Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29097 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rohmatun Karimah; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Tri Krianto, Endang Mulayni
S-9415
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Khotimah Elfiyani; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: C. Endah Wuryaninhgsih, Kemal N. Siregar, Jeri Novaro, Weni Muniarti
Abstrak: Kesehatan reproduksi untuk remaja penyandang disabilitas sering diabaikan sehingga kurangnya pendidikan seputar personal hygiene dikarenakan sebagian orang menganggap topik menstruasi merupakan topik yang sensitif dan keyakinan yang salah bahwa remaja dengan disabilitas tidak memiliki hasrat seksual. Sehingga pemahaman mengenai personal hygiene menstruasi pada remaja disabilitas kurang diperhatikan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran personal hygiene dalam menghadapi menstruasi pada remaja disabilitas fisik dan disabilitas intelektual. Metode penelitian kualitatif dalam bentuk case study, pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi, informan terdiri dari 3 informan remaja disabilitas usia 15-24 tahun yang sudah menstruasi, serta 3 informan dari ibu remaja disabilitas dan 2 informan terapis anak berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan di Klinik Keanna Center dan YPAC Jakarta Selatan pada bulan Juli-September 2021. Hasil penelitian kurang pengetahuan ibu dan remaja disabilitas mengenai personal hygiene menstruasi, fasilitas penunjang memberikan kemudahan bagi remaja disabilitas maupun ibu untuk membantu melakukan personal hygiene menstruasi, kurangnya informasi mengenai personal hygiene pada remaja disabilitas, sebagian besar ibu membantu dalam melakukan personal hygiene menstruasi pada anak mereka dan perilaku personal hygiene menstruasi pada remaja disabilitas masih kurang tepat. Disarankan remaja disabilitas dan ibu perlu meningkatkan pengetahuannya dengan melakukan sharing dengan professional untuk mendapatkan informasi mengenai personal hygiene menstruasi dengan tepat
Reproductive health for adolescents with disabilities is often neglected education regarding personal hygiene are lacking. It is because some people consider menstruation as a sensitive topic and have the wrong belief that adolescents with disabilities have no sexual desire. The research purposes to know the overview of personal hygiene in dealing with menstruation in adolescents with physical and intellectual disabilities. The research methods were qualitative in the form of case study, data collected by in-depth interview and observation. Informants consisted of 3 informants from the adolescents of 15-24 years old, 3 informants are the mothers and 2 informants are the therapists for special needs children. The research was conducted in Klinik Keanna Center and YPAC South Jakarta in July-September 2021. The research results the lack of apprehension about the personal hygiene menstruation from the mothers and the adolescents with disabilities, supporting facilities that accommodated adolescents with disabilities and their mothers to perform treatment in personal hygiene, lack of apprehension about general personal hygiene menstruation in adolescents with disabilities, most of the mothers gave supports to the adolescents with disabilities in the form of assistance in performing personal hygiene during menstruation, also personal hygiene menstruation behavior in adolescents with disabilities are still incorrect. It is suggested that adolescents with disabilities and their mothers need to improve their knowledge by sharing with a professional to obtain correct information about personal hygiene during menstruation
Read More
T-6321
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astrid Farmawati Sianipar; Pembimnbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Ahmad Syafiq, Rinni Yudhi Pratiwi
S-6441
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kustri Widaningsih; Pemb. Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Luknis Sabri, Kusharisupeni Djokosujono, Sri Indriastuti Widiyaningsih
Abstrak:

Permasalahan remaja semakin Jama dirasakan semakin kompleks dan memprihatinkan Khususnya yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi remaja. Selain berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan remaja itu sendiri, faktor lingkungan sosial dan budaya yang negatif juga merupakan faktor risiko bagi remaja untuk terjebak dalam perilaku yang bertsiko terhadap kesehatan dan keselamatan remaja. Dewasa ini telah terjadi perubahan sejumlah nilai dari tradisional ke nilai yang oleh sebagian masyarakat disebut modern. Hubungan antar bangsa yang menjadi lebih mudah menyebabkan terbawanya budaya dan kebiasaan asing kedalam masyarakat kita. Pengaruh komunikasi-informasi yang begitu cepat dan tanpa hambatan juga mempercepat perubahan ini. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan pandangan perilaku seksual pada remaja antara lain adalah pengawasan dan perhatian orang tua dan keluarga yang semukin longgar, orang tua yang mengizinkan pola pergaulan yang bebas lepas, lingkungan yang semakin permisif, semakin banyaknya hal-hal yang memberikan rangsangan seksual yang sangat mudah dijumpai dan fasilitas yang mendukung untuk itu yang sering kali diberikan oleh Keluarea itu sendirt tanpa disadari. Tujuan dart penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja siswa SMAN di Kabupaten Tangerang dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual tersebut. Manfaaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikun informasi kepada instansi terkait dalam merencanakan program promosi kesehatan, konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Jenis penclitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional , populasinya adalah siswa SMAN di Kabupaten Tangerang dengan jumlah sampel 480 orang. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan uji regrest logistik dan uji interaksi. Hasil analisis multivariat yang mempunyai hubungan bermakna adalah jenis kelamin, umur pubertas, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan sikap terhadap kesehatan reproduksi. Sedangkan hasil uji interaksi menunjukan variabel sikap terhadap kesehatan reproduksi sebagai variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku seksual remaja setelah dikontrol dengan variabel pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan program pendidikan seks dan reproduksi sebat perlu diberikan dikalangan remaja baik disekolah maupun diluar sekolah sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Selain itu perlu lebih memperketat sensor tayangan media elektronik yang bersifat pornografi melalui undang-undang penyiaran, memperketat akses terhadap situs porno di internet dan memperketat aturan tentang jual beli media cetak yang bersifat pornografi.


 

Teenagers problem is felt getting more complex and concerd especially which related to teenager repreduction health. Beside related to growth and development of the teenagers themseives, the factor of social and cultural environmenthat are negative which also is the riskful factor for teenagers to be trapped in some riskful behaviour to the teenagers health and savety. Nowadays, there has been changes a number of traditional value to a value that by some people is called modern. The relation among nation become easier caused of communication — information which is so rapid and no delayed are also accelerated this changes. The factor that caused of changing of sexual behaviour aspects on teenagers, one of the reasons is surveillance and attention from parents or family that is getting loose, parents who permit community pattern totally free, the environment which is getting permissive, the increasing of some things which give sexual attemtion that is so easy to be found and facility that support for that is many times given by the family itself without it’s being realized. The purpose of this study is to gain the information about factors which related to teenagers sexual behaviour of State High School Students in Tangerang Regency and factors which related to the sexual behaviour itself. The benefit of this study is excpected to be able to give information to the related institution/Departement in Planning of Health Promotion Program, Counselling and Teenagers reproduction health service. The type of quantitative study with sectional cross approach, its population is state highschool students in Tangerang Regency in number of sample of 480 people. The data management is done by univariat analysis, bivariat wih chi square test and multivariat with logistic regressive test. The result of multivariant analysis which has meaningful relation is gender, puberity ages, the knowledge of health reproduction and manners of healh reproduction which has ever had. The clarity of any printed medias and with media cf information, meanwhile the result of interaction test showed variable manners of healh reproduction of which have ever had as vartable that was dominant related to teenager sexual behaviour after the knowledge of health reproduction control.

Read More
T-2976
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Loveria Sekarrini; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Besral, Ninuk Sumaryani Widyantoro
S-6994
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ria Jusmitasari; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Yovsyah, Supardi
Abstrak: Remaja mengalami berbagai perubahan dan perkembangan demikian juga remaja tunagrahita. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku seksualremaja tunagrahita di SMPLB dan SMALB Jakarta Timur tahun 2013. Penelitianini dilakukan dengan metode cross-sectional dengan sampel sebanyak 105 remajatunagrahita di SMPLB dan SMALB Jakarta Timur. Pengumpulan data dilakukanmelalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian inimendapatkan 69,5% remaja tunagrahita berperilaku seksual berisiko. Repondenremaja tunagrahita yang memiliki perilaku seksual berisiko lebih besar pada :remaja perempuan (91,7%), remaja dengan tingkat pengetahuan tinggi (74,5%),remaja bersikap tidak permisif (77,6%), remaja yang tidak terpapar mediapornografi (85,7%), remaja yang terpapar materi pornografi melalui mediaelektronik (48%), remaja yang terpapar materi pornografi dengan frekuensi jarang(56,3%), remaja tidak berpengaruh teman sebaya (78,4%), remaja dengan perilakuseksual berisiko tidak pernah diberikan informasi topik kesehatan reproduksi olehorangtua (72%). Perlunya penanganan yang intensif dari seluruh pihak baik orangtua, dinas pendidikan dasar, sekolah, dinas kesehatan dalam pelayanan kesehatan remaja tunagrahita agar remaja dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksinya.Kata kunci : remaja tunagrahita dan perilaku seksual.
Adolescent experiencing many changes and developments as well as adolescentmental retardation. This study aims to know the description adolescent sexualbehavior SMALB and SMPLB mental retardation in East Jakarta in 2013. Thisstudy was conducted using a cross-sectional study, sample of 105 adolescentswith mental retardation in SMPLB and SMALB East Jakarta. Collecting datadirectly from respondents interviewed using a questioner. Results of this study69.5% of adolescent mental retardation get risky sexual behavior. Mentalretardation adolescent respondents who have a greater sexual risk behavior on:adolescent girls (91.7%), adolescents with a high level of knowledge (74.5%),adolescents being so permissive (77.6%), adolescents are not exposed topornographic media (85.7%), adolescents are exposed to pornographic materialthrough electronic media (48%), adolescents are exposed to pornographic materialwith uncommon frequency (56.3%), had no effect teen peers (78.4%), adolescentswith behavioral never risky sexual reproductive health topic information given byparents (72%). The need for intensive treatment of all parties, both parents, basiceducation department, schools, health services in the health services for teens teenmental retardation may be responsible for reproductive health.
Read More
S-7744
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
ST Khumaidah; Pembimbing: Besral; Penguji: Milla Herdayati, Evi Martha, Teti Tejayanti, Weni Muniarti
Abstrak:
Jumlah remaja Indonesia berusia 10-24 tahun menurut BPS 2018 berkisar 25% dari jumlah total penduduk Indonesia. Masa remaja sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan terutama yang bersumber dari perilaku seksual seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak program Posyadu Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Suku Tengger di Kecamatan Tosari Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini 233 responden remaja berusia 10-24 tahun yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu; 72 responden mengikuti Posyandu Remaja secara Rutin sedangkan 161 responden tidak mengikuti Posyandu Remaja Dalam penelitian ini dampak Posyandu Remaja terhadap perilaku seksual berisikiko masih sangat kecil sehingga dalam perhitungan statistik hasilnya tidak signifikan. Meningkatkan kapasitas kader remaja melalui pelatihan dan pembinaan penting dilakukan untuk optimalisari program.

The number of Indonesian sdolescence aged 10-24 years according to BPS 2018 is around 25 % of the total population in Indonesia. Adolescence is very vulnerable to various health problems, especially those originating from risky sexual sexual behavior. This study aims to look at the impact of the Posyadu Remaja program on Tengger Adolescent Reproductive Health in Tosari, East Java. This research is a quantitative research with cross sectional approach. The sample size in this study was 233 respondents of adolescents aged 10-24 years, divided into two groups, namely; 72 respondents attend the Posyandu Remaja routinely while 161 respondents do not take the Posyandu Remaja. Multivariate analysis results show that variables related to knowledge are age, education and information sources of health workers. Variables related to attitude are knowledge, information sources from posyandu remaja, teachers and parents. Variables related to high-risk sexual behavior are attitude variables, sources of information from parents or family, age, level of education and level of knowledge. Attitude is the most dominant variable with high risk sexual behavior p value = 0.001 (OR: 17.68, 95% CI: 4.36 - 71.70). In this study, Posyandu Adolescents are not related to adolescent knowledge, attitudes or sexual behavior. Increasing the capacity of youth cadres through training and coaching is important to be done to optimize the program.

Read More
T-5934
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ristianti Janita; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Renti Mahkota, Fahrina
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku beresiko seks pranikah pada remaja didaerah Slum Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja dengan sikap yang kurang baik berpeluang 2,6 kali lebih tinggi untuk memiliki perilaku seksual resiko tinggi dibandingkan dengan remaja yang memiliki sikap yang baik. Remaja yang terpapar media berpeluang 2,4 kali lebih tinggi untuk mencegah perilaku seksual resiko tinggi dibandingkan dengan remaja yang kurang terpapar media. Remaja dengan latar belakang keluarga yang tidak harmonis berpeluang 3,2 kali lebih tinggi untuk memiliki perilaku seksual resiko tinggi dibandingkan dengan remaja dengan latar belakang keluarga yang harmonis dan Remaja yang ada pengaruh dari teman sebaya berpeluang 6,6 kali lebih tinggi untuk memiliki perilaku seksual resiko tinggi dibandingkan dengan remaja yang tidak ada pengaruh dari teman sebaya. Saran bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan dan mengintensifkan program penyuluhan remaja, PKPR dan melatih konselor teman sebaya (peer educator) sebaiknya dilakukan didaerah dengan kepadatan hunian tinggi. Kepada Kantor Kelurahan untuk mengaktifkan organisasi kepemudaan sebagai wadah penyaluran kegiatan positif.
Kata Kunci : perilaku berisiko seks pranikah pada remaja, daerah slum
This study aims to know the description of premarital sexual risk behavior in adolescents Slum areas Kampung Melayu, East Jakarta Jatinegara year 2015. This study used a cross-sectional design. The results showed that adolescents with a poor attitude 2.6 times greater chance of having high-risk sexual behavior than youth who have a good attitude. Teenagers who are exposed to media 2.4 times more likely to have high-risk sexual behavior than youth who are less exposed to the media. Adolescents with a family background that is not harmonious 3.2 times more likely to have high-risk sexual behaviors than youth with a harmonious family background and the existing adolescent peer pressure 6.6 times more likely to have risk sexual behavior higher than youth who no influence from peers. Suggestion for the Department of Health and health centers to increase and intesnsive for adolescent counseling program, PKPR and trained peer counselors (peer educators) should be areas with high population density. To the Village Office to enable youth organizations as to facilitate the channeling of positive activity.
Keyword : Premarital Sex Risk Behavior in Adolescent, Slum Area
Read More
S-8964
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yati Rochdiyawati Hadiyat; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar, Kusumayati, Agustin; Penguji: Ahmad Syafiq, Ade Saprudin, Kenalin Intan Antika
Abstrak: Abstrak

Meningkatnya temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa belum dilakukannya upaya pencegahan penularan HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui besarnya bentuk hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS terhadap perilaku seksual berisiko ditinjau dari aspek penularan dan pencegahan HIV-AIDS dan sikap terhadap perilaku seksual pranikah berisiko pada remaja di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan yang bersifat cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2013 di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Besar sampel yang diambil sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu secara bersamaan (point time approach) dengan menggunakan kuesioner, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis uji statistik yang digunakan yaitu pengujian statistic chi square dengan batas kepercayaan (α=0,05); dengan estimasi confidential interval/tingkat kepercayaan (CI) 95%. Hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual pranikah remaja, diperoleh nilai p = 0,755 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji statistik hubungan antara sikap dengan perilaku seksual remaja diperoleh nilai p= 0,019 maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja.


The findings of increasing cases of HIV-AIDS in Kuningan district from year to year, suggesting that sexual risk behavior in Kuningan has increased. This increase suggests that prevention efforts of HIV-AIDS have not done. The purpose of this study, to determine the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS to adolescent sexual behavior in terms of aspects of transmission and prevention of HIV-AIDS and attitudes toward adolescents premarital sexual behavior in SMA Negeri I Garawangi Kuningan. This study uses descriptive research method through a cross sectional approach, was conducted in March-May 2013 in the SMA Negeri I Garawangi Kuningan regency of West Java. Samples taken by 200 respondents, as well as the data collection is done at the same time (time point approach) by using a questionnaire,. with sampling techniques using simple random sampling. Type of statistical test used is the chi square test with statistical confidence limits (α = 0.05), with an estimated confidential interval / confidence level (CI) 95%. Results of statistical tests the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS with adolescent premarital sexual behavior, the value of p = 0.755, it can be concluded there is no significant relationship between a comprehensive knowledge of HIV-AIDS with. Results of statistical tests the relationship between attitudes to adolescent premarital sexual behavior obtained p value = 0.019, it can be concluded that there is a significant relationship between attitudes and adolescent premarital sexual behavior.

Read More
T-3881
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Linda Megawati Habeahan; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dadan Erwandi, Supardi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi yang mendalam tentang pengetahuan, persepsi dan sikap guru tentang perilaku seksual remaja tunagrahita di SLB C Asih Budi II Jakarta Timur Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Rapid Assessement Procedures. Total informan adalah 9 orang dengan informan kunci 3 orang.Pada penelitian ini diperoleh bahwa rendahnya pengetahuan guru disebabkan oleh minimnya sumber informasi yang diperoleh. Persepsi guru kurang baik karena rendahnya pengetahuan tentang persoalan- persoalan perilaku seksual pada remaja tunagrahita. Sikap guru adalah ketidak setujuan remaja tunagrahita mengekspresikan hasrat seksualnya dalam bentuk perilaku seksual, hal ini disebabkan guru - guru tidak menyadari akan keterbatasan pengetahuan. Kata Kunci: Pengetahuan, persepsi dan sikap guru, perilaku seksual remaja tunagrahita. SLB C Asih Budi II, 2013.
Read More
S-8120
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive