Ditemukan 34477 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
T-1930
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-1617
Depok : FKM-UI, 2003
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-2021
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-1967
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-2047
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-2005
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rizky Kusumo Dwi Astuti; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Evi Martha, Ilham Rusdianto
Abstrak:
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneia Nomor 44 Tahun 2018, PKRS merupakan hal yang wajib diselenggarakan oleh rumah sakit, termasuk RS Hermina Bogor. RS Hermina Bogor sebagai wujud komitmen terhaap kebijakan pemerintah dan pelaksanaan akreditasi, maka diselenggarakannya PKRS di RS Hermina Bogor. Kendala yang terjadi berkaitan dengan penyelenggaraan PKRS di RS Hermina Bogor adalah kurangnya penyuluhan internal, penyediaan leaflet yang terlihat oleh pengunjung rumah sakit, dan belum dilaksanakannya PKRS cecara optimal karena masih hanya sebatas persyaratan akreditasi. Kendala lain adalah belum sesuainya pelaksanaan PKRS di RS Hermina Bogor sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2018, seperti bentuk organisasi PKRS yang seharunya berbentuk instalasi PKRS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai implementasi penyelenggaraan PKRS di RS Hermina Bogor pada tahun 2019, khususnya pada triwulan I. Hal tersebut akan dikaji berdasarkan teori sistem, dimulai dari input (kebijakan atau regulasi PKRS, ketenagaan PKRS, dana, serta sarana dan prasarana). Process dalam penelitian ini berupa manajemen PKRS (pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi). Output dari penelitian adalah pelaksanaan PKRS sesuai 4 standar PKRS. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian Rapid Assessment Procedure (RAP). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa telaah dokumen, observasi, dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang terjadi. Permasalahan tersebut seperti dari unsur input belum adanya revisi pedoman penyelenggaraan PKRS, belum adanya SPO khusus PKRS, masalah ketenagaan yang khusus mengelola PKRS, belum adanya syarat khusus untuk menjadi anggota Tim PKRS, belum adanya pelatihan khusus PKRS, dan belum optimalnya pemanfaatan ruangan PKRS. Permasalahan dari unsur process yaitu belum adanya pengkajian kesehatan SDM secara keseluruhan, perencanaan serta monitoring dan evaluasi yang belum diikuti oleh seluruh anggota Tim PKRS, serta pelaksanaan internal seperti pendistribusian leaflet yang belum terlihat banyak oleh pasien dan peran kurang optimalnya edukasi dengan media sosial. Permasalahan dari unsur output adalah belum adanya instrumen 4 standar PKRS sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018.
Kata kunci: PKRS, teori sistem, manajemen PKRS, standar PKRS, RS Hermina Bogor
Read More
Kata kunci: PKRS, teori sistem, manajemen PKRS, standar PKRS, RS Hermina Bogor
S-10033
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-2050
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
T-1978
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Hilda Sri Katon; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Masyitoh, Yasin Muhtadi Busyro
Abstrak:
Read More
Pembangunan infrastruktur kesehatan di Indonesia memiliki tantangan besar. Cakupan Universal Health Coverage (UHC) masih 55% dan terjadi ketimpangan atas pembangunan rumah sakit dan pelayanan terutama wilayah non-Jawa-Bali dan bahkan terdapat daerah yang belum memenuhi standar tempat tidur WHO dengan rasio masih dibawah 1 per 1.000 penduduk. Dengan keterbatasan anggaran diperlukan solusi pembiayaan Pembangunan infrastruktur berupa Kerja Sama Pemerintah dan Badan Udaha (KPBU), dalam tahapan KPBU diperlukan prastudi kelayakan yang salah satunya adalah pendekatan untuk melihat potensi pasar dengan model demand. Diperlukan pengembangan model demand rumah sakit untuk memberikan informasi dan merumuskan pengembangan model demand yang praktis, efektif dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan penggunaan perencanaan pembangunan rumah sakit dengan skema pembiayaan KPBU. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan action research yang dapat menjembatani solusi secara ilmiah dengan praktik nyata. Hasilnya berupa pengembangan model demand rumah sakit yang di dokumentasikan dalam modul dan simulasi tools berbasis excel.
The development of health infrastructure in Indonesia has major challenges. The coverage of Universal Health Coverage (UHC) is still 55% and there is an imbalance in the development of hospitals and services, especially in non-Java-Bali areas and there are even areas that have not met the WHO bed standards with a ratio still below 1 per 1,000 population. With budget limitations, a financing solution is needed for infrastructure development in the form of Public-Private-Partnership (PPP), in the PPP stage a pre-feasibility study is needed, one of which is an approach to see market potential with a demand model. The development of a hospital demand model is needed to provide information and formulate the development of a practical, effective and comprehensive demand model according to the needs of using hospital development planning with a PPP financing scheme. This research method is a qualitative research with an action research approach that can bridge scientific solutions with real practices. The results are in the form of the development of a hospital demand model that is documented in an module book and simulation tools.
The development of health infrastructure in Indonesia has major challenges. The coverage of Universal Health Coverage (UHC) is still 55% and there is an imbalance in the development of hospitals and services, especially in non-Java-Bali areas and there are even areas that have not met the WHO bed standards with a ratio still below 1 per 1,000 population. With budget limitations, a financing solution is needed for infrastructure development in the form of Public-Private-Partnership (PPP), in the PPP stage a pre-feasibility study is needed, one of which is an approach to see market potential with a demand model. The development of a hospital demand model is needed to provide information and formulate the development of a practical, effective and comprehensive demand model according to the needs of using hospital development planning with a PPP financing scheme. This research method is a qualitative research with an action research approach that can bridge scientific solutions with real practices. The results are in the form of the development of a hospital demand model that is documented in an module book and simulation tools.
S-12133
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
