Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40779 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Musyarrafah Hamdani; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Evi Martha, Sabarinah Prasetyo, Budi Wayuni, Setia Peranata
Abstrak:

ABSTRAK Nama Program Studi Judul : : : Musyarrafah Hamdani Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Implementasi Budaya Siri’ dalam Pengasuhan Anak di Keluarga Suku Bugis dan Makassar Berkaitan dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Sekolah di Makassar, Sulawesi Selatan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku tahun 2013 menunjukkan Makassar (6.9%) menempati posisi ketiga pada data proporsi remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah berdasarkan kota. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana implementasi siri’ dalam pengasuhan anak di keluarga masyarakat suku Bugis dan Makassar berkaitan dengan perilaku seks pranikah pada remaja sekolah di Makassar. Pendekatan kualitatif desain etnografi dengan life history approach sebagai metode penelitian melalui wawancara dan observasi. Melalui internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi orang tua telah menerapkan siri’ dalam mengasuh anaknya yang dimulai saat anak memasuki masa pubertas. Orang tua menanamkan secara tersirat dengan nasihat ‘jaga diri dan nama baik keluarga’ yang ditujukan kepada perilaku seks pranikah. Usaha remaja menjaga siri’ keluarga merupakan penahan mereka melakukan seks pranikah. Diharapkan adanya pengarusutamaan siri’ dalam pencegahan perilaku seks pranikah pada remaja oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar dengan materi siri’ dalam ajaran Muatan Lokal. Begitupun dengan orang tua senantiasa menanamkan siri’ kepada anaknya dimulai sejak masih kanak-kanak. Kata Kunci: budaya bugis-makassar; pengasuhan anak; perilaku seks pranikah; remaja; siri’


ABSTRACT Nama Program Studi Judul : : : Musyarrafah Hamdani Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Implementasi Budaya Siri’ dalam Pengasuhan Anak di Keluarga Suku Bugis dan Makassar Berkaitan dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Sekolah di Makassar, Sulawesi Selatan Integrated Surveys of Biological and Behavior in 2013 showed that Makassar (6.9%) ranked third on of adolescents who had premarital sexual intercourse according to the city. The study aimed to explore the implementation of Siri’ in parenting of Buginese and Makassar ethnic families related to adolescents’ premarital sex behavior in Makassar. Qualitative approach that used ethnography with life history approach as a research method through in-depth interviews and participant observation. Through nternalization, socialization, and enculturation, the parents had implemented siri’ in raising their children since the child entered the period of puberty. Parents instilled siri’ implicitly through advice ‘protect yourself and the good name of the family’ aimed to prevent premarital sex behavior. Adolescents take care of siri’ family to be a barrier in premarital sex. Siri’ mainstreaming should be held to prevent school adolescents to engage in premarital sexual behaviors, particularly the Provincial Education Board of Makassar is expected to involve siri’ as material in Local Content “Muatan Lokal” subject. As well parents should instill the values of siri’ to their children, since their children as a child. Keywords: adolescents; buginese and makassar culture; parenting; premarital sex behavior; siri’

Read More
T-5045
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Awalia Ahsana Sabila; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Dien Anshari, Ihyani Nurdiena
Abstrak: Perilaku seks pranikah remaja berdampak terhadap masalah kesehatan salah satunya penularan infeksi menular seksual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui determinan perilaku seks pada remaja di Kota Depok berdasarkan Theory of Planned Behavior. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel berjumlah 165 responden remaja 15-19 tahun di Kota Depok dan belum/tidak menikah. Sampel terbatas pada remaja yang memiliki akses pada media sosial. Instrumen berupa kuesioner YSI-Q dan Perilaku Seksual Remaja dan Pengukurannya. Kuesioner disebar secara online pada komunitas online remaja di Kota Depok. Hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 13,3% responden memiliki perilaku seks berisiko, meliputi berhubungan seksual dengan lebih dari satu orang (0,6%), berhubungan seksual dengan/tanpa kontrasepsi (1,8%), petting (4,2%), seks oral (3,6%) dan berciuman (13,3%). Diketahui sikap memiliki hubungan dengan perilaku seks pranikah (p=0,003) dengan OR=5,1 (1,6-15,8). Remaja yang memiliki sikap positif terhadap seks pranikah memiliki risiko 5,1 kali lebih mungkin melakukan seks pranikah berisiko dibanding remaja yang memiliki sikap negatif. Norma subjektif juga memiliki hubungan dengan perilaku seks pranikah remaja (p=0,010) dengan OR=3,9 (1,3-11,3). Remaja yang memiliki norma subjektif mendukung memiliki risiko 3,9 kali lebih mungkin melakukan perilaku seks pranikah berisiko dibanding norma subjektif yang tidak mendukung. Persepsi kontrol perilaku dan intensi seksual tidak ada hubungan dengan perilaku seks pranikah (p value > 0,05). Hasil dari penelitian ini diharap menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak terkait dalam menyikapi masalah perilaku seks pranikah remaja.
Adolescent premarital sexual behavior has an impact on health problems, one of which Sexual Transmitted Infections. The purpose of this study was to determine the determinants of sexual behavior in adolescents in Depok City based on the Theory of Planned Behavior. The research design used was cross-sectional. The sample was 165 adolescent respondents 15-19 years old in Depok City and not married. The sample was limited to adolescents who had access to social media. Instruments in the form of a YSI-Q (Azimah, 2016) and Adolescent Sexual Behavior and Measurements (Muflih & Syafitri, 2018). Questionnaires were distributed online to the youth online communities in Depok City. The results showed that as many as 13,3% of respondents had risky sexual behavior, including having sex with more than one person (0,6%), having sex with and without contraception (each 1,8%), petting (4,2%), oral sex (3,6%) and kissing (13,3%). It is known that attitude signifcantly related with premarital sex behavior (p = 0.003) with OR = 5.1 (1.6-15.8). Adolescents who have a positive attitude towards premarital sex have a risk of 5,1 times more likely to have risky premarital sex than adolescents who have a negative attitude. Subjective norms also related with adolescent premarital sexual behavior (p=0,010) with OR=3.9 (1,3-11,3). Adolescents who have a supportive subjective norm have a risk of 3,9 times more likely to engage in risky premarital sex behavior than a not supportive subjective norm. Perceived control behavior and sexual intention have no significant relation with premarital sex behavior (p-value > 0,05). The results of this study are to be a consideration for related parties who handling the problems of adolescent premarital sexual behavior.
Read More
S-11128
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Essi Guspaneza; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Tri Krianto, Diah Mulyawati Utari, Andri Mursita, Victory Syafutra
Abstrak:
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama kehidupan (HPK). Kabupaten Kerinci memiliki persentase stunting tertinggi kedua di Provinsi Jambi tahun 2019 sebesar 42,4%, sedangkan angka kejadian stunting tertinggi di Kabupaten Kerinci terdapat di Kecamatan Siulak Mukai sebesar 44,32%, desa yang menjadi lokasi penelitian yaitu Desa Tebing Tinggi dan Desa Siulak Mukai, penetian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2020. Tujuan Penelitian untuk menganalisis bagaimana peranan aspek budaya dan unsur budaya terhadap kejadian stunting pada baduta di Suku Kerinci, Jambi. Metode Penelitian ini menggunaka kualitatif pendekatan phenomenology. Informan utama dalam penelitian ini yaitu 5 orang ibu yang memiliki baduta stunting berpendidikan rendah dan 5 orang ibu yang memiliki baduta stunting berpendidikan tinggi serta 10 orang ibu yang memiliki batita tidak stunting berpendidikan tinggi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil Penelitian diketahui adanya tradisi/kebiasaan yang berdampak buruk, adanya perilaku fatalistis, adanya nilai/norma dalam hal kepercayaan yang berdampak buruk, adanya pengetahuan yang kurang dan tidak mendapatkan dukungan keluarga dalam hal pemberian ASI Ekslusif, pemberian MP-ASI, perilaku hygiene dan sanitasi serta pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam kejadian stunting. Saran agar dilakukan penyuluhan dan sosialisasi secara rutin kepada masyarakat dan bermitra dengan tokoh masyarakat serta dukun untuk memberikan edukasi tentang stunting, ASI ekslusif, pemberian MP-ASI yang bervariasi, perilaku hygiene dan sanitasi serta pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan seperti posyandu.

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years old (toddlers) due to chronic malnutrition and recurrent infections, especially in the period of the First 1000 Days of life (HPK). Kerinci Regency has the second highest stunting percentage in Jambi Province in 2019 at 42.4%, while the highest stunting incidence rate in Kerinci Regency is in Siulak Mukai Subdistrict at 44.32%, the villages that are the study sites are Tebing Tinggi Village and Siulak Mukai Village in May-June 2020. The purpose of this study was to analyze how the role of cultural aspects and cultural elements in the occurrence of stunting in Baduta in the Kerinci tribe, Jambi. This research was  qualitative with phenomenology approach. The main informants in this study were 5 mothers who had poorly educated stunts and 5 mothers who had high-educated stunts and 10 mothers with high educated stunted toddlers. Data collection was carried out by in-depth interviews and document review. The results of the study revealed the existence of traditions / habits that have a negative impact, the existence of fatalistic behavior, the existence of values ​​/ norms in terms of beliefs that have a negative impact, the lack of knowledge and not get family support in terms of exclusive breastfeeding, complementary feeding, hygiene and sanitation behavior and utilization of health services in the event of stunting. Suggestions for regular outreach and outreach to the community and in partnership with community leaders and traditional healers to provide education about stunting, exclusive breastfeeding, provision of varied MP-ASI, hygiene and sanitation behavior and the importance of utilizing health services such as integrated health center.

Read More
T-5838
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dela Riadi; Pembimbing: Anwar Hassan; Penguji: Tri Krianto, Winarni Naweng Triwulandari
Abstrak: Jajanan anak sekolah adalah makanan dan minuman jajanan yang dijual di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok tahun 2016. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan daftar tilik. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 82 responden. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ketersediaan jajanan dengan Perilaku Anak Sekolah Dalam Memilih Jajanan di SDN Beji 8 Depok 2016. Maka perlu dilakukan pemantauan ketersediaan jajanan dan membuat regulasi mengenai jenis makanan dan minuman yang boleh diperjual belikan di SDN Beji 8 Kecamatan Beji Kota Depok.
 

 
Snacks school children is food and beverage snacks sold in school environments . The purpose of this study is to describe and factors relating to the snacks consumption behavior of school children at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016. This study was a cross sectional study using instruments such as questionnaires and checklists. Total sample used in this study were 82 respondents. The results in this study is a correlation between availability of snacks with behavior of school children in choosing snack at SDN Beji, Depok 8 of 2016. So need to monitoring availability of snacks and making regulation about availability of snacks at SDN Beji 8 Sub-Districts Beji Depok of 2016.
Read More
S-9025
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anyta Ekaningsih; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Anshari Dien, Hadi Pratomo, Irwan Panca Wariaseno, Mario Ekariano
Abstrak: Remaja berusia 15-24 di Indonesia pada tahun 2017 tergolong generasi Z (gen Z), memiliki kerentanan melakukan perilaku bermasalah (problem behavior) seperti perilaku seks pranikah. Terjadi peningkatan tren prevalensi perilaku seks pranikah remaja antara tahun 2007 sampai tahun 2017, yaitu berturut-turut 6,6% menjadi 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aspek personal dan lingkungan dengan perilaku seks pranikah remaja. Data untuk penelitian ini bersumber dari data sekunder SDKI KRR 2017 dengan sampel laki-laki dan perempuan yang berusia 15-24 tahun dengan status belum menikah berjumlah 10290 orang.

Hasil regresi logistik ganda menunjukkan bahwa aspek sistem yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seks pranikah adalah sikap yaitu remaja yang bersikap positif terhadap seks pranikah berisiko 15,7 kali untuk melakukan seks pranikah dibandingkan remaja yang memiliki sikap negatif setelah dikontrol oleh pencapaian akademik pendidikan, advokasi personal, membicarakan pubertas dan peran teman (OR=15.7; 95%CI: 12.1- 20.2). Diperlukan strategi komunikasi dan intervensi promosi kesehatan remaja berdasarkan klasifikasi generasi menurut era kemajuan teknologi digital
Read More
T-5722
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Fitria Chandra; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Hadi Pratomo, tiyur Febrina Pohan
Abstrak: Remaja merupakan aset sumber daya manusia yang merupakan tulang punggung penerus generasi bangsa dimasa mendatang. Secara fisik masa remaja ditandai dengan perubahan yang sangat pesat, baik dalam ukuran maupun bentuk tubuh, disertai dengan aktifnya hormon-hormon seksual dan matangnya organ-organ reproduksi. Perubahan ini secara biologis menimbulkan dorongan seksual yang besar dalam diri remaja, ditambah lagi godaan yang datang dari luar, baik dari teman sebaya atau orang disekitar serta arus informasi bernuansa pornografi yang seringkali remaja melakukan aktivitas seksual yang tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual remaja di sekolah menengah kejuruan swasta X2 di Kota Depok.
 
 
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian Rapid Assesment Procedure (RAP) dan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dalam pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku seksual yang dilakukan siswa/siswi saat pacaran adalah pegangan tangan, membelai, pelukan, ciuman dan meraba atau menyentuh bagian sensitif. Adanya pengaruh pengetahuan, sikap, nilai dan lingkungan (teman sebaya) terhadap perilaku seksual siswa/siswi pada penelitian ini. Perlunya penanganan yang intensif dari seluruh pihak baik dari sekolah, Dinas Kesehatan (dalam program PKPR) dan LSM yang bergerak dibidang kesehatan reproduksi dalam pelayanan kesehatan remaja (pemberian informasi kesehatan reproduksi) agar remaja (siswa/siswi) memiliki pengetahuan, sikap dan dapat berperilaku yang bertanggung jawab terhadap kesehatan reproduksinya.
 

Adolescent is a significant of human resource asset as the continuity of the next generation in the future. Phisically, adolescent period is marked the rapid changes, either in size or the body shape. In line with the activity of the sexual hormones and the maturity of reproduction organs. This changing, biologically causes the biggest sexual urge on the adolescent period, and as it supported by the external influences, either from their peers or people around them as well as the information that has porn characteristic that make adolescent do uncontrolable sexual activity. The purpose of the research is to know the image of adolescent sexual behavior in private Vocational High School X2 in Depok 2012.
 
 
The method that is applied for the research is qualitative with Rapid Assesment Procedure (RAP) desain and applied the indepth interview as the data collection. The result of the research shown the sexual behavior that was done by the students is holding hands, flattering, hugging, kissing and groping or touching the sensitive area. The influences of knowledge, attitude, value and environment (peers) toward the sexual behavior of the students on this research. The intensive monitoring from all aspects either from school or Public Health Services (in PKPR program) and Non Goverment Organization that handles reproductive health in giving service to adolescent health (giving information about reproductive health) in order to broaden their knowledge, attitude, and can be responsible of their reproductive health.
Read More
S-7349
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Medawati Silalahi; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Anwar Hasan, Maryori
S-7590
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-967
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Miftachul Nuriya Febiana; Pembimbing: Adi Sasongko; Pembimbing: Ella Nurlela Hadi, Yani Yuniartini
Abstrak: Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan gambaran pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan perilaku seks pranikah diantara siswa SMP dengan sekolah yang umum dan berbasis agama. Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan pengisian kuesioner.Penelitian ini dilakukan pada 106 orang siswa kelas VIII SMPN 131 dan 89 orangsiswa kelas VIII MTSN 4. Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaangambaran baik pengetahuan maupun sikap terhadap seks pranikah antara siswaSMPN 131 dengan MTSN 4.Bagaimanapun intervensi pihak sekolah kepada orangtua siswa dalam memberikan pendidikan seks dirumah untuk menambah pengetahuan dan sikap siswa dan mencegah terjadinya perilaku seks pranikah sangat diperlukan. Kata kunci :Pengetahuan, Sikap, Seks pranikah, pendidikan seksual
Read More
S-7686
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elika Nurimawati; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Hadi Pratomo, Dewi Probo Astuti
Abstrak:
Hipertensi menjadi masalah baru di kalangan remaja. Profil kesehatan kota Depok tahun 2020 menyatakan, prevalensi hipertensi menempati peringkat pertama pada kategori 10 besar penyakit rawat jalan di puskesmas dengan 38.624 kasus baru. Puskesmas Baktijaya menunjukkan pada tahun 2022 terjadi terjadi peningkatan signifikan kunjungan remaja usia 18 - 24 tahun dengan diagnosis hipertensi. Bulan Januari 29 remaja, Februari 69 remaja, Maret 89 remaja, April 150 remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, norma subyektif, persepsi kontrol perilaku, intensi dengan perilaku pencegahan hipertensi pada remaja di Kelurahan Baktijaya Kota Depok. Sampel sebanyak 207 remaja. Metode kuantitatif dan design cross-sectional. Pada analisis univariat menujukkan nilai rata ? rata responden masih kurang pada pengetahuan, persepsi kontrol perilaku, intensi dan perilaku pencegahan hipertensi. Nilai rata ? rata yang baik yaitu pada sikap dan norma subyektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor tersebut berhubungan dengan perilaku pencegahan hipertensi dengan uji statistik chi-square menunjukkan hubungan pengetahuan (p=0,010), sikap (p=0,002), norma subyektif (p=0,035), persepsi kontrol perilaku (p=0,001), intensi (p=0,001). Saran bagi fasilitas kesehatan yaitu dapat memanfaatkan media informasi yang ada di Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pencegahan hipertensi dan bagi peneliti selanjutnya dapat menganalisis pemanfaatan media informasi dalam pencegahan hipertensi pada remaja.

Hypertension is a new problem among teenagers. The Depok city health profile in 2020 stated that the prevalence of hypertension was ranked first in the category of the top 10 outpatient diseases at the public health center with 38,624 new cases. The Baktijaya Health Center shows that in 2022 there will be a significant increase in visits by adolescents aged 18 - 24 years with a diagnosis of hypertension. January 29 teens, February 69 teens, March 89 teens, April 150 teens. This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, subjective norms, perceptions of behavioral control, and intentions with hypertension prevention behavior in adolescents in Baktijaya Village, Depok City. The sample is 207 teenagers. Quantitative methods and cross-sectional design. The univariate analysis shows that the average value of respondents is still lacking in knowledge, perceptions of behavior control, intentions, and behavior to prevent hypertension. The average value is good, namely on attitudes and subjective norms. This study shows that these factors are associated with hypertension prevention behavior with the chi-square statistical test showing the relationship between knowledge (p=0.010), attitude (p=0.002), subjective norm (p=0.035), perceived behavioral control (p=0.001), intention (p=0.001). Suggestions for health facilities are to use information media at the Puskesmas to increase adolescent knowledge about preventing hypertension and for further researchers to analyze the use of information media in preventing hypertension in adolescents.
Read More
S-11152
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive