pasien rawat jalan.
Kata Kunci : Kunjungan Ulang Rawat Jalan
This study is a cross-sectional study was conducted in clinics of mother and clinics of children in Hermina Hospital Depok. The aim of study is to find out the main factors affected on visit repeat. Sampling method use purposive sampling. Data collection used interview by questionnaire with 145 respondents. Analysis of data used Chi-square test and logistic regression.
This analysis shows the external factors have significant correlation with visit repeat. Those factors are education, earning, payment responsibility, time duration to hospital, and perception of price (p<0,05). Internal factors of the hospital have significant correlation with visit repeat. Facilities of the hospital, services of hospital and services of medical doctors were the internal factors. Earning Variable is describing ability to pay have strong and dominant correlation with visit repeat in clinics of mothers and clinics of children in Hermina Hospital Depok (p= 0,001).
The conclusion of study is increasing of the respondent earning, the method of responsibility of payment, duration time to hospital, perception of price health services and services of medical doctors will increase visited repeat patients in mothers policlinic and children policlinic in Hermina hospital Depok.
Recommendation of the study is to increase medical doctors services with improvement of quality health services. Hermina hospital kept the price of health services in order to value of the consumer which considering from respondent earning. In the future, study in satisfaction of outpatients is needed.
Key Word : Out Patient Visit Repeat
B-844
Depok : FKM UI, 2005
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Afrimelda Syafarudin; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Vetty Yulianty Permanasari, Adrian Masno, Duror En Nasik
Abstrak:
Read More
Jumlah kunjungan ulang pasien di Poliklinik Graha Eksekutif RSMH sebelum dan saat masa pandemi COVID-19 belum mencapai target 90% pada tahun 2019, 2020 dan 2021. RSMH perlu mencari tahu apa harapan pasien dengan melakukan pemasaran efektif dan optimal dalam upaya meningkatkan minat kunjungan ulang pasien melalui konsep bauran pemasaran. Bauran Pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran untuk mempengaruhi permintaan produknya. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan dan pengaruh bauran pemasaran 7P meliputi: produk (product), harga/tarif (price),tempat (place), promosi (promotion), profesional (professional), karyawan (people), kekuatan pemerintah (power) dengan minat kunjungan ulang pasien, serta penyusunan rekomendasi alternatif strategi pemasaran yang tepat. Penelitian dilaksanakan di Poliklinik Graha Eksekutif RSMH dengan mix methode. Metode pengumpulan data kuesioner terhadap 215 responden selama tiga (3) bulan, wawancara terhadap 5 informan selama dua (2) bulan, FGD, dan telaah dokumen. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan seluruh variabel 7P berhubungan dengan minat kunjungan ulang, variabel signifikan berpengaruh yaitu variabel harga/tarif, karyawan, promosi, kekuatan pemerintah dan yang paling dominan berpengaruh yaitu variabel tarif. Hasil penelitian kualitatif didapatkan rekomendasi alternatif strategi pemasaran jangka pendek >1 tahun meliputi : pelatihan public speaking dan service excellent, pengembangan SDM Unggul, memperluas nettworking untuk promosi, digitisasi tenaga kesehatan, promosi rutin, perbaikan interior eksterior, PKS pihak potensial, paket potongan 10%, diskon administrasi 50% dan mengoptimalkan Daftarinaja, telemedicine, Sijo, Sijadok dan jangka menengah >5 tahun meliputi : revisi tarif, penempatan karyawan right man on the right place, kebijakan remunerasi, pembuatan kios, menciptakan aplikasi RSMHClub, membuka brand produk, penerapan company branding, dan melakukan seminar pengampuan.
The number of revisits patients in Executive Hall Polyclinic of the RSMH Palembang prior to and during COVID19 pandemic had not reached the designated target of 90% in 2019, 2020, and 2021. The RSMH needs to identify expectations from the patients by undertaking effective through the concept of mixed marketing. Mixed marketing is a set of marketing tools to influence demands toward a product. This research intended to acknowledge the relationships and influences from Mixed Marketing which the 7P; price; place; promotion; professionalism; people (staffing) and power government, toward revisiting interests among patients, and accordingly the composing of proper alternative marketing strategy for recommendation. The research was undertaken within Executive Hall Polyclinic of the RSMH Palembang by way of mixed methods comprising the method of questionnaire data gathering from 215 respondents within 3 (three) months; interviewing of five informants for 2 (two) months, FGD and literature review. Quantitative results from the research yielded that throughout all the 7P variables related to revisiting interests, the most significantly-influencing variables are pricing; people; promotion, and the power of government, whereas the most dominant variable is pricing. While qualitative results from research yielded a short term alternative marketing strategy for recommendation within the time span >1 year, namely public speaking and service excellence trainings; development of superior human resources, expansion of networking for promotion; digitalization of health workers; routine promotions; enhancements of interiors and exteriors; PKS of potential; 10% discount packages; 50% discount; along with optimization of the applications Daftarinaja; telemedicine; Sijo and Sijadok. For the medium term of >5 years the recommendations obtained are tariff revision; ?right man on the right place ?staffing; remunerative policies; establishments of kiosks; creation of the RSMHClub app; setting up product branding; applying company branding and the organizing of remedial seminars.
B-2317
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Maringan T.H. Simanjuntak; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Peter AW Pattinama, Yuyun Kurniasih
Abstrak:
Latar Belakang Dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang mendasar baik internal maupun eksternal, maka pembangunan Nasional khususnya pembangunan Kesehatan harus dapat menjawab tantangan tersebut yang di jabarkan melalui visi Indonesia Sehat 2010. Lebih spesifik lagi dalam bidang pelayanan kesehatan visinya adalah Pelayanan Medik Prima 2010, dengan misi yang khusus mengenai perumah sakitan adalah di antaranya ” Mempersiapkan Sistim Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan dalam Menghadapi Perubahan akibat Globalisasi dan Desentralisasi”. Untuk turut mendukung tercapainya Misi tersebut Rumah Sakit di jajaran kesehatan Angkatan Darat melakukan pelayanan terhadap masyarakat umum dengan berpedoman kepada etika perumahsakitan yang ada. Rumah Sakit Salak Bogor yang merupakan bagian dari Rumah Sakit di jajaran Angkatan Darat perlu menyusun perencanaan strategi untuk menselaraskan dengan Misi pemerintah tentang pelayanan Kesehatan. Tujuan Untuk keperluan penyusunan perencanaan strategi Rumah Sakit Salak Bogor periode 2006 – 2010 dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh baik eksternal maupun internal. Metode Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian operasional dengan deskriptif analitik melalui pendekatan kualitatif. Hasil Llingkungan eksternal, peluang : Politik, Ekonomi, Sosial, Demografi, Geografi, Pemasok dan Pelanggan, untuk Ancaman : Teknologi dan Pesaing. Lingkungan internal, kekuatan : Visi & Misi, SDM, Produk layanan, Pemasaran dan Keuangan, untuk kelemahan : Fasilitas Fisik, Organisasi dan Sisitim Informasi. Pada formulasi strategi tahap input dengan matriks EFE dan IFE, tahap penentuan posisi dengan matriks IE Hold and Maintain dan matriks SPACE Competitive, selanjutnya dilakukan matching dengan pilihan strategi Product Development dan Market Penetration, pada tahap keputusan dengan QSPM nilai TAS tertinggi pada Product Development pilihan produk layanan Tim Ambulan Cepat. Kesimpulan Strategi terpilih yang direkomendasikan adalah Product Development dengan produk layanan Tim Ambulan Cepat. Kata kunci : Rencana strategi, product development, Tim Ambulan Cepat
Background In the face of various elementary strategic challenges and as well as internal external changes, National development especially health development should be able to answer the challenges which is formulated by Indonesia Sehat 2010 vision. More specifically the vision of health service is Pelayanan Medik Prima 2010, with one of the special missions regarding hospital services “ Drawing up Hospital systems and Health Media in the face of changes due to Globalization and Decentralization. In order to participate in achieving the mission, Salak Hospital Bogor as an integral part of the Indonesian Army Health services, carries out health services to the public based on conducts the existing ethics. As a consequence Salak Hospital Bogor has to set up a strategic planning. Objective A research on the internal and external influencing factors was done to formulate the Salak Hospital Bogor Strategic Planning for 2006 – 2010. Methods The research method taken is an operational research with descriptive analysis by qualitative approach. Results The external factors are, opportunity : politic, economics, social, demography, geography, customer and supplier. Threat : technological and competitor. The internal factors comprise of Strength : mission and vision, human resources, service product, finance and marketing. Weaknesses : physical facility, organizational and information systems. The input stage of the strategic formulation uses EFE and IFE matrix, the determining stage of position Hold and Maintain with IE matrix, Competitive with SPACE matrix, further stage conducted by matching with strategy choice product development and market penetration, the decision stage uses QSPM with highest TAS value at product development is Rapid Team Ambulance. Conclusions The strategic recommended is product development with Rapid Team Ambulance. By implementing the selected strategy into the annual work plan, Salak Hospital Bogor will be able to improve his performance gradually and continuously. Keywods : Strategic plan, product development, Rapid Team Ambulance.
Read More
Background In the face of various elementary strategic challenges and as well as internal external changes, National development especially health development should be able to answer the challenges which is formulated by Indonesia Sehat 2010 vision. More specifically the vision of health service is Pelayanan Medik Prima 2010, with one of the special missions regarding hospital services “ Drawing up Hospital systems and Health Media in the face of changes due to Globalization and Decentralization. In order to participate in achieving the mission, Salak Hospital Bogor as an integral part of the Indonesian Army Health services, carries out health services to the public based on conducts the existing ethics. As a consequence Salak Hospital Bogor has to set up a strategic planning. Objective A research on the internal and external influencing factors was done to formulate the Salak Hospital Bogor Strategic Planning for 2006 – 2010. Methods The research method taken is an operational research with descriptive analysis by qualitative approach. Results The external factors are, opportunity : politic, economics, social, demography, geography, customer and supplier. Threat : technological and competitor. The internal factors comprise of Strength : mission and vision, human resources, service product, finance and marketing. Weaknesses : physical facility, organizational and information systems. The input stage of the strategic formulation uses EFE and IFE matrix, the determining stage of position Hold and Maintain with IE matrix, Competitive with SPACE matrix, further stage conducted by matching with strategy choice product development and market penetration, the decision stage uses QSPM with highest TAS value at product development is Rapid Team Ambulance. Conclusions The strategic recommended is product development with Rapid Team Ambulance. By implementing the selected strategy into the annual work plan, Salak Hospital Bogor will be able to improve his performance gradually and continuously. Keywods : Strategic plan, product development, Rapid Team Ambulance.
B-915
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
