Ditemukan 30561 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Dahlia Nur; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji : Zarfiel Tafal, Budi Hartono, Leny Ariyani, Juhri
Abstrak:
Sampah telah menjadi permasalahan nasional yang masih saja terjadi hingga saat ini sehingga penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Peran perilaku masyarakat dalam penanganan sampah menjadi salah satu aspek sangat penting dalam mengatasi permasalahan sampah yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku penanganan sampah rumah tangga serta faktor yang berkontribusi terhadap perilaku tersebut pada masyarakat di wilayah RW 04 kelurahan Kamal Muara Penjaringan Jakarta Utara tahun 2015. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan metode Rapid Assessmengt Procedure (RAP). Pengumpulan data primer dengan wawancara mendalam dan observasi, sedangkan data sekunder menggunakan data wilayah dan kependudukan Kelurahan Kamal Muara serta data kesakitan Puskesmas Kelurahan Kamal Muara. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat dalam melakukan pemilahan dan membuang sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sikap tak acuh dengan lingkungan, sarana prasarana dan fasilitas pengelolaan sampah termasuk laut yang menjadi bagian fasilitas tempat pembuangan sampah. Semua faktor-faktor ini menimbulkan niat bagi masyarakat dalam melakukan perilaku pemilahan dan pembuangan sampah. Berdasarkan kesimpulan, maka direkomendasikan terutama kepada pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan implementasi program pengelolaan sampah secara regular kepada masyarakat terutama dalam perilaku pemilahan dan pembuangan sampah. Kata kunci: perilaku penanganan sampah, pemilahan dan pembuangan sampah
Read More
T-4501
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Utami Zubaidah; Pembimbing: Zulazmi Mamdy; Penguji: Rina Artining Anggorodi, Rafli Sofyan
Abstrak:
ABSTRAK Berdasarkan Profil Puskesmas Ganjar Agung pada tahun 2007 sampai tahun 2009 pencapaian PHBS Puskesmas Ganjar Agung angka pencapaiannya hanya 47% dari SPM yang ditetapkan oleh Kota Metro. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan sehat pada ibu rumah tangga di Kelurahan ganjar Agung Kecamatan metro Barat Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Hasil penelitian menunjukan70% ibu rumah tangga memiliki perilaku yang baik terhadap 10 indikator PHBS pada tatanan rumah tangga, 69,1 % ibu rumah tangga memiliki pengetahuan yang baik tentang PHBS pada tatanan rumah tangga dan secara umum pengetahuan ibu rumah tangga dikatakan tinggi. Sedangkan Sikap ibu rumah tangga tentang PHBS secara umum cenderung rendah terhadap 10 indikator program perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku terhadap 10 indikator PHBS pada tatanan rumah tangga.
ABSTRACT Based Health Center Profile Ganjar Great in 2007 until the year 2009 achievement of PHBs Ganjar General Health Center only 47% achievement rate of the SPM is defined by the Metro City. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge and attitudes to the behavior of the implementation of the program clean and healthy lifestyle behaviors in mothers of households in the Village of West metro Ganjar District Court in 2011. This study is a quantitative study using design of Cross Sectional. The results menunjukan70% housewives have good behavior against 10 indicators of PHBs in the order of the household, 69.1% housewives have a good knowledge of PHBs in the order of the household and general knowledge of the housewife said to be high. While the attitude of the housewife of PHBs in general tend to be low on 10 indicators of the program clean and healthy living behavior. There was no significant relationship between knowledge and attitudes to the behavior of the 10 indicators in order household PHBs.
Read More
S-6833
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yosellina; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Anwar Hasan, Dian Ayubi, Airin Roshita, Candra Wijaya
Abstrak:
Tesis ini membahas pelaksanaan konseling PMBA di kecamatan Cilincing,Jakarta Utara tahun 2015. Disain penelitian adalah kualitatif dengan pendekatanRapid Assessment Procedur. Hasil penelitian memperlihatkan pelaksanaankonseling PMBA yang dilakukan oleh kader baik dalam meningkatkan frekuensiinformasi yang diterima ibu sehingga memotivasi ibu untuk melakukan praktikpemberian makan pada bayi dan anak yang tepat. Dalam pelaksanaan konselingPMBA, kader memiliki persepsi positif akan pekerjaannya, motivasi yang tinggi,serta merasakan manfaat yang dirasakan ibu baduta sesudah mendapatkankonseling. Disarankan untuk melanjutkan program ini dengan penguatan dipendampingan kader dilakukan secara berkelanjutan serta dukungan penuh daripemerintah.Kata Kunci:Baduta, Pemberian Makan pada Bayi dan Anak, konseling.
Read More
T-4587
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Siti Suryanti; Pembimbing; Anwar Hassan; Penguji: Tri Krianto, M Taufik
Abstrak:
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya pemeliharaan kesehatan yang dilakukan oleh diri sendiri dan keluarga dalam mewujudkan budaya hidup sehat dalam keluarga baik secara fisik, mental dan spiritual. Indikator perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga yang dipilih dalam penelitian ini yaitu menimbang bayi dan balita secara teratur, mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, melakukan aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran dan faktorfaktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Desa Iwul Kecamatan Parung Bogor tahun 2015. Variabel bebas pada penelitian ini adalah karakteristik (pendidikan, umur, pendapatan), pengetahuan tentang PHBS, ketersediaan sarana PHBS dan dukungan sosial. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan 4 indikator yaitu menimbang bayi dan balita secara teratur, mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun, melakukan aktivitas setiap hari minimal 30 menit dan tidak merokok di dalam rumah. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional dan menggunakan uji chi square untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendapatan, pengetahuan dan ketersediaan sarana terhadap pelaksanaan PHBS di Desa Iwul (p value < 0,05). Sedangkan pada faktor umur, pendidikan dan dukungan sosial menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna terhadap pelaksanaan PHBS. Penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan evaluasi dalam menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Iwul. Kata kunci : faktor, PHBS, 4 indikator, rumah tangga.
Clean and Healthy Behavior Lives (PHBS) is a health maintenance efforts undertaken by yourself and family in creating a culture of healthy living in the family both physically, mentally and spiritually. Behavioral indicators of clean and healthy household arrangement chosen in this study is weigh infants and toddlers regularly, wash hands with soap and clean water, physical activity and not smoking in the house. This study aimed to obtain information about distribution and the factors associated with PHBS households in the order of the District Iwul Parung Bogor in 2015. The independent variables in this study are the characteristics (education, age, income), knowledge of PHBS, availability resources of PHBS and social support. The dependent variable in this study is a clean and healthy living behaviors (PHBS) with 4 indicators of weighing babies and toddlers regularly, wash hands with clean running water and soap, do activities every day at least 30 minutes and no smoking in the house. The design study is cross-sectional and the chi square test to look at the relationship between independent variables and the dependent variable.The results showed that there was a significant relationship between income, knowledge and availability of resources for the implementation of PHBS in the village Iwul (p value significant relationship to the implementation of PHBS. This research can be a comparison and evaluation of the plan of activities to improve the behavior of a clean and healthy living in the village Iwul particularly on four indicators. Keywords : factor, PHBS, 4 indicator, household
Read More
Clean and Healthy Behavior Lives (PHBS) is a health maintenance efforts undertaken by yourself and family in creating a culture of healthy living in the family both physically, mentally and spiritually. Behavioral indicators of clean and healthy household arrangement chosen in this study is weigh infants and toddlers regularly, wash hands with soap and clean water, physical activity and not smoking in the house. This study aimed to obtain information about distribution and the factors associated with PHBS households in the order of the District Iwul Parung Bogor in 2015. The independent variables in this study are the characteristics (education, age, income), knowledge of PHBS, availability resources of PHBS and social support. The dependent variable in this study is a clean and healthy living behaviors (PHBS) with 4 indicators of weighing babies and toddlers regularly, wash hands with clean running water and soap, do activities every day at least 30 minutes and no smoking in the house. The design study is cross-sectional and the chi square test to look at the relationship between independent variables and the dependent variable.The results showed that there was a significant relationship between income, knowledge and availability of resources for the implementation of PHBS in the village Iwul (p value significant relationship to the implementation of PHBS. This research can be a comparison and evaluation of the plan of activities to improve the behavior of a clean and healthy living in the village Iwul particularly on four indicators. Keywords : factor, PHBS, 4 indicator, household
S-8923
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Diva Ramadhani; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Lingga Ocland Anggraini
Abstrak:
Read More
Perilaku menutup tempat penampungan air merupakan bagian dari upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) yaitu tindakan pengendalian nyamuk vektor penyebab DBD di lingkungan melalui 3M Plus bersama dengan upaya menguras tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas. Penerapan perilaku menutup tempat penampungan air sebagai upaya PSN-DBD masih menjadi masalah karena angka penerapannya yang tergolong rendah yaitu hanya sebesar 16, 9% warga di DKI Jakarta pada tahun 2018 yang menerapkan PSN pada kategori baik sementara lainnya pada kategori sedang dan buruk, hal ini diperparah dengan masih tingginya angka DBD di wilayah Jakarta Timur sebagai yang tertinggi di DKI Jakarta yaitu 689 kasus pada tahun 2023 dengan Kecamatan Pulogadung sebagai wilayah dengan angka kasus tertinggi di pada tahun 2022 yaitu 315 kasus. Incidence Rate kumulatif Kelurahan Cipinang pada tahun 2024 juga menjadi yang tertinggi ketiga di Kecamatan Pulogadung yaitu sebesar 0,25. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku menutup tempat penampungan air sebagai upaya PSN-DBD pada masyarakat RW 6 Kelurahan Cipinang Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring oleh 121 ibu rumah tangga di wilayah RW 6. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian telah menunjukkan sebanyak 80 ibu rumah tangga (66,1%) telah melakukan perilaku menutup tempat penampungan air secara rutin. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan (p= 0,018; OR= 6,68; 95% CI 1,28 - 34,78), sikap (P= 0,006; OR= 0,20; 95% CI 0,06 - 0,62), dukungan keluarga (p= 0,023; OR= 2,62; 95% CI 1,21 - 5,67), dan ketersediaan alat penutup tempat penampungan air (p= 0,0005; OR= 26,0; 95% CI 8,60 - 78, 58) dengan perilaku menutup tempat penampungan air. Faktor yang diketahui paling berperan dalam mempengaruhi perilaku menutup tempat penampungan air di wilayah RW 6 adalah ketersediaan tutup tempat penampungan air sehingga saran yang dapat diberikan peneliti yaitu perlu dilakukannya upaya intervensi terkait komponen perilaku menutup tempat penampungan air dan advokasi kepada stakeholders terkait subsidi tempat penampungan air dengan tutup yang sesuai.
The initiative to close water reservoirs is a key component in the campaign against Dengue Hemorrhagic Fever Mosquito Nests (PSN-DBD). This involves controlling mosquito vectors responsible for dengue fever through the 3M Plus approach, along with water reservoir drainage and recycling efforts. Despite its importance, the implementation of this behavior faces challenges, with only 16.9% of DKI Jakarta residents in 2018 adopting PSN in the optimal category. This issue is worsened by the persistently high incidence of dengue fever in East Jakarta, reaching 689 cases in 2023, with Pulogadung District having the highest number at 315 cases in 2022. The cumulative incidence rate in Cipinang Subdistrict is expected to be the third-highest in Pulogadung Sub District in 2024 at 0.25. This study aims to identify factors influencing the adoption of water reservoir closure behavior in the community of RW 6, Cipinang Subdistrict, in 2024, utilizing a cross-sectional design. Data was gathered from 121 housewives through online questionnaires, and chi-square tests were employed for analysis. Findings indicate that 66.1% of surveyed housewives regularly practice closing water reservoirs. The research highlights significant correlations between knowledge (p= 0.018; OR= 6.68; 95% CI 1.28 - 34.78), attitude (p= 0.006; OR= 0.20; 95% CI 0.06 - 0.62), family support (p= 0.023; OR= 2.62; 95% CI 1.21 - 5.67), and the availability of water reservoir covers (p= 0.0005; OR= 26.0 ; 95% CI 8.60 - 78.58) with the behavior of closing water reservoirs. Notably, the most influential factor in RW 6 is the availability of water reservoir lids. As a recommendation, intervention efforts should focus on promoting the behavioral aspect of closing water reservoirs and advocating for subsidies to facilitate the provision of suitable lids.
S-11553
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwi Titus Indriyawati; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Bambang Wispriyono, Rita Damayanti, Antonius Tarigan, Dwi Adi Maryandi
Abstrak:
Read More
Konsumsi produk farmasetik atau obat-obatan meningkat pada sektor tertentu seiring dengan pergeseran penyakit dari yang semula menular menjadi tidak menular. Tingkat kepatuhan minum obat di masyarakat yang rendah menyebabkan akumulasi obat tidak digunakan di rumah tangga. Sebagian besar masyarakat Jakarta membuang obat sisa tanpa memberikan perlakuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pengelolaan obat di rumah tangga di Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang pada anggota rumah tangga (usia > 18 tahun) sebanyak 279 responden dengan pendekatan Knowledge-Attitude-Practices Model. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 72,8% responden memiliki pengetahuan baik, 54,5% responden memiliki sikap positif dan 51,6% responden memiliki pengelolaan obat di rumah tangga yang baik. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang memiliki hubungan dengan pengelolaan obat di rumah tangga adalah pengetahuan dan sikap (p value < 0,05), dengan nilsikap baik berpeluang 2.496 kali untuk memiliki perilaku baik dibandingkan responden dengan sikap kurang baik setelah dikontrol oleh variabel pengetahuan (aOR= 2,496; 95%CI 1,528 - 4,079). Dari penelitian ini disimpulkan masih perlu dilakukan upaya peningkatan pengelolaan obat di rumah tangga yang baik melalui pendidikan kesehatan sehingga meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat.
Consumption of pharmaceutical products or medicines increases in certain sectors in line with the disease shift from infectious to non-infectious. The low level of compliance with taking medication in the community causes an accumulation of unused medication in the household. Most people in Jakarta throw away leftover medicine without giving it any special treatment. This research aims to determine the relationship between community knowledge and attitudes and drug management in households in Matraman District, East Jakarta City. The research method used was a cross-sectional study of 279 household members (aged > 18 years) using the Knowledge-Attitude-Practices Model approach. The research results showed that 72.8% of respondents had good knowledge, 54.5% had a positive attitude and 51.6% had good household medication management. The results of the multivariate analysis show that the variables that are related to drug management in the household are knowledge and attitude (p-value < 0.05), with a good attitude being 2,496 times more likely to have good behavior compared to respondents with a less good attitude after being controlled by the knowledge variable (aOR = 2.496; 95% CI = 1.528 - 4.079). This research concludes that efforts are still needed to improve the good management of medicines in households through health education to increase public knowledge and attitudes.
T-7133
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Kezia Chrisiavinta; Pembimbing: Ella Nurlealla Hadi; Penguji: Dian Ayubi, Putu Partini
Abstrak:
Read More
Kabupaten Kapuas khususnya wilayah Kecamatan Basarang rentan mengalami kelemahan dalam penerimaan vaksin COVID-19 dosis booster pertama. Angka capaian vaksinasi COVID-19 dosis booster pertama pada bulan November tahun 2022, yaitu sebesar 1.864 jiwa (9,83%). Angka capaian tersebut masih jauh dari tingkat capaian yang telah ditentukan yaitu sebesar 18.691 jiwa sudah tervaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penerimaan vaksin COVID-19 dosis booster pertama dan faktor-faktor terkait, berdasarkan teori health belief model pada masyarakat di Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional, yang datanya dikumpulkan melalui instrumen kuesioner secara online dan teknik pengambilan sampel quota sampling. Dari 150 responden diketahui bahwa sebanyak 51,3% responden menunjukan keinginan untuk menerima vaksin booster pertama. Selain itu diketahui pula bahwa persepsi kerentanan (p = 0,002), persepsi keparahan (p = 0,0001), persepsi manfaat (p = 0,0001), isyarat untuk bertindak (p = 0,0001), dan sub-variabel demografi yaitu anggota keluarga berisiko (p = 0,0001) berhubungan dengan perilaku penerimaan vaksinasi booster pertama COVID-19 di Puskesmas Basarang. Variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap penerimaan vaksin booster pertama pada penelitian ini adalah isyarat untuk bertindak, dengan nilai POR (95% CI: 4.265-21.624), hal ini berarti responden yang memiliki isyarat bertindak tinggi memiliki peluang 9,6 kali lebih besar untuk berperilaku penerimaan vaksin booster pertama dibandingkan dengan yang isyarat bertindaknya rendah. Puskesmas Basarang dapat melakukan edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku penerimaan vaksin sekaligus mengajarkan targetnya untuk dapat secara aktif merekomendasikan perilaku penerimaan vaksin COVID-19 kepada orang disekitarnya.
Kapuas Regency, especially the Basarang District area, is prone to experiencing weaknesses in receiving the first booster dose of the COVID-19 vaccine. The achievement of the first booster dose of COVID-19 vaccination in November 2022 is 1,864 people (9.83%) is still far from the predetermined ability level, namely 18,691 people have been vaccinated. This study aims to determine the behavior of receiving the first booster dose of the COVID-19 vaccine and other related factors, based on the theory of the health belief model in the community in Basarang District, Kapuas Regency, Central Kalimantan Province. This study used a cross-sectional study, which was collected through an online questionnaire instrument also using quota sampling technique to calculate the sample size. Of the 150 respondents, we discovered that 51.3% of the respondents indicated a desire to receive the first booster vaccine. In this study perceived susceptibility (p = 0.002), perceived severity (p = 0.0001), perceived benefits (p = 0.0001), cues to actions. (p = 0.0001), and the demographic sub-variable, namely at-risk family members (p = 0.0001) had a significant relationship with the desire to receiving the first booster vaccine. The variable that had the greatest influence on receiving the first booster vaccine in this study was cues to actions, with a POR (95% CI: 4.265-21.624). Therefore, KIE activities such as counseling is needed, with the focused aims to teach the target to be able to actively recommend the behavior of receiving the COVID-19 vaccine to people around them.
S-11178
Depok : FKMUI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Galih Prima Arumsari; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Bambang Wispriyono, Evi Martha, Edward Napitupulu, Mustofa
Abstrak:
Tesis ini membahas analisis perilaku pedagang dan produsen dalam penggunaan formalin dalam mie basah dan tahu Propinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, desain studi deskriptif, pengumpulan data melalui studi literatur, pengujian Rapid Test Kit, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan, sikap, persepsi tentang formalin; sarana prasarana, metode produksi, ketersediaan pengawet; sanksi, penyuluhan, dukungan sosial, faktor pendapatan, dan strategi komunikasi merupakan faktor yang berperan pada perilaku penggunaan formalin dalam tahu dan mie basah. Penyuluhan dan pembinaan masyarakat, pedagang, produsen masih terbatas. Pengawasan sarana distribusi formalin belum optimal. Peneliti menyarankan pada sejumlah pihak untuk melakukan riset bahan pengawet yang aman, intensifikasi pembinaan pedagang dan produsen serta pemberdayaan konsumen. Kata kunci : perilaku; pedagang; produsen; formalin; pasar
Read More
T-4492
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Awalia Hanifah; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Evi Marta, Esih Samiasih
Abstrak:
ABSTRAK Angka cakupan K1 dan K4 di wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Cimanggis pada tahun 2013 adalah sebesar 99,4% dan 91%. Dukungan suami merupakan salah satu faktor yang berperan penting terhadap kesehatan ibu pada masa kehamilan, termasuk pada kunjungan ANC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat dukungan suami pada kunjungan ANC istri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rencangan Rapid Assessment Procedure (RAP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berperan terhadap dukungan suami pada kunjungan ANC istri, dan tingkat pendapatan suami paling memiliki peran terhadap dukungan suami. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk mendorong suami sehingga suami dapat memberikan dukungan secara maksimal kepada istri.
ABSTRACT , In the Cimanggis Public Health Center working area, Coverage of both ANC1 and ANC4 was 99,4% (2013) and 91% (2014) respectively. The husbands? support is one of the factors that play an important role in mothers? health seeking behavior during pregnancy, including ANC visit. This study aims to assess predisposing, enabling, and reinforcing factors of the husbands? support towards their wives? ANC visit. This study used a qualitative method research using a Rapid Assessment Procedure design. The result of this study shows that those three factors play an important role to the husbands? support towards their wives? ANC visit. In addition, the level of income is estimated to play the most important role towards the husbands? support. It is recommended for the health care personnel to encourage the husbands so that they feel more supported by health care personnel. Thus, they are expected to provide optimum support for their wives.
Read More
S-8843
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rifka Silmia; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Trini Sudiarti, Fatmiaty
Abstrak:
Stunting adalah permasalahan gizi yang ada di Indonesia yang masih terjadi di seluruhwilayah Indonesia. Hal tersebut mendorong pemerintah Indonesia melakukan berbagaiupaya menekan angka stunting. Beberapa dampak stunting adalah meningkatkankematian anak, perkembangan kognitif motorik dan bahasa pada anak yang menurun danperawakan pendek saat dewasa. Pemberian makan baduta yang tepat menjadi salah satufaktor yang dapat mempengaruhi status gizi baduta. Penting bagi ibu untuk melakukanpemberian makan baduta yang sesuai ajaran WHO/DEPKES. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemberian makan pada baduta stuntingusia 6-24 bulan dan faktor yang berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makanbaduta stunting meliputi faktor predisposisi, penguat dan pemungkin.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus denganteknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara daring dantelaah dokumen. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampung melayu daribulan Maret-Juli 2020. Sampel dipilih secara purposive sesuai kriteria inklusi daneksklusi. Informan penelitian terdiri dari lima ibu yang memiliki baduta stunting usia 6-24 bulan, lima informan dari keluarga dan tiga informan kunci (Kepala PuskesmasKelurahan Kampung Melayu, Staf puskesmas bagian gizi dan kader posyandu). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa belum ada ibu baduta yang melakukan pemberian makankepada baduta secara menyeluruh sesuai WHO. Pengetahuan, dan tradisi (Faktorpredisposisi) berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting.Selanjutnya faktor penguat yang berperan adalah dukungan keluarga dan kader posyandu,sedangkan sebagai pendorong yang berperan adalah daya beli keluarga.
Kata kunci:baduta ; perilaku ibu ; pemberian makan ; stunting
Read More
Kata kunci:baduta ; perilaku ibu ; pemberian makan ; stunting
S-10365
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
