Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34431 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Muhammad Yusri; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Jaslis Ilyas, Dumilah Ayuningtyas, Yanuar Hamid, Welly Refnealdi
Abstrak: Berdasarkan data Bagian Radiologi RSUP dr Mohammad Hoesin Palembangtahun 2014, terbanyak foto toraks rawat jalan.Waktu tunggu pelayanan foto toraks tidak sesuai dengan Standar PelayananMinimal Rumah Sakit kurang dari 3 jam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan denganwaktu tunggu pemeriksaan foto toraks. Penelitian ini dilakukan denganpengukuran waktu tunggu dan waktu pelayanan kepada 68 responden, pada loketpendaftaran, kamar foto, kamar pemrosesan film, kamar baca dan loketpengambilan foto. Data diolah dengan menggunakan SPSS 16. Lama waktutunggu adalah 184,44 menit. Uji statistik didapatkan waktu tunggu kamar bacafoto paling mempengaruhi waktu tunggu foto toraks.Kata kunci :Waktu tunggu, waktu pelayanan, Foto Toraks, Instalasi Radiologi
Department of Radiology Dr. Mohammad Hoesin hospital in Palembang 2014,many patients perform chest x ray examination, whom were patients radiographicoutpatient. The waiting time radiographic services in RSMH not in accordancewith the Standard Minimum Service Hospital less than 3 hours.This study aims to determine the factors associated with waiting time chest X-ray.This research was conducted by measuring the waiting time to 68 selectedrespondentsThe result showed radiographic waiting time 184.44 minutes. Based on statisticaltest found the waiting time in the reading room is the photo that most affect thelength of waiting time radiographic.Keywords :Waiting time, service time, chest x-ray, Radiology
Read More
B-1702
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tris Cahyoso; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Purnawan Junadi, Mieke Savitri, Budi Hartono, Lalu Herman Mahaputra
Abstrak: Dalam layanan Radiologi khususnya foto toraks timbul masalah lamanya waktu tunggupasien untuk mendapatkan hasil foto Toraks. Terdapat beberapa keluhan dari pasien yangtimbul akibat lamanya waktu tunggu pelayanan di unit Radiologi, dari loket pendaftaransampai keluar hasil bacaan dari dokter Radiologi dan faktor-faktor lain yangmempengaruhi waktu tunggu pasien untuk mendapatkan hasil foto thoraks. Dari hasilpenelitian diharapkan diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggulayanan Foto Toraks di Instalasi Radiologi di RSUD Kota Mataram. Penelitian dilakukandengan metode Crossectional dengan analisis Univariat dan Bivariat. Waktu dalammenit. Pada analisis Univariat didapatkan waktu tunggu antrian baca foto yang lama,Mean:241.07 SD:96,864 Min-Max:8-488 CI:227.14-255.01 , hal ini terjadi dikarenakandokter Spesialis Radiologi membaca foto toraks setelah mengerjakan USG, MRI, CTScan sehingga pembacaan foto toraks dilakukan di atas jam 12.00 siang. Sedangkan padaanalisis Bivariat didapatkan hubungan yang signifikan antara waktu tunggu total denganwaktu tunggu kamar baca foto, r=0.984 ; Garis regresi 96.8 % ; P value 0.000. danhubungan waktu tunggu total dengan waktu tunggu di loket pengambilan hasil, r=0.540 ;Garis regresi 29.1% ; P value 0.000. Disarankan Manajemen Rumah Sakit Umum DaerahKota Mataram meningkatkan sistem reward and punishment kepada bagian Radiologidan dokter spesialis radiologi sehingga dapat bekerja dengan disiplin dan penuh tanggungjawab. Meningkatkan fasilitas yang baik untuk dokter spesialis sehingga keberadaannyalebih lama di tempat kerja, misalnya insentif yang memadai. Dapat dipertimbangkanuntuk menambah dokter Spesialis Radiologi dan petugas administrasi di ruang baca fotoagar foto yang sudah dibaca dapat segera di bawa ke loket pengambilan foto sehinggalangsung dapat diterima oleh pasien dengan segera.
Kata Kunci : Waktu Tunggu, Crossectional, Univariat, Bivariat, Pasien foto Torak.
Read More
B-1965
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dini Andriani Pramitasari; Pembimbing: Amal C. Sjaaf; Penguji: Sandi Iljanto, Hendriyadi, Bambang Dwipoyono
Abstrak: Latar Belakang: Peningkatan jumlah kanker menyebabkan peningkatan akan kebutuhan pelayanan kanker. Tatalaksana pada waktu yang tepat akan memberikan hasil pengobatan yang optimal. Waktu tunggu radioterapi dapat menggambarkan kualitas pelayanan rumah sakit.

Tujuan: Mengetahui waktu tunggu radioterapi pada pasien kanker serviks, kanker payudara, dan kanker nasofaring serta faktor pasien dan manajemen yang dapat mempengaruhi.

Metode: Studi kohort retrospektif dengan mengumpulkan data melalui rekam medik pasien kanker serviks, kanker payudara, dan kanker nasofaring yang dirujuk ke Sub Radioterapi RSMH sejak Januari 2015. Waktu tunggu dihitung sejak ada hasil patologi anatomi hingga mulai radioterapi. Studi dilanjutkan dengan analisis kualitatif pada faktor manajerial yaitu sarana prasarana, sumber daya manusia, rencana perbaikan, regulasi/ kebijakan, dan anggaran terhadap adanya waktu tunggu radioterapi.

Hasil: Terdapat 180 pasien kanker yang dimasukan dalam penelitian, dengan masing-masing kanker berjumlah 60 pasien. Median waktu tunggu radioterapi kanker serviks adalah 131 hari. Median waktu tunggu radioterapi kanker payudara adalah 144,5 hari. Median waktu tunggu radioterapi kanker nasofaring adalah 224 hari. Analisis bivariat dilakukan terhadap variabel-variabel pasien dan didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik terhadap waktu tunggu (p>0,05). Hasil observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen/ teori didapatkan bahwa keterbatasan sarana prasarana, kurangnya jumlah sumber daya manusia, ketiadaan regulasi, dan keterbatasan anggaran mempengaruhi adanya waktu tunggu radioterapi.

Kesimpulan: Waktu tunggu radioterapi masih panjang dan belum memiliki standar, baik untuk kanker serviks, kanker payudara, dan kanker nasofaring. Diperlukan koordinasi dari berbagai profesi terkait onkologi untuk mendiskusikan dan memutuskan waktu optimal pelayanan kanker, khususnya dalam bentuk tim multidisiplin kanker. Pemenuhan kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan alat radiasi dan sumber daya manusia dapat menjadi solusi untuk mengurangi waktu tunggu radioterapi.

Background: Increasing number of cancers caused an increase in the need for cancer services. Treatment in the appropriate time will give an optimal result. Radiotherapy waiting time can describe the quality of hospital services.

Aim: to describe radiotherapy waiting time in cervical cancer, breast cancer, and nasopharyngeal cancer and to examine patient factors and managerial factors associated with waiting time.

Methods: restrospective cohort study conducted by collecting data from medical record for cervical cancer, breast cancer, and nasophryngeal cancer which are referred to Radiotherapy unit since January 2015. Wait time is define as since anatomical pathology confirmed of cancer until start of the first radiotherapy. This study then continued using qualititative analysis in managerial factors, such as infrastructure, human resources, plan of improvement, regulation, and funding.

Result: there was 180 cancer patients, with each cancer is 60. The median Radiotherapy waiting time for cervical cancer, breast cancer, and nasopharyngeal cancer is 131 days, 144,5 days, and 224 days consecutively. There is no association between patients demographic characteristics (age, education, working status, stage of cancer, domicile, and comorbidities) with wait time. From indepth interviews, observation, and literature review, it is known that shortage of infrastructure and medical equipment, human resources, no regulation, and limitation of budgeting influenced the wait time.

Conclusion: radiotherapy wait time is still too long and have no standard for cervical cancer, breast cancer, and nasopharyngeal cancer. Coordination between all oncologists is needed to discuss the optimal time for cancer services. One of the solutions to decrease wait time is by fulfillment between needs and demand of radiotherapy tools and human resources. 
Read More
B-1834
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Msy Rita Dewi M S; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Sandi Iljnato, Dumilah Ayuningtyas, Welly Refnealdi, Indra Danindra
Abstrak: Tesis ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawattindakan ventriculo Peritoneal Shunt (vp-shunt) di rumah sakit Dr MohammadHoesin (RSMH) Palembang. Sampel penelitian dengan pendekatan cross-sectionalini adalah semua pasien yang dirawat di instalasi Bedah dan Saraf Anak RSMH yangmendapat tindakan VP-Shunt periode Januari sampai Desember 2013. Data ditelusuridari rekam medik, konfirmasi denganw wawancara mendalam. Ditemukan empatfaktor yang berhubungan dengan lama hari rawat, yaitu waktu tunggu operasi, waktutunggu pemeriksaan penunjang medik, discharge planning kemampuan mandiri,komplikasi. Dibutuhkan rencana strategi yang menckup pengaturan jadwal operasidan pemeriksaan penunjang medik, pelaksanaan discharge planning kemampuanmandiri dan pencegahan infeksi.Kata kunci: Lama Hari rawat, tindakan VP Shunt, rumah sakit
This study examines factors affecting length of stay hospitalized patient withVentriculo-Peritoneal shunt (VP shunt ) procedure at Mohammad Hoesin Hospital(RSMH) Palembang. This study was using cross-sectional design, sample were allpatients with VP-Shunt procedure at surgery and neuropediatric ward in January -December 2013. Data from medical records was collected and analyzed usingquantitative method, supported with indepth interviews. The study revealed thatlength of stay was associated with waiting list for operation schedule, waiting list formedical pre-operation exam, discharge planning and complication. The studysuggests to develop a plan covering operation schedule, medical pre-operation exam,discharge planning and infection prevention.Keywords: Length of Stay, Vp shunt, Hospital
Read More
B-1706
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Msy Rita Dewi M S; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Sandi Iljnato, Dumilah Ayuningtyas, Welly Refnealdi, Indra Danindra
Abstrak: Tesis ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawattindakan ventriculo Peritoneal Shunt (vp-shunt) di rumah sakit Dr MohammadHoesin (RSMH) Palembang. Sampel penelitian dengan pendekatan cross-sectionalini adalah semua pasien yang dirawat di instalasi Bedah dan Saraf Anak RSMH yangmendapat tindakan VP-Shunt periode Januari sampai Desember 2013. Data ditelusuridari rekam medik, konfirmasi denganw wawancara mendalam. Ditemukan empatfaktor yang berhubungan dengan lama hari rawat, yaitu waktu tunggu operasi, waktutunggu pemeriksaan penunjang medik, discharge planning kemampuan mandiri,komplikasi. Dibutuhkan rencana strategi yang menckup pengaturan jadwal operasidan pemeriksaan penunjang medik, pelaksanaan discharge planning kemampuanmandiri dan pencegahan infeksi.Kata kunci: Lama Hari rawat, tindakan VP Shunt, rumah sakit
This study examines factors affecting length of stay hospitalized patient withVentriculo-Peritoneal shunt (VP shunt ) procedure at Mohammad Hoesin Hospital(RSMH) Palembang. This study was using cross-sectional design, sample were allpatients with VP-Shunt procedure at surgery and neuropediatric ward in January -December 2013. Data from medical records was collected and analyzed usingquantitative method, supported with indepth interviews. The study revealed thatlength of stay was associated with waiting list for operation schedule, waiting list formedical pre-operation exam, discharge planning and complication. The studysuggests to develop a plan covering operation schedule, medical pre-operation exam,discharge planning and infection prevention.Keywords: Length of Stay, Vp shunt, Hospital
Read More
B-1706
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitrirachmawati; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Vetty Yulianty Permanasari, Yanuar Hamid, Sumijatun
Abstrak: Supervisi adalah suatu bentuk pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkankinerja petugas melalui proses yang sistematis meliputi pemberian motivasi,komunikasi dan bimbingan. Penelitian ini menggunakan desain observasionaldengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan stratified simple randomsampling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara fungsisupervisi kepala ruangan dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam melakukanSOP identifikasi pasien Hasil penelitian mempergunakan uji Chi Squaremembuktikan ada hubungan yang bermakna antara motivasi, komunikasi danbimbingan dengan kepatuhan perawat pelaksana menjalankan SOP identifikasipasien. (p value < α). Kesimpulan dari penelitian ini, adalah fungsi supervisikepala ruangan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkankepatuhan perawat dalam melakukan identifikasi pasien sesuai dengan SOP.Kata kunci : Kepatuhan Perawat, Fungsi Supervisi, SOP, Identifikasi pasien
Supervision is a form supervisory that aim to improve the staf performancethrough a systematic process in the provision of motivation, communication andguidance. This study used an observational design with cross sectional approachusing stratified random sampling. The purpose of this study was to determine therelationship between the function of head room supervision with the complianceof nurses in performing SOP patient identification. The result of this researchusing Chi Square test to prove there is a significant correlation betweenmotivation, communication and guidance to compliance of nurses inimplementating SOP of patient identification (p value < α). The conclusion of thisstudy is that the functions of the supervision of head room have a very importantrole to improve the nurses complaince in conducting the patient identificationbased on the SOP.Key word : Nurses compliance, The function of supervision, SOP, Identificationof patient
Read More
B-1716
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Devi Melina; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Anhari Achadi, M. Taufik
S-6587
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astuti; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Dumilah Ayuningtyas, Masnir Alwi, Welly Refnealdy
Abstrak: Pengukuran mutu pelayanan dan kepuasan pasien merupakan hal yang samapentingnya bagi penyedia layanan kesehatan karena hal tersebut konsep yangterintegrasi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasanterhadap mutu pelayanan dengan minat beli ulang pasien rawat jalan umum RSKDr. Rivai Abdullah Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifdengan pendekatan cross sectional. Analisis yang digunakan meliputi univariat ,bivariat, dan IPA (Importance Performance Analysis) dengan diagram kartesius.Hasil penelitian diperoleh tingkat kepuasan cenderung tidak puas dari tiapdimensi maupun kepuasan secara keseluruhan. Hasil uji bivariat menunjukkanadanya hubungan yang signifikan antara kepuasan dengan minat beli ulang (pvalue = 0,014 ). Dari diagram kartesius diperoleh gambaran yang menjadiprioritas utama yang harus diperbaiki yaitu dimensi tangibles yaitu yang berkaitandengan kebersihan WC dan ketersedian obat, serta dimensi reliability yaitu yangberkaitan dengan dokter datang sesuai jadwal dan tepat waktu dalam memulailayanan. Implikasi dalam penelitian ini agar rumah sakit dapat meningkatkanmutu pelayanan rawat jalan umum RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang.
Kata kunci : kepuasan, minat beli ulang
Measurement of quality of service and patient satisfaction is equally important forhealth care providers because it is an integrated concept. The purpose of this studywas to determine the level of satisfaction with the quality of service with purchaseintention outpatient hospital leprosy Dr. Rivai Abdullah Palembang. This researchis a quantitative research with cross sectional approach. The analysis includes theunivariate, bivariate, and IPA (Importance Performance Analysis) with theCartesian diagram. The results were obtained satisfaction levels tend to besatisfied of each dimension and overall satisfaction. Bivariate test results showeda significant relationship between satisfaction with the purchase intention (pvalue = 0.014). Cartesian diagram obtained a description of the main prioritiesthat must be improved, namely tangibles dimension is related to the cleanliness ofthe toilets and the availability of drugs, as well as the dimensions of reliability thatis associated with the doctor arrives on schedule and on time in starting theservice. The implications of this research so that hospitals can improve the qualityof service of general outpatient hospital leprosy Dr. Rivai Abdullah Palembang.
Key word : satisfaction, purchase intention
Read More
B-1728
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Harjito; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Anhari Achadi, Wachyu Sulistiadi, Yanuar Hamid, Purwanto
B-1759
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Firmansyah; Pembimnbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Purnawan Junadi, Heriyadi Manan, Ferry Yusrizal
Abstrak: Tesis ini membahas tentang analisis pelayanan keluarga berencana (KB) di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang yang bertujuan menganalisis faktorfaktor yang berperan dalam pelaksanaan pelayanan KB di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berdesain cross sectional dengan menggunakan data primer dan sekunder; dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui telaah dokumen, observasi, kuesioner, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terfokus. Hasil penelitian didapatkan bahwa pelayanan KB di RSMH berjalan dengan cukup baik namun terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan KB di RSMH pada hampir seluruh aspek pelayanan KB mulai dari kebijakan dan organisasi; sarana, prasarana dan peralatan yang masih belum lengkap; kompetensi dan jumlah tenaga; prosedur pelayanan; sumber dan mekanisme alat kontrasepsi; pembiayaan; pencatatan dan pelaporan; pengendalian kualitas pelayanan; monitoring dan evaluasi; pengembangan pelayanan; serta pengetahuan dan perilaku petugas kesehatan. Penelitian ini menyarankan pelayanan KB di RSMH memerlukan dukungan dan perhatian yang lebih dalam dari pihak RSMH dengan mulai memperbaiki dan mengatasi masalah dan hambatan yang terjadi serta perlu adanya koordinasi dan kerja sama yang lebih baik dan lebih tegas baik secara intern dengan divisi atau departemen lain dalam lingkungan RSMH dan dengan dinas dan instansi yang terkait dengan pelayanan KB di RSMH. Kata kunci: keluarga berencana, pelayanan kontrasepsi, alat kontrasepsi This thesis discusses the analysis of family planing in Mohammad Hoesin Hospital Palembang (RSMH). The aim of this study is to analyze factors that play role in the implementation of family planning services in RSMH. It used cross sectional study design, using primary and secondary data as well as quantitative and qualitative approaches through the study of documents, observation, questionairre, in-depth interview, and focused group discussion. We found that family planning services provided in RSMH has been running well, but there were factors that played role in the implementation of family planning services, located in almost all aspects, such as policy system; incomplete infrastructures; competence and the number of health workers; standard service procedure; sources and mechanism of the contraceptive tools; financial problems; recording and reporting system; quality control services; monitoring and evaluation; development services; also knowledge and behavior of the health workers. Family planning services need support and more serious attention from the directors through efforts to improve and overcome the problems and obstacles. In addition, the board of directors requires better coordination effort and cooperation on the internal level (between divisions or departments within the hospital) and with relevance instance. Key words: familly planning, contraceptive services, contraception tools
Read More
B-1840
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive