Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35167 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kartika Pratiwi; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Nasrin Kodim, Uswatun Hasanah
Abstrak: Penyakit kardiovaskular adalah penyebab nomor satu kematian akibat PTM, menurut WHO pada tahun 2015 kematian akibat penyakit kardiovaskular mewakili 31 17 juta dari total semua kematian secara global dan 7,4 juta diantaranya disebabkan oleh PJK. Di Indonesia, peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat PTM mendapat sumbangsih terbesar dari penyakit kardiovaskular, dimana PJK adalah penyakit kardiovaskular yang memiliki angka kejadian tertinggi. PJK disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Angka kejadian PJK dapat dikendalikan apabila faktor risiko dapat terkendali, mengingat terdapat faktor risiko dari PJK yang dapat dimodifikasi atau dikendalikan kondisinya. DKI Jakarta menjadi daerah kedua tertinggi dengan kejadian PJK di Indonesia. Namun, hubungan antara faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan kejadian PJK serta faktor risiko yang paling dominan diantaranya masih belum diketahui di DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan kejadian PJK di DKI Jakarta serta menelusuri faktor risiko yang paling berhubungan dominan dari kejadian PJK tersebut dengan melakukan analisa lanjutan data Posbindu PTM tahun 2015-2018. Desain penelitian menggunakan desain cross sectional dan analisa dilakukan sampai tahap analisa multivariat menggunakan uji regresi logistik. Dari 30.459 responden usia ge;15 tahun diperoleh prevalensi PJK sebesar 3,4 . Perilaku merokok p value= 0,000; OR= 6,53 95 CI 4,826 ndash; 8,838, kurang aktivitas fisik p value= 0,045; OR= 0,745 95 CI 0,558 ndash; 0,993, konsumsi alkohol p value= 0,000; OR= 3057,076 95 CI 1786,92 ndash; 5230,06, diabetes melitus p value= 0,000; OR= 0,161 95 CI 0,161-0,508, dan hipertensi p value= 0,000; OR= 0,284 95 CI 0,284-0,526 menjadi faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian PJK. Faktor risiko dominan dari kejadian PJK di DKI Jakarta adalah konsumsi alkohol. Upaya promotif dan preventif diharapkan lebih digencarkan guna menekan angka kejadian PJK serta perlu adanya survey lebih lanjut terkait konsumsi alkohol masyarakat mengingat konsumsi alkohol menjadi faktor dominan pada penelitian ini dan menurut literatur pengaruhnya memang besar terhadap kerusakan fungsi jantung.
 

Cardiovascular disease is the number one cause of death from NCD, according to WHO in 2015 deaths from cardiovascular disease represent 31 17 million of total all deaths globally and 7.4 million are caused by CHD. In Indonesia, the increase in morbidity and mortality due to NCD has the greatest contribution from cardiovascular disease, where CHD is the highest prevalence of cardiovascular disease. CHD is caused by modifiable risk factors and unmodifiable risk factors. The prevalence of CHD can be controlled if risk factors can be controlled, considering there are risk factors from CHD that can be modified. DKI Jakarta becomes the second highest area with the prevalence of CHD in Indonesia. However, the relation between modifiable risk factors and CHD and the most dominant risk factors among them remains unknown in DKI Jakarta. The aim of this study is to know how the relation between some risk factors that can be modified with CHD in DKI Jakarta and find the most dominant risk factor associated with PJK by doing further analysis of data Posbindu PTM 2015 2018. This study used cross sectional design and the analysis was done until multivariate analysis stage using logistic regression test. From 30.459 respondents aged ge 15 years, the prevalence of CHD was 3.4. Smoking behavior p value 0,000 OR 6,53 95 CI 4,826 ndash 8,838 , physical inactivity p value 0,045 OR 0,745 95 CI 0,558 ndash 0,993, alcohol consumption p value 0,000 OR 3057,076 95 CI 1786,92-5230,06, diabetes mellitus, value 0,000 OR 0,161 95 CI 0,161 ndash 0,508, and hypertension p value 0,000 OR 0,284 95 CI 0,284 ndash 0,526 are factors that have significant relations with CHD. The dominant risk factor of CHD in DKI Jakarta is alcohol consumption. Promotive and preventive efforts are expected to be intensified in order to reduce the incidence of CHD and the need for further surveys related to alcohol consumption because alcohol consumption is the dominant factor in this study and according to the literature it has great effect on heart function damage.
Read More
S-9644
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Revonita Priandini; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Syahrizal Syarif, Rebekka
Abstrak: Tujuan: Mengetahui hubungan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan kejadian penyakit jantung koroner pada penduduk usia 15-59 tahun di Jakarta Timur tahun 2020. Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain cross- sectional dengan menggunakan data skrining faktor risiko PTM di Jakarta Timur tahun 2020. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.Kesimpulan: Hipertensi, diabetes melitus, obesitas, perilaku merokok, dan konsumsi alkohol menjadi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian PJK. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan upaya preventif dan promotif untuk menurunkan prevalensi dan kematian akibat PJK.
Read More
S-10705
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Isnaini Rahmah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Ni Putu Yuliyana Dewi
Abstrak: Prevalensi Obesitas di Provinsi DKI Jakarta selalu berada diatas angka Nasional pada setiap kelompok usia setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi obesitas dan faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada peserta Posbindu PTM usia 15-64 tahun. Data yang digunakan adalah data sekunder, jumlah sampel 20161. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Prevalensi obesitas pada penelitian ini adalah 57,1% yang merupakan prevalensi kasar. Hubungan asosiasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel usia, jenis kelamin, status pernikahan, aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, status merokok dengan kejadian obesitas pada peserta Posbindu PTM. Dimana peserta yang lebih beresiko memiliki usia diantara 24-44 tahun (PR 1,92; 95% CI 1,39-2,64), jenis kelamin perempuan (PR 1,27; 95% CI 1,19-1,34), status pernikahan sudah menikah (PR 1,46; 95% CI 1,22-1,75), kurang aktifitas fisik (PR 0,94; 95% CI 0,089-0,99), kurang konsumsi sayur dan buah (PR 1,06; 95% CI 1,00-1,12), dan yang memiliki kebiasaan merokok (PR 0,77; 95% CI 0,71-0,83). Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam pengembangan pada program Posbindu PTM sebagai upaya menurunkan angka obesitas di Provinsi DKI Jakarta.
Kata kunci: Obesitas, Posbindu PTM, DKI Jakarta

Prevalence of obesity in DKI Jakarta Province is always above the national rate in every age group every year. This study aims to determine the frequency distribution of obesity and factors associated with obesity in participants Posbindu PTM age 15-64 years. The data used is secondary data, sample size 20161. This research is a quantitative research with cross sectional study design. The results of this study showed that the prevalence of obesity in this study was 57.1% which is a rough prevalence. The association relationship shows that there is a significant correlation between age variable, sex, marital status, physical activity, fruit and vegetable consumption, smoking status with obesity occurrence at Posbindu PTM participants. Where participants were more at risk of having age between 24-44 years (PR 1.92, 95% CI 1.39 to 2.64), female sex (PR 1.27, 95% CI 1.19 to 1.34) , married (PR 1.46, 95% CI 1.22-1.75), lack of physical activity (PR 0.94, 95% CI 0.089-0.99), lack of consumption of vegetables and fruits (PR 1 , 06; 95% CI 1.00 to 1.12), and who had a smoking habit (PR 0.77; 95% CI 0.71-0.83). This research is expected to be a consideration in the development of Posbindu PTM program as an effort to reduce obesity rate in DKI Jakarta Province.
Keywords: Obesity, Posbindu PTM, DKI Jakarta
Read More
S-9829
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fina Nurillah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Cut Putri Arianie
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan PJK pada penduduk usia 3 15 tahun di Jawa Barat tahun 2019. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan menggunakan data Posbindu PTM Jawa Barat 2019.
Read More
S-10411
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resti Dwi Hasriani; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Nurhayati Adnan, Misti, Rindu Rachmiaty
Abstrak:
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian pada kelompok kardiovaskular. Obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap progresivitas dari prediabetes menjadi DM tipe 2 dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Kondisi prediabetes dengan obesitas meningkatkan risiko kejadian PJK berdasarkan Cardiometabolic Disease Staging (CMDS). Penelitian ini menggunakan desain studi kohor retrospektif dengan data sekunder studi kohor faktor risiko PTM tahun 2011-2018. Sampel adalah 493 penduduk penduduk dewasa yang obesitas yang menjadi responden Studi Kohor Faktor Risiko PTM, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil analisis multivariat menggunakan cox regression setelah dikontrol dengan usia dan durasi obesitas menemukan bahwa prediabetes memiliki nilai HR=0,80 (95%CI:0,462-1,387), p=0,429, yang berarti hubungan prediabetes dengan kejadian PJK pada penduduk dewasa yang obesitas tidak bermakna secara statistik.

Coronary Heart Disease (CHD) is a leading cause of death in the cardiovascular group. Obesity could increase a person's risk of progression from prediabetes to type 2 DM and increase the risk of cardiovascular disease. Prediabetes with obesity increases the risk of CHD events based on Cardiometabolic Disease Staging (CMDS). This study was used a retrospective cohort study design using secondary data on NCD Risk Factor Cohort Study in 2011-2018. The sample was 493 obese adult respondents in population of NCD Risk Factor Cohort Study whom met this study inclusion and exclusion criteria. The results of multivariate analysis using cox regression after being controlled by age and duration of obesity found that prediabetes had HR = 0.80 (95% CI: 0.462- 1.387), p = 0.429 which means the relationship between prediabetes with CHD events in obese adult respondents was not statistically significant.

Read More
T-5829
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Husda Oktaviannoor; Pembimbing: Ratna Djuwita, Krisnawati Bantas; Penguji: Dwi Oktavia T.L. Handayani, Widyastuti
Abstrak: Diabetes mellitus tipe 2 telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius dan merupakan penyebab penting dari angka kesakitan, kematian, kecacatan dan kerugian ekonomi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Provinsi DKI Jakarta termasuk sepuluh besar penyakit diabetes mellitus tertinggi secara nasional. Posbindu PTM sebagai salah satu program pemerintah dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan diabetes mellitus tipe 2 di Posbindu PTM se-Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dari data Surveilans Faktor Risiko PTM Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2017. Sampel yang dianalisis sebesar 12.775 responden dari 12.789 responden berumur ≥15 tahun. Analisis data multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda untuk menentukan model prediksi dan faktor potensial dampak yang paling dominan.
Hasil didapatkan proporsi diabetes mellitus sebesar 15,87%. Multivariat didapatkan umur ≥45 tahun (POR=6,32), 35-44 tahun (POR=1,82), 25-34 tahun (POR=0,98), jenis kelamin (POR=0,63), riwayat DM keluarga (POR=4,43), tidak menikah (POR=0,49), cerai (POR=1,58), tidak bekerja (POR=1,93), IRT (POR=1,84), pelajar/mahasiswa (POR=0,24), kurang aktif (POR=1,20), hipertensi (POR=1,35), dan obesitas sentral (POR=1,29). Faktor risiko yang memberikan dampak paling dominan adalah umur ≥45 tahun dan riwayat DM keluarga, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi yang memberikan dampak paling dominan adalah obesitas sentral. Model prediksi ini cukup akurat untuk memprediksi diabetes mellitus dengan batas probabilitas sebesar 18%. Perlu adanya peningkatan kualitas pelaksanaan Posbindu PTM dari pemerintah serta kesadaran warga DKI Jakarta yang berumur ≥15 tahun untuk pemantauan faktor risiko serta deteksi dini PTM.

Type 2 diabetes mellitus has become a serious public health problem and is an important cause of morbidity, death, disability and economic losses worldwide including Indonesia. The province of DKI Jakarta includes the top ten of the highest diabetes mellitus nationally. Posbindu PTM as one of the government programs in conducting early detection and monitoring of NCD risk factors that are implemented in an integrated, routine, and periodic.
This study aims to determine the risk factors associated with diabetes mellitus type 2 in Posbindu PTM throughout DKI Jakarta Province. This research uses cross sectional design from data of Risk Factor Surveilans of NCD Health Office of DKI Jakarta Province 2017. The analyzed sample is 12,775 respondents from 12,789 respondents aged ≥15 years old. Multivariate data analysis using multiple logistic regression test to determine prediction model and the most dominant potential impact factor.
The result obtained proportion of diabetes mellitus equal to 15,87%. Multivariate was found to be ≥45 years old (POR=6.32), 35-44 years (POR=1.82), 25-34 years (POR=0.98), sex (POR=0.63), history of DM family (POR=4.43), unmarried (POR=0.49), divorce (POR=1.58), not working (POR=1.93), IRT (POR=1.84), student (POR=0.24), less physical activity (POR=1.20), hypertension (POR=1.35), and central obesity (POR=1.29). Risk factors that have the most dominant impact are age ≥45 years and family DM history, while the modifiable factor that gives the most dominant impact is central obesity. This prediction model is accurate enough to predict diabetes mellitus with a probability limit of 18%. It is necessary to improve the quality of Posbindu PTM implementation from the government and the awareness of Jakarta citizens aged ≥15 years for monitoring of risk factors and early detection of NCD.
Read More
T-5151
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hapizatul Mardhiah; Pembimbing: Bungsu Putri; Penguji: Helda, Ananda
Abstrak: Diabetes melitus merupakan penyakit kronik serius yang menyebabkan masalah kesehatan masyarakat. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah diatas nilai normal. Prevalensi global diabetes meningkat 2 kali lipat sejak tahun 1980 dari 4.7% menjadi 8.5%. Kejadian diabetes melitus di DKI Jakarta dari tahun ke tahun terus meningkat, bahkan pada tahun 2018 DKI Jakarta merupakan provinsi tertinggi dengan kejadian diabetes melitus di Indonesia yaitu sebesar 3.4%, dimana kejadian diabetes melitus di DKI Jakarta melebihi angka nasional yaitu 2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, uji statistik menggunakan chi square untuk meihat prediktif faktor yang berhubunagn dengan diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari program skirining Faktor Risiko PTM berbasis Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinas Kesehatan DKI Jakarta tahun 2018. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara umur (POR 6.6 95%CI 6.125-7.151), jenis kelamin (POR 1.5 95%CI 1.411-1.614), tingkat pendidikan (POR 1.6 95%CI 1.549-1.770), riwayat keluarga (POR 18.6 95%CI 17.393-19.954), indeks massa tubuh (POR 2.1 95%CI 2.046-2.356), tekanan darah (POR 5.5 95%CI 5.219-5.942) dan obesitas sentral (POR 2.04 95%CI 1.914-2.188) dengan diabetes melitus. Status merokok bukan merupakan faktor yang berhubungan dengan diabetes melitus
Read More
S-10180
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Nurjanah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Rizka Maulida, Ananda
Abstrak: Menurut WHO, sampai saat ini penyakit tidak menular merupakan penyakit penyebab kematian utama karena menyumbang 71% kematian dari seluruh kematian secara global. Di Indonesia, angka PTM kian meningkat diiringi oleh hipertensi. Menurut riskesdas tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan jenis kelamin, lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki. Salah satu faktor yang berkontribusi dalam hal ini yaitu defisiensi hormon esterogen pada wanita terutama di usia menopause. Selain itu, kejadian hipertensi pun lebih sering terjadi di wilayah perkotaan dibanding pedesaan. Hipertensi sendiri merupakan silent killer yang dapat meningkatkan risiko penyakit stroke, ginjal kronis, penyakit jantung, dan retinopati. Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko hipertensi antara lain usia, riwayat hipertensi keluarga, status hiperkolesterolemia, status hiperglikemia, indeks masa tubuh, perilaku merokok, konsumsi alkohol, konsumsi sayur dan buah, dan perilaku aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui proporsi dan hubungan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi pada perempuan usia menopause di DKI Jakarta tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square pada nilai α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, riwayat hipertensi keluarga, hiperkolesterolemia, hiperglikemia, indeks masa tubuh, konsumsi alkohol, dan konsumsi sayur dan buah pada kejadian hipertensi. Diperlukan adanya upaya pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit ini mengingat banyaknya penelitian yang mengkaitkan faktor risiko di atas dengan kejadian hipertensi.
Kata Kunci : Hipertensi, Faktor Risiko, Perempuan Usia Menopause
Read More
S-9905
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safhira Dwidanitri; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Esti Widiastuti
S-10308
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Isnaeni; Pembimbing: Helda; Penguji: Renti Mahkota, Felly Philips Sinewe
T-4076
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive