Ditemukan 25949 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat RSU Bhakti Yudha. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perawat, faktor pendorong dan faktor penarik. Karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, jarak rumah ke tempat kerja, jumlah anak yang dimiliki, lama kerja dan status kepegawaian. Faktor pendorong antara lain meliputi persepsi terhadap kompensasi RS, sistem kerja keperawatan, pengembangan karir dan lingkungan kerja. Faktor penarik meliputi persepsi terhadap kesempatan kerja dan kompensasi perawat RS lain. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif secara cross sectional pada 95 perawat. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan T Test, Annova dan Korelasi Regresi, sedangkan multivariat menggunakan Regresi Linear Ganda. Pemodelan bivariat dengan menggunakan metode enter. Hasil analisis didapatkan kompensasi RS dan kompensasi perawat RS lain yang paling dominan berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat.Saran untuk rumah sakit berdasarkan hasil penelitian adalah RS perlu meninjau ulang mengenai cara pemberian kompensasi terutama uang lembur kepada perawat dan RS diharapkan mempertimbangkan standar kompensasi perawat RS lain dalam memberikan kompensasi.
The aim of this thesis is to analyze of factors associated with desire to move (Turnover Intention) of Nurse In Bhakti Yudha Public Hospital In 2013. Variable which researched is charactheristics of nurse are age, sex, marrital state, the last education, the distance between house and hospital, the amount of children, the lenght of employment, and the state of employment . The Push factors which the perceptions of compensation oh hospital, nursing work system, career development, and work environment. The pull factors containe the opportunity of job and the level compensation of the other hospital. The methode of research which used is quantitatively with cross sectional design which done for ninety five nurses. The analyses which used is univariate, bivariate, multivariate. Bivariat Analysis use T Test, Anova and Regression Correlation, whereas multivariate Regreesion of Binary Logistic. Bivariate model use enter methode. The result of analysis is gained The perseption of Compensation of hospital and the other hospital have the most infuence variable which correlated with turnover intention. The suggestions for Bhakti Yudha hospital are based on the result of analysis are reviewing about its compensation especialliy overtime payment compensation to the nurses and Bhakti Yudha hospital is expected reviewing about the compensation of the other hospital in compensation giving
ABSTRAK Nama : Ida Ayu Purwaningsih Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Analisis Penerapan Rekam Medis Elektronik Di RS Awal Bros Tangerang Tahun 2017 Pembimbing : dr. Mieke Savitri,MKes Tesis ini membahas tentang evaluasi implementasi sistem rekam medik elektronik di Rumah Sakit Awal Bros Tangerang pada tahun 2017. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk bidang kesehatan salah satu di antaranya adalah rekam medis berbasis komputer atau rekam medis elektronik, yaitu sebuah sistem pencatatan data medis secara elektronik dan terintegrasi baik untuk rawat inap, rawat jalan, maupun medical checkup dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Rumah Sakit melalui upaya-upaya yang konkrit dan kerjasama antar sektor berusaha menyelenggarakan sistem tersebut sesuai dengan aspek penyelenggaraan rekam medis di Indonesia dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan rekam medik elektronik di RS Awal Bros Tangerang. Lokasi penelitian dilakukan di RS Awal Bros Tangerang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari –April 2018 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik. Populasi penelitian awal adalah staf yang bekerja saat ini di RS Awal Bros Tangerang sebagai professional pemberi asuhan sebanyak 117 orang yaitu yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, petugas fisioterapi, apoteker, ahli gizi dan petugas rekam medis yang memiliki akses langsung terhadap sistem rekam medis elektronik. Pengambilan data primer awal melalui metode pengisian kuesioner evaluasi rekam medik elektronik oleh para profesional pemberi asuhan, kemudian dilakukan wawancara mendalam. Hasil evaluasi penerapan rekam medis elektronik RS Awal Bros Tangerang tahun 2017 didapatkan secara umum rata-rata persepsi positif responden terhadap aspek Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik, Aspek Pencatatan Rekam Medis Elektronik, Aspek Kepemilikan Rekam Medis Elektronik, Aspek Penyimpanan Rekam Medis Elektronik dan Aspek Hukum,Etik,Disiplin dan Kerahasiaan rekam medis adalah 79,5 %. Belum semua dokter spesialis menggunakan EMR. Perlu ditingkatkan clinical leadership kepatuhan penggunaan sistem baru RME dengan mengurangi faktor-faktor yang melatarbelakangi keengganan dokter spesialis tersebut yaitu dengan pelatihan yang intens, review berkala guna perbaikan berkelanjutan, follow up segera terhadap masukan user sehingga sistem informasi yang memberikan kepuasaan bagi para penggunanya serta bermanfaat juga keharusan menggunakan dari manajemen menjadi kunci untuk mengatasi hal tersebut. Kata kunci: rekam medis elektronik, rekam medis, rumah sakit
ABSTRACT Analysis Of Electronic Medical Record Implementation in Awal Bros Tangerang Hospital Year 2017 Ida Ayu Purwaningsih a Public Health Faculty University of Indonesia b Awal Bros Tangerang Hospital a,b dr. Mieke Savitri, MKes a Background and Purpose : The rapid development of information technology has expanded to various sectors including healthcare. One of them is computer-based medical record or electronic medical record, an integrated system of medical data documentation by electronic an electronic for inpatient, outpatient, and medical checkup with a better level of security. Hospitals provide concrete efforts and collaboration between many sectors trying to organize the system in accordance with aspects of medical records in Indonesia and can be accounted for. This study aims to find out how the implementation of electronic medical records in Awal Bros Tangerang Hospital. The location of the research was conducted in outpatient and inpatient unit in Awal Bros Tangerang Hospital. The research was conducted in January-April 2018 by using descriptive analytic research design. The initial research population are clinical staff in Awal Bros Tangerang Hospital. There are 117 care professionals consisting of specialist doctors, general practitioners, nurses, midwives, physiotherapists, pharmacists, nutritionists and medical record officers who have direct access against the electronic medical records system. Initial primary data was collected through the method of filling out the questionnaire of electronic medical records evaluation by the caregiver professionals, then in-depth interviews were conducted. The result of evaluation of electronic medical record implementation of Awal Bros Hospital Tangerang year 2017 obtained generally average positive perception of respondents to the aspects of electronic medical record administration, aspects of electronic medical record documentation, electronic medical record ownership aspect, storage aspect of electronic medical and legal, ethics, discipline and confidentiality of electronic medical record aspects. It is about 79,5% (good category). Not all specialist doctors use EMR. It is necessary to improve the clinical leadership toward the new system of EMR by reducing factors behind the specialist doctor's reluctance with intense training, periodic review for continuous improvement, immediate follow-up of user inputs so that information systems provide satisfaction for the users as well as how useful this system meet up the necessity from hospital management. That will become the key to overcome it. Keywords: Electronic Medical Record, Medical Record, Hospital
Untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan yang memadai, di rumah sakit harus tersedia sarana, fasilitas, dana yang cukup, dan sumber daya manusia yang terampil dan berdedikasi tinggi. Keberhasilan upaya pelayanan di rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas tenaga manusia yang memadai. Kualitas kerja sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang dimiliki oleh setiap karyawan, dalam hal ini tenaga perawat. Pelayanan keperawatan rumah sakit memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Rendahnya motivasi kerja akan memberikan efek negatif terhadap produktifitas kerja perawat tersebut. Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta sebagai rumah sakit swasta telah melakukan evaluasi kinerja karyawan dengan PKP (Penilaian Karya Pekerja), tetapi belum ada bukti yang menunjukkan bahwa motivasi kerja perawat tersebut tinggi atau rendah. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian terhadap motivasi kerja perawat karena merupakan unsur penting untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan secara langsung mempengaruhi citra rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang hubungan karakteristik individu, faktor motivasi ekstrinsik, dan faktor motivasi intrinsik tenaga perawat terhadap motivasi kerja mereka di RS. Pelabuhan Jakarta. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 65 orang responden dari 80 orang total populasi yang diteliti dengan kriteria inklusi pegawai tetap dan bersedia mengisi kuesioner. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer dari kuesioner yang disebarkan kepada para perawat, dan data sekunder dari bagian personalia dan bidang keperawatan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 50,8% perawat memiliki motivasi kerja yang rendah dan 49,2% dengan motivasi kerja yang tinggi. Dari hasil analisis hubungan antar variabel ditemukan bahwa dari variabel karakteristik individu yang memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja adalah usia responden dan lama kerja. Dari variabel faktor motivasi ektrinsik yaitu hubungan kerja, gaji yang diterima, kondisi lingkungan kerja, kebijakan rumah sakit dan supervisi berhubungan dengan motivasi kerja. Sedangkan dari variabel faktor intrinsik yang memiliki hubungan dengan motivasi kerja adalah faktor pengakuan atas pekerjaan, pekerjaan itu sendiri dan kesempatan pengembangan individu. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan, variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor kesempatan pengembangan individu. Dalam upaya untuk meningkatkan motivasi kerja perawat unit rawat inap RS. Pelabuhan Jakarta, dibutuhkan penerapan analisis teknik motivasi berprestasi serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan pengakuan atas prestasi kerja yang diraih misalnya dengan pemberian reward.
To performe the best quality in health services, hospital must have an excellent facility, fund, and highly dedicated human resources. Successfullness of health services redirected to the quality and quantity of human resources. The quality of work performance is influenced by work motivation in every individual, in this case is nurses as the important role in achieving the best quality in health services, because poor motivation in work will give negative effect in productivity of work itself. RS. Pelabuhan Jakarta as a private hospital has evaluate their employee productivity by PKP (Penlilaian Karya Pekerja), but there is no fact shows that they also have poor or highly motivated employee, especially nurses. That is why it needs research concerning motivation assessment toward their performance because motivation eventually effect the productivity of nurses and the image of the hospital. The aim of this research is to find the relation between independent variable which is nurse individual characteristic, extrinsic and intrinsic motivation factors with their work motivation as dependent variable at RS. Pelabuhan Jakarta. Research conducted is quantitative with cross-sectinal methode. Total sample is 65 nurses over 80 nurses as total population of in-patient unit nurses as the employee of RS. Pelabuhan Jakarta. The source of data in this research are primary data from distributed questionaire to nurses, and secondary data from personel unit and nursing departement. Result of this research shown that 50,8% of nurses had poor work motivation meanwhile 49,2% of nurses had high motivation. From the relation analysis found that age and work periode have significant relation with work motivation, so as work relation, take home pay, working environment, hospital policy and supervision from extrinsic variables; and also certify of work, the work itself, and opportunity of individual development as the intrinsic motivation factor which related to work motivation. According to statistic analysis, independent variable that has dominant relation to work motivation is the opportunity of individual development. In accordance to increase working motivation of in-patient unit nurses at RS. Pelabuhan Jakarta, the achievement motivation technique must be applied, also giving the opportunity to explore the capability of nurses, and rewarded their achievement.
Penelitian ini membahas beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dari perawat berpendidikan D3 di RS QDAR Karawaci Tangerang Indonesia untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi. Terdapat satu variabel tergantung yaitu motivasi perawat untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini terdapat 10 variabel bebas yang dibahas yaitu Umur, Status Pernikahan, Status Kepegawaian, Masa Kerja, Kebijakan PPNI, Penghasilan, Ijin Atasan, Dukungan Keluarga, Kepuasan Akan Pengetahuan Yang Sudah Ada, Persepsi Terhadap Manfaat Dari Pendidikan Yang Lebih Tinggi. Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuisioner untuk diisi oleh populasi seluruh perawat di rumah sakit tersebut. Terdapat 71 perawat yang melengkapi hasil survey. Penelitian ini menggunakan analisa univariat, analisa bivariat dan analisa multivariat regresi logistik. Hasil penelitain menunjukkan terdapat empat variable yang paling dominan mempengaruhi motivasi perawat dari sepuluh variable yang ada. Variabel tersebut adalah Status Pernikahan, Kebijakan PPNI dan Ijin Atasan, Kepuasan Akan Pengetahuan yang Sudah Ada. Dan yang paling besar di antara keempat variabel tersebut adalah Status Pernikahan. Kata Kunci: Motivasi, variable tergantung, variable bebas, analisa multivariat regresi logistik berganda.
This paper discuss about the factors that influence the motivation of nurses that has D3 degree in QDAR Hospital, Karawaci Tangerang Indonesia, to pursue higher education. There is one variable dependent which is the motivation of the nurse to purse higher education. The independence variable consist of ten variables which are The Age, Marital Status, Employment Status, The Lenght Of The Employment, PPNI Policy, Income, Supervisor Permission, Family Support, The Satisfaction Of Existing Knowledge, The Perception Of The Benefit Pursuing Higher Education. This research using primary data by distributing quizioners to the population of nurses in the hospital. There are 71 respondents that completing the surveys. This paper use univariate, bivariate and multivariate regresion logistic analysis. This paper also use SPSS program to analyze the data. The result is four out of ten variables are dominantly effects the motivation. Those variables are; Marital Status, The PPNI Policy, Supervisor Permission and The Satisfaction Of The Existing Knowledge. And the most dominant variable is Marital Status. Keywords: Motivation, dependent variable, independent variable, multivariate multiple regression logistic analysis
