Ditemukan 36375 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Enadarlita; Pembimbing: Luknis Sabri
T-406
Depok : FKM UI, 1995
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yuli Amran; Promotor: Budi Utomo; Kopromotor: Rita Damayanti; Penguji: Purnawan Junadi, Besral, Dwiyana Ocviyanti, Rina Herarti, Soewarta Kosen, Julianto Witjaksono
Abstrak:
Dalam siklus reproduksi, bertambah usia, jumlah anak dan kondisi kesehatan menimbulkan kebutuhan jenis alat kontrasepsi baru yang lebih rasional. Peralihan ke metode yang tidak rasional dapat berdampak pada kehamilan tidak direncanakan. Pengetahuan yang tinggi serta persepsi efektifitas dan efisiensi penggunaan alat kontrasepsi berhubungan dengan pola penggantian metode rasional. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pola penggantian metode kontrasepsi, serta membuktikan perbedaan hubungan pengetahuan serta persepsi penggunaan alat kontrasepsi dengan pola penggantian metode kontrasepsi rasional antara perempuan akseptor KB di Jawa Timur dan NTB.Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi Cross-Sectional. Subyek penelitian adalah wanita usia subur dengan jumlah 4616 perempuan di Jawa Timur dan 4819 perempuan di NTB. Perubahan jenis kontrasepsi ditinjau dari perbedaan jenis kontrasepsi saat ini dengan sebelumnya selama rentang waktu mengikuti program KB. Penilaian rasionalitas ditinjau dari kecocokan metode kontrasepsi terakhir dengan usia, jumlah anak dan motivasi KB. Pengetahuan yang diukur terkait MKJP. Sementara persepsi yang diukur terkait efektifitas efek samping dan cara pemakaian dan efisiensi biaya dan kemudahan memperoleh alat kontrasepsi. Data dianalisis dengan meggunakan multilevel analisis regresi logistik berganda untuk membuktikan hipotesis penelitian. Pola pengantian metode kontrasepsi didominasi oleh perpindahan dari non MKJP ke non MKJP lainnya. Hanya sebagian kecil perempuan berisiko tinggi yang beralih menggunakan kontrasepsi rasional baik di NTB maupun Jawa Timur. Persepsi terhadap efek samping terbukti berhubungan dengan pola penggantian rasional pada perempuan di Jawa Timur, dan persepsi terhadap cara pemakaian alat kontrasepsi terbukti berhubungan dengan pola penggantian metode kontrasepsi rasional pada perempuan di NTB. Persepsi terhadap biaya alat kontrasepsi terbukti berhubungan dengan pola penggantian metode kontrasepsi rasional pada perempuan di Jawa Timur dan NTB.Dapat disimpulkan ada perbedaan hubungan persepsi penggunaan alat kontrasepsi dengan pola penggantian metode kontrasepsi antara Jawa Timur dan NTB. Oleh karena itu, disarankan strategi KIE pada perempuan di Jawa Timur fokus pada penyelesaian masalah persepsi terkait efek samping dan pada perempuan NTB fokus pada penyelesaian masalah persepsi cara pemakaian alat kontrasepsi. Untuk menyelesaikan permasalah terkait persepsi biaya alat kontrasepsi pada perempuan di Jawa Timur dan NTB, perlu didukung keberlanjutan program penggratisan alat kontrasepsi pada masyarakat miskin dan juga masyarakat katagori lainnya melalui program BPJS.
In the reproductive cycle, the increasing age, number of children and health conditions lead to the need for more rational types of new contraceptives. Switching contraception to irrational methods may cause unintended pregnancies. High knowledge and perceptions of the effectiveness and efficiency of contraceptive use are related to the rational switching method pattern. Therefore, this study aims to evaluate the pattern of switching contraceptive methods, and to prove the difference association of knowledge and perception of contraceptive use with the pattern of rational switching contraceptive methods among women of Family Planning FP acceptors in East Java and West Nusa Tenggara.This study used a quantitative approach with Cross Sectional study design. Research subjects were women of reproductive age with 4616 women in East Java and 4819 women in West Nusa Tenggara. Changes in types of contraceptives were reviewed from the different types of contraceptives with the previous one during the timeframe of the FP program. Assessment of rationality was reviewed from the compatibility of the last method of contraception with age, number of children and family planning motivation. Knowledge was measured related to Long Term Contraceptive Method LTCM . While, perception rsquo s measurement was related to the effectiveness side effects and mode of use and efficiency cost and ease of obtaining of contraceptives. Data were analyzed using Multilevel Multiple Logistic Regression analysis to prove the research hypothesis.The switching pattern of contraceptive methods was dominated by changing from non LTCM to other non LTCM. Only a small proportion of high risk women switched to use rational contraception both in West Nusa Tenggara and East Java. Perceptions of side effect was associated with rational patterns of switching method in women in East Java, and perceptions of the use of contraceptives had relationship with patterns of rational contraceptive methods for women in West Nusa Tenggara. Perceptions of the cost of contraceptives was foundto be related withrational switching pattern of contraceptive methods among women in East Java and West Nusa Tenggara.In conclusion, there was a difference relationship of perceptionon contraception use and switching contraceptive method between East Java and West Nusa Tenggara. Therefore, it is recommended that Communication, Information and Education CIE strategies for women in East Java should focus on solving perceptual problems related to side effect while in West Nusa Tenggara women more focus on solving perception problems about how to use contraceptives. To solve the problems related to perception of contraceptive cost among women in East Java and West Nusa Tenggara, it is necessary to support the continuity of contraceptive application program for the poor and other categories through the Social Insurance Administration Organization Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS program.
Read More
In the reproductive cycle, the increasing age, number of children and health conditions lead to the need for more rational types of new contraceptives. Switching contraception to irrational methods may cause unintended pregnancies. High knowledge and perceptions of the effectiveness and efficiency of contraceptive use are related to the rational switching method pattern. Therefore, this study aims to evaluate the pattern of switching contraceptive methods, and to prove the difference association of knowledge and perception of contraceptive use with the pattern of rational switching contraceptive methods among women of Family Planning FP acceptors in East Java and West Nusa Tenggara.This study used a quantitative approach with Cross Sectional study design. Research subjects were women of reproductive age with 4616 women in East Java and 4819 women in West Nusa Tenggara. Changes in types of contraceptives were reviewed from the different types of contraceptives with the previous one during the timeframe of the FP program. Assessment of rationality was reviewed from the compatibility of the last method of contraception with age, number of children and family planning motivation. Knowledge was measured related to Long Term Contraceptive Method LTCM . While, perception rsquo s measurement was related to the effectiveness side effects and mode of use and efficiency cost and ease of obtaining of contraceptives. Data were analyzed using Multilevel Multiple Logistic Regression analysis to prove the research hypothesis.The switching pattern of contraceptive methods was dominated by changing from non LTCM to other non LTCM. Only a small proportion of high risk women switched to use rational contraception both in West Nusa Tenggara and East Java. Perceptions of side effect was associated with rational patterns of switching method in women in East Java, and perceptions of the use of contraceptives had relationship with patterns of rational contraceptive methods for women in West Nusa Tenggara. Perceptions of the cost of contraceptives was foundto be related withrational switching pattern of contraceptive methods among women in East Java and West Nusa Tenggara.In conclusion, there was a difference relationship of perceptionon contraception use and switching contraceptive method between East Java and West Nusa Tenggara. Therefore, it is recommended that Communication, Information and Education CIE strategies for women in East Java should focus on solving perceptual problems related to side effect while in West Nusa Tenggara women more focus on solving perception problems about how to use contraceptives. To solve the problems related to perception of contraceptive cost among women in East Java and West Nusa Tenggara, it is necessary to support the continuity of contraceptive application program for the poor and other categories through the Social Insurance Administration Organization Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS program.
D-377
Depok : FKM-UI, 2018
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
A. Rachim Anggara; Pemb. Does Sampoerno, Brooks Ryder
A-193
Jakarta : FKM UI, 1975
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
R Mugi Prajeni Wiradibrata; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Yusman Faisal
Abstrak:
Read More
Keluarga berencana adalah program pemerintah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan mengatur jumlah anak demi mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga dan budaya dengan keikutsertaan KB di Puskesmas Nagrak Kabupaten Cianjur. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan desain Cross sectional dengan cara penyebaran kuisioner dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah 188 responden yaitu pasangan usia subur (PUS) dan wanita usia subur (WUS) yang ada di wilayah Puskesmas Nagrak dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 68,1 % tidak mengikuti program KB dan sebanyak 31,9 % mengikuti program KB. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, dukungan keluarga, dan budaya dengan keikutsertaan KB di Puskesmas Nagrak Kabupaten Cianjur dengan P Value variabel pengetahuan 0,004, P Value variabel dukungan keluarga kurang dari 0,001 dan P Value variabel budaya adalah kurang dari 0,001.
Family planning is a government program to control population growth by regulating the number of children in order to create small, happy and prosperous families. This research aims to determine the relationship between knowledge, family support and culture with family planning participation in the Nagrak Community Health Center, Cianjur Regency. This research is quantitative research, using a Croos sectional design by distributing questionnaires. The sample in this study was 188 respondents, namely couples of childbearing age and women of childbearing age in the Nagrak health center area using accidental sampling technique. The research results showed that as many as 68.1% did not participate in the family planning program and as many as 31.9% participated in the family planning program. The results of the bivariate analysis show that there is a significant relationship between knowledge, family support and culture with family planning participation at the Nagrak health center in Cianjur district with the P value of the knowledge variable being 0.004, the P value of the family support variable being 0.001 and the P value of the culture variable being 0.001.
S-11592
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Midiawati; PembimbingL: Iwan Ariawan; Penguji: Besralm Tri Yunis Miko Wahyono, Florisa Juliaan, Wisnu Triaanggono
Abstrak:
Permasalahan kependudukan yang saat ini dihadapi di Provinsi Jawa Timur adalah masih tingginya angka Unmet need KB. Angka Unmet Need KB di Jawa Timur trend nya setiap tahun mengalami peningkatan, berdasarkan hasil SDKI tahun 2003 mencapai 5,6 meningkat terus menjadi 10,48 pada tahun 2014. Hal ini melampaui target provinsi yaitu 7.Salah satu penyebab terjadinya unmet need adalah kurangnya pengetahuan Ibu mengenai KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian unmet need. Metode penelitian cross sectional ini menggunakan sampel penelitian 11.137 wanita usia subur (15-49 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan ibu tentang KB dengan kejadian unmet need terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu yang kurang tentang alat KB (p value 0,015) dan lama pakai KB (p value 0,013) dibanding pengetahuan yang baik pada daerah kontrol, sedangkan pada daerah intervensi hasil uji statistik tidak signifikan baik pengetahuan tentang alat KB (p value 0,927) maupun pengetahuan tentang lama pakai KB (p value 0,059). Hasil akhir uji multivariable menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang alat KB, lama pakai KB dan efek samping KB tidak berpengaruh terhadap kejadian unmet need di provinsi Jawa Timur. Karenanya perlu adanya penelitian lebih lanjut dan menyeluruh menggunakan berbagai variabel yang berhubungan dengan kejadian unmet need, seperti menganalisis variabel ketersediaan layanan, keterjangkauan layanan, keterpaparan informasi tentang KB dan faktor sosio budaya di wilayah provinsi Jawa Timur. Kata Kunci : unmet need, Pengetahuan Ibu, Keluarga Berencana, Jawa Timur.
Read More
T-5061
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ni`matullah; Pembimbing: Suprijanto Rijadi
B-235
Depok : FKM UI, 1997
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
A. Hamid Siregar; Pemb. Anhari Achadi
A-178
Jakarta : FKM UI, 1976
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Paradias Trisnawati; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Flourisa J. Sudradjat
S-6709
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Surotul Ilmiyah; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Ede Surya Darmawan, Iwan Ariawan, Priyono, Dini Haryati
Abstrak:
ABSTRAK Indonesia pernah berhasil mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB, namun angka Total Fertility Rate (TFR) masih stagnan, bahkan tinggi dibanding negara ASEAN. Metode Kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah metode efektif yang disarankan pemerintah untuk menunda, memberi jarak kehamilan. Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi dengan angka TFR cukup tinggi, Contraceptive Prevalence Rate (CPR) rendah dan penggunaan KB MKJP rendah. Desentralisasi seharusnya memperkuat dukungan kelembagaan untuk KB di tingkat desa. John Hopskin University melalui Pusat Penelitian Kesehatan UI dan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) telah melakukan inisiasi advokasi UU Desa Nomor 6/2014 untuk kepentingan program KB. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pemanfaatan alokasi dana desa untuk promosi MKJP dengan penggunaan MKJP di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional menggunakan analisis bivariat chi square dan alanisis multivariat menggunakan analisis multilevel dengan level 1 individu dan level dua desa dengan data sekunder endline survey Improving Contraceptive Method Mix Project (ICMM) yang diadakan John Hopskin University bekerjasama dengan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) dan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh alokasi dana desa untuk meningkatkan penggunaan MKJP dengan nilai P sebesar 0,041, dan MOR sebesar MOR 1,162 artinya desa yang memiliki alokasi dana desa untuk promosi MKJP 1,162 kali lebih besar kecenderungan dalam meningkatkan jumlah akseptor pengguna MKJP di desa tersebut dibandingkan dengan desa yang tidak memiliki alokasi dana desa untuk promosi MKJP. Selain itu variabel lain yang berengaruh signifikan yaitu kebijakan KB di desa, kelembagaan KB desa, pengetahuan setelah dikontrol variabel pendidikan, usia,statsu ekonomi, biaya pelayanan KB, biaya transportasi. Rekomendasi penelitian ini, perlu ada intervensi advokasi kesehatan level desa di berbagai daerah dengan mengalokasikan dana desa diatas Rp.7.500.000,- untuk penguatan program keluarga berencana mendukung pemakaian MKJP. Hambatan akses dalam penggunaan KB MKJP ini dapat diatasi dengan penggunaan dana selain untuk kegiatan penggerakan penyuluhan, konseling, juga dapat digunakan untuk transport akseptor, dan transport kader yang mengantar akseptor ke fasilitas kesehatan. Kata kunci: pembangunan desa, dana desa, advokasi, MKJP, KB ABSTRACT Name : Surotul Ilmiyah Department : Public Health, Health Promotion Title : "Utilization of village funds allocation for family planning promotion with uptake Long Acting and Permanent Method (LAPM) in West Nusa Tenggara Province , Indonesia Advisor : Dr. Dra. Rita Damayanti, M.SPH Indonesia has managed to control the rate of population growth through family planning programs, but the Total Fertility Rate (TFR) is still stagnant, even higher than ASEAN countries. LAPM is an effective method and be a government recommendation for spacing and limitting, distinguish pregnancy. West Nusa Tenggara is high TFR province, low Contraceptive Prevalence Rate (CPR) and low LAPM. Decentralization should strengthen institutional support for family planning at the village level. John Hopskin University through the Center for Health Research Universitas Indonesia and Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) has initiated advocacy of Village Law No. 6/2014 for the interest of family planning (FP) programs. This study aims to examine the relationship between utilization of village fund allocation for LAPM promotion with uptake of LAPM in West Nusa Tenggara. This research was conducted by cross sectional design using bivariate analysis (chi square) and multivariate analysis using multilevel regresi logistic with level 1 (individual) and level two (village) with secondary data endline survey Improving Contraceptive Method Mix Project (ICMM) held by John Hopskin University in collaboration with Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) and Center for Health Research UI in 2016. The results show that there is influence of village fund allocation to increase the use of MKJP with P value of 0.041, and OR of OR 1,162 means that village that has a village funds allocation for promotion of LAPM, 1.162 times greater increased uptake LAPM acceptors in villages compared to villages with no allocation. In addition, variables that significantly influence LAPM uptake were village fund allocation for promoting LAPM, family planning policy in the village, FP village team, knowledge after adjusted by education, age, economic statistics, cost of family planning services, transportation costs. Recommendation of this research, there should be village-level health advocacy intervention in various regions by allocating village fund above Rp.7.500.000, and creating district working group (DWG) family planning for strengthening of family planning program to support uptake LAPM. Keywords: village development, village fund, advocacy, LAPM, Family Planning
Read More
T-5101
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Hanny Prihatni; Pemb. Does Sampoerno
A-232
Jakarta : FKM UI, 1978
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
