Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39816 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Wenni Febriana; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tiara Amelia, Winarni Naweng Triwulandari
S-9128
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sisilya Oktaiana Bolilanga; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Anwar Hassan, Zoya Dianaesthika Amirin
S-5769
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rosmida Magdalena Marbun; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Anwar Hasan, Muryati Sihombing, Penina Regina B.
Abstrak:
Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan status gizi seorang anak adalah dengan mengetahui indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Keadaan gizi lebih atau kurang terjadi karena adanya ketidakseimbangan konsumsi zat gizi di dalam tubuh. Keadaan gizi lebih pada siswa Sekolah Dasar di daerah perkotaan sekarang ini diduga terjadi akibat dari konsumsi makanan yang berlebih didukung oleh kebiasaan dan pola aktivilas fisik yang relatif rendah. Oleh karena itu tujuan dari penelilian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan, kebiasaan jajan dan pola. akiivitas fisik pada siswa Sekolah Dasar Santa Maria Fatima, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan dasain non experimental dengan pendekatan cross sectional pada siswa Sekolah Dasar Santa Maria Fatima - Jakarta Timur, dimana pengumpulan data dilakukan pada Oktober 2001. Sebagai sampel adalah siswa SD kelas IV, V dan V. Variabel dependen adalah status gizi dan variabel independen adalah konsumsi makanan (energi, protein dan lemak) kebiasaan jajan (frekuensi jajan, jenis makanan jajan dan frekuensi makan makanan siap saji); pola aktivitas fisik (waktu tidur siang, waktu lidur malam, waktu menonton televisi dan kebiasaan olah raga). Sedangkan variabel confounding terdiri dari karakteristik siswa (umur jenis kelamin dan pengetahuan gizi) dan karakteristik orang tua (tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan ayah, status pekerjaan ibu, jenis pekerjaan ayah dan tingkat pendapatan keluarga per kapita/bulan). Analisis yang dilalakukan adalah univariat, bivariat dan multiivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian memmjukknn bahwa status gizi lebih didapatkan sebesar 17,9 % sedangkan status gizi tidak lebih sebesar 82,1 %. Dari basil analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan status gizi adalah frekuensi jaian, jenis makanan jajan, frekuensi makan makanan siap saji, waktu tidur siang, waktu menonton televisi, tingkat pendidikan ayah dan stains pelaajaan ibn serin lingkat pendapatan lneluarga. per kapitalbulan. Sedangkan dari basil analisis mnltivariat diketahui bahwa ada 3 variabel yang paling berhublmgan dengan stains gizi yaitu frekuensi jajan dengan OR = 3,437, waktu tidur siang dengan OR = 2,937 dan waldu menonton televisi dengan OR = 13,006 & l,302. Lebih lanjut dari hasil analisis multivariat dihemukan bahwa variabel yang paling dominan berlmlnmgan dengan status gizi adalah waklu menonton televisi, dalam arti siawa usia 7 - 9 tahim yang memililci waldu menonlon halervisi 2 3 jam sehari mempunyai peluang gizi lebih 13,006 kali dibandingum siawayang menonton televisi < 3 jam sehari; siswa usia 10 -12 tahun yang menonton televisi 2 3 jam sehzri mempunyai peluang gizi lebih 1,302 kali dibandinglmn siswa yang menonton televisi < 3 jam sehari, setelah dikontrol oleh variabel frekuens i jajan, waktu tidur siang, umur, tingkat pengetahuan gizi, tingkat pendidikan ibn, tingkat pendidilmn ayah, status pekerjaan ibu dan lingkatpendapatan keluarga per kapita/bulan.

Weight for age (WFA) is an index used in determining children nutritional status. Over or rmdernutrition is caused by inbalance of nutrient conslmiption in the body. Overmrtrition situation among Primary School student, especially in urban areas nowadays is suspected to be associated with excessive food intake, masking in particular, and rerasvely poor physical testify. 'Ihis study aimed to mamma me relation between food consumption, snacking habit, and physical activity pattern among students of Santa MariaFatima.Primary School, East Jakarta. This study employed anon-experimental design with a cross sectional, where the data was collected at October 2001. Subjects were grade IV, V, and VI students. The dependent variable is mitritional Sl'2l1E while independent variables consist of food consumption (energy, protein, md tilt); snacking habit (lhequency of snacking, type of snack, and iiequency of fast food consumption); physical activity pattem (sleeping time dining day and night , TV watching time, and exercise habit). Confolmding variables consist of student?s characteristics (age, sex, and mitrition knowledge), and parent?s characteristics (mother?s educational level, tiitt1er?s educational level, mother?s working stains, father?s working status, and household per capita income per month). Univariate, bivariate, and multivariate analyses with logistic regression were applied in this study. The study found overnutrition of 17,9%, d normal nutrition status of 82,1%. The bivaiate analysis showed that variables with significant relationship with miltioral status are trequency of snacking, type of snack, frequency of that food consumption, sleeping time dining day, TV watching time, ihther?s educational level, mother?s working status, and household per capita income per month. However, multivariate analysis showed that there are thnee variables most related to nutritional status, that is, frequency of snacking with OR = 3,437, sleeping time during day with OR = 2,937 and TV watching time with OR = 13,006 and 1,302 , respectively. Moreover, the multivariate analysis found ttmtthe most dominant variable in relation to mitritional status is TV watching time. Students aged ?7-9yea|s oldwithmore or equal to Shours perday'l'Vwatchingtime had 13,006 times greater chance to be ovemourished compared to their counterparts with TV watching time of less than 3 hours per day, while students aged 10-12 years old with more or equal to 3 hours per dny TV watching time had 1,302 times greater chance to be ovemomished compared to their coimterparts with TV watching time of less than 3 hours per day alter controlled by iiequency of snacking, sleeping time during day, age, nutrition knowledge, mother?s educational level, 1iither?s educational level, mother?s working status, and household per capita income per month. Based on the stndy?s results, it is recommended that related institutions, in this case Health Oitice/Public Health Centre to collaborate with schools to provide nutrition promotion program including how to prevent d how to overcome over-nutrition problem Possible programs include ?dokter kecil? activity (school health promoter) and school-based health progam. Information on Balance Nutrition Guidelines needs to be embarked and targeted to both teacher and students according to their grade. School should establish an inspection team, with help hom local health personnel, to inspect street food vendors around school as to obtain healthy and nutritionally balanced snacks. To other researchers intended to study similar topic, it is recommended to study a biger sample size with various type of school, and to have more complete set of variables including psychology, lifestyle, and genetics infomation.
Read More
T-1240
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dela Riadi; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Tri Krianto, Winarni Naweng Triwulandari
Abstrak: Jajanan anak sekolah adalah makanan dan minuman jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok tahun 2016. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan daftar tilik. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 82 responden. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketersediaan jajanan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Depok 2016. Maka perlu dilakukan pemantauan ketersediaan jajanan dan membuat regulasi mengenai jenis makanan dan minuman yang boleh diperjual belikan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok.
 

 
Snacks school children is food and beverage snacks sold in school environments . The purpose of this study is to describe and factors relating to the snacks consumption behavior of school children at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016. This study was a cross sectional study using instruments such as questionnaires and checklists. Total sample used in this study were 82 respondents. The results in this study is a correlation between availability of snacks with behavior of school children in choosing snack at SDN Beji, Depok 8 of 2016. So need to monitoring availability of snacks and making regulation about availability of snacks at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016.
Read More
S-9025
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bernand Gamaliel Fa Atulo; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Dien Anshari, Tri Krianto, Inda Mutiara
Abstrak:
Cakupan vaksinasi COVID-19 lansia di Kelurahan Batu Ampar sebesar 62%. Cakupan tersebut menjadikan Kelurahan Batu Ampar termasuk wilayah terendah kedua dalam cakupan vaksinasi di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku vaksinasi COVID-19 pada lansia dan determinannya di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Batu Ampar Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengolahan sampel menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Pengumpulan data melalui pengisian kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya pada 121 lansia yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Batu Ampar Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan 82,6% lansia telah menerima vaksinasi COVID-19 dengan status dosis pertama sebanyak 5,8%, dosis kedua sebanyak 37% dan booster pertama sebanyak 46,3%. Hasil penelitian juga menunjukkan pengetahuan (p=0,011) dan aksesibilitas jarak (p=0,001) sangat berhubungan dengan perilaku vaksinasi COVID-19 pada lansia. Aksesibilitas jarak merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan perilaku vaksinasi COVID-19 pada lansia.

The coverage of the elderly COVID-19 vaccination in Batu Ampar Village is 62%. This coverage makes Batu Ampar Village the second lowest area in vaccination coverage in Kramat Jati District, East Jakarta. This study aims to determine the behavior of COVID-19 vaccination in the elderly and its determinants in the work area of the Batu Ampar Village Health Center, East Jakarta. This study uses a quantitative method with a cross sectional design. The sample processing technique used univariate, bivariate and multivariate analysis with multiple logistic regression. Collecting data through filling out questionnaires that have been tested for validity and reliability on 121 elderly who live in the working area of the Puskesmas Batu Ampar, East Jakarta. The results showed that 82.6% of the elderly had received COVID-19 vaccination with 5.8% first dose status, 37% second dose and 46.3% first booster. The results also showed that knowledge (p=0.011) and distance accessibility (p=0.001) were strongly related to the behavior of COVID-19 vaccination in the elderly. Distance accessibility is the dominant factor related to COVID-19 vaccination behavior in the elderly.
Read More
T-6583
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nengsih Hikmah Sensiawati; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Evi Martha, Chinta Septiawati, Nia Nurkania
T-4254
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Septi Kurnia Aryani; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Gemelly Nurhidayat
Abstrak: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau bila tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya, ditandai dengan terjadi peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemi dengan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu > 200 mg/dl dan gula darah puasa >126 mg/dl. Diabetes mellitus menyebabkan 1,5 juta kematian, 2,2 juta resiko kematian, risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya. Tujuan Penelitian ini mengetahui gambaran pola makan dan kepatuhan minum obat antidiabetik dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus, jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu penderita diabetes melitus yang berkunjung ke Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara yang sudah dilakukan pemeriksaan kadar gula, sampel penelitian sebanyak 160 pasien dengan metode systematic random sampling. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisa data menggunakan uji chi square. Hasil analisis umur tidak berhubungan dengan kadar gula darah (nilai p=0,270), Jenis kelamin tidak berhubungan dengan kadar gula darah (nilai p=0,293), Pendidikan tidak berhubungan dengan kadar gula darah (nilai p=0,202), Pola makan berhubungan dengan kadar gula darah (nilai p=0,002), Kepatuhan Minum obat berhubngan dengan Kadar gula darah (nilai p=0,003). Kesimpulan pola makan dengan kepatuhan minum obat berhubungan dengan kadar gula darah sedangakan karakteristik individu meliputi umur, jenis kelamin dan pendidikan tidak berhubungan dengan kadar gula darah. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Pola Makan, Kepatuhan Minum Obat Diabetes mellitus is a chronic disease that occurs when the pancreas does not produce enough insulin or when the body can not effectively, using the insulin it produces, is characterized by an increase in blood sugar or hyperglycemia with a blood glucose test result> 200 mg / dl and fasting blood sugar > 126 mg / dl. Diabetes mellitus causes 1.5 million deaths, 2.2 million death risks, cardiovascular disease and other risks. The purpose of this study to know the pattern of eating patterns and adherence to taking antidiabetic drugs with blood sugar levels of people with diabetes mellitus, This study type is analytic with cross sectional study design. Population in this research that is patient of diabetes mellitus who visited to Puskesmas of Cipinang Besar Utara Subdistrict which have been checked blood sugar level, research sample counted 160 patients with systematic random sampling technique. Data collection using documentation and questionnaires. Data analysis technique using chi square test. Age analysis was not related to blood glucose level (p value = 0.270), sex was not related to blood sugar level (p value = 0.293), education was not related to blood sugar level (p value = 0.202), diet was associated with blood sugar (p value = 0,002), Drug Compliance drug related to blood sugar level (p value = 0,003). Conclusions of diet with medication adherence are associated with blood sugar levels while individual characteristics including age, sex and education are not related to blood sugar levels. Key words: Diabetes Mellitus, Dietary Habit, Drug Adheren
Read More
S-9818
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shelly Shalihat; Pembimbing: Tiara Amelia; Penguji: Tri Krianto, Yunita Fitriani
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Kurangnya aktivitas fisik pada anak dapat menyebabkan kejadian penyimpangan gizi yaitu berupa kegemukan dan obesitas yang dapat menimbulkan kejadian penyakit lainnya seperti diabetes, jantung koroner dan sebagainya. Proporsi aktivitas fisik yang kurang aktif berdasarkan umur, tertinggi pada kelompok umur 10 ndash; 14 tahun sebesar 49,6 Riskesdas 2013. Berdasarkan pendidikan angka proporsi tertinggi kurangnya aktivitas fisik berada pada kelompok pendidikan tidak tamat Sekolah Dasar SD atau Madrasah Ibtidaiyah MI yaitu sebesar 33,0. SD IT Ummu l Quro mengalami sedikit peningkatan angka obesitas setiap tahunnya. Pada tahun 2017 angka obesitas di SD IT Ummu l Quro mencapai kurang lebih 30 dari total keseluruhan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik pada anak di SD IT Ummu l Quro Kecamatan Beji Kota Depok tahun 2018 dengan mengunakan mix methode yaitu studi kuantitatif dan studi kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan bahwa gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik pada siswa SD IT Ummu l Quro adalah faktor pemungkin enabling yang terdiri dari sarana prasarana serta faktor penguat reinforcing yang terdiri dari pembiasaan orang tua, dukungan guru, peraturan disekolah, program pemerintah.
 

 
ABSTRACT
 
 
Lack of physical activity in children can lead to the occurrence of torture of nutrition that is in the form of obesity and obesity that can cause events such as diabetes, coronary heart and so forth. The proportion of inactive physical activity was age, the highest among the 10 14 years age group was 49.6 Riskesdas 2013. Based on education, the figures are the most effective in the education group did not complete elementary school SD or Madrasah Ibtidaiyah MI that amounted to 33.0. SD IT Ummu 39 l Quro, slightly faster, figures, numbers every year. In 2017 obesity rates in SD IT Ummu 39 l Quro reach approximately 30 of the total students. The purpose of this study is to determine the factors that affect the physical in children in Elementary School IT Ummu 39 l Quro Beji District Depok city in 2018 by using a mixed method of quantitative studies and qualitative studies. The result of this research is to know the factors that influence the activity of the students of SD IT Ummu 39 l Quro is a enabling factor consisting of various facilities and infrastructure. Reinforcing factor consisting of parents, teachers, school rules, government programs.
Read More
S-9854
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Winne Widiantini; Pembimbing: Zarfiel Tafal; Penguji: Yovsyah, Ratu Ayu Dewi Sartika, Bayu Aji, Eman Sumarna
Abstrak:

Abstrak

Obesitas merupakan penyokong utama dari berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, konsumsi zat gizi, aktivitas fisik, dan stres dengan kejadian obesitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013. Rancangan penelitian cross-sectional dilakukan pada 230 responden yang terpilih secara systematic random sampling. Obesitas diukur dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) yakni ratio antara berat badan (kilogram) dibagi dengan tinggi badan kuadrat (meter2). Responden dikatakan obes jika IMT ≥ 25 kg/m2. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dan regresi logistik ganda.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa prevalensi obesitas PNS Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 adalah sebesar 48%. Regresi logistik ganda memperlihatkan bahwa ada hubungan bermakna antara umur, aktivitas fisik, dan stres dengan kejadian obesitas pada PNS Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Semakin tua umur semakin tinggi risiko obesitas. Semakin berat stres semakin tinggi risiko obesitas. Semakin berat aktivitas fisik semakin rendah risiko obesitas. Tidak ada hubungan bermakna antara karakteristik individu (jenis kelamin, pendidikan terakhir, pengetahuan, sikap, dan suku bangsa) dan konsumsi zat gizi (konsumsi energi, karbohidrat, lemak, dan protein) dengan kejadian obesitas.

Disarankan pada Kementerian Kesehatan untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara rutin kejadian obesitas pada seluruh pegawainya, yang merupakan langkah penting untuk pencegahan agar pegawai agar tidak terkena penyakit degeneratif (seperti diabetes, jantung, dan kanker). Membuat jadwal dan menerapkan dengan sebaik-baiknya olahraga rutin bersama setiap hari jumat pagi dan memanfaatkan fasilitas olahraga (fitness center) untuk menurunkan kejadian obesitas. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang gaya hidup sehat dan pencegahan stres, serta mengadakan gathering atau outbound yang dapat menurunkan stres.


Obesity is a major cause of many degenerative diseases such as diabetes, heart disease, and cancer. This research aims to know the relationship between individual characteristics, nutrient intakes, physical activity, and stress with obesity among civil servant Secretariat General of the Ministry of Health of Republic of Indonesia in 2013. The cross sectional studies performed on 230 respondents who selected by systematic random sampling. Obesity is measured using Body Mass Index (BMI) i.e. the ratio between the weight (in kilograms) divided by height (in metres). Obesity exist if BMI ≥ 25 kg/m2. Data analysis was done with chi square test and logistic regression.

Results of the study showed that the prevalence of obesity among civil servants Secretariat General of the Ministry of Health of Indonesia in 2013 is equal to 48%. Multiple logistic regression showed that there is a significant relationship between age, physical activity, and stress with obesity. The older the age, the higher the risk of obesity. The more severe the stress of the higher risk of obesity. Increasingly heavy physical activity, the lower the risk of obesity. There is no meaningful relationship between individual characteristics (gender, education, knowledge, attitude, and ethnicity) and consumption of nutrients (consumption of energy, carbohydrates, fats, and proteins) obesity.

Advised on the Ministry of Health to conduct regular monitoring and inspection of the occurrence of obesity in all its employees, which is an important step for prevention so that employees are not exposed to degenerative diseases (such as diabetes, heart disease, and cancer). Create a schedule and applying the best workouts together every Friday morning and make use of the sports facilities (fitness center) to lower the incidence of obesity. The Ministry of Health should perform activities such as public awareness about healthy lifestyles and the prevention of stress, as well as occasionally doing a gathering or outbound scene that can decrease stress.

Read More
T-3923
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Ayu Anggraeni; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Wena Vriana
Abstrak: Masih buruknya praktik Manajemen Higiene Menstruasi (MHM) remaja perempuan melatarbelakangi penelitian dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik MHM pada siswi di SMAN A dan B Jakarta tahun 2016. Pengumpulan data menggunakan self-report questionnaire pada 210 siswi. Hasil penelitian menunjukkan 45,2% siswi memiliki praktik MHM baik. Berdasarkan uji chisquare, terdapat hubungan antara faktor predisposisi (pengetahuan dengan nilai p= 0,004 dan sikap dengan nilai p= 0,003), faktor pemungkin (sarana sanitasi dan higiene dengan nilai p= 0,003 dan tempat sekolah dengan nilai p= 0,049), dan faktor penguat (paparan informasi dengan nilai p= 0,005) dengan praktik MHM.
Kata Kunci: Remaja Perempuan, Menstruasi, Manajemen Higiene Menstruasi

Still poor Menstrual Hygiene Management (MHM) practices of female adolescents is behind the research background with cross sectional study design. The purpose of this study was to determine the factors associated with MHM practices of female students at A and B SHS East Jakarta in 2016. The data was collected using a selfreport questionnaire in 210 students. The results showed 45.2% female students have good MHM practice. Based on the chi-square test, there is a relationship between predisposing factor (knowledge with p value= 0.004 and attitude with p value= 0.003), enabling factor (sanitation and hygiene with p value= 0.003 and a school with p value= 0,049), and reinforcing factor (information exposure with p value= 0.005) with MHM practice.
Keyword: Female Adolescents, Menstruation, Menstrual Hygiene Management
Read More
S-9186
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive