Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 22408 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dedi Kusnadi; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Mieke Savitri, Wachyu Sulistiadi, Agus Gusmara A, G, Junghan Sitorus
Abstrak: ABSTRAK Tujuan pembangunan kesehatan menuju ”Indonesia Sehat 2010 yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia. Di Kabupaten Serang, untuk mewujudkan tujuan tersebut, banyak keluhan yang dialami oleh Puskesmas bahwa program-program kesehatan yang tidak dapat dilaksanakan dengan optimal karena terbatasnya anggaran yang tersedia. Bahwa anggaran yang diterima baik dari anggaran Kabupaten (APBD II), anggaran Provinsi (APBD I, atau anggaran pusat (APBN) tidak sesuai dengan kebutuhan anggaran operasional pelayanan di lapangan, karena tidak didasarkan atas pertimbanagan kebutuhan anggaran reel. Penentuan anggaran Puskesmas selama ini tidak jelas konsep dan dasar perhitungannya, sehingga banyak masalah kesehatan di masyarakat belum teratasi dengan baik. Banyak persoalan Puskesmas yang harus segera diatasi terutama menyangkut pola distribusi anggaran dengan konsep yang tidak jelas tersebut, kearah mana sebenarnya prioritas upaya kesehatan di Kabupaten Serang akan ditentukan. Penelitian ini merupakan penelitian ekploratif untuk menggali secara mendalam tentang obyek yang ada hubungannya dengan anggaran Puskesmas dan dilakukan di Kabupaten Serang dengan mengambil lokasi seluruh Puskesmas. Pengumpulan dan pengambilan data dilakukan oleh petugas bendaharawan Puskesmas dan untuk 6 (enam) Puskesmas khusus dilakukan sendiri oleh Peneliti dibantu oleh petugas yang telah memperoleh pelatihan analisis biaya. Data yang dibutuhkan dalam pelitian ini adalah data dari catatan dan laporan keuangan Puskesmas serta dokumen keuangan lain yang ada di bagian Subag Keuangan Dinas Kesehatan, termasuk dokumen Keputusan Bupati Serang tentang Rincian Perhitungan APBD. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan anggaran Puskesmas di Kabupaten Serang tahun 2004, belum sesuai dengan kebutuhan anggaran reel Puskesmas. Pola distribusi anggaran cenderung lebih banyak kepada upaya kuratif dan rehabilitatif dibandingkan dengan upaya preventif dan promotif, dan dampaknya terhadap keberhasilan program kesehatan belum sesuai dengan harapan, seperti masih banyak masalah penyakit tahunan seperti KLB diare dan DHF, campak, munculnya penyakit polio, malari, TBC, gizi buruk, lingkungan tidak sehat, dan perilaku tidak sehat belum dapat ditekan dan diatasi dengan baik serta ditambah penyakit baru seperti SARS dan flu burung dan lain-lain, bahkan semakin tambah berat. Untuk mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan terbatasnya anggaran, disarankan agar banyak melakukan sosialisasi dan advokasi program kepada pengambil keputusan seperti Bupati dan DPRD, agar meraka memiliki perhatian terhadap masalah kesehatan ini secara konsens dan serius, yaitu dengan bentuk dukungan baik keputusan politis, kebijakan maupun anggaran yang memadai. Pola distribusi anggaran yang selama ini cenderung ke arah kuratif hendaknya lebih banyak diarahkan kepada upaya preventif dan promotif, dengan tujuan terciptanya kondisi kerjasama dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam setiap upaya kesehatan. Daftar Bacaan : 31 (1990-2005) Abstract The goal of health development toward “Indonesia Sehat 2010” is to increase the awareness, will, and ability to live healthy for every people so that optimal community health standard can be achieved through the realization of Indonesian people, nation and country signed by its people who live in a healthy environment and behavior, are able to acces a fair and equitable quality health services, and by an optimum health standard in Indonesian Republic nationwide. In Serang Regency, to bring about the goal, community health centers (Puskesmas) complaint that they cannot conduct health programs optimally for the budgetary limitedness. The budget from regency budget (APBD II), provinsi budget (APBD I), or national budget (APBN) does not comply with the need of service operational budget in the field since it was not based on real budget need consideration. So far, the budget determination for health centers has not had not a clear concept and calculation basis so that many health problems in the community have not been handled well. Many problems, perticulary to budgetary distribution pattern with a clear concept and priority are going to be determined in Serang. This research is an explorative research to investigate in depth the objects correlated with health centers budget and is conducted in Serang Regency by taking all health centers location. Data are taken and collected by health center treasurers and for sixcertain health centers, the activity was done by officers having cost analisys training. The data are from the health center finances Subdivision of health office, including the documents of Serang regent government officer on APBD calculation details. The research concludes that the need of health center budget in Serang regency in 2004 does not comply with real budget need in the Puskesams. The budget is distributed more for curative and rehabilitative efforts than to preventive and promotion, and its impact on success of health programs has not been as it is wished. There are still yearly diseases as diarrhea and dengue hemorrhagic fever, measless, polio, malaria, TBC, as well as bad nutrition, unhealthy environment. Unhealthy behavior. Lung diseases as SARS and bird flu and others have not been decreased and eradicated well, even worse. To evercome health problems related to budget limitedness, it is recommended that it should be any efforts to disseminate and advocate the program to the decision maker such as the regency head and the provincial legislative council so the consern about and pay attention seriously on the problems by providing political decision, correspond policies and budget. Budget distribution pattern has to be addressed to preventive and promotion efforts, to create a partnership condition and community potential empowerment in every health efforts. References : 31 (1990 – 2005).
Read More
T-2139
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-972
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Yustinawati; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Mardiati Nadjib, Kurnia Sari, Dewi Nuraini, Heri Jati Santoso
T-6116
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herwansyah Alam; pembimbing: Wiku B. Adisasmito; penguji: Pujiyanto, Mieke Savitri, Domdom Karolina Nadeak, Marlina Widyadewi
T-3056
Depok : FKM UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andi Tenriola Fitri Kessi; Pembimbing: M. Hafizurrachman
T-935
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aspino Abusamah; Pembimbing: Prastuti C. Soewondo
T-781
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Y Retno Utami; Pembimbing: Wiku B. Adisasmito; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Ede Surya Darmawan, Rina Fitriani Bahar, Trihono
Abstrak:

Pembangunan di bidang kesehatan terlihat belum merupakan prioritas utama dalam pembangunan daerah Kabupaten Batanghari, hal ini dapat diketahui dari rendahnya alokasi pembiayaan bidang kesehatan dalam APBD Kabupaten Batanghari Tahun 2006 sebesar 6,50 % dan 08111111 2007 sebesar 6,22 % dari total APBD, dan mempakan urutan ke lima dalam alokasi anggaran sedangkan dalam dokumen perencanaan prioritas nomor dua dalam pcmbangunan daerah. Hal ini menunjukkan masih klmmgnya kesadaran para (aktor/Stakeholders) yang terlibat dalam penentuan alokasi anggaran kesehatan akan pentingnya ani pembangunan bidang kesehatan sedangkan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Batanghari masih sangat kompleks terlihat dari rcndahnya indikator derajat kesehatan masyarakat. Tujuan dalam penclitian ini adalah diketahuinya tahapan proses penyusunan anggaran pembangunan bidang kcsehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi menetapkan alokasi anggazan bidang kesehatan yang bersumber dari APBD Kabupaten Batanghari. Pcnclitian dilakukan dengan menggunakan desain peneljtian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan atau menguraikan tahapan proses penyusunan anggaran pembangunan bidang kesehatan dalam APBD dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari hasil penelitian dikeiahui bahwa proscs pcnyusunan dan penetnpan APBD di Kabupaten Batanghari, proses perencanaan yang bersifat politik, teknokratik dan top-down lebih besar pcngamhnya dibanding proses partisipaiif dan bottom-up. Faktor-faktor aktor yang mempengaruhi adalah peran, komitmen, kekuatan/kekuasaan dan kepentingan. Tugas pokok dan iimgsi para aktor dalam proscs penyusunan anggaran ini kemudian rncrupakan dasar untuk mengetahui kekuatan dan kekuasaan dai alctor dalam mempengaruhi kebijakan alokasi anggaran kesehatan. Para aktor yang terlibat ini kcmudian dikelompokkan menjadi 3 kriteria, yakni sebagai penanggung jawab/ketua, sebagai anggota nm yang menglcoordinasikan, merumuskan dan mengevaluasi usulan kegiatan/program serta sebagai penyuslm perencanaan dan menyampaikan usulan rencana. Komitmen para aktor yang terlibat dalam proses pcnyusunan anggaran terhadap sektor masih rendah. Pam aktor memiliki kepentingan dalam pembangunan kesehatan karena pembangunan kesehatan mcmiliki kerterkaitan yang erat dimana keberhasilan pcmbangzman keschatan adalnh juga merupakan keberhasilan program pembangunan lainnya. Diharapkan nantinya dalam pelaksanaan proses penyusunan anggaran pembangunan kesehatan oleh dinas kesehatan selalu memperhaiikan kaidah-kaidah penyusunan perencanaan yang baik, perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas para petugas perencanaan. Mengingat besarnya pengaruh para aktor dalam menentukan kebij akan alokasi biaya pembangunan kesehatan dalam APBD, malca perlu dilakukan advokasi secara intensif dan berkelanjutan kepada para aktor serta melakukan koordinasi yang baik dengan unit instansi yang terkait. Mengingat APBD adalah mempakan penjabamn dari upaya-upaya program pembangunan yang sasarannya adalah kesejahteraan rakyat, untuk ilu dalam penyusunan anggaran agar selalu melibatkan unsur dad masyarakat. Pembangunan kcschatan adalah hak azasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa, untuk itu diharapkan Pemerintah Daerah memberi porsi yang lebih besar untuk pendanaan bidang kesehatan dalam APBD.


Development in the health field seems not to be the tirst priority in Batanghari Regency Development. It can be seen from the low budget allocation for the health field in Regional Budget of Batanghari Regency in 2006 6,50%, 2007 6,22% of Regional Budget. This is an indicator of low awareness of stakeholders on the importance of health sector, whereas health problems in Batanghari Regency are still complicated because of low quality of health service. The objective of this research is to know the process stages of making planning and development budgeting in the health field and any factor that influence stakeholders to decide budget allocation for health tield in Regional Budget of Batanghari Regency. This research uses qualitative method design. This method objective is to describe or to explain the process stages of making planning and development budgeting in the health field in Regional Budget of Batanghari Regency and any influencing factors. In this research found that the process stages of making planning and development budgeting in the health field in Regional Budget of Batanghari Regency do not yet meet standardized rules. Stakeholders who involved in making planning and development budgeting in the health in Regional Budget of Batanghari Regency are still dominated by the government (local government). The main task of tirnction of stakeholders in making and development budgeting in the health field can be classiiied into three groups. The understanding about health of stakeholders who involved in making planning and budgeting is still general; stakeholders in the health field because health development has interweave relation, that is the success of health field is the success of other fields as well; most of the stakeholders point of view in the health field are neutral. They said that health building is the priority, but in other side, they said that other fields out of health field also became the priority. Hopefully, in the coming future in making planning and development budgeting in the health field always consider standardized rules, quality and quantity improvement of planning makers, supporting of fund, facility, and means to support planning implementation. Because of the strong influence of stakeholders in deciding budget allocation for health development in Regional Budget, intensive and survival advocate is quite necessary for stakeholders and good coordination with other related institutions. Regional Budgets is the breakdown of development planning and social welfare is the target. For that reason, in making planning and budgeting should involve society. Health development is as human rights and investment for the success of development. Thus, local govemment should allocation more budget for the health in Regional Budget.

Read More
T-2852
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
H. Muzakir Zaini; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi, Mieke Savitri
T-1909
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nenni Hadisunjoto; Pembimbing: Mardiati Nadjib
T-855
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ana Sariasih; Pembimbing: Amal C. Sjaaf, Mardiati Nadjib; Penguji: Wiku Bakti Bawono Adisasmito, Sawijan
T-2184
Depok : FKM UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive