Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37432 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Charina Putri Sauduria AS; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktamianti, Sabina Murti
S-9261
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afra Inayah Dhyaniputri; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Permanasari Vetty Yulianty, Amila Megraini
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan ketersediaan obat dalam Program Rujuk Balik (PRB) di wilayah kerja BPJS Kesehatan KC Depok. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen untuk menganalisis kontribusi variable input beserta proses dan imbasnya terhadap kekosongan obat. Konstruk variable input terdiri atas pemangku kepentiangan internal (SDM dan kebijakan) dan eksternal (kebijakan dan pengawasan), sedangkan pembentuk variabel proses mencakup serangkaian manajemen rantai pasokan obat berupa perencanaan, pendanaan, pembayaran, pembelian dan pendistribusian obat. Hasil penelitian menunjukan kekosongan obat merupakan permasalahan dari yang mencakup dimensi input dan proses. Dari sisi input, peran SDM, aplikasi kebijakan, dan komitmen pemangku kepentingan teridentifikasi sebagai sumber-sumber masalah kekosongan obat PRB. Sedangkan permasalahan dari sisi proses yang berkontribusi terhadap fenomena kekosongan obat terdiri atas mekanisme perencanaan, pendanaan, dan pendistribusian obat. Permasalahan ini berdampak kepada tidak sesuainya angka RKO dengan kebutuhan wilayah dan besaran HPS yang tidak rasional. Studi ini memberikan saran pentingnya pelaksanaan pengawasan dan evaluasi PRB secara komperhensif mencakup input proses dan output, serta upaya solusinya.
Kata Kunci : Evaluasi, Stock Out, Obat, Program Rujuk Balik

This study aims to explore the determinants relating the availability of drugs in Back Referral Program (PRB) in BPJS Kesehatan KC Depok area. This case study was using qualitative approach, data collection through in-depth interviews, observation, and document review to explore the reliability of input and process variables related to stock out. Input incule internal and external stakeholders, comprised of HR and policy as well as policy and evaluation). The process described supply chain management of drugs including planning, budgeting,provider payment, purchasing and distribution of PRB drug. The refealed that the stock out was resulted from of this study indicate the problem stock out included the the dimensions in the process of input and process. In terms of inputs, the role of human resources , policy implementation, resources and stakeholder commitments were among the identified factor related to challenge on PRB drug. While problems that occurred in the process that contributed to the stock out of PRB drug included drug supply chain management, planning, payment scheme, and distribution of drugs. This problem potentially affected mismatch of RKO (plan on number drugs required to provide service) with requirement on regional level, irrational HPS (National reference on price) and policy. This study suggested to undertake comprehensive monitoring and evaluaton including input, process and output as well as solution of the problem.
Keywords: evaluation, stock out, back referral program (PRB)
Read More
S-9648
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Yuli Wulandari; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Yessi Kumalasari
Abstrak: Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan angka rujukan peserta selama bulan Januari-Maret 2015. Sampel adalah Puskesmas Cimanggis dengan angka rujukan tinggi dan Puskesmas Cipayung dengan angka rujukan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka rujukan dipengaruhi oleh kebijakan, ketersediaan obat, peralatan penunjang pelayanan kesehatan, pemahaman dokter tentang prosedur rujukan dan peran gatekeeper. Diagnosis penyakit yang banyak dirujuk di kedua puskesmas adalah penyakit jantung. Hal tersebut berhubungan dengan ketersediaan obat dan peralatan penunjang pelayanan kesehatan serta peran gatekeeper. Pasien penyakit jantung memerlukan tindakan promotif preventif serta kontrol rutin setiap bulan untuk pemeriksaan dan menebus obat di RS, sehingga mempengaruhi angka rujukan. Diharapkan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak Puskesmas dalam mengendalikan pelayanan rujukan. Kata Kunci: rujukan peserta JKN, puskesmas, BPJS This qualitative study aimed to analyze the factors associated with the referral of BPJS members during January until March 2015. Samples were Cimanggis and Cipayung health centers representing high and low referral cases respectively. The results showed that the referral numbers were influenced by the policy, availability of drugs, medical equipment, physician perceptionabout the referral procedure as well asthe role of gatekeeper. Heart disease was the diagnosis with the highest referral number in the sampled health centers. Factors were related to the availability of drugs, medical equipment as well as the role of gatekeeper. Patients with heart disease require preventive and promotive actions, regular controls, and monthly check up and drugs in hospitals, this has made increased referral numbers. It is expected that BPJS Kesehatan will improve coordination with the health center to manage the referral system. Key Words: referral, JKN, health center, BPJS
Read More
S-8625
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andriya Syaputri; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Jaslis Ilyas, Akhmad Fauzan Zen
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pembayaran iuran JKN badan usaha di BPJS Kesehatan KCU Jakarta Pusat Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional melalui pendekatan kuantitatif serta didukung informasi kualitatif dari narasumber pada pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa badan usaha yang tidak patuh membayar iuran ada sebesar 44,9%. Sementara itu, didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara riwayat kesehatan dalam jaminan kesehatan dengan kepatuhan pembayaran iuran JKN badan usaha.
 

 
ABSTRACT
 
 
This study aims to discover the factors associated with firm compliance of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Contribution Payment in Central Jakarta Main Branch Office of BPJS Kesehatan in 2014. This study uses cross-sectional study design with quantitative study and supported by qualitative information from informants. Based on the result of the study, it is known that there are 44,9% firms that do not comply contribution payment. Beside that, there is significant difference between membership history in health insurance with the firm compliance of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) contribution payment.
Read More
S-8624
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aghata Fisca Fatya Prasasti; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Kurnia Sari, Laksmi Damaryanti
Abstrak:
Penelitian ini membahas terkait analisis utilisasi dan biaya pelayanan kesehatan pasien diabetes mellitus (DM) pada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui rancangan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling dari sampel seluruh data peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi DKI Jakarta dengan diagnosis penyakit diabetes mellitus (DM). Data sampel menunjukkan bahwa dari populasi 46.348 peserta, 3.598 di antaranya mengidap diabetes mellitus (DM). Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan diabetes mellitus (DM) di Provinsi DKI Jakarta mengakses layanan rawat jalan tingkat lanjut (RJTL) sebanyak 8,36 kali per tahun dan rawat inap tingkat lanjut (RITL) sebanyak 4,07 kali per tahun. Total biaya pelayanan kesehatan untuk peserta diabetes mellitus (DM) di RITL 86,67% dan di RJTL 13,33%. Karakteristik peserta yang paling banyak mengakses layanan kesehatan adalah lansia, perempuan, pilihan FKTP di Puskesmas, peserta segmen PBPU dan PBI APBD, serta hak rawat kelas III. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan diabetes mellitus (DM) di Provinsi DKI Jakarta memiliki tingkat utilisasi layanan kesehatan yang cukup tinggi, terutama untuk RJTL. Biaya pelayanan kesehatan untuk pasien diabetes mellitus (DM) di RITL tinggi, yang menunjukkan bahwa penyakit diabetes mellitus (DM) memberikan beban biaya yang signifikan bagi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

This study discusses the analysis of utilization and costs of health service for diabetes mellitus (DM) patients among National Health Insurance (JKN) participants in DKI Jakarta Province based on the 2023 BPJS Health Sample Data. This research is a quantitative study with data collection method through a cross-sectional design. This research’s sampling technique uses total sampling from a sample of all National Health Insurance (JKN) participants data in DKI Jakarta Province with a diagnosis of diabetes mellitus (DM). Sample data shows that out of a population of 46,348 participants, 3,598 have diabetes mellitus (DM). The research results show that on average, participants of the National Health Insurance (JKN) with diabetes mellitus (DM) in DKI Jakarta Province access outpatient advanced care (RJTL) 8.36 times per year and inpatient advanced care (RITL) 4.07 times per year. The total healthcare service costs for diabetes mellitus (DM) participants are 86.67% in RITL and 13.33% in RJTL. Characteristics of participants who access healthcare services the most include the elderly, females, choosing FKTP in Community Health Centers (Puskesmas), participants in the PBPU and PBI APBD segments, and entitled to class III care. The research concludes that National Health Insurance (JKN) participants with diabetes mellitus (DM) in DKI Jakarta Province have a relatively high healthcare service utilization rate, especially for RJTL. Healthcare service costs for diabetes mellitus (DM) patients in RITL are high, indicating that diabetes mellitus (DM) imposes a significant cost burden on the National Health Insurance (JKN) program.
Read More
S-11770
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Savira Zain Laeli; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Laksmi Damaryanti
Abstrak:
Gagal Ginjal Kronik merupakan penyakit katastropik yang progresif dan irreversible dengan beban biaya tinggi dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran biaya serta faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pelayanan kesehatan penyakit GGK di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi non-eksperimental kuantitatif yang dengan data sekunder dari data sampel BPJS Kesehatan tahun 2024. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat non-parametrik menggunakan uji Spearman, Mann-Whitney, dan Kruskal wallis dengan total sampel sebanyak 22.619 peserta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total beban biaya pelayanan GGK di DKI Jakarta tahun 2023 sebesar Rp555.265.832.525 dengan biaya per peserta sebesar Rp3.250.400. Variabel jenis kelamin laki-laki, usia 15-59 tahun, status perkawinan belum kawin, segmentasi kepesertaan PBI APBN, hak kelas rawat II, frekuensi RJTL, frekuensi RITL, dan lama hari rawat memiliki hubungan atau perbedaan median yang signifikan terhadap biaya pelayanan kesehatan (p-value<0,001). Kesimpulannya, seluruh variabel yang diteliti menunjukkan hubungan atau perbedaan median yang signifikan terhadap biaya pelayanan kesehatan penyakit GGK pada peserta JKN di Provinsi DKI Jakarta tahun 2023.


Chronic Kidney Disease (CKD) is a progressive and irreversible catastrophic illness with a high financial burden in the National Health Insurance (JKN) program. This study aims to describe the cost and identify factors affecting healthcare costs for CKD services among JKN participants in DKI Jakarta Province in 2023. This research employed a non-experimental quantitative design using secondary data from the 2024 BPJS Kesehatan sample dataset. Data were analyzed using univariate and non-parametric bivariate tests, including Spearman, Mann-Whitney, and Kruskal-Wallis tests, with a total sample of 22,619 participants. The results showed that the total healthcare expenditure for CKD in DKI Jakarta in 2023 was IDR 555,265,832,525, with an average cost per participant of IDR 3,250,400. The variables of male gender, age 15–59 years, unmarried status, PBI APBN membership segment, class II inpatient rights, frequency of outpatient and inpatient visits, and length of stay were significantly associated with differences in healthcare costs (p-value < 0.001). In conclusion, all studied variables showed a statistically significant relationship or difference in median costs for CKD healthcare services among JKN participants in DKI Jakarta in 2023.
Read More
S-12034
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Savira Zain Laeli; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Laksmi Damaryanti
Abstrak:
Gagal Ginjal Kronik merupakan penyakit katastropik yang progresif dan irreversible dengan beban biaya tinggi dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran biaya serta faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pelayanan kesehatan penyakit GGK di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi non-eksperimental kuantitatif yang dengan data sekunder dari data sampel BPJS Kesehatan tahun 2024. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat non-parametrik menggunakan uji Spearman, Mann-Whitney, dan Kruskal wallis dengan total sampel sebanyak 22.619 peserta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total beban biaya pelayanan GGK di DKI Jakarta tahun 2023 sebesar Rp555.265.832.525 dengan biaya per peserta sebesar Rp3.250.400. Variabel jenis kelamin laki-laki, usia 15-59 tahun, status perkawinan belum kawin, segmentasi kepesertaan PBI APBN, hak kelas rawat II, frekuensi RJTL, frekuensi RITL, dan lama hari rawat memiliki hubungan atau perbedaan median yang signifikan terhadap biaya pelayanan kesehatan (p-value<0,001). Kesimpulannya, seluruh variabel yang diteliti menunjukkan hubungan atau perbedaan median yang signifikan terhadap biaya pelayanan kesehatan penyakit GGK pada peserta JKN di Provinsi DKI Jakarta tahun 2023.


Chronic Kidney Disease (CKD) is a progressive and irreversible catastrophic illness with a high financial burden in the National Health Insurance (JKN) program. This study aims to describe the cost and identify factors affecting healthcare costs for CKD services among JKN participants in DKI Jakarta Province in 2023. This research employed a non-experimental quantitative design using secondary data from the 2024 BPJS Kesehatan sample dataset. Data were analyzed using univariate and non-parametric bivariate tests, including Spearman, Mann-Whitney, and Kruskal-Wallis tests, with a total sample of 22,619 participants. The results showed that the total healthcare expenditure for CKD in DKI Jakarta in 2023 was IDR 555,265,832,525, with an average cost per participant of IDR 3,250,400. The variables of male gender, age 15–59 years, unmarried status, PBI APBN membership segment, class II inpatient rights, frequency of outpatient and inpatient visits, and length of stay were significantly associated with differences in healthcare costs (p-value < 0.001). In conclusion, all studied variables showed a statistically significant relationship or difference in median costs for CKD healthcare services among JKN participants in DKI Jakarta in 2023.
Read More
S-12087
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Made Della Riskita Dewi; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Mardiati Nadjib, Reza Rahman
Abstrak:

Penelitian ini menganalisis Cost of Illness (COI) peserta JKN dengan penyakit kanker serviks di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian yang digunakan adalah studi observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sampel BPJS Kesehatan dan Data Upah Rata-Rata per Jam menurut Provinsi Tahun 2022-2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sehingga sampel merupakan seluruh peserta JKN dengan penyakit kanker serviks di Indonesia sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total Cost of Illness peserta JKN dengan penyakit kanker serviks adalah sebesar Rp105.507.876.365 dengan rata-rata COI per peserta adalah sebesar Rp4.582.340. Nilai COI tersebut belum termasuk dengan klaim obat terpisah yang dibayarkan BPJS Kesehatan diluar paket INA-CBG. Faktor usia, status perkawinan, segmentasi kepesertaan, hak kelas rawat, jumlah kunjungan RJTL, jumlah kunjungan RITL, lama hari perawatan, dan tingkat keparahan berpengaruh signifikan secara statistik terhadap Cost of Illness. Hasil penelitian ini menggambarkan beban ekonomi yang disebabkan oleh penyakit kanker serviks sehingga program deteksi dini sangat penting untuk dilakukan demi tercapainya efisiensi biaya kesehatan.


This study analyzed the Cost of Illness (COI) of JKN participants with cervical cancer in Indonesia and the factors that influence it. The research design used was a descriptive observational study with a cross sectional approach. The data used in this study are BPJS Kesehatan Sample Data and Average Hourly Wage Data by Province in 2022-2023. The sampling technique used total sampling so that the sample was all JKN participants with cervical cancer in Indonesia according to the specified inclusion and exclusion criteria. The result of this study indicates that the total Cost of Illness of JKN      participants with cervical cancer is Rp105.507.876.365 with an average COI per participant of Rp4.582.340. The COI value doesn’t include separate drug claims paid by BPJS Kesehatan outside the INA-CBG package. The factors of age, marital status, membership segmentation, class of care, number of RJTL visits, number of RITL visits, length of treatment days, and severity have a statistically significant effect on the Cost of Illness. The results of this study illustrate the economic burden caused by cervical cancer so that early detection programs are very important to do in order to achieve health cost efficiency. 

Read More
S-11950
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmi Wahyuni; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Masyitoh, Fallah Adi Wijayanti
Abstrak: Skripsi ini membahas gambaran serta hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status kepesertaan dengan kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor. Rancangan penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat uji Chi-Square. Hasil penelitian menggambarkan kepuasan pasien sebesar 93,9% dan menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara umur, pekerjaan, dan status kepesertaan, dengan kepuasan pasien. Kata kunci: Kepuasan pasien; BPJS Kesehatan; Karakteristik pasien The focus of this study is descibe and discusses an overview as well as the relationship of age, sex, education, employment, and membership status with BPJS Kesehatan patient satisfaction to outpatient healthcare of Palang Merah Indonesia Hospital Bogor. The study design is descriptive quantitative with cross sectional approach. Data was collected by questionaires, they were analyzed by univariate and bivariate Chi-Square test. The result of this research shows that 93,9% of the patient are satisfied with hospital service. Beside, there is a significant realtionship between age, employment, and membership status, with patient satisfaction. Key words: Patient satisfction; BPJS Kesehatan; patient characteristics
Read More
S-8545
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hana Zakiyah; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Laksmi Damaryanti
Abstrak:
Latar Belakang: Gangguan kesehatan mental memberikan beban ekonomi signifikan secara global, dengan proyeksi kerugian mencapai USD 6 triliun pada tahun 2030. Di Indonesia, estimasi biaya langsung tahunan mencapai Rp87,5 triliun apabila seluruh invidiu dengan gangguan mental menjalani pengobatan rutin. Tujuan: Mengetahui besaran biaya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan biaya layanan kesehatan mental pada rawat jalan FKRTL Peserta JKN. Metode: Desain studi dengan potong lintang menggunakan Data Sampel BPJS Kesehatan 2024. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat terhadap 785.150 peserta aktif layanan kesehatan mental. Hasil: BPJS Kesehatan menanggung total biaya layanan kesehatan mental sebesar Rp3,4 triliun dalam satu tahun. Terdapat hubungan signifikan antara biaya layanan dengan usia, segmentasi peserta, jumlah diagnosis, frekuensi kunjungan RJTL, regional FKRTL, kepemilikan FKRTL, dan kondisi penyakit kronis. Kesimpulan: Biaya tertinggi ditemukan pada kelompok usia lanjut dan wilayah Regional 1, yang mencerminkan konsentrasi layanan serta akses yang lebih optimal. Temuan ini menyoroti pentingnya pemerataan dan pendekatan berbasis kebutuhan layanan kesehatan mental.  


Background: Mental health disorders present a significant global economic burden, with projected losses reaching USD 6 trillion by 2030. In Indonesia, the estimated annual direct cost may reach IDR 87.5 trillion if all individuals with mental disorders undergo routine treatment. Objective: To identify the total cost and factors associated with mental health service expenditures in outpatient care at advanced referral health facilities (FKRTL) for JKN participants. Methods: This study uses cross-sectional design using the 2024 BPJS Kesehatan Sample Data. Univariate and bivariate analyses were conducted on 785,150 active mental health service users. Results: BPJS Kesehatan covered a total of IDR 3.4 trillion in mental health outpatient services within one year. There was a significant relationship between service costs and age, participant segmentation, number of diagnoses, outpatient visits frequency, advanced health facilities regional, advanced referral health facilities ownership, and chronic disease conditions. Conclusions: The highest costs were observed among the elderly and in Regional 1, reflecting a concentration of services and better access. These findings highlight the importance of equitable distribution and need-based approaches in mental health service financing. 
Read More
S-12051
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive