Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35324 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dani Ferdian; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Sandi Iljanto, Purnawan Junadi, Mawari Edy, Indah Amelia
Abstrak:

ABSTRAK Nama Program Studi Judul : : : Dani Ferdian Ilmu Kesehatan Masyarakat Analisis Motivasi Kesediaan Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dalam Berkarier Di Layanan Kesehatan Primer Tersedianya pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan memadai adalah elemen penting dalam menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan nasional. Kurangnya minat dari mahasiswa kedokteran dalam memilih karier sebagai dokter yang bekerja di layanan kesehatan primer akan berdampak terhadap kesinambungan pelaksanaan sistem kesehatan nasional. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mendalam tentang motivasi kesediaan Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) dalam berkarier di layanan kesehatan primer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Informan adalah Mahasiswa PSPD FK Unpad periode Februari 2016 – Juli 2017 yang telah melewati stase/rotasi klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat maupun Ilmu Kedokteran Keluarga. Untuk meningkatkan validitas data dilakukan triangulasi sumber, metode, data, dan analisis. Analisis data dilakukan menggunakan thematic analysis. Hasil penelitian yang didapatkan melalui 13 wawancara mendalam dan 1 diskusi kelompok terarah menunjukkan bahwa motivasi yang hanya ditemukan pada Mahasiswa PSPD FK Unpad yang tertarik dalam berkarier di layanan kesehatan primer adalah berkaitan dengan beban kerja dan waktu kerja (intrinsic process motivation); nilai orientasi sosial, tanggung jawab, dan kepedulian (goal internalization); konsep diri supel (internal self concept-based motivation); dan penerimaan masyarakat (external self concept-based motivation). Dari hasil ini, FK Unpad diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa melalui kurikulum dan lingkungan akademis yang mendukung tumbuhnya minat untuk berkarier di layanan kesehatan primer. FK Unpad perlu memperkuat proses pendidikan yang memastikan konsep nilai dapat tumbuh dan berkembang. Proses pendidikan juga wajib memperhatikan role model yang berinteraksi sebagai lingkungan terdekat mahasiswa selama pendidikan berlangsung. FK Unpad bersama Ikatan Alumni dan Organisasi Kemahasiswaan juga perlu menyusun program pengenalan profesi kepada mahasiswa sejak Program Studi Sarjana Kedokteran (PSSK) secara berkala, efektif, dan menarik. Kata kunci: FK Unpad, Layanan Kesehatan Primer, Motivasi, Pemilihan Karier, Pendidikan Dokter


ABSTRACT Name Study Program Title : : : Dani Ferdian Public Health Motivation and willingness to work in primary healthcare service among interns in Faculty of Medicine Padjadjaran University The availability of high quality primary healthcare service is an important factor to improve the National Health Insurance program in Indonesia. Decreasing interest of medical students to work in primary healthcare service would give an impact to the continuity of healthcare system. The aim of this study was to explore the motivation and willingness to work in primary healthcare service among interns in Faculty of Medicine Padjadjaran University. A qualitative approach with in-depth interview and focused group discussion was used in this study. The participants were interns that already finished their rotation in Public Health and Family Medicine course during February 2016 - July 2017. Data validity is examined by triangulation of informant, method, data, and analysis. Data were analyzed by thematic analysis. Thirteen individual in-depth interview and one focused group discussion sessions were conducted. The results showed that participants’ motivation was related to workload and working time (intrinsic process motivation); social orientation value, responsibility, and concern (goal internalization); sociable self-concept (internal self-concept-based motivation); and community acceptance (external self-concept-based motivation). Based on these results, it is important to promote medical students motivation to work in primary healthcare service through regular curriculum and academic environment. The medical faculty should promote growth and developmental value in learning process with good role model as the closest learning experience for students. Together with association of alumni and students organization, Faculty of Medicine Padjadjaran University also need to introduce the career options early in effective ways and a regular period. Key words: Career preference, FK Unpad, medical education, motivation, primary healthcare service

Read More
T-4958
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sudibyo; Pembimbing: Pujianto, Mieke Savitri
T-1877
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marta Hendry; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Jaslis Ilyas, Sandi Iljnato, Adib A. Yahya, M. Baharudin
Abstrak: Tesis ini membahas mengenai sejauh mana budaya keselamatan pasien pada residen. Desain penelitian cross sectional dengan analisis mixed method. Subjek penelitian seluruh residen dengan instrumen kuisioner HSOPS. Hasil penelitian menyimpulkan dimensi budaya keselamatan pasien yang paling rendah adalah dimensi respon tidak menghukum terhadap kesalahan (18%). 12 dimensi keselamatan pasien tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin dan tingkat kelas residen (p> 0,05), tetapi sebagian besar dipengaruhi oleh asal departemen. Kata Kunci : HSOPS , Dimensi budaya keselamatan pasien The tesis focus about the patient safety culture among the resident. This is a cross sectional design research with mix method analysis where all the residen of Medical Faculty of Sriwijaya University as the research subject with HSOPS quesionaire as an instrument. The lowest culture dimension is nonpunitive response to errors (18%). The twelve dimension of patient safety did not influenced by the gender and class level of resident (p>0.05), but majority influenced by the departement catagory Key word : HSOPS, Patient Safety Culture Dimension
Read More
B-1815
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nada Alfani; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Jaliasman Purba
Abstrak: Koordinasi manfaat adalah suatu proses dimana dua atau lebih penanggung, yang menanggung orang yang sama untuk benefit asuransi kesehatan yang sama, membatasi total benefit dalam jumlah tertentu agar tidak ada cakupan ganda atau klaim melebihi biaya layanan kesehatan. Koordinasi manfaat merupakan salah satu cara agar badan usaha dapat mendaftar BPJS Kesehatan tanpa kehilangan manfaat dari asuransi komersial. Selain itu, dengan koordinasi manfaat iuran JKN yang harus dibayar karyawan otomatis dibayarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat mengurangi risiko peserta menunggak iuran ke BPJS Kesehatan. penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan program COB pada karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pada Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data dari penelitian ini merupakan data primer yang didapat dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Sampel yang digunakan sebanyak 70 responden karyawan tetap FKM UI yang diasuransikan oleh fakultas. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan keikutsertaan COB adalah pengetahuan (P value= 0,004 ; OR= 8,130), pendapatan (P value= 0,016; OR= 1), pendidikan (P value= 0,014; OR= 1), keterpaparan informasi (P value= 0,004; OR= 8,914), persepsi risiko sakit (P value= 0,040; OR= 3,949), dan kegunaan COB (P value= 0,001; OR= 9,333).
Read More
S-10073
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roosmayasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Dumilah Ayuningtyas, Tetra Fajarwati, Yuyun Widyaningsih
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi retensi dokter di puskesmas Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder hasil Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan (Risnakes) 2017, dengan jumlah sampel sebanyak 14.091 orang dokter yang bertugas di puskesmas. Pengolahan data menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dekat dengan keluarga besar adalah alasan utama kebetahan yang paling banyak disampaikan (34%). Pengaruh total variabel karakter terhadap kebetahan (retensi) 0,23, terhadap kepuasan kerja 0,04, dan terhadap motivasi 0,08. Pengaruh total variabel manfaat non finansial terhadap kebetahan (tingkat retensi) 0,15, dan motivasi 0,03. Pengaruh total variabel manfaat finansial terhadap kebetahan (tingkat retensi) 0,04, kepuasan kerja 0,13 dan motivasi 0,11. Tidak ada pengaruh langsung dari variabel manfaat finansial kepada tingkat retensi, dan dari variabel manfaat non finansial ke kepuasan. Pengaruh total variabel kepuasan terhadap retensi 0,26 dan terhadap motivasi 0,58. Pengaruh total variabel motivasi terhadap retensi 0,05. Disarankan agar Pemerintah Pusat melakukan sinkronisasi kebijakan rekruitmen dan distribusi tenaga dokter, subsidi anggaran insentif dokter daerah dengan kapasitas fiskal rendah dan atau memiliki keterbatasan finansial, dan melanjutkan program penugasan khusus penempatan dokter, menyusun dan mengaplikasikan kebijakan afirmatif distribusi tenaga dokter di puskesmas, antara lain program ikatan dinas dan beasiswa pendidikan kedokteran, datasering. Pemerintah Daerah dapat menyelenggarakan inovasi rekruitmen dan distribusi tenaga dokter melalui jalur penugasan khusus, program beasiswa daerah untuk pendidikan kedokteran, menyediakan subsidi insentif finansial yang layak bagi tenaga dokter, dan memberikan fasilitasi yang cukup bagi dokter puskesmas untuk dapat mengikuti program peningkatan kapasitas

This thesis discusses the factors that influence the retention of doctors in community health center. The study was conducted by processing secondary data from the results of the Health Research in 2017 (Risnakes), with total sample of 14,091 doctors who served at the community health center. Processing data using path analysis. The results of the study showed that being close to extended families was the main reason for most retention (34%). The effect of total character variables on retention is 0.23, on job satisfaction 0.04, and on motivation 0.08. The effect of the total non-financial benefit variable on retention rate -0.15, and motivation 0.03. The effect of the total variable financial benefits on retention rate 0.04, job satisfaction 0.13 and motivation 0.11. There is no direct effect from the financial benefit variable on the level of retention, and from the non-financial benefit variable to satisfaction. The effect of total satisfaction variables on retention is 0.26 and on motivation 0.58. Effect of total motivational variables on retention of 0.05. It is recommended that the Central Government synchronize the recruitment and distribution policy for doctor, subsidize the budget incentives doctor for regional with low fiscal capacity and or have financial limitations, and continue  2 special assignment programs for the placement of doctor, compile and apply affirmative policies for the distribution of doctor in community health center, including programs official ties and medical education scholarships, datasering. Local Governments can carry out recruitment innovation and distribution of doctor through special assignments, regional scholarship programs for medical education, provide appropriate financial incentives for doctor, and provide sufficient facilitation for capacity building programs.

Read More
T-5950
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asti Annisa Utami; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Prastuti Soewondo, Feby Oldfisra
Abstrak:
Upaya mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan memprioritaskan layanan kesehatan primer (PHC) sudah disepakati melalui Deklarasi Astana Tahun 2018. Identifikasi tantangan dalam sistem pendanaan PHC secara global dilakukan agar menjadi lessons learned untuk perbaikan implementasi kedepan, khususnya bagi Indonesia, sebagai masukan bagi Transformasi Kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode scoping review melalui tiga database, yaitu Pubmed, EBSCOhost MEDLINE, dan Scopus, dengan total 43 literatur terinklusi. Tantangan pendanaan PHC ditinjau melalui tiga fungsi, yaitu revenue collection, pooling, dan purchasing. Tantangan dalam revenue collection antara lain sumber pendanaan yang tidak berkelanjutan dan minimnya akuntabilitas proses pengumpulan dana. Tantangan fungsi pooling meliputi terbatasnya cakupan peserta dalam pooling, banyaknya pooling dan tidak tersedianya regulasi yang mengatur beragam pooling untuk pendanaan satu program yang sama, lebih diutamakannya pendanaan layanan rujukan dibandingkan PHC, dan belum dilakukannya pengalokasian anggaran yang disesuaikan dengan risiko dan kebutuhan. Sementara itu, tantangan fungsi purchasing meliputi paket manfaat yang belum sesuai dengan kebutuhan, beban administratif yang besar untuk purchasing, tata kelola provider dan purchaser yang tidak akuntabel, serta besarnya intervensi politik terhadap keputusan purchaser dalam penentuan paket manfaat. Tantangan pendanaan PHC merupakan suatu satu kesatuan sistem pendanaan, sehingga tantangan yang terjadi di fungsi yang satu akan memengaruhi atau memicu munculnya tantangan di fungsi lainnya. Lessons learned untuk Transformasi Kesehatan Indonesia bahwa penghapusan skema alokasi earmarking perlu diikuti implementasi RIBK yang akuntabel. Indonesia sudah memiliki komitmen politik berupa berbagai regulasi untuk mencapai UHC melalui PHC, tetapi masih perlu memperhatikan dukungan SDM dan infrastruktur lainnya agar regulasi bisa dijalankan di tingkat layanan primer. Selain itu, trade-off antara cakupan penduduk dan cakupan layanan paket manfaat perlu diputuskan dengan berbagai pendekatan yang menjunjung nilai value for money dan tetap mengutamakan investasi ke layanan kesehatan primer.

Efforts to achieve Universal Health Coverage (UHC) by prioritizing primary health care (PHC) have been agreed upon through the 2018 Astana Declaration. Identification of challenges in the PHC financing system globally was carried out to become lessons learned for future implementation improvements, especially for Indonesia, as input for Health Transformation. This study used a scoping review method through three databases, namely Pubmed, EBSCOhost MEDLINE, and Scopus, with a total of 43 included literature. PHC financing challenges were reviewed through three functions, namely revenue collection, pooling, and purchasing. Challenges in revenue collection include unsustainable financing sources and lack of accountability in the fund collection process. Challenges in the pooling function include the limited coverage of participants in the pool, the large number of pools and the unavailability of regulations governing various pools for financing the same program, the prioritization of financing referral services over PHC, and the lack of budget allocation tailored to risk and needs. Meanwhile, the challenges of the purchasing function include benefit packages that are not in accordance with the needs, a large administrative burden for purchasing, unaccountable governance of providers and purchasers, and a large amount of political intervention in purchaser decisions in determining benefit packages. PHC financing challenges are a unified financing system, so challenges that occur in one function will affect or trigger challenges in other functions. Lessons learned for Indonesia's Health Transformation is that the elimination of the earmarking allocation scheme needs to be followed by the implementation of an accountable RIBK. Indonesia already has the political commitment in the form of various regulations to achieve UHC through PHC. Still, it needs to pay attention to HR support and other infrastructure so that regulations can be implemented at the primary care level. In addition, the trade-off between population coverage and benefit package service coverage needs to be decided with various approaches that uphold value for money and still prioritize investment in primary health services.
Read More
S-11667
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nendy Anora Nilantini; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Dian Ayubi, Rita Damayanti, Nita Trimulyaningsih, Osie Kusuma Sari
Abstrak:
Latar Belakang: Prevalensi gangguan mental di Indonesia pada tahun 2013 berjumlah sekitar 6% kemudian angka tersebut melonjak mencapai 9,8% pada tahun 2018 dan paling banyak terjadi pada remaja usia lebih dari 15 tahun. Pada data Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa cakupan penderita depresi yang mendapatkan perawatan dan pengobatan yang berkisar 9%. Salah satu penyebab tingginya angka depresi pada remaja usia lebih dari 15 tahun adalah karena rendahnya pengetahuan mereka tentang literasi kesehatan mental. Literasi kesehatan mental merupakan kemampuan seseorang dalam memahami, mendapatkan informasi yang akurat dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menangani masalah kesehatan mental. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada mahasiswa program sarjana Universitas X Yogyakarta dan dilakukan pada bulan Mei-Juli 2024. Jumlah sample pada penelitian ini ditentukan menggunakan hitungan besaran sample dan didapatkan jumlah sebanyak 250 responden dan teknik pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Hasil: hasil uji chi-square menunjukkan nilai p-value = 0,181 yang menjelaskan tidak adanya hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan mental dengan sikap mencari bantuan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak adanya hubungan antara literasi kesehatan mental dan stigma diri dengan sikap mencari bantuan pada mahasiswa program sarjana Universitas X Yogyakarta dan menyarankan untuk meningkatkan pengetahuan tentang literasi kesehatan mental pada mahasiswa program sarjana melalui penyuluhan atau sosialisasi tentang kesehatan mental.

Background: The prevalence of mental disorders in Indonesia in 2013 amounted to around 6% then the figure jumped to 9.8% in 2018 and was most prevalent in adolescents aged more than 15 years. The 2018 Riskesdas data stated that the coverage of people with depression who received care and treatment was around 9%. One of the causes of the high rate of depression in adolescents aged more than 15 years is due to their low knowledge of mental health literacy. Mental health literacy is a person's ability to understand, obtain accurate information and be able to apply it in everyday life so as to make the right decisions in dealing with mental health problems. Methods: This research is a quantitative study with a cross sectional design conducted on undergraduate students of University X Yogyakarta and conducted in May-July 2024. The number of samples in this study was determined using a sample size calculation and obtained a total of 250 respondents and the sampling technique in this study using convenience sampling technique. Results: The results of the chi-square test show a p-value = 0.181 which explains the absence of a significant relationship between mental health literacy and help-seeking attitudes. The results of this study conclude that there is no relationship between mental health literacy and self-stigma with help-seeking attitudes in undergraduate students of Universitas X Yogyakarta and suggest increasing knowledge about mental health literacy in undergraduate students through counseling or socialization about mental health.
Read More
T-7215
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shinta Andessary S. Manurung; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Jaslis Ilyas, Purnawan Junadi, Enny Ekasari
T-4012
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ririn Fristika Sari; Pembimbing: Alex Papilaya; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Meizi Fachrizal Achmad, Suginarti
T-2624
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raras Setyaningrum; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Jaslis Ilyas, Wahyu Sulistiadi, Firman Rachmatullah, Aisyah Asy`ari
T-4833
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive