Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34465 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Widya Fadila; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Kusdinar Achmad, Muhammad Bal`an Kamali Rangkuti, Robert M. Saragih
Abstrak: Indonesia pada tahun 2014 menempati peringkat ke-5, dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 9,1 juta jiwa. Diabetisi mempunyai kecenderungan menderita nefropati (penurunan fungsi ginjal) sebanyak 17 kali lebih sering dibandingakan dengan orang non-diabetik. Parameter untuk mengetahui fungsi ginjal dan progresi penyakit gagal ginjal adalah Glomerular Filtration Rate (GFR), dimana penurunan GFR akan diikuti dengan kenaikan kreatinin darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kadar kreatinin darah menggunakan studi cross sectional. Analisis data menggunakan chi-square dan analisis regresi logistik untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kadar kreatinin darah pada peserta Prolanis Pralansia (45-59 tahun) di kecamatan Pulogadung Jakarta Timur yang berjumlah 113 orang. Responden terdiri dari 6 Prolanis yang berada di wilayah Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Diabetesi yang mengalami kenaikan kadar kreatinin adalah sebanyak 28 orang (24,8%). Diabetisi yang memiliki hipertensi dengan riwayat penggunaan obat hipertensi menjadi variabel yang paling berhubungan dengan kadar kreatinin (p=0,075; OR=2,208; CI 95% =0,922-5,285). Sehingga diabetisi yang memiliki hipertensi dengan riwayat penggunaan obat hipertensi memiliki risiko 2,2 kali mengalami kenaikan kadar kreatinin darah dibandingkan dengan diabetisi yang tidak memiliki riwayat penggunaan obat hipertensi (tekanan darah normal). Kata Kunci : Kreatinin darah, riwayat obat hipertensi

Diabetic patients in Indonesia ranks 5th with prevalence 9,1 million people in 2013 (IDF,204). Diabetic patients potentially undergo diabetic nephropathy 17 times more than non-diabetic patients. Evaluation of renal function and progression of renal failure usually can be identified by glomerular filtration rate (GFR), which is low GFR effects increasing of creatinin serum. Strategies to prevent the complications of chronic diseases, especially diabetic melitus through Prolanis (Chronic Disease Management Program) at Primary Facility Care aims to improve the quality of life diabetic. This study aimed to identify factors association with blood creatinin levels in Prolanis member aged 45-59 years old (old elderly) in Pulo Gadung, East Jakarta, involve 113 people. Sample were included 6 Prolanis that distributed in Primary Facility Care in Pulo Gadung. Design of this study using cross sectional study with a total sample 113 respondents in the District 6 Prolanis in Pulogadung. The results showed 28 people (24.8%) diabetic increased creatinine levels. Hypertension with history of antihypertension drug is associated with blood creatinine levels. (P = 0.075; OR = 2.208; 95% CI = 0.922 to 5.285). Keywords: blood creatinine levels, history of hypertension drugs
Read More
T-4818
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endang Sri Wahyuningsih; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Ahmad Syafiq, Muhammad Bal`an Kamali Rangkuti, Eva Sulistiowati
Abstrak: Diabetes melitus merupakan penyakit dengan tingkat komplikasi yang tinggi,sehingga membutuhkan penanganan yang dikenal dengan empat pilarpenatalaksanaan DM. Data peserta Prolanis Puskesmas Pulo Gadung pada bulanNovember 2015-Januari 2016, berturut-turut sebanyak 87%, 84%, dan 88%diabetisi mempunyai Gula Darah Postprandial (GDPP) yang tidak terkendalitanpa adanya proses evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pengendalian GDPP. Penelitian ini merupakanpenelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tempatdan waktu penelitian di Puskesmas Pulo Gadung pada bulan April 2016. Datakuantitatif diperoleh dari pengisian kuesioner, penilaian indeks massa tubuh, sertapemeriksaan GDPP 84 diabetisi. Sebagai sampel adalah diabetisi di sembilanPuskesmas yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampeldilakukan secara non-probability sampling. Sedangkan data kualitatifdimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang empat pilarpenatalaksaan DM. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan data kualitatifdianalis dengan analisis tematik. Penelitian menunjukkan hanya 4,8% diabetisiyang memiliki GDPP terkendali. Faktor penyebab tidak terkendalinya GDPPadalah ketidakpatuhan diabetisi dalam melaksanakan pilar perencanaan makandan latihan jasmani, serta kurangnya dukungan keluarga dan dukunganmanajemen. Diperlukan peningkatan kegiatan edukasi, monitoring dan evaluasi,serta membangun kerja sama lintas sektor antara Puskesmas, Sudin Kesehatan,dan BPJS Kesehatan.Kata kunci: Diabetisi, gula darah postprandial, penatalaksanaan DM
Diabetes melitus is a disease with high complication rates, thus requirestreatment, which is known as the four pillars of DM management. Prolanisparticipant data at Puskesmas Pulo Gadung in November 2015-January 2016,respectively by 87%, 84%, and 88% of diabetic have uncontrolled PostprandialGlucose (PPG) without a process of evaluation. This study aims to determine theinhibiting factors in controlling the PPG. This is a cross sectional study withquantitative and qualitative approaches. The place and time of the study isconducted at Puskesmas Pulo Gadung, in April 2016. The quantitative data wereobtained from the questionnaires, assessment of body mass index, and the resultsof the examination PPG 84 of selected diabetic. The samples are diabetic in ninePuskesmas that fulfill the inclusion and exclusion criterias. Sampling was done bynon-probability sampling. While the qualitative data is intended to get moreinformation about the four pillars of diabetes management. Quantitative data wereanalyzed by descriptive and qualitative data were analyzed by thematic analysis.Research shows that only 4.8% diabetic who have controlled PPG. Factorscausing uncontrolled PPG are non-compliance of diabetic in implementing mealplanning and physical exercise, lack of family and management support. Requiredincrease in educational activities, monitoring and evaluation, and build crosssector cooperation between Puskesmas, Sudin Kesehatan, and BPJS.Keywords: Diabetic, DM management, postprandial glucose
Read More
T-4688
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fauziah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Ahmad Syafiq, Ida Ruslita
S-5989
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fauza Rizqiya; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Eti Rohati, Yuni Zahraini
T-4321
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mustakim; Pembimbing: Kusharisupeni; Penguji: Fatmah Yusron, Trini Sudiarti, Indrarti Soekotjo, Eti Rohati
Abstrak: Kelompok lanjut usia mengalami perkembangan yang pesat di masa mendatang. Kebugaran menjadi salah satu prediktor dalam menentukan kesakitan dan kematian pada kelompok lansia. Penelitian ini membahas karakteristik, komposisi tubuh, gaya hidup dan asupan gizi dengan kebugaran yang diukur melalui serangkaian tes kebugaran pada wanita pralansia di Kecamatan Pancoran Mas kota Depok. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dan dilakukan pada 134 orang wanita pralansia di Kecamatan Pancoran Mas kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72.4 persen wanita pralansia berada pada kondisi tidak bugar. Variabel paling berhubungan dengan kebugaran adalah aktivitas fisik setelah dikontrol dengan IMT, persen lemak tubuh, status merokok dan asupan vitamin B12. Kata Kunci: Wanita pralansia, kebugaran non-kardiorespiratori, aktivitas fisik The elderly experiencing fairly rapid growth in the future. Physical fitness had been found as predictor to morbidity and mortality to elderly group. This study focused on the physical fitness of middle aged women in Pancoran Mas District, Depok. The purpose of this study was to determine the relations between characteristic, lifetsyle, body composition and nutrititional intake to physical fitness. This study was a cross-sectional design and the data were collected from 134 middle aged women. Physical Fitness was measured by fitness test using hand grip test, sit and reach test, and czuka chair sit and stand test. The result showed that 72.4 percentage of respondent belonged to unfit condition. The most influential variable were physical activity intake after adjusted by BMI, percentage of body fat, smoking status and vitamin B12 intake. Key Words Middle aged women, non-cardiorespiratory fitness, physical activity
Read More
T-4357
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rodlia; Pembimbing: Trini SUdiarti; Penguji: Diah Mulyawati, Kusharisupeni, Kusindrati Sudibyo, Suharyati
T-4247
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nunung Nurjanah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Endang Laksminingsih, Titus Priyo Harjatmo
Abstrak: Kadar gula darah yang tidak normal menjadi masalah kesehatan yang penting, tak terkecuali pada penderita hipertensi yang mengarah pada komplikasi penyakit yang serius seperti diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita hipertensi ysng dilakukan di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan desain studi cross sectional dan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 30-65 tahun yag termasuk kelompok usia dewasa dan lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30,2% responden memiliki kadar gula darah tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara usia (OR = 3,5 95% CI 1,361-8,890), jenis kelamin (OR = 5,1 95% CI 1,655-15,570), indeks glikemik (OR = 2,587 95% CI 1,089-6,141), dan lingkar pinggang terhadap kejadian kadar gula darah. Modifikasi gaya hidup dianjurkan seperti rutin melakukan olahraga dan konsumsi makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman dengan IG rendah dan sedang, monitoring berat badan dan lingkar pinggang, serta pemeriksaan gula darah secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah peningkatan kadar gula darah.
 

Blood sugar levels are not normal become important health problem, not least in patients with hypertension leading to serious complications of the disease such as diabetes. This study aims to determine the factors associated with blood sugar levels in patients with hypertension. This research was conducted at the health center Bojonggede, Bogor, West Java using cross sectional study design and purposive sampling method with a total sample of 105 people consisting of men and women aged 30-65 years including age group adults and elderly. The results showed that 30.2% of respondents have high blood sugar levels. There is a significant relationship between age (OR = 3.5 95% CI 1.361 to 8.890), gender (OR = 5.1 95% CI 1.655 to 15.570), the glycemic index (OR = 2.587 95% CI 1.089 to 6.141), and waist circumference on the incidence of blood sugar levels. Lifestyle modification is recommended such as exercise frequently and food consumption suitable with the guidelines of balanced nutrition. In addition, the consumption of foods and beverages with low and medium GI, monitoring body weight and waist circumference, and blood sugar tests are routinely highly recommended to prevent an increase in blood sugar levels.
Read More
S-8890
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reviana Christijani; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Syafri Guricci, Ratu Ayu Dewi Sartika, Triwandha Elan, Sihadi
Abstrak:

Indonesia sebagai negara dalam masa transisi saat ini dalarn bidang gizi dihadapkan pada masalah ganda (double burden), Pada satu sisi Indonesia masih menghadapi masalah gizi kurang dan pada sisi lain muncul masalah gizi Iebih yang juga berefek negatif terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Lemak darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Meningkatnya prevalensi dislipidemia karena adanya perubahan gaya hidup rnasyarakat menuju pola hidup tidak sehat, antara lain meningkatnya kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak dan terlalu manis, konsumsi garam yang berlebih, kebiasaan merokok, kurang aktivitas dan berat badan berlebih. Pnelitian ini mertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar lemak darah laki-laki pegawai di lingkungan dinas pemerintah daerah kota Bogor tahun 2005. Penelitian ini menggunakan data sekunder Puslitbang Gizi dan Makanan Bogor. Disain penelitian ini cross sectional. Populasi adflah laki-laki umur 40-55 tahun pegawai kantor dinas di lingkungan kota Bogor. Berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi yang sudah ditetapkan maka didapatkan sebanyak 124 responden yang memenuhi kriteria untuk dianalisis. Status antropometri dan kadar lemak darah.


Analisis? Indonesia as a state in a period of transition in this time in the field of nutrition is facing double burden. Indonesia on one hand is still facing the malnutrition problem and on the other hand emerge the problem of obesity which also have negative effect to human resource quality and health. Blood fat represent one of the risk factor of coroner heart disease. The increasing of dislipidemia prevalence caused by the change of society life style to indisposed life pattern, for example the increasing of habit consume fatty food and too sweet, consume excessive salt, habit smoke, less excessive body weight and activity. This research aim to know factors related to rate fat blood men officer in Bogor local offices year 2005. This research use secondary data from Nutrition and Food Research Centre Development; Bogor. Design of this research was cross sectional . The population is men who officers in Bogor Local Government Year 2005 with 40-55 years old. Based on inclusion and exclusion criterion which have been specified, there are 124 respondent fulfilling the criterion to be analysed. Analysed data consist of individual characteristic, food consumption, life style, antropometric status and blood fat rate data. Analysis fat rate consist of univariate, bivariate (Test and Person correlation, simple linear regression, Vhi Suare) and multivariate analysis (multiple linesr regression and logistics regression). The finding of this Research are old age mean 47,25+-4,913 year?

Read More
T-2549
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maryanto; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Asih Setiarini, Edith Sumedi
S-5872
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emalia Suryani; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Endang Laksminingsih, Anies Irawati, Yosnelli
Abstrak: Rekomendasi angka kecukupan gizi menunjukan lebih tingginya kebutuhan energi dan protein saat laktasi dibandingkan saat hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi energi dan protein pada ibu menyusui di Kecamatan Beji Depok tahun 2016. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari studi intervensi gizi (Fikawati, 2015) yang menggunakan design penelitian kohort prospective pada ibu menyusui di Kota Depok. Sampel penelitian berjumlah 201 ibu menyusui yang dipantau hingga 6 bulan postpartum sejak Juni 2015-Juli 2016. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional menggunakan analisis uji chi-square. Variabel yang diteliti adalah usia ibu, paritas, jumlah balita, frekuensi menyusui, konsumsi energi ibu saat hamil, status gizi ibu postpartum, pendidikan, status bekerja ibu, dan pengeluaran biaya makanan keluarga. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan bermakna antara konsumsi energi ibu hamil dengan konsumsi ibu menyusui dan konsumsi protein ibu hamil dengan konsumsi ibu menyusui. Ibu yang konsumsi energi saat hamilnya rendah beresiko 6 kali lebih besar untuk mengonsumsi energi yang rendah selama menyusui setelah dikontrol dengan variabel status gizi ibu postpartum dan status ibu bekerja ibu yang konsumsi protein saat hamilnya rendah beresiko 2 kali lebih besar untuk mengonsumsi protein yang rendah selama menyusui. Direkomendasikan perlunya informasi kepada ibu tentang pentingnya konsumsi energi dan protein saat menyusui karena kebutuhannya yang tinggi penting dalam produksi ASI selama periode menyusui. Kata kunci : konsumsi energi dan protein, ibu menyusui Recommended nutritional adequacy rates show higher energy and protein requirements during lactation than during pregnancy. In fact, lactating mothers consumed lower energy and protein. This study aims to determine factors related to energy and protein consumption in lactating mothers in Beji Depok sub-district in 2016. This study used secondary data from a nutrition intervention study (Fikawati, 2015) using a prospective cohort study design in lactating mothers in Kota Depok. The sample of the study were 201 breastfeeding mothers who were monitored for up to 6 months postpartum from June 2015-July 2016. This study was conducted cross sectional using chi-square test analysis. The variables studied were maternal age, parity, number of infants, breastfeeding frequency, maternal energy consumption during pregnancy, postpartum maternal nutritional status, education, mother's working status, and family food expenses. The results showed a significant relationship between energy consumption of pregnant women with the consumption of breastfeeding mothers and protein consumption of pregnant women with breastfeeding mothers consumption. Mothers with low energy consumption during pregnancy are 6 times more likely to consume low energy during breastfeeding after controlled by maternal postpartum status variables and maternal working mother status when protein consumption at low pregnancy is twice as likely to consume low protein during breastfeeding . It is recommended that mother be informed of the importance of energy and protein consumption while breastfeeding because of the high importance of breast milk production during the breastfeeding period. Keywords : energy and protein consumption, lactating mothers
Read More
T-4991
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive