Ditemukan 34521 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Hasti Primadilla Krismaningrum; Pembimbing: Artha Prabawa; Penguji: R. Sutiawan, Tutik Sri Hariyati, Marwaji Ansory, Jajang Rahmat
Abstrak:
Meningkatnya angka penemuan kasus TB di Kabupaten Lampung Utaraberimplikasi pada peningkatan kebutuhan pelayanan berbasis keluarga, khususnyapenderita TB. Kondisi geografis, keterbatasan sumber daya perawat merupakantantangan untuk dikembangkannya sebuah perangkat yang menopang pelaksanaanhome care TB. Penelitian ini bertujuan menghasilkan prototipe aplikasi yangmemanfaatkan tekologi mobile untuk perawatan TB berbasis keluarga pada upayaPerkesmas. Dengan pendekatan SDLC, diidentifikasi masalah pada sistem yangberjalan dan kebutuhan perbaikan sistem. Peneliti menggunakan model PRISMframework, untuk mengidentifikasi masalah pada faktor organisasional, teknis danperilaku. Pengumpulan data dilakukan melalui diskusi kelompok, wawancaramendalam, angket dan telaah dokumen di Puskesmas dan Dinas Kesehatan.Masalah pada sistem informasi yang berjalan teridentifikasi pada faktor organisasi,faktor teknis dan faktor perilaku yang ketiganya saling berkaitan. Faktor organisasimerupakan masalah yang tidak dapat dikendalikan dan menjadi konstrain padasistem informasi perkesmas yang sedan berjalan. Smartphone android adalahperangkat yang dipilih mempertimbangkan keterbiasaan perawat dengan android,kemampuan android melakukan komputasi, ringkas, mudah dibawa sekaligusmedia penghubung ke internet. Variabel yang tersedia dalam sistem mampumenyediakan informasi strategis program TB, diantaranya penjaringan suspek TB,kepatuhan minum obat dan kontrol ulang, serta informasi yang dapat dimanfaatkanuntuk penelitian TB. Pada saat uji coba sistem perawat memberikan penilaian padaskala sedang sampai dengan tinggi untuk faktor pemanfaatan prototipe. Penelitimerekomendasikan prototipe dibangun menggunakan bahasa Java untukmendapatkan fitur autorisasi, serta perbaikan perpindahan antar formulir.Pengembangan sistem intelegensi untuk asuhan keperawatan berbasis keluargadapat menjadi rencana pengembangan sistem berikutnya. Membangun web sangatdisarankan untuk pengembangan berikutnya sebagai media pengolahan data yanglebih mudah, penyajian data yang interaktif serta penyimpanan data yang aman.Kata kunci :Prototipe, android, keperawatan keluarga, TB.
Read More
T-4636
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Eulis Mar`atul Kamilah; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Besral; Junaidi
S-8181
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lea Morry Br Ginting; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan, Dakhlan Choeron
Abstrak:
Puskesmas Berastagi dan Puskesmas Tiga Panah merupakan beberapa dari Puskesmas yang ditemukan ketidaksambungan data, tidak kredibel di Kabupaten Karo. Risiko dari data yang tidak kredibel adalah tidak bisa mengetahui besarnya masalah yang sesungguhnya sehingga tidak bisa memonitor, mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan program. Pukesmas Berastagi dan Tiga Panah menerima pelaporan KIA dari Bidan di Desa. Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan ibu dan anak untuk melihat data kesehatan ibu dan anak yang ada di Puskesmas Berastagi dan Tiga Panah terutama pelaporan data dari Bidan di Desa. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Read More
S-10567
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Diyan Reni Jayathi; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Besral, Sari Wayang, Nuryani
Abstrak:
Sebagian besar kematian anak di Indonesia terjadi pada bulan pertama kehidupannya. Kemungkinan anak meninggal pada usia berbeda, 19 per seribu selama masa neonatal, 15 per seribu dari usia 2 hingga 11 bulan dan 10 per seribu dari usia satu sampai lima tahun (UNICEF, 2012). Hanya 39% dari seluruh bayi di dunia yang mendapatkan ASI Eksklusif (WHO 2002), padahal diketahui pemberian ASI Ekslusif mampu mencegah kematian balita sebanyak 13%. Praktik pemberian ASI di negara berkembang berhasil menyelamatkan 1,5 juta bayi per tahun dari kematian dan kesakitan. Berdasarkan InfoDatin 2015 Provinsi Lampung diketahui K4 mencapai 90% sedangkan capaian ASI eksklusif hanya mencapai 65%. Begitu juga di kabupaten Pringsewu tahun 2015 K4 mencapai 85% namun capaian ASI eksklusif hanya bekisar 60%. Terdapat kesenjangan antara ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimen. Jumlah sampel penelitian 84 ibu hamil dan menyusui, yang terdiri dari kelompok pre-test dan post-test intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang bermakna antara pemberian monitoring konseling laktasi dengan pemberian ASI eksklusif (p=0,017 OR= 8,636; 95% CI: 1,5-46,8), artinya ibu yang diberi monitoring konseling laktasinya mempunyai peluang 8,63 kali untuk menyusui eksklusif dibanding ibu yang tidak dimonitoring. Perlunya dilakukan monitoring dan evaluasi tidak terjadwal agar BPS Bidan Delima selalu konsisten dan berkomitmen menerapkan SOP pada setiap pemberian pelayanan kesehatan serta memberikan reward dan punismen agar BPS bidan delima termotivasi untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Kata Kunci: ASI eksklusif, Monitoring konseling laktasi, Ibu Hamil
Most child deaths in Indonesia occur in the first month of life. Possible children die at different ages, 19 per thousand during neonatal period, 15 per thousand from the age of 2 to 11 months and 10 per thousand from the age of one to five years (UNICEF, 2012). Only 39% of all babies in the world are exclusively breastfed (WHO 2002), whereas exclusive breastfeeding is known to prevent 13% of under-five mortality. Breastfeeding practices in developing countries have saved 1.5 million babies per year from mortality and morbidity. Based on InfoDatin 2015, it is known that K4 reaches 90%, while exclusive breastfeeding achieves only 65%. So also in Pringsewu district in 2015 K4 reached 85% but exclusive breastfeeding achievement is only 60%. There is a gap between pregnant women who receive health services and exclusive breastfeeding behaviors. The research method used in this research is quasi experiment. The sample size was 84 pregnant and lactating women, consisting of pre-test and posttest of intervention and control. The results showed that there was a significant influence between lactation counseling monitoring and exclusive breastfeeding (p = 0.017 OR = 8,636; 95% CI: 1,5-46,8), meaning that the mother who was given lactation counseling monitoring had an opportunity of 8.63 times For exclusive breastfeeding compared to unmonitored mothers. The need for monitoring and evaluation is not scheduled for BPS Bidan Delima always consistent and committed to apply SOP on every health service delivery and give reward and punismen so that BPS pomegranate midwife motivated to continuously improve health service quality
Read More
Kata Kunci: ASI eksklusif, Monitoring konseling laktasi, Ibu Hamil
Most child deaths in Indonesia occur in the first month of life. Possible children die at different ages, 19 per thousand during neonatal period, 15 per thousand from the age of 2 to 11 months and 10 per thousand from the age of one to five years (UNICEF, 2012). Only 39% of all babies in the world are exclusively breastfed (WHO 2002), whereas exclusive breastfeeding is known to prevent 13% of under-five mortality. Breastfeeding practices in developing countries have saved 1.5 million babies per year from mortality and morbidity. Based on InfoDatin 2015, it is known that K4 reaches 90%, while exclusive breastfeeding achieves only 65%. So also in Pringsewu district in 2015 K4 reached 85% but exclusive breastfeeding achievement is only 60%. There is a gap between pregnant women who receive health services and exclusive breastfeeding behaviors. The research method used in this research is quasi experiment. The sample size was 84 pregnant and lactating women, consisting of pre-test and posttest of intervention and control. The results showed that there was a significant influence between lactation counseling monitoring and exclusive breastfeeding (p = 0.017 OR = 8,636; 95% CI: 1,5-46,8), meaning that the mother who was given lactation counseling monitoring had an opportunity of 8.63 times For exclusive breastfeeding compared to unmonitored mothers. The need for monitoring and evaluation is not scheduled for BPS Bidan Delima always consistent and committed to apply SOP on every health service delivery and give reward and punismen so that BPS pomegranate midwife motivated to continuously improve health service quality
T-4946
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fresty Cahya Maulina; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Tris Eryando, Martya Rahmanianti Makful, Retno Damarwati, Widya Anggareni
T-4940
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Riza Sofia Parmawaty; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Milla Herdayati, Widya Anggraeni, Andri Mursita
Abstrak:
Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode emas seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Gangguan yang terjadi pada periode ini akibat asupan gizi yang kurang lengkap dalam jangka pendek terganggunya perkembangan otak, kecerdasan dan gangguan pertumbuhan fisik sedang dalam jangka panjang resiko penyakit tidak menular. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanggulangan melalui percepatan kegiatan intervensi gizi spesifik. Namun angka drop out pemeriksaan di Posyandu masih tinggi hal ini dapat menghambat intervensi yang seharusnya didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun prototipe untuk memantauan intervensi gizi spesifik pada baduta di puskesmas serta mengidentifikasi baduta yang tidak datang periksa (drop out) ke posyandu. Penelitian ini merupakan pengembangan sistem informasi dengan teknik prototipe menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Pengembangan sistem informasi ini memberikan notifikasi informasi ketidakhadiran baduta di Posyandu berupa SMS kepada bidan desa dan ibu baduta sehingga dapat dilakukan follow up. Sistem ini juga dapat digunakan untuk memantau intervensi gizi spesifik pada baduta secara berkesinambungan sebagai salah satu upaya mencegah stunting Kata kunci : 1000 hpk, intervensi gizi spsifik, drop out, sdlc The first thousand days of life is a golden period for a child to grow and develop optimally. Disorders that occur in this period due to the lack of complete nutritional intake in the short term disruption of brain development, intelligence and disruption of physical growth is in the long term risk of non-communicable diseases. One effort was made to tackle through the acceleration of specific nutrition intervention activities. However, the number of out-checks in Posyandu is still high. This can prevent the intervention that should be obtained. This study aims to build prototypes to monitor specific nutrient interventions in baduntas at puskesmas as well as to identify badans that do not come drop out to posyandu. This research is an information system development with prototype technique using System Development Life Cycle (SDLC) method. The development of this information system can provide notification of baduta absence information in Posyandu in the form of SMS to village midwife and mother baduta so it can be follow up. This system can also be used to monitor specific nutritional interventions on baduta on an ongoing basis as an effort to prevent stunting. Keywords: 1000 hpk, specific nutritional interventions, drop out, sdlc
Read More
T-4926
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Chaerul Anwar; Pembimbing: Yuniar, Tri Yunis Miko Wahyono, Victoria Indrawati, Linda Lidya
T-4370
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Suci Cahyaningrum; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Tris Eryando, Maria Yuliana
Abstrak:
PENDATAAN KESEHATAN MERUPAKAN SALAH SATU UPAYA PENDEKATAN OLEH PUSKESMAS KEPADA SELURUH ANGGOTA KELUARGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK). MASIH RENDAHNYA CAKUPAN KELUARGA TERDATA DAN TELAH TERHITUNG DI DALAM SISTEM MENYEBABKAN DATA KELUARGA SEHAT SAAT INI MASIH BELUM DAPAT MENGGAMBARKAN KONDISI KESEHATAN INDONESIA SECARA KESELURUHAN. ADANYA PEMBATASAN PETUGAS PENDATAAN YANG SEBAGIAN BESAR MEMBEBANKAN KEPADA PETUGAS PUSKESMAS MEMBUAT PROSES PENDATAAN CENDERUNG LEBIH LAMA, MENGINGAT BEBAN KERJA PETUGAS YANG CENDERUNG TINGGI DAN JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TERBATAS. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGUJI PENDATAAN KELUARGA SEHAT BERBASIS MASYARAKAT (KADER KESEHATAN) DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERJALAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH SAREAL. RATA-RATA JUMLAH KELUARGA YANG TERDATA OLEH SEORANG KADER KESEHATAN SELAMA MASA UJI COBA ADALAH SEBANYAK 5-6 KELUARGA DALAM SATU MINGGU. PERSENTASE KUALITAS DATA (KELENGKAPAN DAN KEAKURATAN) PENGENALAN TEMPAT DAN KETERANGAN ANGGOTA KELUARGA YANG DIKUMPULKAN OLEH KADER KESEHATAN LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN PETUGAS PUSKESMAS. SEBALIKNYA PERSENTASE KUALITAS DATA KETERANGAN KELUARGA DAN KETERANGAN INDIVIDU HASIL PENDATAAN PETUGAS PUSKESMAS LEBIH TINGGI DARI PADA KADER KESEHATAN. SECARA STATISTIK TIDAK SEMUA DATA MEMILIKI PERBEDAAN KUALITAS YANG SIGNIFIKAN ANTARA YANG DIKUMPULKAN OLEH KADER KESEHATAN DAN PETUGAS PUSKESMAS. HASIL PENELITIAN MENUNJUKAN BAHWA RATA-RATA PERSENTASE KUALITAS DATA YANG DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERJALAN LEBIH BAIK DARIPADA DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER KERTAS. NAMUN SECARA STATISTIK TIDAK ADA PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN ANTARA KUALITAS DATA YANG DIKUMPULKAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERJALAN DAN KUESIONER KERTAS. PADA DASARNYA KADER KESEHATAN MAMPU MELAKUKAN PENDATAAN KELUARGA SEHAT DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERJALAN. TERDAPAT BEBERAPA FAKTOR YANG MENDORONG KADER KESEHATAN UNTUK DAPAT MENGGUNAKAN APLIKASI SECARA BERKELANJUTAN. KATA KUNCI: APLIKASI BERJALAN, KADER KESEHATAN, KUALITAS DATA, KELUARGA SEHAT, PENDATAAAN.
Read More
S-9886
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Maula Ismail Mohammad; Pembimbing : Besral, Milla Herdayati; Penguji: Artha Prabawa, Miko Hananto
Abstrak:
Anak anak merupakan generasi penerus bangsa. Perubahan pada citra tubuh misal pembengkakan pada leher yang disebabkan goiter dapat menyebabkan persepsi negatif terhadap diri sendiri. Kelainan pada kelenjar tiroid dapat mengakibatkan diantaranya penyakit kardiovaskuler, hipertensi, stunting, dan gangguan kesuburan pada wanita. Dampak lainnya adalah siswa yang terkena goiter memiliki nilai rata-rata lebih rendah rata-rata nilai pelajarannya daripada siswa normal. Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes merupakan daerah dengan kategori parah untuk kejadian goiter. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi berbasis web yang bisa digunakan untuk melakukan skrining untuk kejadian Goiter pada anak-anak yang terpapar pestisida dengan parameter evaluasi yaitu Sensitivitas, Spesifitas, Positive Predictive Value, Negative Predictive Value. Penelitian ini menggunakan data sekunder, data didapatkan dari penelitian Rasipin tahun 2011. Jumlah data yang akan digunakan sebanyak 53 anak yang positif goiter dan 48 anak yang negatif goiter. Metode machine learning akan diimplementasikan dengan aplikasi WEKA. Hasil analisa dengan 10-fold Cross Validation didapatkan bahwa dengan sebelas variabel mampu mengenali siswa normal sebesar 92% dengan nilai Sensitivitas, Spesifitas, Positive Predictive Value, Negative Predictive Value berurutan sebesar 49%, 92%, 87% dan 62%. Prototipe sistem pintar untuk memprediksi kejadian goiter dapat dikembangkan, dan dapat digunakan untuk skrining kejadian goiter pada anak yang terpapar pestisida.
Read More
T-5632
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Albert; Pembimbing: Besral; Penguji: Martya Rahmaniati, Dakhan Choeron
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku keluarga sadar gizi ( penimbangan berat badan balita secara teratur, memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan/ASI Eksklusif, rumah tangga menggunakan garam beryodium, minum suplemen gizi sesuai anjuran/ vitamin A dan Konsumsi beraneka ragam makanan) dan karakteristik responden seperti faktor riwayat balita pernah dirawat, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anggota keluarga, jumlah balita, dan tempat tinggal dengan kejadian stunting. Desain studi penelitian ini yaitu cross-sectional dengan analisis bivariat dengan chi square (kai kuadrat).
Read More
S-10565
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
