Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37181 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Eviana S. Tambunan; Pembimbing: Asri C. Adisasmita, Rudy Firmansyah; Penguji: Yovsyah, Sri Kusumo Amdani, Ferdy P. Harahap
Abstrak: Latar Belakang: Infeksi nosokomial masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan berisiko terhadap angka mortalitas. Infeksi nosokomial paling tinggi terjadi di ruang perawatan anak kurang dari satu tahun dan angka infeksi tertinggi terjadi di ruang perawatan intensif neonatus. Salah satu faktor risiko yang mempunyai hubungan kuat terhadap kejadian infeksi nosokomial pada bayi di ruang perawatan intensif neonatus adalah berat badan lahir bayi. Hal ini terutama terjadi pada bayi dengan berat badan lahir rendah yang mempunyai sistem imun yang belum sempurna dan belum sepenuhnya siap untuk hidup di luar uterus. Tujuan: Mengetahui hubungan antara berat badan lahir bayi dengan kejadian infeksi nosokomial (pneumonia, bakteremia dan sepsis) di level III Perinatologi Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB Harapan Kita) tahun 2002-2004. Metode: Data yang digunakan adalah data rekam medik RSAB Harapan Kita Jakarta. Rekam medik yang digunakan adalah rekam medik bayi-bayi yang dirawat di level III Perinatologi RSAB Harapan Kita. Desain yang digunakan adalah Kasus Kontrol. Analisis data bivariat dan multivariat menggunakan uji regresi logistik, sementara analisis stratifikasi hanya dilakukan pada variabel pemasangan alat-alat invasif. Hasil: Jenis infeksi nosokomial terbanyak adalah sepsis (52,91%), berikutnya adalah bakteremia (35,48%) dan paling sedikit adalah pneumonia (11,61%). Pola jenis kuman yang paling banyak ditemukan adalah bakteri gram negatif (kisaran 0,32%-53,93%) dengan jenis kuman terbanyak adalah Serratia sp (kisaran 2,3%-38,10%), K pneumonia (kisaran 3,2%-6,8%) dan Candida (1%-4,2%). Tanpa dikontrol variabel kovariat lainnya tidak didapatkan hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian infeksi nosokomial, namun setelah dilakukan stratifikasi dan analisis multivariat didapatkan variabel pemasangan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus memodifikasi efek hubungan berat badan lahir dengan kejadian infeksi nosokomial pada neonatus. Neonatus dengan berat badan < 2500 gram yang menggunakan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus memiliki risiko yang tinggi untuk terjadi infeksi nosokomial. Risiko juga meningkat pada neonatus dengan berat badan lahir ≥ 2500 gram, sementara neonatus dengan dengan berat badan < 2500 gram yang hanya menggunakan infus saja, tidak ditemukan risiko untuk terjadi infeksi nosokomial. Cara persalinan, umur kehamilan, jenis kelamin, kelainan kongenital, pemasangan endotrakeal tube, nasogastric tube dan kateter arteri merupakan variabel yang memberikan efek konfonding dalam hubungan berat badan lahir dengan kejadian infeksi nosokomial. Kesimpulan: Hubungan bayi dengan berat badan lahir < 2500 gram terhadap kejadian infeksi nosokomial dipengaruhi/dimodifikasi oleh pemasangan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus. Kata kunci: Berat badan lahir, Infeksi nosokomial, Ruang perinatologi.
Background : Nosocomial infection is still a health problem in the world as it increase morbidity rate and risky to mortality rate. Nosocomial infection is mostly occured in paediatric ward among baby less than a year and the highest infection in neonatus intensive care unit. This is especially true for low birth weight infants who are immature and not fully prepared for life outside the uterus. Objective : To examine the relation of birth weight and nosocomial infection of neonates (pneumonia, bacteremia and sepsis) in level III, Perinatal wards, Rumah Sakit Anak Bersalin Harapan Kita (RSAB Harapan Kita) for year 2002-2004. Method : The data used is the medical record of infants under care in level III, Perinatal ward, RSAB Harapan Kita. The design of this study is case control. The data is analysed with logistic regresion. Analysis of stratification is applied to variable of invasive devices utilisation. Result : Major sites of infection were septic (52,91%), bacteremia (35,48%) and pneumonia (11,61%). The most commonly pathogens were Gram-negative bacteria: Serratia sp (around 2,3%-38,10%), Klebsiella pneumonia (around 3,2%-6,8%) and Candida (1%-4,2%). Without control from other covariate variable, no relation found between birth weight and nosocomial infection, and with stratification and analysis of multivariate it can be shown that utilisation of long line intravenous catheter and/or umbilicus catheter modify the effect relation of birth weight and nosocomial infection in neonates. Neonates with birth weight < 2500 gram having long line intravenous catheter and/or umbilical catheter face highly risk for nosocomial infection. Neonates with birth weight < 2500 gram having intravenous catheter shows no case of nosocomial infection. Mode of delivery, gestational ages, neonates age, congenital malformation, gender, endotracheal tube, nasogastric catheterization and arterial catheterisation were confounding variables in relation of birth weight and nosocomial infection. Conclusions : The relation between birth weight < 2500 gram and nosocomial infection influenced/modified by utilisation long line intravenous catheter and/or umbilical catheter. Key words : Birth weight, Nosocomial infection, Perinatal Ward.
Read More
T-2107
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Novy Romlah; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Helda; Tri Yunis Miko Wahyono, Imelda Yanti
T-4540
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Agustina Sinuhaji; Pembimbing: Ratna Djuwita, Asri C Adisasmita; Penguji: Kusharisupeni, Helda, Suhara Manulang
T-2744
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wa Ode Dwi Daningrat; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq, Doddy Izwardy, Sandjaja
T-4481
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alexander Gultom; Pembimbing: Nurhayati A. Prihartono, Kusharisupeni; Penguji: Yovsyah, Itje Ranida
T-2109
Depok : FKM UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bambang Karmanto; Pembimbing: Sujana Jatiputra;Penguji: Krisnawati Bantas, Anwar Hasan, J Prastowo, Yuswati
Abstrak:

Dari laporan Rumah Sakit di kota Cirebon diperoleh data mengenai jumlah BBLR tahun 2000 sebesar 333 bayi dari 3388 bayi yang lahir hidup (11,55 %). Data tersebut memang belum menggambarkan keadaan BBLR di kota Cirebon yang sesungguhnya oleh karena data yang ada dan terkumpul hanya berasal dari rumah sakit saja, belum mencakup semua Puskesmas di kota Cirebon. Sedangkan dan pola kematian bayi umur 0 - 28 hari yang rawat inap di rumah sakit kota Cirebon tahun 2000 menunjukkan bahwa BBLR merupakan penyebab kematian nomor 3 dari penyebab kematian bayi umur 0 - 28 hari yang rawat inap di rumah sakit kota Cirebon. Kegiatan pelayanan antenatal tingkat kota Cirebon dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 menunjukkan hasil yang kurang memuaskan karena masih di bawah target angka cakupan pelayanan antenatal nasional dan selisih antara K1 dan K4 masih besar yaitu diatas 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pemanfaatan pelayanan antenatal dengan kejadian BBLR di kota Cirebon dengan mengendalikan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Rancangan penelitian ini adalah kasus kontrol tidak. berpadanan. Responden pada penelitian ini berjumlah 250 orang yang terdiri dari 125 orang ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR (kasus) dan 125 orang ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan normal (kontrol) selama periode .fanuari 2001 ski Juni 2002. Data diolah dengan analisis statistik univariat, bivariat dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Penelitian menunjukkan bahwa kejadian BBLR pada ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal dengan kualitas rendah mempunyai peluang 2,92 (1,40 - 6,06) kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal dengan kualitas baik setelah dikontrol variabel jarak kelahiran. Perlu diadakan kunjungan rumah terutama pada kelompok ibu hamil yang mempunyai riwayat pemanfaatan pelayanan antenatal yang jelek dan jarak kelahiran yang kurang dari 24 bulan untuk memotivasi agar pada kehamilan berikutnya mau memanfaatkan pelayanan antenatal dengan baik, demikian juga dalam perencanaan maupun kebijakan Dinas Kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pemanfaatan pelayanan antenatal sebaiknya mengalokasikan anggaran Puskesmas lebih memprioritaskan pada ibu hamil yang mempunyai riwayat pemanfaatan pelayanan antenatal yang jelek dan jarak kelahiran yang kurang dari 24 bulan. Selain itu perlu juga diadakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kualitas pemanfaatan pelayanan antenatal dan kejadian BBLR dengan menggunakan rancangan penelitian kohort prospektif.


 

The Relationship between the Quality of Antenatal Care Utilization and the Prevalence of Low Birth Weight at Health Centers in Cirebon City, 2001-2002Based on hospital reports in Cirebon City, the number of Low Birth Weight (LBW) in the year 2000 is. 333 out of 3,388 live birth infants (11.55%). The data could not describe the real situation of Low Birth Weight in Cirebon City, since the data is only collected from hospitals, not from the entire Health Centers in Cirebon City. Based on the hospital data in Cirebon City in the year 2000, Low Birth Weight was the third highest caused of inpatient neonatal (infant's age 0-28 days) death. Data between 1999 - 2001 showed that Antenatal Care (ANC) in Cirebon City was not satisfactory. The percentage was still below the national target of ANC and the gap between K1 and K4 was still high (more than 10%), The objective of this study is determine the relationship between the quality of Antenatal Care utilization and the prevalence of Low Birth Weight at Health Centers in Cirebon City by controlling its confounding factors. The design of this study is non-matching case control with. The number of respondents in this study was 250 that consisted of 125 mothers who gave birth with LBW as a case group birth and 125 mothers who gave birth normal weight infant during the period of January 2001 - June 2002. Bivariate and univariate analysis was conducted as well as multivariate analysis by using logistic regression analysis. The result of this study showed that mothers who utilized bad (low) quality of ANC had the tendency to have LBW 2.92 times higher (L40-6.06) compared to mothers who utilized good (high) quality ANC, controlled by distance of birth variable. The study recommended to provide neonatal visit especially to mothers with bad quality of ANC history and the distance of birth less than 24 months. The activities aimed to motivate mothers to conduct good ANC in the next pregnancy. It is also suggested that in term of the improvement of quality of ANC utilization, the Local Health Service plan and policy will allocate health services budget, and should give priority to those mothers who is having bad ANC. In addition, it is also needed to conduct a further study related to quality of ANC utilization and prevalence of LBW by using cohort perspective design.

Read More
T-1405
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Devi Kartika; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Rahmadewi
Abstrak: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia masih menjadi masalah penting karena merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi. Salah satu faktor penyebab BBLR adalah usia ibu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan usia ibu dengan berat badan lahir rendah setelah di kontrol dengan faktor pendidikan ibu, konsumsi tablet tambah darah, usia gestasi, komplikasi kehamilan, perilaku merokok, paritas, usia kandungan saat K1, frekuensi antenatal care dan keinginan memiliki anak. Desain studi penelitian ini yaitu cross-sectional dengan analisis multivariat regresi logistik ganda. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data Riskesdas 2018 dengan jumlah sampel 30.299 wanita usia subur 15-35 tahun yang sudah pernah melahirkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia ibu, pendidikan ibu, konsumsi tablet tambah darah, usia gestasi, komplikasi kehamilan, perilaku merokok dan frekuensi antenatal care berhubungan dengan kejadian BBLR. Namun tidak terdapat hubungan antara usia kandungan saat K1 dan keinginan memiliki anak dengan BBLR. Ibu usia remaja memiliki peluang 1,564 kali lebih tinggi melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu usia bukan remaja. Salah satu upaya pemerintah dalam optimalisasi preventif dan promotif dapat dilakukan dengan pendekatan kepada remaja dan WUS terkait kehidupan berkeluarga dan kesehatan reproduksi melalui melalui media sosial. Kata kunci : Berat badan lahir rendah; Usia Ibu; Remaja; Indonesia; Riskesdas 2018 Low birth weight (LBW) in Indonesia is still becomes a serious problem because it is one of the causes of high infant mortality. One of the factors causing LBW is maternal age. Therefore, this study aims to find the relationship between maternal age with low birth weight after being controlled by maternal education factors, consumption of iron tablets, gestational age, pregnancy complications, smoking behavior, parity, gestational age at K1, frequency of antenatal care and desire to have children. The design of this study is cross-sectional study with multivariate logistic regression analysis. The data used in this study are Indonesia Basic Health Research 2018 with the sample of 30,299 childbearing woman age 15-35 years old who had given birth. The analysis shows that maternal age, maternal education, consumption of iron tablets, gestational age, pregnancy complications, smoking behavior and frequency of antenatal care are related to LBW events. However, there is no relationship between the gestational age at K1 and the desire to have children with LBW. Young mothers have a 1.564 times higher chance of giving birth to LBW babies compared to non-young mothers. Preventive and promotive actions can be done by doing family life and reproductive health related approaches targeted to adolescents and women of childbearing age through social media. Key words : Low birth weight; Mother's age; Teenagers; Indonesia; Riskesdas 2018
Read More
S-10408
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rofingatul Mubasyiroh; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Kusharisupeni, Felly Philips Senewe, Erna Mulati
T-4067
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Noviani; Pembimbing: Dwi Gayatri; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Syahrizal Syarif, Sholah Imari, Rinni Yudhi Pratiwi
T-3378
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Solihah Widyastuti; Pembimbing: Helda; Penguji: Asri C. Adisasmita, Yovsyah, Rini Yudhi Pratiwi, Priagung Adhi Bawono
T-3276
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive