Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7167 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Jo Edy Siswanto, Lydia Pratanu, Virmandiani
JP Edisi Konas XII
Jakarta : Perinasia, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suprohaita; Promotor: Asri C. Adisasmita; Kopromotor: Mulyadi M. Djer, Johanes Edy Siswanto; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Sukman T. Putra, Yudithya Purwosunu, Didi Danukusumo, Eva Suarthana, Syahrizal Syarif
Abstrak:
Latar Belakang : Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia mengalami kecenderungan penurunan dan melandai. Salah satu kontributor tingginya AKB dan AKN adalah defek kongenital pada bayi baru lahir. Laporan WHO yang menyebutkan 7% penyebab AKB adalah defek kongenital. PJB merupakan 25% dari defek kongenital penyebab AKB khususnya PJB kritis yang memiliki risiko kematian di awal-awal kehidupan bayi. Angka ini menjadi dasar untuk mengevaluasi adanya PJB pada bayi yang dilahirkan hidup dan meninggal pada awal kehidupan bayi. Data mengenai kesintasan bayi dengan PJB dan faktor-faktor determinan yang mempengaruhi kematian sangat dibutuhkan untuk memprediksi risiko kematian bayi dengan PJB. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat kelangsungan hidup bayi dengan PJB, namun belum dilakukan metode sistem skoring yang mempermudah prediksi risiko kematian bayi dengan PJB. Method : Penelitian ini menggunakan studi observasional kohort retrospektif untuk mengevaluasi luaran/outcome kesintasan atau kelangsungan hidup (survival rate) bayi dengan PJB lahir hidup di RSAB Harapan Kita dalam pengamatan 1 tahun dan membuat model sistem skoring untuk memprediksi risiko kematian bayi dengan PJB yang lahir hidup. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Stata versi 17. Hasil : Faktor determinan utama yang mempengaruhi kematian bayi dengan PJB yang lahir hidup di RSAB Harapan Kita dalam pengamatan 1 tahun, yaitu klasifikasi kritis dengan HR 2,486 (95%CI 1,480-4,174), berat lahir < 2500 gram dengan HR 1,500 (95%CI 0,947 – 2,377), status sindrom dengan HR 3,080 (95%CI 1,849 – 5,131), saturasi oksigen dengan HR 1,382 (95%CI 0,819 – 2,332), lama rawat NICU dengan HR 1,352 (95%CI 0,773 – 2,366), paritas > 2 dengan HR 1,356 (95%CI 0,827 – 2,224) dan riwayat abortus dengan HR 1,528 (95%CI 0,890 – 2,624). Model sistem skoring dapat digunakan untuk memprediksi risiko kematian bayi dengan PJB dengan akurasi prognostik yang baik berdasarkan kurva ROC sistem skoring yang mendapatkan nilai AUC 0,745 (95%CI 0,668-0,812) dengan nilai p < 0,001. Pada penelitian ini didapatkan uji sensitivitas dan spesifisitas sistem skoring dan angka skoring > 67 dengan sensitivitas 72,15% dan spesifisitas 63,01%.

Background: Infant Mortality Rate (IMR) and Neonatal Mortality Rate (NMR) in Indonesia experience a downward and sloping trend. One of the contributors to the high IMR and NMR is congenital defects in newborns. The WHO report states that 7% of the causes of IMR are congenital defect. CHD is 25% of congenital defect especially critical CHD, which has a risk of death in the early days of a infant's life. This figure is the basis for evaluating the presence of CHD in infants who are born alive and die early life. Data regarding the survival of infants with CHD and the determinant factors that influence it is needed to predict mortality risk. Various studies have been conducted to evaluate the survival of infants with CHD, but a scoring system model has not been carried out that makes it easier to predict mortality risk of infants with CHD. Methods: This study used a retrospective cohort observational study to evaluate the survival rate of infants with CHD who born alive at Harapan Kita National Women and Children Centre in observing 3 months and creating a scoring system model to predict mortality risk of infants with CHD. Statistical analysis was performed using Stata version 17. Results: The main determinant factors affecting the survival of infants with CHD born alive at RSAB Harapan Kita in the 0-3 month survival observation were critical classification with HR 2,486 (95%CI 1,480-4,174), birth weight < 2500 grams with HR 1,500 (95%CI 0,947 – 2,377), syndrome status with HR 3,080 (95%CI 1,849 – 5,131), oxygen saturation with HR 1,382 (95%CI 0,819 – 2,332), length stay of NICU with HR 1,352 (95%CI 0,773 – 2,366), and parity > 2 with HR 1,356 (95%CI 0,827 – 2,224), abortive history with HR 1,528 (95%CI 0,890 – 2,624). The scoring system model can be used to predict mortality risk in infants with CHD with good prognostic accuracy based on the ROC curve of the scoring system which AUC value of 0.745 (95%CI 0.668-0.812) with a p value < 0.001. In this study, the sensitivity and specificity test of the scoring system was obtained and the scoring number > 67 with a sensitivity of 72,15% and specificity of 63,01%.
Read More
D-542
Depok : FKM UI, 2024
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Arditha; Pembimbing: Luknis Sabri; Penguji: Martya Rahmaniati, Fajar Silalahi
S-5418
Depok : FKM UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Arditha; Pembimbing: Luknis Sabri; Penguji: Martya Rahmaniati, Fajar Silalahi
S-5592
Depok : FKM UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Esty Widiartini; Pembimbing: Tris Eryando
S-1627
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nidia Reni; Pemb. Ede Surya Darmawan; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Ari Muhandari
S-4953
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sandra Erlinawati; Pembimbing: Iwan Ariawan
S-3084
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Sondang Margaret Simanjuntak; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono, Johanes Edy Siswanto; Penguji: Helda, Mularsih Restianingrum
Abstrak: Kelainan bawaan yang sering dijumpai pada bayi baru lahir adalah defek kongenital traktus gastrointestinal atau saluran pencernaan. Defek kongenital traktus gastrointestinal yang cukup sering dijumpai adalah gastroskisis dan omfalokel. Hingga saat ini penelitian mengenai kesintasan neonatus dengan abdominal wall defects belum pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesintasan pada neonatus dengan abdominal wall defects, secara khusus pada gastroskisis dan omfalokel, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Indonesia. Penelitian kohort retrospektif ini melibatkan pasien yang dirawat di NICU RSAB Harapan Kita pada tahun 2015-2019. Data diambil dari rekam medis pasien dan meliputi usia ibu, usia kehamilan, gravida, berat bayi lahir, kelainan kromosom, kelainan jantung, komplikasi sepsis, metode lahiran bayi, tempat lahir dan operasi koreksi defek. Analisis data dilakukan secara bivariat melalui uji log-rank dan dilanjutkan dengan analisis multivariat cox regression. Sebanyak 85 subjek terlibat dalam ini, yang terdiri atas 62 subjek omfalokel dan 23 subjek gastroskisis. Median kesintasan dari subjek pada penelitian ini adalah 27 (13-41) hari, dengan median kesintasan pada kelompok omfalokel adalah 31 (22-40) hari sementara bayi kelompok gastroskisis adalah 8 (0-19) hari. Secara keseluruhan, adanya kelainan jantung merupakan faktor yang memengaruhi kesintasan pada seluruh subjek dengan defek dinding abdomen (HR 2,68; IK95% 1,38-5,18; p=0,003). Gravida pertama menjadi faktor risiko kematian subjek dengan gastroskisis (HR 4,2; IK95% 1,07-16,55; p=0,040) dan komplikasi menjadi faktor protektif terhadap kematian pada subjek dengan gastroskisis (HR 0,15; IK95% 0,03-0,54; p=0,011). Sementara itu, BBL

Gastrointestinal tract birth defects are commonly found in newborn babies. Omphalocele and gastroschisis are the two most common digestive tract birth defects. To this point, no study has previously analysed the survival of neonates with abdominal wall defects in Indonesia. This present study aims to explore the survival of neonates with abdominal wall defects, particularly in gastroschisis and omphalocele, along with their associated factors in Indonesia. This retrospective cohort study involves patients admitted to NICU of RSAB Harapan Kita during the period of 2015-2019. Data were collected from their medical records which include maternal age, gestation age, gravida status, birth weight, chromosome anomalies, cardiac anomalies, sepsis, mode of delivery, place of birth, and surgical correction of defect. Bivariate analysis was performed with log-rank test, followed by multivariate cox regression survival analysis. Eighty-five subjects were involved in this study, consisting of 62 patients with omphalocele and 23 patients with gastroschisis. Median survival of all subjects in this study was 27 (13-41) days, while the median survival of those with omphalocele was 31 (22-40) days and those with gastroschisis was 8 (0-19) days. Overall, cardiac anomalies adversely affected the survival of patients with abdominal wall defects (HR 2,68; 95% CI 1,38-5,18; p=0,003). Primigravida was a risk factor for mortality in patients with gastroschisis (HR 4,2; 95% CI 1,07-16,55; p=0,040) and sepsis was found to be protective of mortality in gastroschisis patients (HR 0,15; IK95% 0,03-0,54; p=0,011). Meanwhile, birth weight of less than 2,500 gram and the presence of cardiac anomalies were found to be risk factors for mortality in patients with omphalocele. Primigravida and sepsis were factors affecting survival in gastroschisis, while low birth weight and cardiac anomalies were factors affecting survival in omphalocele
Read More
T-6250
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nani Hidayanti; Pembimbing: Hasbullah Thabrany; Penguji: Atik Nurwahyuni, Purnawan Junadi, Amila Megraini, R. Fresley Hutapea
B-1504
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Novy Romlah; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Helda; Tri Yunis Miko Wahyono, Imelda Yanti
T-4540
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive