Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39659 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dyah Permata Suryarini; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Luknis Sabri, Rokim Hamdani, Herie Firmaningsih
Abstrak:

Dalam rangka mempertahankan status kesehatan masyarakat selama krisis ekonomi, upaya kesehatan diprioritaskan untuk mengatasi dampak krisis. Perhatian khusus diberikan kepada kelompok beresiko dari keluarga miskin agar kesehatannya tidak memburuk dan tetap hidup produktif, melalui pemberian Kartu Sehat. Meskipun program ini telah berjalan di Kabupaten Karawang sejak tahun 1998, tetapi pemanfaatannya masih rendah (52,4%).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan rawat jalan puskesmas serta faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan rawat jalan puskesmas oleh pemegang Kartu Sehat JPSBK di Kabupaten Karawang.Rancangan penelitian ini adalah rancangan cross sectional untuk mengetahui hubungan pendidikan, umur, pengetahuan, jumlah keluarga, pola pencarian pelayanan kesehatan, kejadian sakit, jumlah balita, jumlah usila, jarak dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan rawat jalan puskesmas oleh pemegang Kartu Sehat. Sebagai responden adalah kepala keluarga pemegang kartu sehat JPSBK di empat puskesmas di wilayah kabupaten karawang berjumlah 382 responden yang dipilih secara acak.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan, umur, pengetahuan, pola pencarian pelayanan kesehatan, kejadian sakit, jumlah usila, persepsi terhadap pelayanan kesehatan serta jarak berhubungan dengan pemanfaatan rawat jalan puskesmas. Sebanyak 52,4% dari responden pernah memanfaatkan kartu sehatnya.Dari delapan faktor yang berhubungan, faktor pola pencarian pelayanan kesehatan adalah faktor yang mempunyai hubungan paling erat dengan OR 35,613 (CI 9.601- 132,093).Agar pemanfaatan kartu sehat bisa lebih baik lagi, perlu peningkatan kerja sama lintas sektoral dalam melaksanakan sosialisasi program ini, bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat serta meningkatkan pelayanan puskesmas dan kunjungan rumah terhadap pemegang kartu sehat.


 

Analysis on Primary Health Care Out-patient by Health of Card Holder Social Protection Sector Development Program (SPSDP) in Karawang District Year 2001To maintain community health status during economic crisis, health services should be prioritized to encounter the impact. A great concern is dedicated for risky group poor family to maintain their health condition and productive life.This research aimed to find out the characteristic of health card holder, description of outpatient services use as well as its determinants.The research used a cross sectional design to find out the relationship of education, age, knowledge, the number of family, health seeking pattern, morbidity case, number of family member under five, number of elderly, the distance and perception on health services use by health card holders.Respondents are head of households who owned health card (Social Protection Sector Development Program) at four Primary Health Center (PHC) in Karawang District. Simple random sampling is the method to select 330 respondents.The result revealed that education, age, knowledge, health seeking pattern, morbidity case, number of elderly, the distance and perception of health services are related with PHC's out patient use. The study showed that 52, 4% respondents have used their health card.Health seeking pattern factor has had close relationship where the OR was 35,613 (CI 9,601- 132,093). Health card use will be much better and successfully achieved if inter sectoral could be strengthen, cooperation, as well as relationship with non government organization along with special emphasis on improving PHC's services as well.

Read More
T-1452
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Trisni Handayani; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Dien Anshari, Pujiyanto; Sri Utami Rahayuningsing, Prianto Djatmiko
Abstrak: Latar belakang : Menurut WHO (2015) literasi kesehatan merupakan salah satu isu prioritas kesehatan di wilayah Uni Eropa yang berdampak pada outcome kesehatan. Sebuah studi komunitas pengungsi yang berasal dari Asia Tenggara di Amerika Serikat telah menemukan bahwa rendahnya pengguna layanan kesehatan karena kurangnya literasi kesehatan mental. Pentingnya meningkatkan literasi kesehatan mental, sesuai dengan rencana WHO karena kesehatan mental adalah komponen esensial dari ikatan (kohesi) sosial, produktivitas, kedamaian dan stabilitas lingkungan, yang berkontribusi pada perkembangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan mental dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa oleh ODMK di Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor setelah variabel perancu dikendalikan. Metode : penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel adalah orang dengan masalah kejiwaan yang bertempat tinggal di Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor. Jumlah Sampel 139 orang responden. Tekhnik pengambilan sampel adalah multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan Uji regresi logistik ganda untuk seleksi model untuk multivariat. Hasil : Nilai rata-rata literasi kesehatan mental sebesar 73,08. sebanyak 56,1% ODMK telah memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa. sebanyak 57,6% responden berumur ≥30 tahun dan 43,2% memiliki pendidikan tamat SMA. Terdapat 64,9% yang mempunyai literasi kesehaatan mental tinggi telah memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara literasi kesehatan mental dengan perilaku pemanfaatam pelayanan kesehatan jiwa pada ODMK di Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor setelah variabel jenis kelamin dan ketersediaan pelayanan kesehatan jiwa dikendalikan
Read More
T-5626
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Slamet Santoso Kurniawan; Pembimbing: Zarfil Tafal; Penguji: Yovsyah, Anton Sri Hartono, Moch. Rahmat
T-4157
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuli Andini; Pembimbing: Anwar Hasan; Penguji: Rina A. Anggorodi, Arjaty Daud
S-4518
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Julie Rostina; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Dadan Erwandi, Ninuk Widyantoro, Erlina P. Mahadewi
T-3135
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khonsa; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Renti Mahkota, Rianna Apriani
Abstrak:
Pandemi COVID-19 masih berlangsung di seluruh dunia. Terjadinya dua lonjakan kasus pada awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka menunjukkan adanya peningkatan resiko penularan COVID-19 di sekolah. Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran penerapan protokol kesehatan di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMAN 1 Jakarta Tahun Ajaran 2022/2023, sampel penelitian adalah 290 siswa SMAN 1 Jakarta yang diambil dengan metode non probability sampling. Data dianalisis secara univariat. Hasil analisis univariat menunjukkan 51,4% siswa memiliki pengetahuan baik, 53,4% siswa memiliki sikap positif, 55,5% siswa memiliki dukungan teman kurang, 60% siswa memiliki dukungan guru baik, 65,9% siswa memiliki dukungan keluarga baik, 51,7% siswa menyatakan dukungan sekolah baik, 52,4% siswa memiliki perilaku penerapan protokol kesehatan baik. Secara umum lebih dari separuh siswa menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Rekomendasi bagi peneliti berikutnya untuk meneliti secara kualitatif untuk mendapat gambaran yang lebih faktual.

The COVID-19 pandemic is still ongoing worldwide. The occurrence of two spikes in cases at the start of the implementation of face-to-face learning proves there is an increased risk of COVID-19 transmission in schools. The research was conducted to see an overview of the implementation of health protocols in schools through a quantitative method with a cross-sectional study design. The research sample was 290 students of SMAN 1 Jakarta who were taken using a non-probability method. The results of the univariate analysis showed that 51.4% students had good knowledge, 53.4% students had a positive attitude, 55.5% students had less peer support, 60% students had good teacher support, 65.9% students had good family support, 51 .7% students stated that school support was good, 52.4% students had good health protocol implementation behavior. In general, more than half students have a good category for the application of health protocols. Recommendations for future researchers to do qualitative research to get a more factual picture.
Read More
S-11165
Depok : FKMUI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reni Fitriani; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Evi Martha, Agustin Kusumayati, Siti Kulsum, Rinta Irnati
Abstrak: Abstrak

Salah satu masalah kependudukan utama yang dihadapi Indonesia adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi, hingga saat ini telah dilakukan berbagai usaha untuk mengendalikan pertumbuhan penduudk, terutama melalui pengendalian angka kelahiran atau fertilitas. Upaya penurunan angka kelahiran ini dilakukan dengan cara pemakaian kontrasepsi kepada pasangan usia subur. Kabupaten Bogor juga mengalami hal yang sama, belum semua PUS memanfaatkan pelayanan KB. Kecamatan Ciseeng untuk cakupan unmet need KB belum memenuhi SPM (5%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktore predisposisi, pemungkin, kebutuhan dan penguat terhadap pemanfaatan pelayanan keluarga berencana. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan studi cross sectional. Data yang dikumpulkan adalah data primer, diperoleh dengan cara wawancara terhadap WUS yang berstatus menikah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa umur, pekerjaan, akses dan kebutuhan berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan pelayanan KB. Kebutuhan akan pelayanan KB merupakan variabel yang paling dominan.


One of the main demography issues in Indonesia is a higher growth rate of population. Nowadays, there are any efforts to control the growth rate of the population through the controk of birth rate or fertility by using contraception involuntary by the fertile spouse. Bogor regency also experience the same thing, not all of the PUS use services of KB. Ciseeng subdistrict for unmet need coverage KB has not met the SPM (5%). The purpose of this research was to know relationship factors predisposing, needs and booster of the utilization of family planning services. this research is quantitative with cross sectional study. The Data collected is primary data, obtained by means of interviews to the WUS are married. Resultes of the study explained that the age, occupation, access and requirements associated with the utilization of service significantly KB. The need for services is the most variable KB is dominant.

Read More
T-3938
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lia Meiliyana; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Dien Anshari, Sarah Handayani, Purwa Kurnia Sucahyo
Abstrak: Latar belakang : COVID-19 merupakan jenis penyakit menular baru, yang ditemukan pada Desember 2019 dan menjadi pandemi di tahun 2020. Tenaga kesehatan merupakan garda depan yang berjuang melindungi masyarakat melawan pandemi COVID-19. Tingkat kematian nakes di Indonesia sangat tinggi. Belum ada obat untuk penyakit ini, dan satu-satunya cara adalah dengan mencegah paparan penyakit dengan protokol kesehatan tepat dan konsisten. Teori perilaku yang digunakan pada penelitian ini adalah health belief model. Tujuan: untuk menganalisis perilaku pencegahan COVID-19 pada tenaga kesehatan puskesmas, dalam masa pandemi di Indonesia tahun 2020. Metode penelitian: kuantitatif dengan desain cross sectional, menggunakan data sekunder, hasil survei PPPKMI yang bekerja sama dengan PPK FKM UI, yang diselenggarakan pada webinar ke-8 PPPKMI di bulan Juni 2020. Variabel independen yang dipilih: faktor modifikasi, persepsi kerawanan, persepsi keseriusan, persepsi hambatan, dan isyarat bertindak, dengan variabel dependennya perilaku pencegahan COVID-19 pada Tenaga kesehatan puskesmas di Indonesia. Hasil: Sampel didapatkan 651 responden yang bekerja di Puskesmas, dengan perempuan 82%, usia terbanyak 2029 tahun, PNS 54,7% dan wilayah kerja pulau Jawa 62,7%. Proporsi tindakan yang dilakukan yaitu selalu memakai masker saat keluar rumah 93,7%, ditempat kerja 96,2%, selalu mencuci tangan 90%, selalu menjaga jarak 86,7%, dan ketersediaan masker harian≥3 buah 81,6%. Deskripsi mempraktikan perilaku pencegahan sebesar 97,75%. Variabel yang signifikan adalah jenis kelamin, wilayah kerja dan persepsi hambatan. Kesimpulan: penelitian ini menemukan bahwa persepsi hambatan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan COVID-19 pada tenaga kesehatan di Puskesmas dengan p-value =0,000 OR.2,293
Background: COVID-19 is a new contagious disease that was emerging in December 2019 and became a pandemic in 2020. Both morbidity and mortality rates have hit worldwide due to this disease. Health workers as the frontliner had to protect public from the COVID-19 infection. This study used Health Belief Model framework. Objective: To analyze the prevention behavior of COVID-19 among health workers at health centers, during the pandemic in Indonesia in 2020. Method: This study using cross-sectional approach on secondary data of the Association of Indonesian Public Health Educators and Educators (PPPKMI) 2020 in June 2020 survey. Selected variables consist of modification factors, perceived threats, perceived barriers, and cues to action. Whereas dependent variable wass the COVID-19 Prevention Behavior in Health Workers at the Puskesmas. Results: The total sample used was 651 respondents consist of 82% female, 20-29 years old, 54.3% civil servants and 66.2% working area in Java. The average of practicing preventive behavior was 97,75 points with the proportion of actions taken, namely always wearing mask when leaving the house 93,7%, at work 96.2%, always wash hands 90%, always keep a distance 85.7 and the availability of personal masks is above 96%. Independent variables that have a significant relationship with COVID-19 prevention behavior are Gender, Working Area and Perceptions of Barriers. Conclusion: this study found that perceived barriers were the most influencing factor on COVID-19 prevention behavior among health workers at Puskesmas p-value =0,000 OR.2,293
Read More
T-6105
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Avoanita Yosa; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi
T-1329
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive