Ditemukan 40982 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Sri Kurniasih; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Iwan Ariawan, Tri Yunis Miko Wahyono, Amnur R Kayo, Gunawan Wahyu Nugroho
T-4754
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Chintya Elittasari; Pembimbing: Sudijanto Kamso, Kemal N. Siregar; Penguji: Artha Prabawa, Nida Rohmawati, Ning Sulistyowati
Abstrak:
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan komplikasipersalinantertinggi (5,6%) menurut Riskesdas 2018 dan menjadi komplikasi persalinan urutan ketiga (16,1%) berdasarkan data SDKI 2017. Provinsi KalimantanBarat, Banten, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara merupakan 2 provinsi di masing-masing regional dengan prevalensi KPD tertinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh infeksi saluran reproduksi terhadap ketuban pecah dini di Provinsi Kalimantan Barat, Banten, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara dengan menggunakan data SDKI tahun 2017. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectionaldengan jumlah sampel 1816 yang diambil berdasarakan total sampel dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan 22,7 responden mengalami KPD, dan 13,2 % responden mengalami infeksi saluran reproduksi. Hasil analisis multivariat pengaruh infeksi saluran reproduksi terhadap ketuban pecah dini memiliki p-value 0,0005 dengan OR 5,685, CI 95% (3,734-8,565). Kesimpulan penelitian ini adalah ibu dengan infeksi saluran reproduksi 5,6 kali berisiko mengalami ketuban pecah dini.
Premature rupture of membranes (PRoM) is the biggest delivery complication (5,6%) based on Riskesdas Data 2018 and be the third biggest complication during labour (16,1%) based on IDHS data 2017. West Kalimantan, Banten, South Kalimantan, Gorontalo, Maluku and Maluku Utara are two provinces with the highest ProM prevalence in each region. The purpose of this study is to understand how the effect of Reproductive Tract Infection on Premature Rupture of Membranes in West Kalimantan, Banten, South Kalimantan, Gorontalo, Maluku and Maluku Utara Provinces by using IDHS data 2017. This study design is cross-sectional with 1816 sample which is appropriate with inclusion and exclusion criteria. The results is 22,7% respondent are experiencing (PRoM) and 13,2% of respondents are experiencing reproductive tract infection. Based on the multivariate analysis found that the effect of reproductive tract infection on ProM have p-value 0,0005 and OR 5,685, CI 95% (3,734-8,565). The conclusion of this study is women with reproductive tract infection 5,6 times more likely risk of PRoM experiencing.
Read More
Premature rupture of membranes (PRoM) is the biggest delivery complication (5,6%) based on Riskesdas Data 2018 and be the third biggest complication during labour (16,1%) based on IDHS data 2017. West Kalimantan, Banten, South Kalimantan, Gorontalo, Maluku and Maluku Utara are two provinces with the highest ProM prevalence in each region. The purpose of this study is to understand how the effect of Reproductive Tract Infection on Premature Rupture of Membranes in West Kalimantan, Banten, South Kalimantan, Gorontalo, Maluku and Maluku Utara Provinces by using IDHS data 2017. This study design is cross-sectional with 1816 sample which is appropriate with inclusion and exclusion criteria. The results is 22,7% respondent are experiencing (PRoM) and 13,2% of respondents are experiencing reproductive tract infection. Based on the multivariate analysis found that the effect of reproductive tract infection on ProM have p-value 0,0005 and OR 5,685, CI 95% (3,734-8,565). The conclusion of this study is women with reproductive tract infection 5,6 times more likely risk of PRoM experiencing.
T-5973
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Eni Yuwarni; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Milla Herdayanti, Yenni Risniati
S-6892
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nur Aini; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Sabarinah, Rahmadewi
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelayanan kesehatan ibu dengan kejadian perdarahan postpartum di Kawasan Timur dan Barat Indonesia. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan memanfaatkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Analisis dilakukan dengan uji Chi Square dan Uji Regresi Logistik Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi perdarahan postpartum di Indonesia adalah 7,1% (95% CI (6,6% 7,7%)) dan lebih tinggi di Kawasan Barat Indonesia 7,4% (95% CI (6,8% - 8%)) dibandingkan di Kawasan Timur Indonesia 5,6% (95% CI (4,8%-6,5%)). Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara variabel-variabel pelayanan kesehatan ibu dengan kejadian perdarahan postpartum, kecuali pada variabel penggunaan KB di Kawasan Timur Indonesia yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian perdarahan postpartum, namun hubungan tersebut bersifat negatif (p-value = 0,045; COR = 0,664 (95% CI (0,444-0,993)).
Read More
S-10727
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sri Rahayu Ningsih; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo, Iwan Ariawan; Penguji: Mieke Savitri, Lukas C. Hermawan, Ganda Raja Partogi Sinaga,
Abstrak:
Faktor penyebab tingginya AKI (346/100.000KH) yaitu belum tercapainyaindikator pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan. Pertolongan persalinan difasilitas kesehatan dipengaruhi oleh faktor individu dan provinsi. Penelitian inibertujuan melihat pengaruh dan besar kontribusi faktor individu dan provinsiterhadap pertolongan persalinan di enam provinsi di Indonesia berdasarkan dataSDKI dan profil kesehatan Indonesia tahun 2012. Hasil analisis multilevel regresilogistik multinomial menunjukan, determinan pertolongan persalinan meliputiasuhan kehamilan, daerah, asuransi kesehatan, indeks kepemilikan, pekerjaansuami, pekerjaan, pendidikan ibu, paritas, umur, rasio bidan, rasio puskesmas, rasiotempat tidur rumah sakit dan kepadatan penduduk. Faktor provinsi menurunkan24.22% variasi pertolongan persalinan di Indonesia.Kata Kunci :Pertolongan persalinan, faktor individu, faktor provinsi, multilevel regresi logistikmultinomial
The high maternal mortality rate (346 per 100.000 live birth) in Indonesia is causedby several factors, one of it is that Indonesia has not been achieved the indicator ofaid deliveries in health facilities. This study aims to look at the influence and thecontribution of individual factors and province factor on deliveries in six provincesin Indonesia based on data from Demographic and Health Survey and healthprofiles of Indonesia in 2012. Based on the analysis of multilevel multinomiallogistic regression, the determinant of delivery aid is the individual factors includethe antenatal care, regions, health insurance, household wealth index, husband'soccupation, employment and education of women of childbearing age, parity andthe age of them. The determinant factor of the province covers the ratio of healthcenters, the ratio of beds and population density. Contextual variables (provincefactors) decrease 24.22% variation deliveries at six provinces in Indonesia.Keywords :Maternal mortality, Deliveries, individual factors, provinces factors, multilevellogistic regression multinomial.
Read More
The high maternal mortality rate (346 per 100.000 live birth) in Indonesia is causedby several factors, one of it is that Indonesia has not been achieved the indicator ofaid deliveries in health facilities. This study aims to look at the influence and thecontribution of individual factors and province factor on deliveries in six provincesin Indonesia based on data from Demographic and Health Survey and healthprofiles of Indonesia in 2012. Based on the analysis of multilevel multinomiallogistic regression, the determinant of delivery aid is the individual factors includethe antenatal care, regions, health insurance, household wealth index, husband'soccupation, employment and education of women of childbearing age, parity andthe age of them. The determinant factor of the province covers the ratio of healthcenters, the ratio of beds and population density. Contextual variables (provincefactors) decrease 24.22% variation deliveries at six provinces in Indonesia.Keywords :Maternal mortality, Deliveries, individual factors, provinces factors, multilevellogistic regression multinomial.
T-4620
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Djunaedi; Pembimbing: Martya Rahmaniati; Penguji: Iwan Ariawan, Dwi Hapsari Tjandrarini
Abstrak:
Penelitian ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 untukmengetahui hubungan perilaku pencegahan malaria dengan kejadian malaria diProvinsi Papua. Desain penelitian ini adalah potong lintang, dengan besar sampelsebanyak 1.660 orang. Hubungan ditentukan dengan analisis multiple logisticregression. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat yang tidak menggunakan kelambu memiliki risiko 0,61 lebih kecil untuk mengalami malariasetelah dikontrol oleh variabel pemasangan kasa nyamuk, tempat perindukannyamuk dan daerah pantai, risiko terjadinya malaria pada orang yang tidak memasang kasa nyamuk dan tinggal jauh dari perindukan nyamuk sebesar 2,6 kalilebih besar daripada mereka yang memasang kasa nyamuk dan tinggal jauh dariperindukan nyamuk. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempunyai risiko terkena malaria 2,3 kali lebih besar dibandingkan masyarakat yang tidak tinggal didaerah pantai. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat efektifitas penggunaan kelambu, dan pengendalian lingkungan untuk menurunkan kejadianmalaria.Kata kunci : Malaria, Perilaku, Papua, Riskesdas.
Read More
S-8457
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dini Fauziyah; Pembimbing: Meiwita Budiharsana; Penguji: Martya Rahmaniati, Mugia Bayu Raharja
S-10097
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Marita Pratami; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Kemal Nazaruddin Siregar, Agus Suwandono, Teti Tejayanti
Abstrak:
Masalah kesehatan maternal terutama masalah kematian ibu masih menjadi masalah prioritas Bangsa Indonesia dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Angka kematian ibu yang tinggi sering dikaitkan dengan pemanfaatan layanan kesehatan ibu bersalin. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin di Indonesia menunjukkan variasi antar wilayah regional, diduga berhubungan oleh faktor lingkungan dan perbedaan karakteristik dari populasi. Penelitian ini mengukur pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan mempelajari besar hubungan lingkungan dan karakteristik populasi terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin.
Read More
T-6340
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Umi Lutfiah; Pembimbing: Besral; Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan, Rahmadewi, Yulinda
T-4743
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Alphyyanto Eko Sutrisno; Pembimbing: Martya Rahmaniati; Penguji: Irwan Ariawan, Sudijanto Kamso, Tri Riana Lestari, Vivi Voronika
Abstrak:
Pendahuluan Penyakit difteri masih menyebar di Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbanyak berada di peringkat kedua di Indonesia. Difteri bersifat menyebar antar wilayah dengan cepat sehingga perlu analisis yang mencakup hubungan antar wilayah. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran difteri dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran difteri dari satu kabupaten/kota ke kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Metode Penelitian ini adalah crossectional dengan analisis multivariat menggunakan regresi autokorelasi spasial. Populasi yang digunakan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat berjumlah 27 dan menggunakan data bersumber dari BPS tahun 2017 dan Profil Kesehatan tahun 2018. Hasil Sebaran jumlah penemuan kasus difteri yang tinggi di Jawa Barat cenderung berkumpul di wilayah barat dengan nilai indeks Moran 0,2554. Terdapat 7 kabupaten/kota di kuadran 1, terdapat 6 kabupaten/kota di kuadran 2, dan sisanya 15 kabupaten/kota di kuadran 3. Variabel yang berpengaruh adalah Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan (koefisien = 0,174), Riwayat Balita yang Pernah Diimunisasi DPT (koefisien = -0,559), dan Rumah Tangga yang Memiliki Air Bersih yang Layak (koefisien = -0,300), serta pengaruh dari wilayah disekitarnya (koefisien = 0,362). Pembahasan Jumlah tenaga kesehatan lingkungan dapat menambah pengetahuan dan kemauan masyarakat untuk berobat sehingga akan meningkatkan jumlah penemuan kasus difteri. Imunisasi DPT dapat meningkatkan kekebalan komunitas sehingga mengurangi penyebaran penyakit ke wilayah lainnya. Masih kurangnya partisipasi unuk imunisasi ulang diperlukan peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat. Penyediaan air bersih dapat meningkatkan PHBS untuk mengurangi kontak dengan bakteri difteri. Kedekatan wilayah berpengaruh karena mobilisasi tinggi penyebaran difteri antar wilayah. Kesimpulan Kasus penemuan difteri di Jawa Barat berpola berkumpul (tidak merata). Faktor yang mempengaruhi adalah Jumlah Tenaga Kesehatan Lingkungan, Riwayat alita yang Pernah Diimunisasi DPT, dan Rumah Tangga dengan Air Bersih
Read More
T-5751
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
