Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38547 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ratih Hastuty; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Sandra Fikawati, Ita Yuana
Abstrak: Pemberian ASI eksklusif didefinisikan sebagai tidak memberikan makanan atau minuman lain, bahkan air, kecuali air susu ibu selama 6 bulan kehidupan, tetapi diperbolekan untuk menerima oralit, obat tetes dan sirup (vitamin, mineral dan obat-obatan). Di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara pada tahun 2013 diketahui cakupan pemberian ASI Eksklusif sekitar 57,77%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara Jakarta Selatan tahun 2014. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, yang dilakukan pada bulan Desember 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 112 ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan menggunakan instrument kuesioner.

Hasil penelitian mendapatkan sebesar 16,1% ibu yang memberikan ASI eksklusif. Berdasarkan uji statistik diketahui pendidikan (p=0,021 OR=8,365), pengetahuan (p=0,032 OR=3,704) dan sikap (p=0,000 dan OR=11,282) memiliki hubungan yang bermakna dengan pemberian ASI eksklusif. Disarankan kepada Dinas kesehatan dan Puskesmas Kelurahan Petukangan Utara untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui melalui berbagai program penyuluhan, konseling, dan membuat kelompok atau kelas ibu hamil dengan memperbanyak materi tentang ASI eksklusif.

Kata kunci : Pemberian ASI eksklusif, Pengetahuan, Sikap

Exclusive breastfeeding is defined as no other food or drink, not even water, except breast milk (including milk expressed or from a wet nurse) for 6 months of life, but allows the infant to receive ORS, drops and syrups (vitamins, minerals and medicines). Percentage of exclusive breastfeeding in North Petukangan Village Health Center in 2013 known about 57.77%. This study aimed to determine the relationship characteristics, knowledge and attitudes of mothers with exclusive breastfeeding in North Petukangan Village Health Center in South Jakarta 2014. This study used a cross-sectional design, which was done in December 2014 with a total sample of 112 mothers were having babies aged 6-12 months. Data collected by interviews and using questionnaires as the instrument.

The results of a study reported by 16,1% of exclusively breastfeeding. Based on statistical test known to education (p=0,021 OR=8,365), knowledge (p=0,032 OR=3,704) and attitude (p= 0,000 OR=11,282) had a significant association with exclusive breastfeeding. Suggested to to the Department of Health and North Petukangan Village Health Center to increase the knowledge of pregnant and lactating women through a variety of programs, such as education, counseling, and make a group or class of pregnant women with reproduce materials exclusive breastfeeding.

Keywords: Exclusive breastfeeding, Knowledge, Attitude
Read More
S-8577
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yudi Iskandar; Pembimbbing: Hadi Pratomo; Penguji: Anwar Hasan, Siti Romlah
S-7548
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Rachma; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Sandra Fikawat, Kusharisupeni, Februhartanti, Anies Irawati
Abstrak:

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kelangsungan pemberian ASI sampai dua tahun di wilayah kerja Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan tahun 2011. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional, dilakukan pada bulan April – Mei 2011 dengan responden ibu yang mempunyai balita berusia 25-36 bulan. Hasil penelitian didapatkan sebesar 53,6% ibu memberikan ASI sampai dua tahun, dan 55,7% ibu yang mempunyai anak berusia 25 sampai dengan 36 bulan mempunyai tingkat pengetahuan yang baik mengenai ASI. Diperoleh hubungan pengetahuan ibu dengan kelangsungan pemberian ASI sampai anak berusia dua tahun di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, dimana ibu yang mempunyai pengetahuan baik mempunyai kecenderungan untuk memberikan ASI sampai dua tahun kepada bayinya sebesar tiga kali dibandingkan dengan ibu dengan pengetahuan kurang setelah dikontrol oleh variabel paritas dan rencana pemberian ASI (p=0,001, OR = 3,119, 95% CI=1,121-3,853). Pengetahuan ibu mengenai pentingnya memberikan ASI sampai dua tahun harus lebih ditingkatkan, mulai dari masa kehamilan, persalinan, dan masa menyusui. Kata Kunci : ASI dua tahun, pengetahuan ibu


 

The objective of this research was to know the relationship between mother’s knowledge and continuity  breastfeeding for two years  at working areas of Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan City in 2011. Cross sectional design was used in this research that was done from April  to Mei 2011. The respondents were mothers with children of 25-36 months. This research found out 53,6% of mother gave breastfeeding for two years, and  55,7% have good knowledge about breastfeeding. There was a relationship between mother’s knowledge and continuity  breastfeeding for two years where as mother who have good knowledge  tends do breasfeeding for two years  three times than mother’s who have less knowledge after adjusted by paritas and breasfeeding planning (p=0,001, OR = 3,119, 95% CI=1,121-3,853). It is importance to increase knowledge’s mother about bresfeeding for two years, since in pregnancy, delivery, and breasfeeding process. Key words : breastfeeding for two years, knowledge’s mother

Read More
T-3466
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puti Shabrina; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Dian Ayubi, Dwi Putri Fitriyani
Abstrak: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit endemik yang dapat menyebabkan kematian. Tahun 2013 jumlah kasus DBD tertinggi di Kecamatan Tebet berada di Kelurahan Kebon Baru yakni 67 kasus. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tinggi, perilaku pencegahan DBD cukup baik, dan paparan sumber informasi cukup. Dari analisa bivariat tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (P=0,144), sikap (P=1,000), dan jenis kelamin (P=1,000) dengan perilaku pencegahan DBD. Ada hubungan yang signifikan antara paparan sumber informasi (P=0,001) dengan perilaku pencegahan DBD. Dari hasil penelitian, perlu dilakukan upaya promosi kesehatan pada siswa SD dengan melibatkan guru serta orang tua. Kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, DBD, siswa SD. Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an endemic diseases that can cause death. In 2013 the highest number of dengue cases in Tebet is in Kebon Baru was 67 cases. This research is a quantitative study with cross-sectional design. The results showed that the respondents belong to the high knowledge, preventive behavior quite well, and exposure to information resources. From the bivariate analysis no significant relationship between knowledge (P = 0.144), attitude (P = 1.000), and gender (P = 1.000) with dengue prevention behavior. There is a significant relationship between exposure to sources of information (P = 0.001) with the behavior of dengue prevention. Health promotion efforts should be made to the elementary students with the involvement of teachers and parents. Keywords: knowledge, attitude, behavior, DHF, elementary school
Read More
S-8546
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alamanda Mutiara Permata P.; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Zarfiel Tafal, Nanik Widayani
S-8205
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuli Tri Widjastuti; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Evi Martha, Sukanda
S-7135
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eny Meiliya; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Hadi Pratomo, Adi Sasongko, Imran Agus Nurali, Budi Arimunastri
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang peran pengelola tempat kerja dalam mendukung pemberian ASI eksklusif padaibu bekerja di Kabupaten Bekasi tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Rapid Assesment Procedures. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 65 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa peran pengelola tempat kerja dapat mendukung keberhasilan menyusui eksklusif pada ibu bekerja. Pemberian kelonggaran waktu serta pemberian sarana ruang khsusus laktasicukup mendukung para ibu bekerja dalam upayanya menyediakan stok ASI untukbayinya di rumah. Hampir semua informan mengetahui dengan baik tentang ASIeksklusif serta arah kebijakan pemerintah terkait pemberian ASI eksklusif ditempat kerja, hanya masih ada kendala yang membuat pengelola tempat kerjabelum mengimplementasikan kebijakan tersebut secara keseluruhan, diantaranyaterbentur masalah prioritas pengaturan ruangan yang dikhususkan untuk laktasi.Institusi dalam penelitan ini sudah memanfaatkan kerja sama lintas sektor denganpuskesmas setempat dalam hal pemberian informasi terkait ASI dan dengan CSRterkait penyediaan sarana ruang laktasi. Kata Kunci: Peran pengelola tempat kerja, ASI eksklusif, ibu bekerja
The aim of this study was to obtain in-depth information about the role ofworkplace gatekeeper to support exclusive breastfeeding in working mothers inthe District Bekasi, 2014. Research using qualitative methods with Rapid Assessment Procedures. The number of informants in this study is 65 people. theresults showed that the role of workplace gatekeeper can support the success ofexclusive breastfeeding on the mother worked. Provision of spare time and means giving enough space to lactation support working mothers in their efforts toprovide breast milk for her baby stock at home. Almost all informants know alltoo well about exclusive breastfeeding and the direction of government policiesrelated to exclusive breastfeeding in the workplace, there are still obstacles thatonly makes managing workplace policies have not been implemented in itsentirety, including setting priorities hit the space devoted to lactation. Most non-health institutions already utilize cross-sector cooperation with the local healthcenter in terms of providing information related to breastfeeding and the provisionof related CSR for lactation room.Keywords: The role of workplace gatekeeper, exclusive breastfeeding, workingmothers
Read More
T-4108
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Zubaidah; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Tri Krianto, Hidayat Nuh Ghazali Djadjuli
Abstrak: Hasil Survei Cepat PHBS tatanan sekolah tahun 2014 mengalami penurunan angka presentase pada hampir semua indikator PHBS Sekolah dibandingkan dengan hasil PHBS tatanan sekolah tahun 2013. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik demografi, tingkat pengetahuan dan sikap siswa dengan PHBS siswa sekolah dasar di Kota Depok tahun 2014. Desain studi cross-sectional digunakan pada 143 siswa dari seluruh siswa sekolah dasar Kota Depok tahun 2014. Sebanyak 58,7% siswa mempunyai PHBS baik, tetapi perilaku menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, dan perilaku mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah masih kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan umur terhadap PHBS, pengetahuan terhadap PHBS dan sikap terhadap PHBS memiliki hubungan yang bermakna dengan PHBS, dimana siswa usia 10-13 tahun memiliki peluang 3,5 kali berperilaku PHBS baik dibandingkan siswa usia 6-9 tahun. Demikian pula dengan siswa yang memiliki pengetahuan baik memiliki peluang 3,7 kali untuk memiliki PHBS baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki pengetahuan rendah dan siswa dengan sikap positif memiliki peluang 3,4 kali lebih besar untuk memiliki PHBS baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap negatif terhadap PHBS.
 

 
This study was conducted through a rapid survey on clean and healthy living behavior or also known as Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) on a school base in 2014. The results showed that almost all indicators decreased compared to its result in 2013. Therefore, this study aimed to analyze the relationship between demography characteristics, knowledge, and attitude's elementary student in Depok, 2014. This study used cross-sectional design to 143 students of all elementary school in Depok. The results showed that 58,7% of the students were good in clean and healthy living behaviors. However, the behavior of weighing and measuring their height each month, using a clean and healthy latrine, and consuming healthy snacks from the cafetaria were still quite poor. This study also showed significant relationships between age, knowledge, and attitude towards clean and healthy living behaviors. Students age 10-13 had 3,5 opportunities to have a better clean and healthy living behavior compared to students age 6-9. Similarly, students who had good knowledge had 3,7 opportunities to have a better clean and healthy living behaviors compared to students who lack knowledge. Students with positive attitude had 3.4 opportunities to have a better clean and healthy living behaviors compared to students who had negative attitude towards it.
Read More
S-8653
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akmar Azmi; Pembimbing: Anwar Hasan; Penguji: Tri Krianto, Bahnan
S-4088
Depok : FKM UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andri Widayati; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Carolina Endah Wuryaningsih, Dewi Wulansari
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan dan persepsi ibu balita terhadap pneumonia dengan perilaku pencarian pengobatan pertama di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Tahun 2015. Desain penelitian cross sectional dan metode pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah diujicoba, digunakan pada 100 ibu balita (0-59 bulan) yang dipilih dengan tehnik simple random sampling. Hasil penelitian mendapatkan 60.0% ibu balita melakukan pencarian pengobatan pertama ke bukan fasilitas pelayanan kesehatan, dimana 54% ibu balita memilih mengobati sendiri. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0.040), persepsi manfaat (p=0.000), persepsi hambatan (p=0.003), dan pendorong untuk bertindak (p=0,002) mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan.
 

 
ABSTRACT
 
 
This study was conducted to determine the relationship between characteristics, knowledge and perceptions of under-five mothers? about pneumonia with first care-seeking behavior in Jagakarsa Community Health Center Working Area in the Year 2015. This research is a descriptive study with cross sectional design and method of collecting data through interviews using a questionnaire that had been tested, used in 100 mothers (0-59 months) were selected by simple random sampling technique. The study result showed 60.0% mothers did not search first treatment to health care facilities, where 54% of mothers choose to self-medication. The results of bivariat analysis showed that knowledge (p = 0.040), perceived benefits (p = 0.000), perceived barriers (p = 0.003), and the cues to action (p =0,002) has a significant relationship with first care-seeking behavior.
Read More
S-8852
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive