Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31902 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Bambang Husodo; Pembimbing: Kusdinar Achmad; Penguji: Dian Ayubi, Amila Megraini, Intan Laila, Mohammad Ihsan Ramdani
T-4078
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sumiati Bedah; Promotor: Ratna Djuwita; Kopromotor: Syahrizal Syarif, Lukman Hakim; Penguji: Nurhayati A. Prihartono, Syafruddin, Budi Haryanto, Besral, Masdalina Pane,
Abstrak:
Pada tahun 2019, Indonesia melaporkan 250.644 kasus malaria. Lima provinsi dengan kasus positif malaria terbesar adalah Papua, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Kalimantan Timur, dan Lampung. Sementara itu, DKI Jakarta dan Bali, yang berbatasan dengan Lampung, sudah masuk kategori provinsi bebas malaria (Kemenkes, 2019). Pemahaman tentang gejala klinis malaria lokal sangat penting bagi suatu wilayah, karena dapat menjadi panduan bagi masyarakat dalam mengenali tanda-tanda awal penyakit malaria. Penelitian ini menggunakan dua desain, yaitu cross-sectional untuk menyusun dan mengembangkan algoritme gejala klinis malaria lokal di wilayah studi, dan quasi- eksperimental untuk menentukan pengaruh Mass Blood Survey (MBS) Plus dalam menemukan kasus malaria. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa kombinasi gejala klinis yang paling sensitif dan spesifik untuk malaria lokal adalah sakit/nyeri kepala, demam, dan menggigil, dengan sensitivitas 88,43% dan NPN 84,95%. Gejala-gejala ini dapat menjadi indikator yang baik untuk skrining di wilayah setempat. Selanjutnya, kelompok intervensi (MBS Plus) memiliki Annual Parasite Incidence (API) yang lebih rendah (16,06) dapat mendeteksi 13 kali lebih banyak kasus malaria dibandingkan kelompok kontrol (MBS reference) dengan API yang lebih tinggi (60,14). Hal ini menunjukkan bahwa jika intervensi serupa diterapkan di populasi dengan API tinggi, kemungkinan besar akan ditemukan lebih banyak kasus malaria. Intervensi MBS Plus penting untuk dilanjutkan dengan tujuan semakin sering ditemukan kasus malaria, maka percepatan dalam mencapai mini eliminasi (eliminasi lokal) semakin terwujud, dengan prinsip "temukan dan obati".

In 2019, Indonesia reported 250,644 cases of malaria. The five provinces with the largest number of positive cases of malaria are Papua, East Nusa Tenggara, West Papua, East Kalimantan and Lampung. Meanwhile, DKI Jakarta and Bali, which border Lampung, have been categorized as malaria-free provinces (Ministry of Health, 2019). Understanding the clinical symptoms of local malaria is very important for a region, because it can be a guide for the community in recognizing the early signs of malaria. This study used two designs, namely cross-sectional to develop and develop an algorithm for local malaria clinical symptoms in the study area, and quasi-experimental to determine the effect of the Mass Blood Survey (MBS) Plus in finding malaria cases. The results of the validity test show that the most sensitive and specific combination of clinical symptoms for local malaria is headache, fever and chills, with a sensitivity of 88.43% and an NPN of 84.95%. These symptoms can be a good indicator for screening in the local area. Furthermore, the intervention group (MBS Plus) had a lower Annual Parasite Incidence (API) (16.06) and was able to detect 13 times more cases of malaria than the control group (MBS reference) with a higher API (60.14). This suggests that if similar interventions were implemented in populations with high APIs, more malaria cases would likely be found. It is important to continue the MBS Plus intervention with the aim that the more frequently cases of malaria are found, the more acceleration in achieving mini elimination (local elimination) will be realized, with the principle of "find and treat"
Read More
D-539
Depok : FKM UI, 2024
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Soraya Hidayati; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Helda, Ririn Saptorini
Abstrak: Jumlah penderita dan kasus kematian akibat infeksi virus COVID -19 setiap harinya terus bertambah dan terus muncul varian virus COVID yang baru. Lebih dari 80% kematian karena COVID-19 terjadi pada penderita yang berusia di atas 65 tahun dan memiliki riwayat komorbid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktorfaktor yang dapat meningkatkan risiko kematian COVID-19 pada pasien lansia yang melakukan rawat inap di RSUD Karanganyar Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder dari file data base rekam medis pasien rawat inap di RSUD Karanganyar yaitu sebanyak 322 pasien lansia Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik untuk menguji hubungan variabel independen jenis kelamin, TBC paru, diabetes mellitus, ginjal kronis, stroke, dan jantung dengan kematian pasien COVID-19 lansia sebagai variabel dependennya Sebanyak 61 (18,9%) pasien COVID-19 lansia meninggal dunia. Sebanyak 33 (54,1%) pasien lansia adalah perempuan
Read More
T-6404
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anna Sunita; Promotor: Bambang Sutrisna; Ko-Promotor: Haryono Umar, Syahrizal Syarif; Penguji: Hamdi Muluk, Tri Yunis Miko; Bambang Pamungkas, Ayi Riyanto, Istinani
Abstrak: Korupsi di Indonesia sudah sangat serius dengan rendahnya Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia. Studi ini menguji pengaruh tekanan kerja terhadap potensi korupsi pada panitia pengada barang/jasa di Propinsi X. Disain studi ini adalah cross sectional yang meliputi semua panitia pengadaan barang/jasa periode pengadaan tahun 2009-2014. Sampel yang diamati berjumlah 513 individu pengada barang/jasa. Pengumpulan data sekunder untuk mendapatkan 2 kelompok berpotensi korupsi dan tidak berpotensi korupsi. Untuk mendapatkan model yang parsimonious dan robbus digunakan analisis multilevel regresi logistic untuk melihat pengaruh variabel tingkat individu dan tingkat instansi terhadap potensi korupsi.
 
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa panitia yang mengalami tekanan kerja di tingkat individu mempunyai probabilitas 2,495 (POR 2,495; 95%, 0,901- 6,906). Pada model-0 nilai MORinstansi =33,79 dan pada model-2 nilai MORinstansi =51,13, meningkat sebesar 51,6%. Interval Odds Ratio (IOR) variabel nilai PBJ memiliki rentang yang sangat lebar 0,006 ? 34184 melewati angka 1, artinya efek variasi tempat bekerja panitia PBJ sangat besar mempengaruhi potensi korupsi. Prevalensi tekanan kerja terhadap potensi korupsi sangat tinggi yaitu 93,4%. Setelah dikontrol oleh beberapa variabel konfonder, pada tingkat instansi yaitu nilai PBJ ≥ 5 Milyar signifikan mempengaruhi potensi korupsi. Dari hasil analisis epidemiologi, dapat dilakukan upaya pencegahan potensi korupsi dalam PBJ melalui jaring penyebab dengan metode ANNA (Alur Pengendalian Antikorupsi Pengadaan Barang/Jasa). Generalisasi dapat dilakukan pada populasi yang mempunyai karakteristik yang sama, prevalensi stress kerja yang sama dan jumlah angkatan kerja besar seperti propinsi X.
 

Corruption in Indonesia has become a very serious problem as shown by the low Corruption Perception Index in Indonesia. This study examines the effect of working pressure to the potency of corruption among procurement staff in Province X. This cross sectional study involved all procurement committee in the year of 2009-2014. About 513 procurement staff were recruited as study samples. The secondary data was obtained in order to determine whether the project, which samples were involved, was categorized as potentially having corruption or not. In order to acquire both parsimonious and robbust, multilevel reggression logistic analysis was used to analys the effect of each variables at the level of individual and agency toward corruption potency.
 
 
The result shows that working pressure in the level of individual has a probability 2,495 times higher having potency of corruption (POR 2,495; 95%, 0,901- 6,906). In model-0 value of MORagency =33,79 and in model-2 value MORagency =51,13, it improved for 51,6%. Interval Odds Ratio (IOR) of procurement value variable had very wide span of 0,006 - 34184 passed number 1, this means the effect of variation of procurement committee's working place highly affected the potency of corruption. The prevalens of working pressure is 93.4%. After controlled by some of potential confounders, in contextual level (working agency), value of procurement more than Rp. 5 billion was significantly associated with potency of corruption. From the epidemiological view, potency of corruption can be prevented through ANNA method (Alur Pengendalian Antikorupsi dalam Pengadaan Barang & Jasa/ Anti-Corruption Controlling Flow in procurement). The finding is generalized to other population with the similar characteristic, prevalens of working presure and number of employed population as province.
Read More
D-324
Depok : FKM-UI, 2016
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eko Dian Septiawan; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Bungsu, Putri.; Reza Isfan
Abstrak: Salah satu faktor terjadinya campak pada anak adalah drop out imunisasi campak pada saat bayi. Imunisasi campak penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus campak. Penelitian ini bertujuan menjelaskan apakah faktor predisposing, reinforcing dan enabling ibu yang merupakan faktor risiko kejadian drop out imunisasi campak pada anak usia 9-17 bulan, dengan desain cross-sectional. Variabel penelitian diukur menggunakan kuesioner dengan metode wawancara terhadap 280 ibu yang memiliki anak usia 9-17 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu yang kurang memiliki risiko 2,82 kali (95%CI; 1,52-5,22, p=0,001) dan presepsi ibu terhadap dukungan keluarga yang kurang mendukung memiliki risiko 3 kali (95%CI; 1,43-6,29, p=0,004) mengalami kejadian drop out imunisasi campak. Petugas puskesmas diharapkan memberikan penyuluhan tentang pentingnya manfaat imunisasi campak kepada ibu dan mengikut sertakan keluarga pada saat penyuluhan agar keluarga tahu dan mendukung imunisasi campak. Pemberdayaan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat agar dapat membantu pelaksaan dan meningkatkan cakupan imunisasi sesuai dengan kearifan lokal. Kata-Kata Kunci: Drop out, Imunisasi, Campak, usia 9-17 bulan.
Read More
T-5516
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R. Djarot Darsono Wahyu Hartanto; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Ratna Djuwita, Itje Aisah Ranida
Abstrak:

Latar belakang : Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan olch ketcrsediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Unioef tahun 2000, mcnyatakan adanya bukti empiris yang menunjukkan bahwa hal tezsebut sangat ditentukan oleh status gizi. Semakin muda usia seozang anak untulc rnenderita gizi kurang, maka semakin bel-at akibat yang ditimbulkan. Dimana kemunduran mental yang diakibatkan oleh keadaan gizi kurang yang berat dapat bersifat pennanen, akan tetapi pada keadaan gizi kurang yang ringan maupun sedang kecenderungan kemunduran mental dapat dipulihkan, semenjak dengan bertambah baiknya keadaan gizi danlingklumgan anak dibesarkan. (I-lusaini, 1986, Jalal, 1998 dan Azwar, Azrul. 2004). Metodologi : Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain kohort retrospektifi Jumlah sampel kesehuuhan adalah 1200 anak. Analisis kandidat model menggunakan chi-kwadrat, dan analisis untuk variabel independen yang masuk ke dalam model menggunakan uji regxesi logistik dan Mantel-Haenzel. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian di pcngaruhi olch bias obsen/asi bersifat misklasiiikasi non dejizrensial yang under estimate, confounding, interaksi multipikatif positif dan chane variazion. Alcan tetapi penelitian ini sangat konsisten karena mendulcung beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya., seperti: Burd L., Hames (1988), Cook Jr (1993) dan Halterman (2001), serta tidak dimungkinkan untuk texjadinya temporal ambiguity, sehingga dapat diaplikasikan pada populasi yang eligible dan populasi sumber. Dampak poterisial yang timbul pada populasi untuk tcxjadinya prestasi belajar verbal yang rendah dapat dicegah sebesar 44% pada saat anak usia baduta dan 30% pada saat anak usia setelah baduta apabila dalam status gizi balk pada usia tersebut. Dan dampalc potensial yang timbul pada populasi untuk terjadinya prestasi belajar numerik yang rendah dapat dioegah sebesar 80% pada saat anak usia baduta dan 63% pada saat anak usia setelah baduta apabila dalam status gizi baik pada usia tersebut. Kesimpulan: Semakin dini seomng anak menderita gizl kurang, maka semakin berisiko untuk mengalami prestasi belajar yang rendah, seperti besamya risiko prestasi verbal yang rendah dapat texjadi pada anak yang memiliki gizi kurang pada saat usia baduta sebesar 6,5 kali, dan pada saat usia setelah baduta 5 kali dibanclingkan dengan anak yang memiliki gizi baik pada saat usia texsebut. Demikian pula besarnya risiko prestasi numerik yang rendah dapat teljadi pada anak yang memilil-Li gizi kumng pada saat usia baduta sebesar 25 kali, dan pada saat usia setelah baduta I5 kali dibandingkan dcngan anak yang memiliki gizi baik pada saat usia tersebut. Prestasi verbal sangat dipengaruhi oleh kodisi (iluktuasi) status glzi individu sepanjang hayatnya. Suatu hal yang agak berbeda te1jadi pada prestasi numerik, dimana status gizi pada saat usia balita saja yang telihat berpengaruh.


 Background : The successful development of one’s nation is determined by availability of qualified human resources. UNICEF in 2000 said that there was empirical proof that those qualifications are detemained by nutritional status. The younger children get malnutrition, the heavier impact will be gotten by the children. The condition will be much heavier if the malnutrition starting to occur in fetus in the pregnancy. Mental retardation caused by severe malnutrition could be permanent, but if it happens in mild or moderate malnutrition it could be cured, as the nutritional status and environment where the children grow is getting better. (Husaini, 1986, Jalal, 1998 and Azwar, Azml. 2004). Methodology : This study was an analytical study with retrospective cohort design. Total sample in this study was 1200 children. Model candidate analysis used Chi Square, and analysis for independent variables to enter the model used logistic regression and Mantel-Haenzel. Result and Discussion : The result of the study was influenced by observational bias, which is non deferential rnisclassiiication that could be underestimated the result, positive multiplicative interaction, and chance variation. Thus, the result of this study was very consistent; because it supports prior study conducted by Burd L. Harnes (1988), Cook Jr (1993) and I-laltennan (2001), and also it is not by any chance temporal ambiguity could be happened, so the result of this study could be generalized to eligible population and source population. Potential impact that occurs in the population to have low verbal accomplishment which could be prevent was 44% if the nutritional status constantly good in children age less than 2 years and 30% if the nutritional status is good in children aged more than 2 years. Moreover, potential impact that occurs in population to prevent low numeric accomplishment which could be prevent is 80% if the nutritional status constantly good in children age less than 2 years and 63% if the nutritional status is good in children age more than 2 years. Conclusion : The younger a child get nutritional deiiciency, the bigger risk he will have low study accomplishment, such as the risk to have low verbal accomplishment could be happen in children age less than 2 years who has malnutrition is 6.5 times, and in children age more than 2 years the risk is 5 times than children in the same age 'with good nutritional status. Moreover, the risk to have low numeric accomplishment in children age less than 2 years is 25 times, and in children age more than years, the risk is I5 times than the children in the same age with good nutritional status. Verbal score was very influenced by condition or fluctuation of nutritional status of a person all his life. A little difference &om that, numeric score only being influenced by a person's nutritional status in his first five years of life

Read More
T-2775
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Czeresna Heriawan Soejono; Promotor: Bambang Sutrisna; Ko-promotor: Supartonodo, Soewarta Kosen, Penguji: H.A. Aziz Rani, Harry Isbagio, Nuning Maria Kiptiyah, Mardiati Najib, Syahrizal Syarif
D-200
Depok : FKM-UI, 2007
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Handito; Promotor: Nasrin Kodim; Kopromotor: Tri Yunis Miko, Badriul Hegar Syarif; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Besral, Julitasari Sundoro, Kodrat Pramudho
D-340
Depok : FKM-UI, 2016
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agung Aji Perdana; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Yety Intarti, Adang Mulyana
Abstrak: Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh suatu parasit yanghidup di dalam darah melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Malaria masihmerupakan masalah di Indonesia karena hingga tahun 2015 jumlah keseluruhankasus malaria sebesar 217.025 kasus. Pada tahun 2015 Provinsi Lampung memilikijumlah kasus paling banyak setelah Papua, NTT, Papua Barat, Maluku SumateraUtara dengan jumlah kasus positif 3.991 kasus dimana Kabupaten Pesawaranmerupakan kabupaten endemis malaria. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuihubungan perilaku dan tempat perindukan nyamuk terhadap kejadian malariasetelah dikontrol dengan variabel potensial confounder lainnya. Penelitian inimerupakan penelitian case-control dengan jumlah sampel 180 responden, dengankasus 60 dan kontrol 120 berusia ≥ 15 tahun, menggunakan data insiden. Datadianalisis dengan uji chi-square, stratifikasi, dan regresi logistik. Setelah dikontrolvariabel confounding didapatkan variabel pemasangan kawat kasa berhubungandengan kejadian malaria (OR : 3,15 ; 95% CI : 1,099-9,074; p = 0,033). Sedangkanvariabel keluar malam, obat nyamuk, penggunaan kelambu, tempat perindukannyamuk dan jarak tempat perindukan nyamuk tidak berhubungan dengan kejadianmalaria. Umur merupakan efek modifikasi terhadap hubungan antara penggunaankelambu dan kejadian malaria. Masyarakat hendaknya melakukan upayapencegahan dengan melakukan pemasangan kawat kasa pada setiap ventilasi rumahdan menutup setiap lubang pada dinding rumah yang berpotensi nyamuk bisamasuk serta menggunakan kelambu pada saat tidur malam.
Kata Kunci : Kawat kasa, Kelambu, Kejadian Malaria.
Malaria is an infectious disease caused by a parasite that lives in the bloodthrough the bite of a female Anopheles mosquito. Malaria is still a problem inIndonesia since 2015 the total number of 217.025 of malaria cases. In 2015,Lampung province has the most number of cases after Papua, East Nusa Tenggara,West Papua, Maluku, North Sumatera amount of positive 3,991 cases in which theDistrict Pesawaran a malaria endemic districts. The main purpose of this study wasto determine the relationship of behavior and breeding places on the incidence ofmalaria after controlling for potential confounders. This study is a case-controlstudy with a sample size of 180 respondents, with 60 cases and 120 controls aged≥ 15 years, using incident data. Data were analyzed by chi-square test, stratificationand logistic regression. After adjusting confounding variables installation of wirenetting significant relationship with the incidence of malaria (OR : 3,15 ; 95% CI :1,099-9,074; p = 0,033). Out of the house at night, insect repellent, use of mosquitonets, mosquito breeding places and distances breeding places are not relationshipwith the incidence of malaria. Age is a modification effect on the relationshipbetween the use of mosquito nets and malaria. The people should take steps toprevent the installation of wire netting perform at every home ventilation and closeany holes in the walls of houses that potentially could enter and use mosquitonetting when sleeping at night. The people should take steps to prevent malaria bydoing the installation of wire netting at each home ventilation and close any holesin the walls of houses that potentially could enter and use mosquito netting whensleeping at night
Kata Kunci : Wire Netting, Mosquito Net, Malaria.
Read More
T-4658
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive