Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32778 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Melanie Husna; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Vetty Yulianty Permanasari, Balkis Rahmah, John S.T. Marbun
Abstrak: Waktu tunggu yang lama pada pelayanan rawat jalan akan mengurangi kepuasan pelanggan. Dari sisi karyawan, tidak mengetahui beban kerja sebenarnya menyebabkan karyawan mudah mengeluh dan meminta untuk diadakan tambahan karyawan yang sebenarnya bisa jadi tidak perlu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan observasi alur proses pelayanan rawat jalan dan waktu yang digunakan pasien untuk melakukan proses pengobatan di poliklinik paru RSUD Pasar Minggu dan melakukan analisis beban kerja dan penghitungan kebutuhan SDM dokter spesialis paru. Dari hasil observasi dilakukan analisis waste dan pemetaan Value Stream Map rawat jalan.

Hasil penelitian pada Curent State Map menunjukkan 90% waktu pelayanan rawat jalan poliklinik paru merupakan kegiatan yang tidak bernilai tambah (waste) dan hanya 10 % yang merupakan kegiatan bernilai tambah (value added). Usulan perbaikan dengan metode lean dituangkan dalam Future State Map dan diproyeksi dapat menurunkan kegiatan non value added menjadi 69,2% dan meningkatkan kegiatan value added menjadi 30,7%. Menurunkan waktu tunggu dari awalnya 279 menit menjadi 72 menit

Kata Kunci: Lean Hospital; Lean Thinking; Poliklinik Paru; Rawat Jalan; Waktu Tunggu.

Long waiting time on outpatient services will reduce customer satisfaction. From the employee side, not knowing the actual workload causes the employees to easily complain and ask to be held additional employees who may actually be unnecessary. In this study, the researcher observed the outpatient service process flow process and the time used by the patient to perform the treatment process at the Lung Polyclinic of RSUD Pasar Minggu and analyzed the work load and the calculation of the HR requirement of lung specialist doctor. From the results of observations conducted waste analysis and mapping Outstanding Output Value Stream Map.

The results of the research on the Curent State Map shows 90% of the outpatient service time of pulmonary polyclinic is an activity that is not value added (waste) and only 8% is a value added activity. Proposed improvement by lean method, set forth in the Future State Map is projected to reduce non value added activities to 69.2% and increase value added activities to 30.7% and reduce waiting time from 279 minutes to 72 minutes.

Key words: Ambulatory service; Lean Thinking, Lean Hospital; Waiting Time
Read More
B-1931
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annisaa Perica Rasyid; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Jaslis Ilyas, Wahyu Sulistiadi, Netry Listriani, Khafifah Any
Abstrak: Waktu tunggu yang lama pada pelayanan resep obat akan mengurangi kepuasan pelanggan dan menyebabkan pelayanan tidak efisien. Lean merupakan salah satu metodologi yang dapat digunakan untuk menangani ketidakefisienan dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode lean dalam mengurangi waktu tunggu pelayanan resep obat pada instalasi farmasi rawat jalan RSUD Pasar Minggu tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (analitik observasional) untuk melihat alur pelayanan resep obat dan mengidentifikasi pemborosan pelayanan resep obat. Dan didukung oleh penelitian kuantitatif (analisis deskriptif) untuk memperoleh data perhitungan waktu setiap tahapan proses pelayanan resep obat.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat non racikan selama 89.6 menit (88.17% kegiatan menunggu) dan 124.70 menit (82.10% kegiatan menunggu) pada pelayanan resep obat racikan.

Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa terdapat 8 jenis pemborosan (DOWNTIME) pada pelayanan resep obat. Usulan perbaikan dengan metode lean diharapkan dapat menurunkan waktu tunggu menjadi 66.67% pada pelayanan resep obat non racikan dan 56.67% pada pelayanan resep obat racikan.

Kata kunci : farmasi; metode lean; pemborosan; waktu tunggu

Long waiting times on prescription services will reduce patient satisfaction and lead to inefficient services. Lean is one of the methodologies that can be used to deal with inefficiencies in health services. This study aims to analyze the application of lean method in reducing waiting time of outpatient prescription services at Pasar Minggu public hospital in 2017.

This study used qualitative research methods (observational analytics) to examine the flow and identify waste of prescription drug services. And also supported by quantitative research (descriptive analysis) to get the exact calculation of every step of prescription drug services.

Based on the result of the research, it is known that the average waiting time of medicine prescription services is 89.6 minutes (88.17% waiting activity) and 124.70 minutes (82.10% waiting activity) of personalized medicine prescription services.

The study identified that there were 8 types of waste (DOWNTIME) in prescription services. The future improvement by lean method is expected to reduce waiting time to 66.67% on medicine prescription services and 56.67% on personalized medicine prescription services.

Keywords : pharmacy; lean methode; waste; waiting times
Read More
B-1897
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadiya Nabila; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Pujiyanto, Purnawan Junadi, Endah Kartika, Supriyantoro
Abstrak:

Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh waktu tunggu pasien, yang merupakan indikator penting dari kepuasan pasien. Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 menetapkan waktu tunggu maksimal 60 menit untuk pelayanan rawat jalan. RSUD Pasar Minggu telah menerapkan reservasi online untuk mengurangi waktu tunggu, namun waktu tunggu di klinik rehabilitasi medik masih tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan Lean untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam proses pelayanan. Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain action-research dengan pendekatan kualitatif, 24 pasien BPJS klinik rehabilitasi medik yang mendaftar melalui online akan dijadikan sampel sebagai data observasi waktu tunggu dengan metode time-motion Hasil : Hasil penelitian dengan pendekatan Lean berhasil mengidentifikasi waste waiting pada tahap pelayanan dokter sebagai waste tertinggi, akar masalah yang ditemukan pada waktu tunggu pelayanan dokter yang lama teridentifikasi metode fishbone analysis mencakup kurangnya SDM, tata letak ruangan, serta belum adanya SPO pada pelayanan pasien pendaftaran online. Intervensi dilakukan mengikuti prinsip Lean yaitu standardized work dan visual management. Berdasarkan perhitungan future state map secara simulatif dapat menurunkan lead time dari 2 jam 28 menit menjadi 1 jam 46 menit dengan penurunan persentase aktivitas non value added (¯28%). Ksesimpulan : kombinasi penerapan prinsip Lean yang dibutuhkan mencakup prinsip heijunka, standardized work, visual management, dan 5S dapat waste (NVA) dari 2 jam menjadi 1 jam 16 menit (¯63%).


The quality of healthcare services is significantly influenced by patient waiting times, which are a crucial indicator of patient satisfaction. The Ministry of Health Regulation No. 129 sets a maximum waiting time of 60 minutes for outpatient services. RSUD Pasar Minggu has implemented online reservations to reduce waiting times; however, waiting times at the medical rehabilitation clinic remain high. Therefore, this study uses a Lean approach to identify and reduce inefficiencies in the service process. Methodology : This study uses an action-research design qualitative approaches, employing probability sampling to select a sample of 24 BPJS patients who registered online at the medical rehabilitation clinic. Results : The Lean approach identified "waiting" waste at the doctor service stage as the highest waste. The root cause analysis using the fishbone method identified long doctor service waiting times caused by the shortage of human resources, inefficient room layout, and the absence of Standard Operating Procedures (SPO) for online registration patients. Interventions were implemented following Lean principles, including standardized work and visual management. A future state map simulation showed that lead time could be reduced from 2 hours 28 minutes to 1 hour 46 minutes, with a 28% reduction in non-value-added activities. Conclusion : The combination of Lean principles needed includes heijunka, standardized work, visual management, and 5S. These principles successfully reduced non-value-added activities from 2 hours to 1 hour 16 minutes, a 63% decrease.

Read More
B-2462
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Nyoman Ari Wijaya; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Pujiyanto, Heri Iswanto, Muhammad Baharuddin
Abstrak: Pelayanan Farmasi merupakan pelayanan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi akan memengaruhi mutu layanan di rumah sakit secara menyeluruh. Demikian juga di RSU Bali Royal, didapatkan waktu tunggu diatas dari standar pelayanan minimal rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi rawat jalan disebabkan belum berjalannya manajemen mutu yang baik di RSU Bali Royal. Peneitian ini akan melihat bagaimana proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean, di tahun 2017 dengan observational action process research, dengan melakukan observasi terhadap 15 pasien dari bulan oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 di farmasi rawat jalan RSU Bali Royal, dengan melihat waste yang ada. Ditemukan kegiatan yang bersifat value added sebesar 45,65% dan kegiatan non value added (waste) sebesar 54,28%. Waste yang banyak ditemukan adalah waste waiting dan waste defect. Eliminasi waste yang sudah ditemukan dengan implementasi intervensi antara lain: memindahkan konter kasir, merubah lay out farmasi, membuat loket antara konter farmasi dengan ruang pengerjaan obat mengunci pintu ruang farmasi dan merubah alur layanan farmasi rawat jalan, sehingga kegiatan non value added dapat di eliminasi menjadi 18,28% dan kegiatan value added menjadi 81,72%. Dari segi outcome dapat dilihat adanya perbaikan waktu tunggu, perbaikan kepuasan pelanggan, peningkatan kunjungan dan peningkatan omset di farmasi. Peneitian ini menyimpulkan adanya peningkatan mutu layanan setelah dilakukan perbaikan proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean.
Kata kunci : Mutu; Lean; Farmasi

Pharmaceutical Services is a service that cannot be separated from hospital services. The length of waiting time in the pharmacy will satisfy the overall quality of hospital services. Currently the waiting time in Bali Royal Hospital pharmacy for out patient is still above the standard waiting time, which is not in accordance with the hospital guidelines. The standard waiting time for outpatient pharmacy cannot be achieved due to lack of quality management at RSU Bali Royal. This study will look at how the process of outpatient pharmacy service using lean method, in 2017 with observational action process research, by observing 15 patients from October 2017 to January 2018 at outpatient pharmaceutical RSU Bali Royal, by looking at the waste. It is founded that there are 45.65% value added activities and non-value added activities (vaste) of 54.28%. Most of the wastes that are found are waste waiting and waste defect. Elimination of waste that has been done by the implementation of intervention, among others: moving cashier counters, changing the lay out of pharmacy, making counter between the pharmaceutical counter with space lock pharmaceutical door lock and change in outpatient pharmacy service, so that non value added activities can be eliminated to 18.28% and value added activities to 81.72%. In terms of outcome can be seen the improvement of waiting time, improvement of customer satisfaction, increased visits and increased turnover in pharmacy. This study concludes that there is a significant improvement of service quality after the refinement of outpatient pharmacy service process using lean method.
Keyword : Quality; Lean; Pharmacy
Read More
B-2003
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fera Apriyanti; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Suprijanto Rijadi, Anhari Achadi, Irena Sakura Rini
B-1349
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Devi Melina; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Anhari Achadi, M. Taufik
S-6587
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dini Indrawati; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Masyitoh; Jaslis Ilyas, Adriyanti, Ria Virgiandari
Abstrak: Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu andalan bagi rumah sakit dalam meningkatkan pemasukan bagi unit-unit lainnya. Tujuan penelitan ini adalah untuk mempercepat pelayanan rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam RSUD Koja dengan mengetahui lead time waktu tunggu pelayanan rawat jalan dan mengetahui cycle time (value added dan non value added) di masing-masing tahapan pelayanan rawat jalan serta membuat simulasi penerapan Lean Hospital untuk menghilangkan atau meminimalisasi pemborosan (waste). Desain penelitian ini dilakukan dengan operational research melalui pendekatan Lean Hospital. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam RSUD Koja sebesar 71.18 menit yang berarti masih melebihi standar yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Demikian pula waktu tunggu di unit farmasi sebesar 256.8 menit (obat racik) dan 154.27 menit (obat jadi). Waktu tunggu di unit pelayanan laboratorium sudah sesuai dengan standar dari Kementrian Kesehatan yaitu ≤ 140 menit. Penerapan upaya perbaikan pelayanan rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam RSUD Koja adalah dengan menghilangkan waste waiting, defect/rework, transportation, overprocessing dan overproduction di masing-masing tahapan pelayanan. Kesimpulan penelitan ini adalah dengan menghilangkan atau meminimalisir pemborosan (waste) dan membuat desain perpanjangan pelayanan rawat jalan dapat mengurangi waktu tunggu pelayanan rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam RSUD Koja.
Kata kunci : Waktu tunggu, Lean hospital, Value added, Non value added

Outpatient care is one of the mainstays for hospitals in increasing income for other units. The purpose of this research is to accelerate the outpatient service in Polyclinic Specialist Disease Inside Koja Hospital by knowing the lead time waiting time of outpatient service and knowing the cycle time (value added and non value added) in each stage of outpatient service and make simulation of Lean application Hospital to eliminate or minimize waste (waste). This research design is done by operational research through Lean Hospital approach. Outpatient service waiting time in Polyclinic Specialist of Internal Disease of Koja Hospital amounted to 71.18 minutes which means it still exceeds the standard set by Ministry of Health in Decree of Minister of Health Number 129 / Menkes / SK / II / 2008 regarding Minimum Service Standard of Hospital. Similarly, waiting time in the pharmacy unit is 256.8 minutes (racik drug) and 154.27 minutes (finished medicine). The waiting time in the laboratory service unit is in accordance with the Ministry of Health's standard of ≤ 140 minutes. Implementation of outpatient service improvement efforts in Polyclinic Specialist Disease In RSUD Koja is to eliminate waste waiting, defect / rework, transportation, overprocessing and overproduction in each stage of service. The conclusion of this research is to eliminate or minimize waste and make the design of service outpatient extension can reduce waiting time of outpatient service in Polyclinic Specialist of Disease in Koja Hospital.
Keywords: Wait Time, Lean Hospital, Value added, Non value added
Read More
B-1929
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tita Maulita Sawitri; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Adik Wibowo, Tintin Martini, Mohammad Rifki
Abstrak: Waktu tunggu merupakan salah satu indikator dari pelayanan kesehatan. Peningkatan waktu tunggu di IGD berdampak pada hari perawatan yang lebih lama, meningkatnya mortalitas dan berkurangnya kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu tunggu pelayanan di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dengan metode lean untuk mengetahui pemborosan (waste) di setiap tahap pelayanan. Metode penelitian ini merupakan operational research dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan sumber data primer yang diambil melalui observasi langsung dengan teknik time motion study dan wawancara mendalam. Waktu tunggu di IGD RSU Kabupaten Tangerang adalah 852,92 menit untuk pasien yang dirawat inap dan 564,24 menit untuk pasien yang dirawat jalan. Lamanya waktu pada setiap pelayanan adalah sebagai berikut : waktu pelayanan triase 11, 83 menit, waktu tunggu pemeriksaan dokter IGD 32,25 menit, waktu pemberian obat dan tindakan adalah 22,33 menit, waktu tunggu pemeriksaan laboratorium 106,07 menit, waktu tunggu pemeriksaan radiologi 140,15 menit, waktu tunggu konsultasi dokter spesialis 146,54 menit, waktu tunggu pendaftaran rawat inap 164,8 menit, waktu tunggu masuk rawat inap 58,5 menit, waktu administrasi pasien pulang 89,6 menit. Aktivitas non valued added terbesar adalah pada waktu menunggu konsultasi dokter spesialis. Ditemukan 2 jenis waste yaitu menunggu (93,3%) dan motion (6,7%). Setelah melakukan analisis dengan metode 5 why didapatkan akar masalah adalah pada jumlah tenaga perawat, belum maksimalnya petugas menjalankan tupoksi, aplikasi sistem informasi rumah sakit yang kurang user friendly, tidak standby-nya dokter spesialis serta SPO konsultasi yang belum optimal dijalankan, kurangnya pengalaman klinis dokter IGD, serta ketidaksediaan ruangan rawat. Kesimpulan penelitian ini bahwa waktu tunggu pelayanan pasien di IGD RSU Kabupaten Tangerang melebihi waktu standar (4 jam). Pendekatan dengan lean tepat dilakukan untuk mencari waste dalam aktivitas pelayanan kesehatan agar dapat diperoleh upaya pemecahan masalah untuk memperbaiki waktu tunggu pelayanan di IGD RSU Kabupaten Tangerang.
Waiting time is one indicator of health services. The increase in waiting time in the Emergency Department (ED) has an impact on longer treatment days, increased mortality and reduced patient satisfaction. The purpose of this study was to determine the length of stay for services at the emergency department of the Tangerang General Hospital using lean method to determine waste at each stage of activity. This research method is operational research with qualitative and quantitative approaches, primary data sources taken from direct observation using time motion study techniques and in-depth interviews. The waiting time at the ER at the Tangerang Regency General Hospital is 852.92 minutes for inpatients and 564.24 minutes for outpatients. The length of time for each service is as follows: triage is 11.83 minutes, waiting time for an emergency room doctor examination is 32.25 minutes, drug administration time and action is 22.33 minutes, waiting time for laboratory examination is 106.07 minutes, waiting time for examination radiology 140.15 minutes, waiting time for specialist doctor consultation 146.54 minutes, waiting time for inpatient registration 164.8 minutes, waiting time for inpatient admission 58.5 minutes, patient administration time going home 89.6 minutes. The largest nonvalued added activity is waiting for specialist consultations. Found 2 types of waste, namely waiting (93.3%) and motion (6.7%). After conducting an analysis using the 5 why method, the root of the problem was found in the number of nurses, not yet maximally carrying out tupoksi, hospital information system applications that are less user friendly, specialist doctors are not standby and consultation SOPs are not optimally run, lack of clinical experience of doctors ER, as well as the unavailability of the ward. The conclusion, t the waiting time in the ER at the Tangerang General Hospital exceeds the standard time (4 hours). The lean approach is appropriate to look for waste in health service activities so that problem solving efforts can be obtained to improve service waiting times in the IGD RSU Tangerang Gneral Hospital
Read More
B-2216
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ietje Susantin; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Mieke Savitri, Retno Wulanjari, Wirda Saleh
Abstrak: Instalasi farmasi merupakan salah satu bagian di rumah sakit yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan dan bersinggungan langsung dengan kesehatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma. Desain penelitian ini adalah analisa kualitatif dengan kerangka acuan DMAI (Define, Measure, Analyzedan Improve). Observasi mulai dari pasien menyerahkan resep sampai petugas memberikan obat yang dibagi menjadi 4 cycle (penerimaan resep, persiapan obat pemberian etiket dan penyerahan obat), wawancara mendalam, telaah dokumen. Hasil identifikasi value stream mapping dari 4 cycle di dapatkan penerimaan resep membutuhkan waktu 15 menit 13 detik, persiapan obat 5 menit 10 detik untuk obat non racikan dan 30 menit 14 detik untuk obat racikan, penyerahan obat 6 menit 28 detik. Proporsi non-value added untuk obat non racikan adalah 54% dan value added sebesar 46%, sedangkan non-value added untuk obat racikan adalah 39,4% dan value addedsebesar 60,6% dengan total waste selama 20 menit 50 detik. Hasil analisis Five Whys menunjukkan adanya bottleneck di penerimaan resep (15 menit 13 detik) dengan penyebab yaitu stok obat yang tidak sesuai dengan sistem komputer, sehingga bila ada stok yang kosong maka petugas perlu konfirmasi ke dokter dan menunggu kuitansi/bukti pembayaran dari kasir . Upaya penerapan lean six sigmadiharapkan dapat memperbaiki kinerja di instalasi farmasi, selain menghilangkan wastedan memaksimalkan nilai (value added), mengetahui akar masalah, perbaikan kualitas dan peningkatan efisiensi kinerja secara terus menerus
Read More
B-2137
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ingguan Novantri; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Adang Bachtiar, Vetty Yulianty Permanasari, Djoni Darmajaya, Hermina M Basrie
Abstrak: Metode lean pada akhir ini telah banyak dikembangkan untuk efisiensi kerja. Langkah awal dalam mengimplementasikan lean adalah meningkatkan produktivitas semua sumberdaya yang ada. Rekam medis adalah salah satu sarana pendukung untuk pelayanan kesehatan pasien di rumah sakit, pemborosan yang paling umum di pelayanan rekam medis berhubungan dengan dokumen dan pengolahan data. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode lean lama waktu tunggu pada pelayanan rekam medis rawat jalan di RSUD dr. HM Rabain Muara Enim tahun 2016. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah observasional action process research, menggunakan pedoman metode lean untuk melihat dan memotret kondisi alur proses pelayanan pasien rekam medis rawat jalan. Hasil penelitian setelah melakukan analisis projected future state dengan usulan alur pelayanan kedepan disertai simulasi metode lean yaitu 5S, Kanban inventory, visual management, dan takt time maka diperoleh cycle time diperpendek 16.4% dan eliminasi waste sebesar 98%. Saran untuk senantiasa menerapkan metode lean di unit kerja masing-masing dengan semangat Kaizen (continuous improvement) dan Heijunka (pemerataan beban kerja). Kata kunci: Metode lean, Rekam Medis, Current State, Future State, Value added, Non value added
Read More
B-1826
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive