Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31522 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Djundjung Petrus Ganda Perdana; Pembimbing: H.E. Kusdinar Achmad
B-392
Depok : FKM UI, 1999
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rochamah; Pembimbing: Heru Kusumanto
B-432
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roza Maimun; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto
B-250
Depok : FKM UI, 1997
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurayuni Yusra; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Puput Oktamianti, Budi Hartono, Astrid Saraswaty Dewi
Abstrak: Unit Gizi pada rumah sakit adalah merupakan bagian penunjang medis yangmemegang peranan penting dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit.Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran proses pengendalian persediaan danpengadaan bahan makanan di Unit Gizi RS Awal Bros Pekanbaru. Jenis penelitianyang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan observasional danwawancara mendalam dengan pihak yang berhubungan langsung dengan prosespengadaan persediaan bahan makanan di Unit Gizi RS Awal Bros Pekanbaru.Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengendalian pengadaan persediaan bahanmakanan dilakukan secara manual menggunakan metode konsumsi. AnalisisABC menunjukkan dari 177 item bahan makanan kering terdapat 13 (9,66%)item bahan makanan kelompok A menghabiskan dana 70,94% dari total nilaiinvestasi pengadaan bahan makanan. Hasil Analisis EOQ didapatkan nilai EOQyang bervariasi tergantung total nilai investasi bahan makanan. Efektifitaspengendalian pengadaan dan persediaan bahan makanan berdasarkan InventoryTurn Over Ratio (ITOR) menggunakan penghitungan EOQ lebih cepatdibandingkan dengan ITOR dengan metode konsumsi.
Kata Kunci : Analisis ABC; EOQ; ITOR;Manajemen Logistik.
Nutrition Unit at the hospital is a medical support plays an important part in theorganization of food supply in the hospital. This study aims to determine theoptimal inventory control and procurement processes of foodstuffs at NutritionUnit in the hospital of Awal Bros Pekanbaru. This research is using qualitativeapproach method by observational and in-depth interviews with those directlyrelated to the process of planning and controlling the supply and logistics ofgroceries is used and analyzed by ABC, EOQ and ITOR methods.The studies shows that the control of the procurement of food supplies in theNutrition Unit of Awal Bros Pekanbaru do manually using the method ofconsumption. ABC Analysis showed 177 items of dry groceries there were 13(9,66%) items groceries group A spend 70,94% of the total investment value theprocurement of foodstuffs. Analysis results obtained EOQ values are variesdepending on the total investment value of foodstuffs. The effectiveness ofprocurement and inventory control of foodstuffs based on Inventory TurnoverRatio (ITOR) using EOQ calculation is faster than ITOR with the method ofconsumption.
Keywords : ABC Analysis; EOQ; ITOR; Logistics Management.
Read More
B-1813
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
F Shinta Rahayu Pratiwi; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yulianty Permanasari, Endang Adriyani, Iih Supriasih
Abstrak: Penelitian ini menganalisis perencanaan dan pengendalian bahan makanan di Instalasi GiziRSKBP. Pengumpulan data dilakukan di RSKBP pada bulan April sampai dengan Mei 2015menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, wawancara mendalam danpenelusuran dokumen.Hasil penelitian mendapatkan belum ada kebijakan dan prosedur secara tertulis yang disahkanoleh Direktur, struktur organisasi belum terstruktur dengan baik, SDM belum memenuhikualifikasi, serta sarana/prasarana belum memadai, sehingga kegiatan perencanaan danpengendalian bahan makanan belum berjalan dengan baik.RSKBP perlu segera memperbaiki kegiatan perencanaan dan pengendalian bahan makanandengan upaya yang komprehensif dan terstruktur, dengan berpedoman kepada Permenkes no 78tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Upaya tersebut dapat diawalidengan dibuatnya kebijakan Direktur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan di Instalasi Gizisehingga dapat menjadi dasar untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Instalasi Gizi RSKBP.Kata kunci: PGRS, Instalasi Gizi Rumah Sakit, kegiatan penyelenggaraan makanan,perencanaan dan pengendalian, bahan makanan.
This research analyzed the planning and inventory control process of food supplyin nutrition unit at Karya Bhakti Pratiwi Hospital (RSKBP). Data were collectedat RSKBP from April to May 2015, using quantitative approach by conductingobservation, in-depth interview and document review.The results showed that there was no policy and written guidelines/procedurelegalized by the Director, no clear organization structure, unqualified humanresources, and not enough facilities, which resulted in the inefficient planning andinventory control in food supply management at the hospital.RSKBP needs to take action to improve the food planning and inventory controlprocess through comprehensive and structured efforts. The efforts shall takeMinister of Health Regulation No. 78 Year 2013 regarding Guidance for NutritionService at Hospital as guidance. It can be started by issuing relevant Directorpolicies for nutrition instalation at RSKBP as the basis for planning and inventorycontrol in the unit.Key words: PGRS, Hospital Nutrition Unit, food service, planning and inventorycontrol, food.
Read More
B-1718
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asep Rustandi Gojali; Anhari Achadi; Penguji: Purnawan Junadi, Trihono, Ganda Raja Partogi Sinaga, Astuti Yuni Nursasi
Abstrak: Tesis ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Program Indonesia Sehat denganpendekatan keluarga (PIS-PK) di Kabupaten Bandung tahun 2017. Proses implementasikebijakan dilihat dari unsur proses kebijakan, komunikasi, ketersediaan sumberdayatenaga, biaya, fasilitas yang dibutuhkan, proses disposisi, dan struktur birokrasi ditingkat dinas kesehatan dan di puskesmas. Selain itu peneliti juga menganalisa faktorkondisi sosial, ekonomi dan politik terkait peran dan dukunganstakeholder terhadapimplementasi program keluarga sehat ini. Desain penelitian ini adalah penelitiankualitatif dengan metode deskriptif eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan di dinaskesehatan dan 12 puskesmas percontohan di wilayah Kabupaten Bandung. Metodepengambilan data menggunakan metode wawancara mendalam dan focus groupdiscussion(FGD) kepada beberapa informan yang dipilih (purposif sampling), informandari dinas kesehatan dan puskesmas serta melakukan trianggulasi data dengan telaahdokumen.Hasil penelitian didapatkan bahwa disposisi dan persepsi yang kurang dari pengambilkeputusan (key decision maker) di dinas kesehatan mengakibatkan kurangnya dukungandan komitmen sehingga memberikan dampak kurangnya komunikasi, tidakberjalannyakoordinasi, dan tidak jelasnya struktur birokrasi. Kurangnya komunikasi didinas kesehatan mempengaruhi proses perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan sampaimonitoring evaluasi. Komunikasi yang kurang efektif mempegaruhi keterlibatan lintassektoral di tingkat Kabupaten Bandung.Implementasi program keluarga sehat di puskesmas tidak berjalan optimal. Hambatanutama implementasi di puskesmas karena keterbatasan tenaga dan anggaran. Meskipunsebagian besar puskesmas percontohan sudah melaksanakan beberapa tahapanpelaksanaan program, dari target pendataan keluarga yang ditetapkan sebesar 30 % ditahun 2017, hasil cakupan sementara hanya mampu mencapai kurang dari 5%.Disposisi dan komunikasi menjadi faktor yang sangat mempengaruhi implementasiprogram ditingkat dinas kesehatan. Sedangkan faktor ketenagaan dan pembiayaanmerupakan faktor penghambat utama implementasi program ditingkat puskesmas.Persepsi dan sikap dari organisasi profesi (PPNI dan IBI) dan institusi pendidikanterkait program ini cukup baik dan mendukung.Studi ini diharapkan mampu menjadi bahan masukan kepada dinas kesehatan untukmeningkatkan manajemen program terutama dalam proses komunikasi, koordinasi,perencanaan dan pembiayaan dan distribusi tenaga kesehatan dalam implementasiprogram.Kata kunci:Keluarga Sehat, Pendekatan Keluarga, Kebijakan Publik, Puskesmas.
Read More
T-5109
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabila Rachelyca F; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Ede Surya Darmawan, Erni Eliwedi
Abstrak: Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) menjadi salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran serta meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangai keluarga sehingga layanan yang diterima lebih komprehensif dan tidak hanya berfokus pada kegiatan dalam gedung. Kunjungan keluarga yang dilakukan menggunakan 12 indikator PHBS. Namun hingga awal Oktober tahun 2018 tercatat baru 26,80% keluarga yang sudah didata oleh Puskesmas dari target 100% di tahun 2019. Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten merupakan provinsi dengan angka pendataan tertinggi nasional namun angka cakupan kunjungannya rendah yaitu kurang dari 50% (<50 %). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan kegiatan pendataan keluarga PISPK di Puskesmas menggunakan pendekatan input-proses-output dan desain studi literature review. Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan sumber daya, dana, sarana dan prasarana, serta metode yang digunakan belum memadai sehingga kegiatan tidak berjalan sesuai rencana, minimnya keterlibatan lintas sektor, pelaksanan pendataan yang bermasalah, dan kegiatan penilaian yang tidak dilakukan rutin. Sehingga perlu adanya keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari seluruh petugas Puskesmas untuk mempengaruhi keterlibatan lintas sektoral dalam menyelesaikan hambatan kegiatan pendataan PIS-PK. Kata kunci: hambatan, input-proses-output, PIS-PK. The Healthy Indonesia Program with the Family Approach (PIS-PK) is one of many way for Puskesmas to increase the reach of targets and increase access to health services in the working area by visiting families so that the services received are more comprehensive and not only focus on indoor activities. Family visits were carried out using 12 PHBS indicators. However, as of early October 2018, only 26.80% of families had been recorded by Puskesmas from the target of 100% in 2019. North Sumatera, West Java, Central Java, East Java, and Banten province were the provinces with the highest national data collection but their coverage rates visits were low at less than 50% (<50%). . This study aims to analyze the barriers of PIS-PK family data collection activities at the Puskesmas using the input-process-output approach with literature review study. The results showed the availability of resources, funds, facilities and infrastructure, as well as the methods used were inadequate so that activities did not go according to plan, lack of cross-sector involvement, implementation of problematic data collection, and assessment activities that were not carried out routinely. So there is a need for high involvement and commitment from all Puskesmas staff to influence cross sectoral involvement in resolving the barriers to PIS-PK data collection activities. Keywords: barriers, input-process-output, PIS-PK
Read More
S-10370
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arius Karman; Pembimbing: Hasbullah Thabrany
B-279
Depok : FKM UI, 1997
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ostina Saragih; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo
S-1263
Depok : FKM UI, 1998
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive