Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 26654 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sulistian Ichwanto; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Wachyu Sulistiadi, R. Sutiawan, Irvan, Purnomosidi
Abstrak: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan telah membuat aplikasi Dashboard Ditjen Yankes yang dapat diunduh secara gratis pada play store (aplikasi android) dengan mengintegrasikan sistem informasi rumah sakit di seluruh rumah sakit vertikal dibawah Kementerian Kesehatan RI. Aplikasi Dashboard Ditjen Yankes merupakan salah satu inovasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang bertujuan memberikan kemudahan akses informasi pelayanan di Rumah sakit bagi pasien serta merupakan salah satu tools dalam menilai kinerja pelayanan rumah sakit bagi Kementerian Kesehatan RI dan Rumah sakit itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka evaluasi sistem menurut persepsi pengguna sangat penting, karena merekalah yang seharusnya merasakan kebutuhan dan manfaat dari sistem. Untuk mengetahui keinginan dari pengguna mengenai sistem informasi maka diperlukan suatu alat evaluasi yang akan ditanyakan kepada pengguna. Hal-hal yang akan ditanyakan kepada pengguna meliputi performa, informasi, aspek efisiensi dan aspek pelayanan. Acuan yang akan digunakan utuk evaluasi sistem informasi adalah menggunakan metode PIECES yang terdiri dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, and Service. Hasil penelitian Informasi yang dihasilkan dalam aplikasi dashboard ditjen yankes masih belum dapat memenuhi kebutuhan informasi. Usulan perbaikan Pengembangan aplikasi tidak hanya pada content dan fitur-fitur yang ada didalam aplikasi tetapi juga dari segi infrastruktur dan sarana serta prasarana yang dapat menunjang aplikasi dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini yang harus menjadi fokus juga yaitu kapasitas server, jaringan internet yang memadai serta sarana dan prasarana lainnya. Kata Kunci : Aplikasi Dashbard; Informasi; Evaluasi PIECES; Persepsi. The Directorate General of Health Services has made an Application Dashboard DitjenYankes which can be downloaded for free in the play store (android application) by integrating hospital information systems in all hospitals under the Ministry of Health Vertical. Application Dashboard Ditjen Yankes is one of the innovations from the Directorate General of Health Services which aims to provide easy access to information services in hospitals for patients and is one of the tools in assessing the performance of hospital services for the Ministry of Health and the Hospital itself. Based on this, then the evaluation of the system according to user perception is very important, because they are the ones who should feel the needs and benefits of the system. To know the desire of the user regarding the information system then required an evaluation tool that will be asked to the user. Things to ask users include performance, information, efficiency aspects and service aspects. References to be used for evaluation of information systems is using PIECES method consisting of Performance, Information / Data, Economic, Control / Security, Efficiency, and Service. The results of the information generated in the application dashboard Ditjen Yankes still can not meet the information needs. Proposed improvements Application development not only on the content and features that exist in the application but also in terms of infrastructure and facilities and infrastructure that can support the application can run well. In this case that should be the focus also of server capacity, adequate internet network and other facilities and infrastructure. Keywords: Application Dashboard; Information; Evaluate The PIECES; Perception.
Read More
B-1860
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfian Husin; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Purnawan Junadi, Atik Nurwahyuni, Elly Muslikah
Abstrak: Abstrak
Tesis ini menganalisis efisiensi ketersediaan obat-obatan dan bahan habis pakai di Balai Kesehatan Kerja Pelayaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan pada tahun 2012. Penelitian ini menggunakan perhitungan Analisis Indeks Kritis ABC, yakni dengan menggabungkan nilai pemakaian barang farmasi, nilai investasi barang farmasi dan nilai kritis dari dokter pengguna (user). 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai investasi yang digunakan hanya limapuluh persen saja dari anggaran barang farmasi yang dibelanjakan dan terdapat sepuluh persen dari nilai investasi barang farmasi yang tidak terpakai sama sekali (Death Stock). Maka dapat disimpulkan bahwa ada ketidakefisienan didalam hal pengadaan barang farmasi di Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP). 
 This thesis analyzes the efficiency of the availability of medicines and consumables in the Occupational Health Clinic Shipping Directorate General of Sea Transportation, Ministry of Transportation in 2012. This study used calculations ABC Critical Index analysis, by combining the value of pharmaceutical consumption goods, investment goods and the critical value of the pharmaceutical physician user (user). 
The results showed that the value of investments used only fifty percent of the budget is spent pharmaceutical items and there are ten percent of the value of investment goods unused pharmaceuticals at all (Death Stock). It can be concluded that there are inefficiencies in the procurement of pharmaceuticals in the Occupational Health Clinic Shipping (BKKP).
Read More
B-1465
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Desriana Elizabeth Ginting; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Adang Bachtiar, Amal Chalik Sjaaf, Sri Handayani
Abstrak: Abstrak
Penelitian ini menguji hubungan antara variabel indikator kinerja mutu pelayanan, kepedulian kepada masyarakat, dan kepedulian terhadap lingkungan dengan kepuasan pelanggan terhadap 14 rumah sakit vertikal di indonesia. Untuk melihat kinerja dan hubungan di antara indikator-indikator tersebut, digunakan analisis deskriptif dan uji korelasi regresi dengan bootstrapping. Selain itu, dilakukan pula pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam. Dari hasil penilaian kinerja, didapatkan sebagian dari sasaran strategik belum mencapai nilai optimum.
 
 
Sementara dari hasil analisis bivariat, didapatkan tidak ada hubungan antara variabel indikator kinerja mutu pelayanan, kepedulian kepada masyarakat, kepedulian terhadap lingkungan yang berkolerasi dengan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, diperlukan adanya perbaikan manajemen dan sistem di internal rumah sakit, maupun Kementrian Kesehatan sebagai regulator terkait indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian BLU, termasuk indikator sasaran strategik di dalamnya.
 

This study examines relationship between the variables of service quality performance indicators, public awareness and concern for the environment and customer satisfaction among 14 vertical hospitals in Indonesia. To see the performance and the relationship between these indicators, used descriptive analysis and correlation regression with bootstrapping. In addition, a qualitative approach through in-depth interviews was also applied. Performance evaluation resultes obtained from a portion of the strategic objectives have not yet reached the optimum value.
 
 
The results of the bivariate analysis, found no association between the variables of service quality performance indicators, public awareness, environmental awareness is correlated with customer satisfaction. Thus, it is necessary improve management and internal systems in hospitals, and the Ministry of Health as a regulator on the performance indicators used in the hopsital autonomy (BLU) assessment, including its strategic targets.
Read More
B-1535
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hermien W. Moeryono; Pembimbing: Amal C. Sjaaf; Penguji: Prastuti Chusnun Soewondo, Mardiati Nadjib, R. Fresley Hutapea, Suranto, Mangapul Bakara
B-1595
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asika Nur Qomariah; Pembimbing: Dumilah Ayungtyas; Penguji: Mieke Savitri, Puput Okamianti, Budi Hartono
Abstrak:

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil pemeriksaan angka kuman yang positif jamur dan bakteri stapilococcus sp di Ruang Bedah Rumah Sakit X. Meskipun intervensi terhadap fisik bangunan sudah dilakukan untuk menghilangkan jamur dan bakteri, namun pada pemeriksaan ulang setelah dilakukan intervensi hasil pemeriksaan angka kuman masih positif bakteri stapilococcus sp. Dari hasil temuan ini penulis mengkaitkan adanya kesalahan pada tata ruang dan lingkungan kamar bedah Rumah Sakit X. Faktor lain yang menyebabkan kajian terhadap tata ruang dan lingkungan kamar bedah ini menjadi penting untuk dilakukan adalah adanya motivasi dari pihak manajemen untuk melakukan pengembangan Unit Kamar Bedah dalam waktu dekat yang disesuaikan dengan standar pelayanan kamar bedah yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Oleh karenanya sebuah kajian awal perlu dilakukan untuk mengetahui pada bagian mana saja yang perlu dilakukan revisi terhadap tata ruang dan lingkungan di Unit Kamar Bedah sehingga dalam pelaksanaan pengembangan dapat berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran. Rancangan penelitian yang dipilih adalah pendekatan kualitatif dengan i menggunakan analisis komparatif yang dilakukan dengan cara menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan terhadap kondisi tata ruang dan lingkungan kamar bedah yang dibandingkan dengan pedoman, peraturan dan standar pelayanan kamar bedah yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ada 6 (enam) standar tata ruang dan lingkungan yang digunakan untuk melakukan penilaian yaitu 1) standar zoning, 2) standar bentuk, karakteristik dan komposisi, 3) standar hubungan antar ruang, 4) standar alur, proses dan tata letak, 5) standar fungsi dan aktivitas, 6) standar prasarana serta ditambah 1 (satu) standar pendukung yaitu 7) standar peralatan. Pencapaian persentase (%) pemenuhan tiap standarnya dihitung dengan membandingkan jumlah parameter yang memenuhi standar dengan total parameter yang dipersyaratkan dikalikan 100 %. Dari hasil penilaian ini selanjutnya dilakukan analisa isi (content analysis) dan konsensus bersama dengan stake holder Rumah Sakit X untuk menghasilkan beberapa rekomendasi terhadap pemecahan masalah terkait dengan tata ruang dan lingkungan kamar bedah. Akhir dari penelitian ini telah disimpulkan beberapa rekomendasi berdasarkan hasil pencapaian pemenuhan tiap standar dan hasil konsensus dengan stake holder Rumah Sakit X pada bagian mana saja yang menjadi prioritas untuk dilakukan pengembangan terkait dengan tata ruang dan lingkungan kamar bedah yang dibagi berdasarkan term waktu target realisasi yaitu : 1. Kegiatan pengembangan yang dapat dilakukan dalam waktu dekat (target realisasi bulan Juli 2011) 2. Kegiatan pengembangan yang dapat dilakukan 2 – 3 bulan kedepan (target realisasi Agustus – September 2011) 3. Dan Kegiatan pengembangan yang dapat dilakukan 3 – 4 bulan kedepan (target realisasi Oktober – Desember 2011) Kata Kunci : Tata Ruang dan Lingkungan, Kamar Bedah


 

The research is motivated from the results of a positive germ numbers of fungi and bacteria stapilococcus sp in Departement of  Surgerry from X Hospital. Despite the intervention of the physical building has been done to eliminate fungi and bacteria, but on re-examination after the examination results of the intervention rate is still positive bacteria germs stapilococcus sp. From these findings the authors relate the presence of errors in environmental and spatial from Departement of Surgerry. Another factor that led to the study of environment and spatial anlysis is becoming an important thing to do is the motivation of the management to do the Departement of Surgerry development in the near future that are tailored to the operating room service standards set by the Indonesian Ministry of Health. Therefore an initial assessment needs to be done to find out on which part needs to be done and revisions to the spatial environment in Departement of Surgerry in the implementation of development so it can run effectively, efficiently and on target. The study design chosen was a qualitative approach using comparative analysis is done by finding similarities and differences of environmental and spatial conditions of the operating room compared with the guidelines, regulations and standards for operating room services are set by the Ministry of Health Republic of Indonesia. There are 6 (six) environmental and spatial standards that are used to assess: 1) zoning standards, 2) form, characteristics and composition standard 3) the standard relationship between space, 4) workflow, process and lay out standard 5) functions and activities standard 6) infrastructure standard as well as plus 1 (one) standard that is supporting 7) standard equipment. Attainment percentage (%) compliance with each standard is calculated by comparing the number of parameters that meet the standards required for a total of parameters multiplied by 100%. From the results of this assessment is then performed content analysis (content analysis) and consensus with stakeholders, X Hospital to produce some recommendations towards solving problems associated with environmental and spatial operating room. End of this research has concluded several recommendations based on the achievement of each standard compliance and the results of consensus with stakeholders X Hospital on which parts are the priorities to be done related to spatial development and operating room environments that are shared by the realization that term target time : 1. Development activities thar can be done in the near future (target realization of July 2011 2. Development activities that can be performed 2-3 months (target realization of August-September 2011 3. And development activities that can be performed 3-4 months (target realization of October-December 2011 Keyword: The Environment and Spatial Planning, Departement of Surgerry

Read More
B-1318
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widy Hartono; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Sutiawan, Amal Chalik Sjaaf, Hanny Merliana, Antonius Konseng
Abstrak: Dunia saat ini sedang memasuki Revolusi Industri Keempat yang ditandai dengan penggunaan teknologi informasi dan elektronika untuk otomatisasi produksi oleh industri-industri yang ada. Hal ini akan memberikan dampak yang besar terhadap seluruh industri barang maupun jasa. Industri kesehatan seperti rumah sakit juga tidak akan terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi informasi dan elektronika ini. Pertumbuhan rumah sakit di Indonesia semakin meningkat dengan pertambahan jumlah rata-rata sebesar 5,2% sejak tahun 2012 sampai dengan bulan April 2018 yang didominasi oleh rumah sakit swasta profit yaitu sebesar 17,3%. Persaingan antar rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi semakin sengit. Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu pelayanan kesehatan rumah sakit yang harus menjadi perhatian karena merupakan etalase rumah sakit yang menjadi pintu masuk dan titik pertama dari kontak awal antara pasien dan rumah sakit. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang besar, ramai dan padat akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Kualitas pelayanan merupakan salah satu determinan pendorong yang menjadikan teknologi informasi sebagai salah satu prioritas kebutuhan di dalam pelayanan kesehatan saat ini. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang mulai diminati dan berkembang adalah penggunaan teknologi mobile dan nirkabel di dalam pelayanan kesehatan. Penggunaan teknologi ini sebagai bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi digital untuk pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif dengan disain analitik operasional dengan melakukan wawancara mendalam untuk menggali berbagai permasalahan dalam pelayanan kesehatan di rawat jalan. Permasalahan akses ke pelayanan kesehatan dan pertukaran informasi menjadi permasalahan-permasalahan utama yang ditemukan dalam penelitian ini. Fitur pendaftaran poliklinik, e-konsultasi, rekam medik mobile, informasi pelayanan, informasi produk, edukasi kesehatan, hubungi kami, pengingat dan permainan dalam suatu aplikasi digital dapat menjadi alternatif solusi terhadap permasalahan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Jalan. Pengembangan aplikasi digital ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang ada.
Kata kunci: Revolusi Industri Keempat, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Aplikasi Digital, Sistem Informasi Rumah Sakit

The world is currently on the cusp of Fourth Industrial Revolution which is characterized by the use of information and communication technology for the automation of industrial production. This revolution will impact the entire goods and services industry. Health industries such as hospitals will also be affected. Hospital growth in Indonesia has been increasing approximately by 5.2% since 2012 until April 2018, 17,3% dominated mostly by profit oriented private hospitals. The competition will become tougher. Outpatient care is one of the hospital health services that should be given more attention because it is the entrance and first point of initial contact between patient and hospital. It will reflect the overall quality of hospital services. Large number of outpatient visits and crowded environment will cause various negative effects. Quality of service is one of the driving determinants for the importance and usage of the information technology. It becomes priority in health services industry nowadays. Mobile and wireless technology are amongst the most popular information technology growing and used in health services. As part of the Hospital Information System, this technology will be able to improve the quality of health services in hospital. This research aims to develop a digital application for health services in the Outpatient Department of Santa Maria Hospital Pekanbaru. This is a qualitative study with operational analysis design by conducting in-depth interviews to explore the problems in outpatient health services. Access to health services and information exchange are the main problems found in this study. Features of polyclinic registration, e- consultation, mobile medical records, service information, product information, health education, contact us, reminders and games in a digital application provide an alternative solution to the health service problems in Outpatient Department. The development of this digital application will improve the quality of health services.
Keywords: Fourth Industrial Revolution, Information and Communication Technology, Health Services, Digital Applications, Quality
Read More
B-2072
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nuraini ; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Budi Hidayat, Aat Supriyatman
S-6146
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kevin Chrisanta Budiyatno; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Puput Oktamianti, Chenny Muljawan, Maria M. Padmidewi
Abstrak: Skrining penyakit Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada petugas rumah sakit merupakan salah satu upaya mencegah penularan Covid-19 di rumah sakit. Siloam Hospitals Group (SHG) menerapkan tiga komponen skrining Covid-19 pada petugas, yaitu pengkajian gejala klinis, penemuan kontak erat, serta pemeriksaan antibodi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja skrining Covid-19 pada petugas di SHG pada tahun 2020 melalui analisis kuantitatif dan kualitatif berdasarkan aspek evaluasi kinerja skrining menurut Wilson dan Jungner (1968). Penelitian ini menemukan bahwa gejala klinis merupakan komponen skrining Covid-19 yang menunjukkan kinerja paling baik dalam penemuan kasus Covid-19 bergejala, sedangkan untuk penemuan kasus Covid-19 presimptomatik, diperlukan pengkajian gejala klinis secara longitudinal. Penelusuran kontak erat memiliki potensi yang baik dalam penemuan kasus Covid-19 tanpa gejala selama tidak terjadi over reporting atau under reporting dalam pelaksanaannya. Pemeriksaan antibodi SARS-CoV-2 tidak direkomendasikan sebagai komponen skrining Covid-19 karena menunjukkan kinerja yang paling buruk. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengkajian gejala klinis dan penelusuran kontak erat masih direkomendasikan untuk penemuan kasus Covid-19 secara subjektif, sedangkan untuk penemuan kasus Covid-19 secara objektif, maka pemeriksaan berkala antigen SARS-CoV-2 atau pemeriksaan Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) lebih direkomendasikan jika tersedia
Read More
B-2261
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gina Adriana; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Suprijanto Rijadi, Pujiyanto, Puput Oktamianti, Prima Yunika D. Ruswanti
Abstrak: Selama satu setengah tahun, pengajuan penagihan klaim rawat inap oleh RS AwalBros Pekanbaru kepada BPJS Kesehatan menemui berbagai kendala yaitulamanya menyerahkan berkas penagihan klaim RS yang berdampak terlambatnyaRS menerima pembayaran. Penelitian dengan metode preeksperimental pre testpost test ini mengobservasi waktu proses dan waktu antar proses, mengidentifikasiwaste pada proses penagihan klaim serta melakukan perbaikan jangka pendek danjangka menengah menggunakan metode Lean Six Sigma. Hasil penelitian padabulan April 2015 menunjukkan 98% waktu proses penagihan klaim merupakankegiatan Non Value Added dengan waktu terlama melakukan serah terima berkaspenagihan kepada verifikator BPJS kesehatan adalah 26 hari dan waktu tercepatadalah 12 hari dengan nilai sigma level adalah -3,85 dan defect per million adalah999,943. Setelah dilakukan proses perbaikan dengan metode Lean Six Sigma padabulan September 2015, kegiatan Non Value Added menurun menjadi 92% denganwaktu terlama melakukan serah terima berkas penagihan kepada verifikator BPJSkesehatan adalah 11 hari dan waktu tercepat adalah 3 hari dengan nilai sigma leveladalah 1,48 dan defect per million adalah 68,976 dengan menghasilkan kualitasklaim yang lebih baik terlihat dari hasil rekapitulasi berkas tidak ada berkas yangtidak layak klaim.Kata kunci : Lean Six Sigma, waste, klaim, non value added, defect per million,sigma level
During one and a half years, the insurance claim life cycle filling by Awal BrosPekanbaru to BPJS Kesehatan faced many obstacles, such as: longer time tosubmit the billing claims documents that impact to delay on receives payment.This Research using pretest posttest experimental method to observe total time ofinsurance claim life cycle and time between processes, identify the waste, andperform short term and medium-term improvement plan by using Lean Six Sigmamethod. The results of the research in April 2015 showed 98% of billing claimsprocessing time was a Non Value Added activity with the longest time to submitbilling document to BPJS verificator was 26 days, and the fastest time was 12days. The sigma value was -3,85 and defect levels was 999.943 per million. Afterimprovement process by using Lean Six Sigma in September 2015, there weresignificant changes that show non value added acitivity of billing claimprocessing time becomes 92% with the longest time to submit billing document toBPJS verificator was 11 days, and the fastest time was 3 days which values ofsigma level was 1.48 and defect per million was 68.976 with better quality claims.Key words : Lean Six Sigma, waste, Claim, non-value add, defect per million,sigma level
Read More
B-1784
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Apronso Lambohan Hutagalung; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Mieke Savitri, Peter A.W. Pattinama, Budi Hartono
Abstrak:

Perkembangan pelayanan kesehatan secara umum dari yang sederhana (terkecil) dan berkembang menjadi besar seperti rumah sakit (kompleks) umumnya berlangsung sedemikian rupa. Setiap jenjang perkembangan ini memerlukan suatu penetapan rencana strategis sehingga dapat melakukan pelayanannya dengan baik dan terus bertahan hidup. Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang terkompleks baik dari segi sumber daya yang digunakan maupun sistem yang berlaku. Klinik citama yang sudah sembilan tahun hidup (sejak 1997) dan berkembang dengan baik dimana saat ini telah memiliki empat lokasi pelayanan kesehatan berupa klinik ingin mengembangkan diri menjadi rumah sakit. Tentunya diperlukan suatu telaah yang mendalam untuk memilih klinik yang akan dikembangkan menjadi rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa setiap klinik Citama melalui variabel Product Life Cycle yaitu : kunjungan, pendapatan, laba (rugi), arus kas, modal, pesaing. Sehingga dapat diketahui posisi saat ini menurut siklus hidup yang akan menjadi dasar penentuan alternatif strategi dan strategi terpilih. Penelitian ini merupakan penelitian operasional (operational research) dimana analisa dilakukan dengan analisa deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Read More
B-971
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive