Ditemukan 40746 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Wulan Kusuma Wardani; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Hermawati Ema, Sutanti Ary
Abstrak:
Makanan dapat terkontaminasi oleh hazard biologi, kimia, dan fisika. bakteri salmonella sebagai hazard biologi jika mengontaminasi makanan akan menyebabkan foodborne disease seperti demam tifoid. indonesia menempati urutan ketiga insidens tertinggi kejadian demam tifoid di asia (81,7 per 100.000/tahun). Kantin sebagai tempat pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi dan menjamin keamanan makanan yang dijajakan. akan tetapi, masih ditemukan makanan yang positif mengandung salmonella (0,18%).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan serta kontaminasi salmonella pada makanan yang disajikan di kantin-kantin universitas indonesia. Penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional ini menggunakan data primer. Data primer berupa hasil pengujian sampel makanan di laboratorium dengan metode total plate count dan observasi terhadap higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan kantin dengan bantuan check list.
Penelitian menemukan bahwa sebagian besar makanan yang disajikan di kantin positif terkontaminasi salmonella (53,0%). Untuk setiap pengelola kantin fakultas hendaknya memberikan pelatihan kepada penjamah makanan terkait praktik cuci tangan yang benar, menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air mengalir, penyediaan lemari penyimpanan makanan matang yang tertutup, tempat sampah dan toilet yang memenuhi syarat.
Salmonella bacteria as a biological hazard if contaminating food will cause foodborne diseases such as typhoid fever. Indonesia is the third highest incidence of typhoid fever in asia (81.7 per 100,000 / year). The canteen as a food processing place must meet the sanitary requirements and guarantee the security of the food being sold. Although there is still found the food that positively contains salmonella (0.18%).
The aim of the study is to know the description of hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation and salmonella contamination on food served in canteens of universitas indonesia. The study was descriptive research with cross sectional study design using primary data. Primary data is the result of food sample test in laboratory with total plate count method and observation on hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation of canteen with the help of checklist.
The study found most of the food served in the canteen was positively contaminated with salmonella (53.0%). For every faculty cafeteria manager should provide training on food handlers related to proper hand-washing practices, provide hand-washing facilities with soap and running water, provide closet-covered of food storage, bins and sanitary toilets.
Read More
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan serta kontaminasi salmonella pada makanan yang disajikan di kantin-kantin universitas indonesia. Penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional ini menggunakan data primer. Data primer berupa hasil pengujian sampel makanan di laboratorium dengan metode total plate count dan observasi terhadap higiene penjamah makanan, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan kantin dengan bantuan check list.
Penelitian menemukan bahwa sebagian besar makanan yang disajikan di kantin positif terkontaminasi salmonella (53,0%). Untuk setiap pengelola kantin fakultas hendaknya memberikan pelatihan kepada penjamah makanan terkait praktik cuci tangan yang benar, menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air mengalir, penyediaan lemari penyimpanan makanan matang yang tertutup, tempat sampah dan toilet yang memenuhi syarat.
Salmonella bacteria as a biological hazard if contaminating food will cause foodborne diseases such as typhoid fever. Indonesia is the third highest incidence of typhoid fever in asia (81.7 per 100,000 / year). The canteen as a food processing place must meet the sanitary requirements and guarantee the security of the food being sold. Although there is still found the food that positively contains salmonella (0.18%).
The aim of the study is to know the description of hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation and salmonella contamination on food served in canteens of universitas indonesia. The study was descriptive research with cross sectional study design using primary data. Primary data is the result of food sample test in laboratory with total plate count method and observation on hygiene of food handler, food sanitation, and environmental sanitation of canteen with the help of checklist.
The study found most of the food served in the canteen was positively contaminated with salmonella (53.0%). For every faculty cafeteria manager should provide training on food handlers related to proper hand-washing practices, provide hand-washing facilities with soap and running water, provide closet-covered of food storage, bins and sanitary toilets.
S-9355
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ibnu Malik Albantani; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Didik Supriyono
Abstrak:
Kebutuhan manusia terhadap makanan merupakan salah satu isu pokok yang digagas oleh pbb dalam indikator ketercapaian sutainable development goals (SDGS). Makanan menjadi sumber kehidupan bagi manusia dan dapat juga menjadi sumber pembawa masalah kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pengambilan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan pengujian laboratorium.
Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa prilaku penjamah memenuhi syarat sebesar92,86, tpm yang memenuhi syarat sebesar 57,14% , cara pengolahan makanan yang memenuhi syarat sebesar 92,86%, peralatan makanan yang memenuhi syarat sebesar 100%. Hasil uji laboratorium didapatkan hasil usap tangan positif dan makanan yang positif e. coli sebesar 16,7%.
Hasil penelitian menyarankan kepada pengelola kantin melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap makanan dan air besih, melakukan pelatihan terhadap penjamah, dan menciptakan lingkungan yang mendukung praktik higiene sanitasi makanan. Kata kunci: makanan, kontaminasi, higiene, sanitasi, e. coli
Human need for food is one of the key issues initiated by the un in the indicators of achievement of sutainable development goals (SDGS). Food is a source of life for humans and can also be a source of health problems. This research uses descriptive research method. Data collection using interview method, observation, and laboratory testing.
The result of the research showed that the behavior of eligible handlers was 92,86%, eligible fulfillment requirement was 92,86%, eligible food appliance was 100%. Laboratory test results obtained positive hand swabs and e. coli positive foods oF 16.7%.
The results suggested further examination of food and water, training of handlers, and creating environments that support hygiene practices food sanitation. Key words: food, hygiene, sanitation, contamination, e. coli
Read More
Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa prilaku penjamah memenuhi syarat sebesar92,86, tpm yang memenuhi syarat sebesar 57,14% , cara pengolahan makanan yang memenuhi syarat sebesar 92,86%, peralatan makanan yang memenuhi syarat sebesar 100%. Hasil uji laboratorium didapatkan hasil usap tangan positif dan makanan yang positif e. coli sebesar 16,7%.
Hasil penelitian menyarankan kepada pengelola kantin melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap makanan dan air besih, melakukan pelatihan terhadap penjamah, dan menciptakan lingkungan yang mendukung praktik higiene sanitasi makanan. Kata kunci: makanan, kontaminasi, higiene, sanitasi, e. coli
Human need for food is one of the key issues initiated by the un in the indicators of achievement of sutainable development goals (SDGS). Food is a source of life for humans and can also be a source of health problems. This research uses descriptive research method. Data collection using interview method, observation, and laboratory testing.
The result of the research showed that the behavior of eligible handlers was 92,86%, eligible fulfillment requirement was 92,86%, eligible food appliance was 100%. Laboratory test results obtained positive hand swabs and e. coli positive foods oF 16.7%.
The results suggested further examination of food and water, training of handlers, and creating environments that support hygiene practices food sanitation. Key words: food, hygiene, sanitation, contamination, e. coli
S-9871
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Euis Purwanisari; Pembimbing: Dewi Susanna, Budi Hartono; Penguji: Ema Hermawati, Sukanda, Ika Lastyaningrum
Abstrak:
Keamanan pangan saat ini telah menjadi isu penting dalam kesehatan masyarakat. Sekitar 10-20% kejadian luar biasa pada penyakit akibat makanan disebabkan oleh terkontaminasinya makanan dan minuman oleh mikroorganisme pathogen melalui penjamah makanan. Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai bakteri patogen pada penjamah makanan di kantin ini.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kejadian infeksi bakteri patogen pada penjamah makanan di kantin sebuah kampus di Depok. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Mei-Juni 2017 di kantin sebuah kampus di Depok. Populasi penelitian ini seluruh penjamah makanan yang berada di kantin sebuah kampus di Depok. Jumlah sampel 60 orang penjamah makanan. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yaitu hasil wawancara dan observasi data karakteristik dan perilaku penjamah, serta data infeksi bakteri patogen melalui pemeriksaan feses di laboratorium.
Hasil penelitian diketahui bahwa 60% penjamah makanan termasuk dalam kelompok umur tidak berisiko (30-50 tahun), proporsi penjamah makanan berjenis kelamin laki-laki sedikit lebih banyak dari perempuan (53,3%), mayoritas berpendidikan rendah (58,3 %), setengahnya pernah mengikuti pelatihan kesehatan (50%), dan seluruhnya belum pernah melakukan imunisasi tifoid. Hasil pemeriksaan feses diketahui bahwa ada 3 penjamah makanan yang teridentifikasi mengandung bakteri E.coli O157 dalam fesesnya. Selain itu perilaku dan personal hygiene sebagian besar penjamah termasuk dalam kategori kurang baik, faktor lingkungan seperti fasilitas sanitasi kantin sebagian besar sudah memenuhi syarat, dan 83,3 % penjamah tidak ada riwayat kontak dengan binatang. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik, perilaku, personal hygiene, fasilitas sanitasi dan riwayat kontak dengan binatang terhadap infeksi bakteri patogen.
Dengan melihat hasil penelitian ini, disarankan agar pihak kampus terus melakukan edukasi terhadap penjamah makanan terkait perilaku dalam pengelolaan makanan dan pengawasan secara rutin terhadap kualitas kesehatan penjamah, kualitas makanan dan kondisi sanitasi agar kantin dan penjamah tidak menjadi sarana penyebaran penyakit. Kata kunci : bakteri patogen, E.coli 157, penjamah makanan, kantin
Food safety has become an important issue in public health. Approximately 10-20% of the outbreak of foodborne illness is caused by food and water contamination by pathogenic microorganisms through food handlers. Until now there has been no research on pathogenic bacteria at food handlers in this canteen.
The aim of this study is to know the incidence of pathogenic bacterial infections among food handlers in the cafeteria of a campus in Depok. The research design used was cross sectional. The study was conducted in May-June 2017 in the canteen of a campus in Depok. The population of this study is all food handlers located in the cafeteria of a campus in Depok. The sample size is 60 food handlers. The data collected are primary data that is the result of interview and observation of characteristic and behavioral data of the food handler, and data of bacterial pathogen infection by stool examination in the laboratory.
The results of the study revealed that 60% of food handlers were included in the non-risk age group (30-50 years), the proportion of male sex food handlers was slightly higher than women (53.3%), the majority of them were low educated (58.3% , Half have attended health training (50%), and all have never done tifoid immunization. The results of faecal examination revealed that there are 3 food handlers identified contain bacteria E. coli O157 in their faeces. In addition, the behavior and personal hygiene of most of the handlers are in poor category, environmental factors such as canteen sanitation facilities are largely eligible, and 83.3% of the handlers have no history of contact with animals. There was no statistically significant relationship between characteristics, behavior, personal hygiene, sanitation facilities and contact history with animals against pathogenic bacterial infections.
By looking at the results of this study, it is suggested that the campus continue to educate food handlers related to behavior in food management and regular supervision on the quality of health of the handlers, food quality and sanitary conditions for canteen and food handlers not be a means of spreading the disease. Key words: Pathogenic bacteria, E.coli 157, food handlers, canteen
Read More
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kejadian infeksi bakteri patogen pada penjamah makanan di kantin sebuah kampus di Depok. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Mei-Juni 2017 di kantin sebuah kampus di Depok. Populasi penelitian ini seluruh penjamah makanan yang berada di kantin sebuah kampus di Depok. Jumlah sampel 60 orang penjamah makanan. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yaitu hasil wawancara dan observasi data karakteristik dan perilaku penjamah, serta data infeksi bakteri patogen melalui pemeriksaan feses di laboratorium.
Hasil penelitian diketahui bahwa 60% penjamah makanan termasuk dalam kelompok umur tidak berisiko (30-50 tahun), proporsi penjamah makanan berjenis kelamin laki-laki sedikit lebih banyak dari perempuan (53,3%), mayoritas berpendidikan rendah (58,3 %), setengahnya pernah mengikuti pelatihan kesehatan (50%), dan seluruhnya belum pernah melakukan imunisasi tifoid. Hasil pemeriksaan feses diketahui bahwa ada 3 penjamah makanan yang teridentifikasi mengandung bakteri E.coli O157 dalam fesesnya. Selain itu perilaku dan personal hygiene sebagian besar penjamah termasuk dalam kategori kurang baik, faktor lingkungan seperti fasilitas sanitasi kantin sebagian besar sudah memenuhi syarat, dan 83,3 % penjamah tidak ada riwayat kontak dengan binatang. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik, perilaku, personal hygiene, fasilitas sanitasi dan riwayat kontak dengan binatang terhadap infeksi bakteri patogen.
Dengan melihat hasil penelitian ini, disarankan agar pihak kampus terus melakukan edukasi terhadap penjamah makanan terkait perilaku dalam pengelolaan makanan dan pengawasan secara rutin terhadap kualitas kesehatan penjamah, kualitas makanan dan kondisi sanitasi agar kantin dan penjamah tidak menjadi sarana penyebaran penyakit. Kata kunci : bakteri patogen, E.coli 157, penjamah makanan, kantin
Food safety has become an important issue in public health. Approximately 10-20% of the outbreak of foodborne illness is caused by food and water contamination by pathogenic microorganisms through food handlers. Until now there has been no research on pathogenic bacteria at food handlers in this canteen.
The aim of this study is to know the incidence of pathogenic bacterial infections among food handlers in the cafeteria of a campus in Depok. The research design used was cross sectional. The study was conducted in May-June 2017 in the canteen of a campus in Depok. The population of this study is all food handlers located in the cafeteria of a campus in Depok. The sample size is 60 food handlers. The data collected are primary data that is the result of interview and observation of characteristic and behavioral data of the food handler, and data of bacterial pathogen infection by stool examination in the laboratory.
The results of the study revealed that 60% of food handlers were included in the non-risk age group (30-50 years), the proportion of male sex food handlers was slightly higher than women (53.3%), the majority of them were low educated (58.3% , Half have attended health training (50%), and all have never done tifoid immunization. The results of faecal examination revealed that there are 3 food handlers identified contain bacteria E. coli O157 in their faeces. In addition, the behavior and personal hygiene of most of the handlers are in poor category, environmental factors such as canteen sanitation facilities are largely eligible, and 83.3% of the handlers have no history of contact with animals. There was no statistically significant relationship between characteristics, behavior, personal hygiene, sanitation facilities and contact history with animals against pathogenic bacterial infections.
By looking at the results of this study, it is suggested that the campus continue to educate food handlers related to behavior in food management and regular supervision on the quality of health of the handlers, food quality and sanitary conditions for canteen and food handlers not be a means of spreading the disease. Key words: Pathogenic bacteria, E.coli 157, food handlers, canteen
T-4966
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yunita Rosadi; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Yulia Fitria Ningrum
S-9346
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Almira Ramadini Puteri; Pembimbing: I Mde Djaja; Penguji: Laila Fitria, Sukanda
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan di kantin fakultas universitas X. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dengan mengambil sampel makanan sebanyak 70 sampel dan wawancara langsung dengan pedagang makanan kantin menggunakan kuesioner. Sebanyak 70 sampel makanan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar sampel makanan terkontaminasi bakteri Escherichia coli (60%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan higiene dan sanitasi peralatan masak (p=0,005) dan lingkungan kantin (p=0,010). Sedangkan faktor higiene dan sanitasi penjamah, sarana kantin dan proses pengolahan makanan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Berdasarkan analisis multivariat, terdapat tiga faktor yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan, yaitu faktor higiene dan sanitasi proses pengolahan, peralatan masak dan lingkungan kantin. Maka dari itu, penjamah makanan di kantin fakultas universitasi perlu diberikan pembinaan dan pelatihan terkait praktik hygiene dan sanitasi untuk meminimalisasi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan. Kata kunci: Escherichia coli, kontaminasi makanan, kantin
Read More
S-8764
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Talitha Aliamuliati; Pembimbing: Ririn Arminsih; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran penerpan higiene sanitasi makanan dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) di kantin asrama mahasiswa Universitas X tahun 2019. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dengan kuesioner dan pemeriksaan laboratorium dengan parameter Salmonella. Unit analisis dalam penelitian ini adalah sentra makanan/minuman yang terdiri dari penjamah makanan, makanan atau minuman, dan alat makan/minum yang menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian tidak menemukan keberadaan bakterologis Salmonella pada seluruh sampel penelitian. Pengetahuan penjamah mengenai higiene sanitasi makanan sudah cukup baik, namun perlu meningkatkan penerapannya. Hasil observasi sanitasi lingkungan mengacu checklist dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 942 tahun 2003 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096 tahun 2011, beberapa sudah memenuhi persyaratan dan beberapa belum, seperti misalnya penyediaan air bersih yang aman belum terpenuhi karena berdasarkan pemeriksaan laboratorium, air terkontaminasi Salmonella. Penerapan HACCP belum dilakukan oleh kantin asrama, hal tersebut berkaitan dengan masih minimnya pengetahuan dan sosialisasi baik kepada pengelola asrama maupun penjamah makanan. Secara keseluruhan perlu perbaikan sanitasi lingkungan, peningkatan penerapan higiene perorangan dan higiene sanitasi makanan, serta penerapan HACCP di kantin asrama mahasiswa Universitas X. Kata kunci: Higiene sanitasi makanan, Salmonella, kantin asrama, HACCP
Read More
S-10042
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Bellini Simangungsong; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Hartono Budi, Sukandar
S-9405
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Septiria Irawati; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Zakianis. Sukanda
S-6929
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ratih Dwi Septiani; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Budi Hartono, Sifa Fauzia
Abstrak:
Jajanan minuman dingin merupakan salah satu jenis jajanan ringan yang didinginkanataupun ditambah dengan es, cukup digandrungi oleh anak-anak. Jenis jajanan ini dapatdijumpai dengan mudah di lingkungan sekitar termasuk instusi Pendidikan. Kota Depoksendiri, memiliki penduduk dengan rerata usia berada pada usia pertumbuhan. Namunsalah satu permasalahan yang dihadapi setiap tahun di Kota Depok adalah gangguankesehatan pencernaan, salah satunya penyakit Diare. Diare umumnya disebabkan olehbakteri Escherichia coli dan umumnya menyerang individu anak usia 5-14 tahun. Anakusia pertumbuhan memiliki imun tubuh yang rentan dan masih sensitif. Penelitian inimenggunakan data sekunder dari hasil tesis saudara Nurina Vidya Ayuningtyas.Menggunakan desain studi cross sectional dengan metode observasi lapangan danwawancara di 141 Sekolah Dasar di Kota Depok pada tahun 2019. Hasil dari penelitianini menunjukkan sebanyak 16,2% dari 99 sampel terkontaminasi E. coli. Adapunvariabel higiene sanitasi makanan yang dibandingkan menunjukkan tidak ada hubunganantara kebersihan peralatan makan dengan kontaminasi E. coli (p=0,448), tidak adahubungan antara personal higiene penjamah dengan kontaminasi E. coli (p=0,411),tidak ada hubungan antara distribusi dan penyajian makanan dengan kontaminasi E. coli(p=5,569).Kata kunci: bakteri, Escherichia coli, Jajanan Minuman Dingin, Kontaminasi Pangan.
Read More
S-10495
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Clara Andyna Hazairin; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Budi Hartono, Yulia Fitria Ningrum
S-9879
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
