Ditemukan 35719 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Aldy Dharma; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Mila Temajaya, Hery Aswan Putra
S-8521
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ovitya Nivo Firdareza; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra; Hairuddin Bangun Prasetyo
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intensitas kebisingan dengan tekanan darah pekerja konstruksi di proyek A PT. X tahun 2022 dengan adanya variabel-variabel confounding berupa karakteristik pekerja (usia, riwayat keturunan, masa kerja, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan stress) dan perilaku pekerja (kebiasaan merokok, konsumsi garam, dan penggunaan APD). Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 175 orang pekerja. Data intensitas kebisingan didapatkan dari pengukuran langsung menggunakan sound level meter. Data tekanan darah didapatkan dengan mengunakan data primer menggunakan tensimeter digital. Berdasarkan uji chi-square, terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah pekerja (P-value = 0,001 OR = 5,772 ). Variabel lain yang diamati tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan tekanan darah.
This study aims to analyze the relationship between noise intensity and blood pressure of construction workers in project A PT. X in 2022 with confounding variables in the form of worker characteristics (age, hereditary history, years of service, Body Mass Index (BMI), and stress) and worker behavior (smoking behavior, salt consumption, and use of PPE). The study used quantitative research methods with a cross-sectional study design. The number of samples in this study were 175 workers. Noise intensity data obtained from direct measurements using a sound level meter. Blood pressure data was obtained using primary data using a digital sphygmomanometer. Based on the chi-square test, there is a significant relationship between noise intensity and worker?s blood pressure (P-value = 0.001 OR = 5.772 ). Other variables observed did not show a significant relationship with blood pressure.
Read More
This study aims to analyze the relationship between noise intensity and blood pressure of construction workers in project A PT. X in 2022 with confounding variables in the form of worker characteristics (age, hereditary history, years of service, Body Mass Index (BMI), and stress) and worker behavior (smoking behavior, salt consumption, and use of PPE). The study used quantitative research methods with a cross-sectional study design. The number of samples in this study were 175 workers. Noise intensity data obtained from direct measurements using a sound level meter. Blood pressure data was obtained using primary data using a digital sphygmomanometer. Based on the chi-square test, there is a significant relationship between noise intensity and worker?s blood pressure (P-value = 0.001 OR = 5.772 ). Other variables observed did not show a significant relationship with blood pressure.
S-11121
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Zealline Ananda Virginia; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Priska Aulianingrum
Abstrak:
Read More
PT XYZ bergerak di bidang industri produksi keramik porselen yang di dalam proses kerjanya terdapat bahaya kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara intensitas kebisingan dan tekanan darah pekerja unit produksi PT XYZ tahun 2023 dengan adanya variabel berupa karakteristik pekerja (usia, riwayat keturunan, Indeks Massa Tubuh (IMT), masa kerja, dan durasi pajanan) dan perilaku pekerja (aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan penggunaan APD). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 pekerja. Data intensitas kebisingan diperoleh dari data sekunder hasil pengukuran kebisingan area produksi tahun 2022 menggunakan Sound Level Meter dan data tekanan darah diperoleh dari hasil Medical Check Up perusahaan. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dan tekanan darah pekerja (P-value = 0,209; OR = 4,783). Terdapat hubungan antara variabel IMT dan tekanan darah (P-value = 0,038; OR = 2,976), namun tidak terdapat hubungan antara variabel usia, riwayat keturunan, masa kerja, durasi pajanan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan penggunaan APD (P-value >0,05).
PT XYZ is engaged in the porcelain ceramics production industry in which there is a noise hazard in the work process. This study aims to analyze the relationship between noise intensity and blood pressure of PT XYZ production unit workers in 2023 with other variables in the form of worker’s characteristics (age, hereditary history, Body Mass Index (BMI), years of service, and duration of exposure) and worker’s behavior (physical activity, smoking behavior, and use of PPE). This study used quantitative research methods with cross-sectional study design. There are 96 samples used in this study. Noise intensity data was obtained from secondary data of production area noise measurement results in 2022 using Sound Level Meter and blood pressure data was obtained from the company’s Medical Check Up results. Study results show that there is not a significant relationship between noise intensity and worker’s blood pressure (P-value = 0,209; OR = 4,783). There is a significant relationship between BMI variable and worker’s blood pressure (P-value = 0,038; OR = 2,976), meanwhile there is no significant relationship between other variables, such as age, hereditary history, years of service, duration of exposure, physical activity, smoking behavior, and use of PPE (P-value >0,05).
S-11473
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Arini Sartika; Pembimbing: Hendra; Penguji: Mila Tejamaya, Ida Ayu Indira
Abstrak:
Bising di tempat kerja dapat menimbulkan dampak terhadap sistem auditory maupun sistem non-auditory. PT X merupakan industri manufaktur yang mempunyai proses produksi yang menghasilkan bising. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis pajanan bising harian, usia, masa kerja, dan pemakaian alat pelindung telinga (APT) dengan gangguan non-auditory. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran dosis pajanan bising harian secara langsung di lapangan dan gangguan non-auditory melalui wawancara terstruktur. Hasil pengukuran dosis pajanan bising harian diketahui seluruh unit kerja yang diukur berada diatas NAB (Nilai Ambang Batas). Di samping itu, hasil pengukuran gangguan non-auditory dari 52 responden diperoleh tingkat gangguan non-auditory berat sebanyak 59,6% dan gangguan non-auditory ringan sebanyak 40,4%. Analisis rata-rata dosis pajanan bising harian dengan gangguan non-auditory menggunakan uji t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pekerja yang mengalami tingkat gangguan non-auditory. Sedangkan analisis antara variabel usia, masa kerja, dan pemakaian APT dengan gangguan non-auditory diperoleh hubungan yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan gangguan non-auditory yang dialami oleh pekerja lebih disebabkan oleh dosis pajanan bising harian. Rekomendasi yang diberikan yaitu mengendalikan gangguan non-auditory dengan menurunkan dosis pajanan bising harian yang ada hingga di bawah NAB.
Kata Kunci: Dosis Pajanan Bising, gangguan non-auditory, manufaktur
Occupational Noise can cause either auditory system or non-auditory system disorder. PT X is a manufacturing industry which has production process that produces noise. The purpose of this study is to observe the relationship between daily noise exposure dose, age, working time and utilization of hearing protection to nonauditory disorders. Data collection was done by direct measurement for daily noise exposure dose and structural interview for non-auditory disorders. The result from measurement of daily noise exposure dose in all working units showed the value above the Threshold Limit Value (TLV). In the other hand, the result for nonauditory disorder measurement showed 59.6% of 52 respondents suffered severe nonauditory disorders and 40.4% suffered mild non-auditory disorders. Analysis using TTest resulted in significant difference on means value of daily noise exposure dose between non-auditory disorders levels. Furthermore, analysis of age, working time, and utilization of hearing protection to non-auditory disorder resulted in insignificant relationship. Based on the result of the study, it could be concluded that non-auditory disorder suffered by workers was mostly caused by daily noise exposure dose. Hence, the recommendation to control the non-auditory disorders is to reduce daily noise exposure dose until lower than TLV.
Key words: daily noise exposure dose, non-auditory, manufacture
Read More
Kata Kunci: Dosis Pajanan Bising, gangguan non-auditory, manufaktur
Occupational Noise can cause either auditory system or non-auditory system disorder. PT X is a manufacturing industry which has production process that produces noise. The purpose of this study is to observe the relationship between daily noise exposure dose, age, working time and utilization of hearing protection to nonauditory disorders. Data collection was done by direct measurement for daily noise exposure dose and structural interview for non-auditory disorders. The result from measurement of daily noise exposure dose in all working units showed the value above the Threshold Limit Value (TLV). In the other hand, the result for nonauditory disorder measurement showed 59.6% of 52 respondents suffered severe nonauditory disorders and 40.4% suffered mild non-auditory disorders. Analysis using TTest resulted in significant difference on means value of daily noise exposure dose between non-auditory disorders levels. Furthermore, analysis of age, working time, and utilization of hearing protection to non-auditory disorder resulted in insignificant relationship. Based on the result of the study, it could be concluded that non-auditory disorder suffered by workers was mostly caused by daily noise exposure dose. Hence, the recommendation to control the non-auditory disorders is to reduce daily noise exposure dose until lower than TLV.
Key words: daily noise exposure dose, non-auditory, manufacture
S-9268
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Zarah Defi Saputri; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Elsye As Safira
S-8195
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yuristiawan Khairul Muslim; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Peguji: Hendra, Heny D. Myawati
S-8796
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Gardilla Eka Febriana; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Devie Fitri Octaviani
S-8416
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhyidin; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Mila Tejamaya, Hendra, Elsye As Safira, Tomi Wahyu Hadi
Abstrak:
Tesis ini membahas analisis kebisingan kerja di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan hubungannya dengan tekanan darah dan risiko hipertensi pada pekerja. Desain penelitian dengan metode cross-sectional menggunakan data primer (usia, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APT, dan stres) menggunakan kuesioner dan data sekunder (intensitas kebisingan, indeks massa tubuh, diabetes, kolesterol total, LDL / low density lipoprotein, dan tekanan darah pekerja) yang diperoleh dari PT XYZ. Sebanyak 101 pekerja berpartisipasi dalam penelitian ini dengan purposive sampling sesuai similar exposure group (SEG). Uji analisis Mann-Whitney dan Chi Square digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Intensitas kebisingan diukur menggunakan noise dosimeter selama 8 jam kerja.
Hasil penelitian menunjukkan pekerja yang terpajan kebisingan >80 dBA memiliki tekanan darah dan prevalensi hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan pekerja yang terpajan kebisingan ≤80 dBA. Pekerja yang terpajan kebisingan >80 dBA memiliki tingkat risiko terkena hipertensi lebih tinggi dengan OR = 3,19 dibandingkan dengan pekerja yang terpajan kebisingan ≤80 dBA. Tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah dan hipertensi. Akan tetapi terdapat kecenderungan dosis-respon antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan hipertensi
Read More
Hasil penelitian menunjukkan pekerja yang terpajan kebisingan >80 dBA memiliki tekanan darah dan prevalensi hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan pekerja yang terpajan kebisingan ≤80 dBA. Pekerja yang terpajan kebisingan >80 dBA memiliki tingkat risiko terkena hipertensi lebih tinggi dengan OR = 3,19 dibandingkan dengan pekerja yang terpajan kebisingan ≤80 dBA. Tidak ada hubungan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah dan hipertensi. Akan tetapi terdapat kecenderungan dosis-respon antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan hipertensi
T-6326
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Erdanto; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Bernandus Mbulu
Abstrak:
Noise Induced Hearing Loss (NIHL) merupakan kejadian yang cukup banyakterjadi pada industry manufaktur yang diakibatkan oleh pajanan kebisingan. PadaPT NGK Busi Indonesia, Jakarta terdapat bahaya kebisingan yang bersumber dari mesin dan peralatan kerja. Penelitian dilakukan secara Cross-sectional ataupotong lintang terhadap dosis pajanan bising harian dan keluhan gangguan pendengaran dengan melibatkan faktor perancu berupa usia, masa kerja, APT,merokok, hoby menembak, memakai head-set, menonton konser music rock,mengunjungi diskotik, riwayat penyakit telinga, obat oto/neurotoksik, danpenyakit degeneratif. Dengan metode pengukuran dosis pajanan bisisng harian dan pengisian kuisioner. Berdasarkan analisis hubungan dua variable hanyakebisaan merokok yang memiliki perbedaan yang nyata dengan keluhan gangguanpendengaran dengan nilai p-value < 0,05. Perlu ditingkatkan pelaksanaan HearingLoss Prevention Program berupa audit awal, identifikasi dan analisi sumberbising, peningkatan pengawasan penggunaan APT, audiometry berkala, program motivasi dan edukasi, dokumentasi dan audit program HLPP.
Kata Kunci: bising, keluhan gangguan pendengaran
Noise Induced Hearing Loss (NIHL) is the most event that happen in industrial ofmanufacture. This event mostly associated by noise exposure. Many noise hazardin PT. NGK Busi Indonesia, Jakarta that sourced from machinery and otherworking equipment. This study designed by cross-sectional method againts dailynoise dose exposure and hearing loss complaints that there are confoundingfactors such as working period, ear protective equipment, smoking, shootinghobby, listening music with head-set, watching rock concert, discotic, history ofhearing illness, neurotoxic drugs, and degenerative illness. This study was usingtools such as result of daily noise dose exposure measurement and fullfillmentquestionaire. According to relationship analysis of two variable there is onlyfactor of smoking habit that have strongly associated with hearing loss complaintswith p-value <0,05. This should be improvement of Hearing Loss PreventionProgram Implementation such as initial audit, identification and analize noisesource, supervise enhancement of ear protective equipment utilization, periodicalaudiometry, education and motivation programs, documentation and programaudit of hearing loss prevention program.
Keywords: Noise, Hearing Loss Complaints
Read More
Kata Kunci: bising, keluhan gangguan pendengaran
Noise Induced Hearing Loss (NIHL) is the most event that happen in industrial ofmanufacture. This event mostly associated by noise exposure. Many noise hazardin PT. NGK Busi Indonesia, Jakarta that sourced from machinery and otherworking equipment. This study designed by cross-sectional method againts dailynoise dose exposure and hearing loss complaints that there are confoundingfactors such as working period, ear protective equipment, smoking, shootinghobby, listening music with head-set, watching rock concert, discotic, history ofhearing illness, neurotoxic drugs, and degenerative illness. This study was usingtools such as result of daily noise dose exposure measurement and fullfillmentquestionaire. According to relationship analysis of two variable there is onlyfactor of smoking habit that have strongly associated with hearing loss complaintswith p-value <0,05. This should be improvement of Hearing Loss PreventionProgram Implementation such as initial audit, identification and analize noisesource, supervise enhancement of ear protective equipment utilization, periodicalaudiometry, education and motivation programs, documentation and programaudit of hearing loss prevention program.
Keywords: Noise, Hearing Loss Complaints
S-8378
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rubi Ginanjar; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Chandra Satrya, Tata Sumitra
S-6224
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
