Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35982 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Najah Syamiyah; Pembimbing: Helda; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Sri Puji Wahyuni, Yuniarti
Abstrak: Cakupan ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan masih rendah. Sementara itu pendidikan tentang ASI eksklusif kepada masyarakat harus terus dilakukan karena dapat memberikan informasi penting untuk calon ibu dan keluarga. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui dukungan tenaga kesehatan terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif pada Ibu bayi usia 0-5 bulan 29 hari di Posyandu Wilayah Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan. Penelitian dengan disain cross sectional ini dilakukan terhadap 250 ibu bayi yang terdaftar di posyandu yang diwawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Didapatkan bahwa peluang kelompok ibu yang mendapatkan dukungan tenaga kesehatan dengan baik untuk memberikan ASI eksklusif adalah 1,547 (CI 95% 1,023-2,339) kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok ibu yang kurang mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan. Dapat disimpulkan, jika Ibu mendapatkan 4 atau lebih dari 5 perlakuan diantaranya konseling ASI saat ANC, dilakukan IMD, dirawat gabung bersama bayi, bayinya tidak diberikan makanan dan minuman selain ASI selama masa perawatan, serta ibu pernah mendapatkan penyuluhan, maka pelungnya untuk memberikan ASI eksklusif lebih besar dibandingkan dengan ibu yang hanya mendapatkan 0-3 perlakuan tersebut. Diharapkan kepada penyedia layanan kesehatan Ibu dan anak dapat menetapkan kebijakan terkait pelayanan manajemen laktasi. Kata kunci: Cross Sectional, Dukungan Tenaga Kesehatan, ASI Eksklusif, Posyandu The coverage of exclusive breastfeeding in Mampang Prapatan Public Health Center was still low. Meanwhile, education about exclusive breastfeeding to the community should continue to be done because it can provide important information for prospective mothers and families. Then conducted a study to determine the support of health workers to exclusive breastfeeding behavior on the mother of the infant 0-5 months 29 days in Posyandu of Mampang Prapatan Public Health Center. A cross sectional study was conducted on 250 infant mothers enrolled in posyandu who were interviewed using a structured questionnaire. It was found that the maternal group opportunity that had good health support to provide exclusive breastfeeding was 1.547 (95% CI 1.023-2.339) times greater than women with less support from health personnel. It can be concluded that if the mothers get 4 or more of 5 treatments such as breastfeeding counseling during ANC, early breastfeeding initiation, treated together with baby, the baby was not given any food and drinks other than breastmilk during the treatment period, and the mother has got counseling, then theirs opportunities to give exclusive breastfeeding was greater than mothers who only got 0-3 of these treatments. It is expected that Mother and child health providers can establish policies related to lactation management services. Keywords: Cross sectional, Health Workers Support, Exclusive Breastfeeding , and Posyandu
Read More
T-5092
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afrida Fitri; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Ratna Djuwita Hatma, Eti Rohati
S-9674
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Resopimiarti; Pembimbing: Helda; Penguji: Sudarto, Agustin, Ati Nirwanawati
Abstrak: Anemia pada remaja putri memiliki implikasi yang cukup serius, karena pada jangka panjang remaja putri merupakan calon ibu tidak mampu memenuhi zat gizi bagi dirinya dan janin dalam kandungannya yang dapat meningkatkan risiko kematian maternal, prematur, hingga kematian perinatal. WHO 2010, angka kejadian anemia pada remaja putri di negara berkembang sekitar 53,7%. emenkes (2013) menunjukkan prevalensi anemia gizi pada kelompok usia remaja (≥15 tahun) adalah 22.2% , di DKI Jakarta 14,9 % tahun 2013 dan di Kecamatan Mampang Prapatan tahun 19,9%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pemberian tambah darah terhadap kejadian anemia pada murid wanita SLTP dan SLTA di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan tahun 2017 2018
Read More
T-5503
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Indria Sari; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Yovsyah, Eka Agustina
Abstrak: Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting padaanak dapat bersifat fatal bagi produktivitas mereka dimasa dewasa. Stunting berhubungan dengan gangguan fungsi kekebalan dan akan meningkatkan resiko kematian. Tujuan umum dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting pada balita(6-59 bulan) di Puskesmas Kilasah Kecamatan Kasemen. Telah dilakukan penelitian cross sectional terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting dengan hasil bivariat didapat hubungan bermakna pengetahuan,sikap dan praktek terhadap ASI eksklusif dengan kejadian Stunting.
Kata kunci : stunting, ASI eksklusif, balita 6-59 Bulan.
Stunting is a state of body short and very short to beyond the deficit -2SDbelow the median length or height. Stunting in children can be fatal to their futureproductivity of adults. Stunting associated with impaired immune function andincrease the risk of death. The general objective of this study is known picture ofthe behavior of exclusive breast-feeding mothers in the incidence of Stunting intoddlers (6-59 months) at the district health center Kilasah Kasemen. Cross-sectional studies have been conducted on the behavior of exclusive breastfeedingwith events Stunting with bivariate results obtained meaningful relationships ofknowledge, attitudes and practices towards exclusive breastfeeding Stuntingevents.
Key Words : stunting, exclusive breastfeeding, toddlers 6-59 month.
Read More
S-7564
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saleh Budi Santoso; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rusli
Abstrak: Abstrak

Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di seluruh dunia. Setiap tahunnya diestimasikan sekitar 18% kematian anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia disebabkan oleh pneumonia. Faktor risiko pasti yang berkontribusi diantaranya yaitu balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia balita usia 12 -23 bulan setelah dikontrol terhadap confounder. Studi kasus kontrol ini dilakukan di tiga wilayah puskesmas Kota Cimahi berdasarkan angka insidens kasus pneumonia balita yang tertinggi di tahun 2012. Kasus adalah balita usia 12 - 23 bulan yang berkunjung ke sarana puskesmas penelitian periode Januari - Desember 2012 dan didiagnosa sebagai kasus pneumonia. Kontrol merupakan tetangga dari kasus, dengan perbandingan jumlah kasus dan kontrol yaitu 1:1. Besar sampel minimal sebanyak 133 untuk masing - masing kelompok. Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Besar asosiasi balita yang tidak mendapat ASI eksklusif memiliki OR untuk terjadinya pneumonia sebesar 3,58 kali (95% CI: 2,08 - 6,19) dibandingkan yang mendapat ASI eksklusif setelah dikontrol terhadap confounder.

Penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu yang membuktikan kekuatan hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia pada balita. Berfokus pada daerah dengan angka insiden kasus penumonia yang tinggi, pihak dinas kesehatan dan puskesmas dapat lebih meningkatkan upaya promosi dan fasilitasi ASI eksklusif, menciptakan kawasan tanpa asap rokok di tingkat rumah tangga, pengurangan adanya paparan asap pembakaran di dalam rumah, peningkatan pengetahuan ibu berkaitan faktor risiko pneumonia.


Pneumonia is the biggest cause of death in children worldwide. Each year approximately 18% of estimated deaths of children under five worldwide are caused by pneumonia. Definite risk factors that contribute to them are children under five who are not exclusively breastfed.

The purpose of this study to determine the relationship of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia children under five age 12 -23 months after controlling for confounders.Case-control study was conducted in three areas of public health centers Cimahi City based incidence rates were highest children under five cases of pneumonia in 2012. Cases were children aged 12-23 months who visited the research public health centers means the period of January to December 2012 and was diagnosed as a case of pneumonia. Control is a neighbor of the case, the ratio of the number of cases and controls is 1:1. Minimum sample size for each of as many as 133 - each group. Multivariate analysis using logistic regression. Major association children under five who are not exclusively breastfed for the occurrence of pneumonia had an OR of 3.58 (95% CI: 2.08 to 6.19) than those who are breastfed exclusively after controlling for confounders.

This study reinforces previous research that proves the strength of association of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia in infants. Focusing on areas with a number of high incidence of cases of pneumonia, the health department and public health center could further enhance the promotion and facilitation of exclusive breastfeeding, creating a smoke-free area at the household level, reduction in exposure to combustion fumes in the house, increasing maternal knowledge of risk factors associated pneumonia.

Read More
T-3824
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khoirul Naim; Pembimbing: Soedarto Ronoatmodjo
T-1209
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ari Wijayanti; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Evi Fatimah, Hikmah Kurniasari
Abstrak:
Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditangani baik di Indonesia maupun Dunia. Dampak nyata dari masalah ini adalah terhambatnya perkembangan motorik, pertumbuhan mental dan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian. Faktor risiko stunting pada anak salah satunya adalah kurangnya asupan gizi balita, terutama pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan stunting pada batita 12-36 bulan di kecamatan Tamansari, kabupaten Bogor, tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data primer. Sampel pada penelitian ini berjumlah 500 batita yang didapat dengan cara Proportional Random Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2019. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tinggi badan, panjang badan, wawancara dengan kuesioner dan food recall. Status stunting dinilai berdasarkan indikator TB/U < -2 z-score. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariat cox regresi dan besar pengaruh dinyatakan dalam Prevalensi Rasio (PR) dengan Confident Interval (CI) 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada batita usia 12-36 bulan di kecamatan Tamansari, kabupaten Bogor tahun 2019 sebesar 39.2%. Hasil analisis multivariat menunjukkan batita yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki peluang sebesar 1,37 (95%CI: 1,03-1,83) kali mengalami stunting dibandingkan dengan batita yang diberikan ASI eksklusif setelah dikontrol oleh pendidikan ibu dan asupan kalori batita. Perlu dilakukannya peningkatan pendidikan ibu minimal SMA dan pemberian asupan makanan batita yang tinggi energi serta protein dan terjangkau harganya oleh masyarakat.

Stunting is a public health problem that needs to be addressed both in Indonesia and the World. The real impact of this problem is hampered motor development, mental growth and increased risk of morbidity and death. One of the risk factors for stunting in children is the lack of nutritional intake of infants, especially exclusive breastfeeding. This study aims to determine the relationship between exclusive breastfeeding with stunting in toddlers aged 12-36 months in Tamansari sub-district, Bogor district, 2019. The research design used was cross-sectional using primary data. The sample in this study amounted to 500 toddlers obtained by Proportional Random Sampling. This research was conducted in July 2019. Data collection was carried out by measuring height, body length, interviews with questionnaires and food recall. Stunting status was assessed based on the TB / U indicator <-2 z-score. The analysis used in this study uses multivariate cox regression analysis and the magnitude of the effect is expressed in the prevalence ratio (PR) with a 95% confident interval (CI). The results showed that the prevalence of stunting in toddlers aged 12-36 months in Tamansari sub-district, Bogor district in 2019 was 39.2%. The results of multivariate analysis showed that toddlers who were not given exclusive breastfeeding had a chance of 1.37 (95% CI: 1.03-1.83)  times stunting compared to toddlers who were given exclusive breastfeeding after being controlled by maternal education and toddler calorie intake. It is necessary to improve maternal education at least high school and to provide toddlers food intake that is high in energy and protein and affordable by the community.

Read More
T-5845
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ranti Safa Marwa; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Sumarti
Abstrak:
ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi. WHO dan UNICEF merekomendasikan agar bayi diberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan. ASI eksklusif berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh serta mendukung proses perkembangan otak dan fisik bayi. Namun, menurut data SDKI 2017, hanya sebagian (52%) anak di bawah enam bulan mendapatkan ASI eksklusif. Pemeriksaan kehamilan menjadi titik masuk yang ideal bagi tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi terkait praktik pemberian ASI eksklusif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemeriksaan kehamilan dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu berumur 15-49 tahun di Indonesia yang memiliki anak terakhir umur 0-5 bulan pada saat wawancara SDKI 2017 dilakukan, masih tinggal bersama anaknya, serta memiliki data yang lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase praktik pemberian ASI eksklusif di Indonesia sebesar 51,9% dan persentase pemeriksaan kehamilan ≥ 4 kali sebesar 88,4%. Terdapat hubungan antara pemeriksaan kehamilan dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Ibu yang melaksanakan pemeriksaan kehamilan ≥ 4 kali memiliki peluang 1,67 kali lebih tinggi untuk melakukan praktik pemberian ASI eksklusif dibandingkan ibu yang melaksanakan pemeriksaan kehamilan < 4 kali (PR = 1,67; 95% CI 1,24–2,26). Pendidikan ibu, pekerjaan ibu, serta status ekonomi berpotensi menjadi confounding pada hubungan antara pemeriksaan kehamilan dengan praktik pemberian ASI eksklusif. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan cakupan praktik pemberian ASI eksklusif dan pemeriksaan kehamilan di Indonesia seperti meningkatkan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi kesehatan, mengoptimalkan konseling laktasi pada pemeriksaan kehamilan, mengoptimalkan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusui, mengadakan program kelas ibu hamil secara rutin, pelatihan dan pemberdayaan kader mengenai pemberian ASI eksklusif, memberikan apresiasi kepada ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan konseling laktasi saat pemeriksaan kehamilan.

Breast milk is the best source of nutrition for infants. WHO and UNICEF recommend that infants should be exclusively breastfed for the first six months of life. Exclusive breastfeeding plays an important role in increasing the body's immune system and supporting infants' brain and physical development. However, according to the 2017 IDHS data, only half (52%) of children under six months are exclusively breastfed. Antenatal care is an ideal entry point for health workers to provide education regarding the practice of exclusive breastfeeding. Therefore, this study aims to determine the association between antenatal care and the practice of exclusive breastfeeding in Indonesia. This study used IDHS 2017 data with a cross-sectional study design. The sample of the study were mothers aged 15-49 years in Indonesia who had their last child aged 0-5 months at the time of the 2017 IDHS interview, still lived with their children, and had complete data. The results showed that the percentage of exclusive breastfeeding practices in Indonesia is 51.9% and the percentage of antenatal care ≥ 4 times is 88.4%. There is an association between antenatal care and the practice of exclusive breastfeeding in Indonesia. Mothers who attended antenatal care ≥ 4 times were 1.67 times more likely to practice exclusive breastfeeding than mothers who attended antenatal care < 4 times (PR = 1,67; 95% CI 1,24–2,26). Mother’s education, occupation, and economic status is the potential confounding in the association between antenatal care and exclusive breastfeeding practices. Various efforts need to be made to increase the scope of the practice of exclusive breastfeeding and antenatal care in Indonesia, such as increasing the use of social media as a media of health promotion, optimizing lactation counselling during antenatal care, optimizing counselling for pregnant women and breastfeeding mothers, conducting routine classes for pregnant women, training and empowering cadres about exclusive breastfeeding practices, giving appreciation to mothers who have succeeded in exclusive breastfeeding, and monitoring and evaluating the implementation of lactation counselling during antenatal care.
Read More
S-11339
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saila Hadayna;cPembimbing: Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Iram Barida, Suparmi
Abstrak:
Tren cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara frekuensi kunjungan antenatal care (ANC) sesuai standar dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu dengan bayi usia 0–23 bulan berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Desain penelitian adalah cross sectional dengan analisis regresi Cox untuk menghitung prevalence ratio (PR) dan mengontrol variabel kovariat. Hasil menunjukkan proporsi ASI eksklusif pada bayi usia 0–5 bulan sebesar 47,10%, dan pada kelompok usia 6–23 bulan sebesar 64,90%, dengan 2,52% di antaranya mengalami keterlambatan pemberian MPASI. Kunjungan ANC ≥6 kali berhubungan signifikan dengan praktik ASI eksklusif pada bayi usia 0–5 bulan (PR adj: 3,01; 95% CI: 2,12–4,27), namun tidak signifikan pada usia 6–23 bulan. Temuan ini menekankan pentingnya edukasi menyusui berkelanjutan sejak kehamilan dan perlunya penguatan indikator pengukuran waktu pemberian MPASI dalam surveilans nasional. 

The exclusive breastfeeding coverage trend in Indonesia remains suboptimal. The objective of this study was to examine the relationship between the frequency of standardized antenatal care (ANC) visits and the practices of exclusive breastfeeding among mothers with infants aged 0–23 months. This investigation utilized the 2023 Indonesia Health Survey (SKI) to conduct its analysis. This cross-sectional study employed modified Cox regression to estimate prevalence ratios (PR) and adjusted for covariates. The results indicated that 47.10% of infants aged 0–5 months were exclusively breastfed, and 64.90% of those aged 6–23 months had a history of exclusive breastfeeding, with 2.52% experiencing delayed complementary feeding. A significant association was identified between ANC visits with a p-value of at least 6 and exclusive breastfeeding in the 0–5 months group (PR adj: 3.01; 95% CI: 2.12–4.27). However, no such association was observed in the 6–23 months group. These findings underscore the necessity for the incorporation of sustained breastfeeding education initiatives beginning in pregnancy, along with the integration of MPASI timing into national monitoring indicators.

Read More
T-7377
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rebekka; Pembimbing: Helda; Penguji: Nurhayati Adnan, Monica Hutabarat; Resti Damanik
Abstrak: ABSTRAK Cakupan ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari 6 di Indonesia tahun 2016 sebesar 54%, di Provinsi DKI tahun hanya mencapai 41%. Gejala depresi pada ibu menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan ASI eksklusif yang sudah dibuktikan dalam berbagai studi sebelumnya. Studi ini bertujuan meneliti pengaruh gejala depresi perinatal yang terdeteksi dini terhadap kegagalan pemberian ASI eksklusif pada ibu postpartum yang bersalin di puskesmas wilayah Jakarta Selatan. Desain studi yang digunakan adalah kohort prospektif. Jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 153 responden. Hasil analisis menunjukkan ibu postpartum yang memiliki gejala depresi berisiko 2,46 kali (CI 95% : 0,96 - 6,33) mengalami kegagalan memberikan ASI eksklusif setelah dikontrol variabel dukungan keluarga dan waktu pertama keluar ASI. Puskesmas dan layanan kesehatan perlu melakukan skrining depresi pada ibu postpartum sejak dini untuk mengantisipasi efek terhadap keberlangsungan pemberian ASI eksklusif. Kata kunci: ASI eksklusif , depresi perinatal, postpartum ABSTRACT The coverage of exclusive breastfeeding in infants aged less than 6 months in Indonesia in 2016 was only 54 and 41% in Jakarta. Symptoms of perinatal depression are one of the determinants of full breastfeeding that have been demonstrated in previous studies. This study aims to examine the effect of early detection of perinatal depressive symptoms on early cesssation of full breastfeeding in postpartum mothers who are delivered at puskesmas in South Jakarta. The study used prospective cohort as the design. The number of samples analyzed were 153 women. The results showed that postpartum mothers who had symptoms of depression at risk of 2.46 times (95% CI: 0.96 - 6.33) experienced early cessation to full breastfeeding after controlled variables of family support and first milk secretion. Primary health care and other health services need to perform early depression screening of postpartum mothers to anticipate the effects on the sustainability of full breastfeeding. Key words: full breastfeeding, perinatal depression, postpartum
Read More
T-5154
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive