Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35422 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Eka Nurhayati; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Fransisca E. Mardiananingsih, Sihadi
T-4339
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Komalasari; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Lely Nurlaely
S-6918
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurmalia Ermi; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Kemal N. Siregar, Toha Mohaimin, Rahmadewi, Eti Rohati
Abstrak: Wanita yang menghadapi menopause termasuk dalam kelompok risiko karena pada kelompok ini terjadi perubahan yang drastis secara fisik, psikis, dan sosial budaya. Usia menopause antara seorang wanita dan wanita lainnya tidaklah sama dan bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menopause pada usia lebih dini akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, atherosclerosis, stroke, dan osteoporosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia menarche, paritas, usia melahirkan terakhir, riwayat pemakaian kontrasepsi, riwayat pekerjaan, status gizi, dan riwayat merokok dengan usia menopause pada ibu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Cimanggis Depok tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu lansia (≥ 60 tahun) yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Cimanggis Depok. Sampel dalam penelitian berjumlah 113 ibu lansia diambil dengan cara cluster sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Data diolah menggunakan komputer dan analisa data dilakukan menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan antara riwayat merokok dengan dengan usia menopause p value 0,001, OR = 6,80 (95% CI, 2,18- 21,21). Disarankan agar menghindari rokok dan asap rokok, terutama perokok aktif, karena kandungan yang ada dalam rokok bisa mempercepat terjadinya menopause. Terjadinya menopause pada usia yang lebih dini akan lebih berisiko terjadinya gangguan kesehatan pada wanita.
Kata kunci: Usia Menopause, Riwayat Merokok

Woman who face menopause are included in the risk group because in this group there is a drastic change in physical, psychological, and socio-cultural. The age of menopause between a woman and another woman is not the same and depends on the factors that influence it. Menopause at an earlier age will increase the risk of cardiovascular disease, atherosclerosis, stroke, and osteoporosis. The purpose of this study is discusses the relationship between age of menarche, parity, last childbirth, history of contraception use, job history, nutritional status and history of smoking with age of menopause in elderly mother in Cimanggis Community Health Center Depok 2018. This study use survey method with cross sectional approach. The study was conducted in May 2018. The population in this study were all elderly mothers (≥ 60 years) in Cimanggis Community Health Center Depok. The sample in this study amounted to 113 elderly mothers taken by cluster sampling. Data were collected through direct interviews with respondents using questionnaires and observations. Data is processed using computer and data analysis is done using multiple logistic regression. The result showed that there was a significant correlation between smoking history with age of menopause p value 0,001, OR = 6,80 (95% CI, 2,18-21,21). It is recommended to avoid smoking and cigarette smoke, especially active smokers, because the content in cigarettes can accelerate the occurrence of menopause. The occurrence of menopause at an earlier age will be more at risk of health problems in women.
Key Words: Age of Menopause, Smoking History
Read More
T-5405
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Frisky Valentina Hutagalung; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Luknis Sabri, Sumartini
Abstrak: Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat sampai dengan usia 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi tahun 2016 adalah 43,5%. Kondisi ini belum mencapai target nasional sebesar 80%. Penelitian ini mengukur proporsi pemberian ASI eksklusif dan mempelajari faktor yang berhubungan pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi dengan desain cross sectional.

Penelitian menemukan bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif untuk tahun 2017 sebesar 56,8% (95%CI: 54%-66%), hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi. Temuan lain adalah ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan sangatlah penting terhadap keberhasilan dalam ASI eksklusif. Bidan dan kader perlu berperan lebih besar dalam pemantauan pemberian ASI eksklusif.

Kata kunci: ASI eksklusif, Dukungan tenaga kesehatan, Puskesmas Kecamatan Setiabudi

Exclusive breastfeeding is breastfeeding alone without any fluids or solids except vitamins, minerals or medicines up to 6 months of age. The exclusive breastfeeding coverage at Health Center of Setiabudi Subdistrict in 2016 was 43.5%. This condition has not reached the national target of 80%. This study among measured the proportion of exclusive breastfeeding and studied factors related to breastfeeding infants aged 0-6 months in Health Center of Setiabudi Subdistrict with cross sectional design.

The study found that the proportion of exclusive breastfeeding for 2017 was 56.8% (95%CI: 54%-66%), indicating improvement in exclusive breastfeeding conditions in Health Center of Setiabudi Subdistrict. Another finding is that there is a relation between support of health workers and exclusive breastfeeding behaviors. This suggests that the role of health workers is crucial to success in exclusive breastfeeding, especially midwives and cadre roles in exclusive breastfeeding monitoring.

Keywords: Exclusive breastfeeding, Support of health workers, Health Center of Setiabudi Subdistrict
Read More
S-9391
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulis Hana Pratiwi; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Lilysiana
Abstrak: Permasalahan gizi seperti anemia pada ibu hamil masih merupakan fokus perhatian dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. 40 % kematian ibu di dunia berkaitan dengan anemia pada kehamilan. Laporan Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi anemia dalam kehamilan di Indonesia sebesar 37,1 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi anemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Sumber data pada penelitian ini adalah kohort ibu dan register ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 195 ibu hamil.

Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Kota Bogor tahun 2017 sebesar 24,1 %. Berdasarkan hasil analisis didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan adalah umur kehamilan (nilai P: 0,048) dan kekurangan energi kronik (nilai P: 0,013). Sedangkan faktor umur ibu, paritas dan jarak kelahiran tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada kehamilan. Berdasarkan penelitian ini, perlu peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenaik kebutuhan zat gizi terutama zat besi selama kehamilan dan pembentukan program pengawasan minum tablet tambah darah untuk memantau semua ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah sesuai dengan kebutuhan selama kehamilan.

Kata kunci: Anemia, Ibu hamil, Faktor-faktor

Nutrition problems such as anemia in pregnant women are still the focus of attention in health development in Indonesia. 40% of maternal deaths in the world are associated with anemia in pregnancy. The Riskesdas report of 2013 states that the prevalence of anemia in pregnancy in Indonesia is 37.1%. This study aims to determine the prevalence of anemia and factors affecting the incidence of anemia in pregnant women in the Working Area of Merdeka Healt Centers 2017. This research is a quantitative research using cross sectional design. Sources of data in this study were maternal cohorts and maternal registers. The sampling technique used was total sampling with the number of 195 pregnant women.

The results showed that the prevalence of anemia in pregnant women in the Work Area of Merdeka Health Center Bogor City in 2017 was 24.1%. Based on the analysis results obtained factors associated with the incidence of anemia in pregnancy is the age of pregnancy (P value: 0.048) and chronic energy deficiency (P value: 0.013). While the maternal age, parity and birth spacing factors were not associated with the incidence of anemia in pregnancy. Based on this research, it is necessary to increase the knowledge of pregnant mother about requirement of nutrient especially iron during pregnancy and establishment of supervision program of tablet consumption to all pregnant woman consume tablets added blood as needed during pregnancy.

Keywords: Anemia, pregnant women, factors
Read More
S-9721
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Heny Fitrianty; Pembimbing: Luknis Sabri; Penguji: Ella Nurlella Hadi, Yusro
S-6457
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asmijati; Pembimbing: Dewi Susanna
T-1136
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dara Chairani Sinaga; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Evi Martha, H. Oki Kurniawan
S-9712
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurpelita; Pebimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Kusharisupeni, A.Y.G. Wibisnono
Abstrak:

Untuk mendapatkan gizi yang baik pada bayi yang haru lahir, ibu harus sesegera mungkin menyusui bayinya ksrena ASI sangat berperan panting untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi. Oleh karena itu, bayi yang berumur 0-6 bulan dianjurkan hanya diberi ASI tanpa pengganti ASI maupun makanan pendamping. Berdasarkan laporan profil kesebatan Kab. Siak target pencapaian pembarian ASI eksklusif 45,2% pada tabun 2005. Mengingat pentingnya pemberian ASI eksklusif dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, maka perluadanya usaha yang keras melalui penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat luas. Tujuan penelitian ini adalah untu mengetahui faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas buatan II kab. Siak tahun 2007. Adapun rancangan penelitian adalah cross sectional pada 109 ibu menyusui di wilayah kerja puskesmas Buatan II kab. Siak tahun 2007. Dari hasil penelitian ini diketahui proporsi ibu yang memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Buatan II cakupannya masih rendah yaitu: 17.4 %. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemberian Asi eksklusif adalah pendidikan, sikap, kemampuan petugas, dukungan petugas (p<0,05). Sedang faktor umur, pengetahuan, pekerjaan, fasilitas keselmtan dan dukungan keluarga tidak berhubungan secara signifikan dengan pemberian ASI eksklusif (p>O,O5). Tidak ada hubungan interaksi antara variabel pendidikan dengan sikap dan kemampuan petugas dengan dukungan petugas. Ibu yang berpendidikan tinggi mempunyai peluang 4,557 kali untuk menyusui secara eksklusif dlbanding ibu yang mempunyai pendidikan rendah. Ibu yang mempunyai sikap positif mempunyai peluang 5,101 kali menyusui secara eksklusif dibanding ibu yang mempunyai sikap negatif: Ibu yang mendapatkan pelayanan kesehatan dengan kemampuan petugas yang baik mempunyai peluang 6,974 kali menyusui secara eksklusif dlbanding ibu yang mendapatkan pelayanan keselmtan dengan kemampuan petugas yang kurang. lbu yang mendapaikan dukungan petugas kesehatan mempunyai peluang 5,333 kali menyusui secara eksklusif dibanding ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari petugas kasehatan.


To provide good nutrition for a new home baby, the mother should as soon as possible breast-feed her baby a breast milk is very important to save the lire of the baby. That's the reason why babies between the ages of 0 - 6 months are encouraged to be breast-fed without any additional mother's milk replacement or food supplement. Based on the report from Siak regency health profile, achievement target for exclusive breast-feeding is 45.2 % in 2005. Knowing the importance of exclusive breast-feeding in improving human resources quality, it's imperative to work even harder through counseling to the public. The goal of the research is to uncover the predisposition factors, supporting factors and encouraging factors related to the exclusive breast-feeding in the working district of "puskesmas buatan II, Siak regency in 2007. While the research itself is designed by cross sectional to 109 mothers who breast-feed in the working district of "Puskesmas Buatan II" siak regency in 2007. The result of this research is the knowledge thet the percentage of mothers who breast-fed their babies exclusively in working district of»Puskesmas buatan [l '; was still very low which was: 17.4%. Factors that affected the exclusive breast-feeding is the variable of education, attitude, staff skill staff support (p>0.05a). While factors such as age, knowledge, job, health facility and family support has no significant relation with exclusive breast-feeding. Theres no inter-act relation between the variable of education with attitude, and between quality of the staff and its support. The opportunity for mothers who have higher education In breast-feed their babies exclusively is 4.557 times more than mothers with lower education. The opportunity for mothers who have positive attitude to breast-feed their babies exclusively is 5.101 times more than mothers with negative attitude. Opportunity for mothers who get health service from a better quality health institution staff are 6.974 times more likely to breast-feed their babies than mothers who get health service from a poor quality of health institution staff Mothers who get support from the health institution staff have the opportunity to breast-feed 5.333 times more than mothers who don't have support from the heals institution staff.

Read More
T-2516
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mashaurani Yamin; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Luknis Sabri, Engkus Kusdinar Achmad, Dwi Susilowati, Minarto
T-2718
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive