Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39907 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Putu Octavianty; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Purnawan Junaidi, Wachyu Sulistiadi, Mohammad Baharuddin, Sri Wahyuni
B-2000
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fidela Eniraisa; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Adang Bachtiar, Rahma Indira Wardani, Khatarina Sebayang
Abstrak: Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit harus mampu meningkatkan pelayanannya agar lebih bermutu dan terjangkau demi terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Oleh sebab itu rumah sakit diharapkan memiliki karakter mutu pelayanan prima sesuai dengan harapan pasien, serta memberikan pelayanan medis yang bermutu. RSAL Dr. Mintohardjo adalah salah satu rumah sakit milik pemerintah yang melayani pasien swasta maupun pasien JKN. Untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, pada bulan Agustus 2017 RSAL Dr. Mintohadjo berinisiasi mengembangkan poli rawat jalan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas implementasi program rawat jalan sore di RSAL Dr. Mintohardjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di poli rawat jalan sore RSAL Dr. Mintohardjo pada bulan Juli September 2018
Read More
B-2065
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jeane Petra Sondakh; Pembimbing: Yuli Prapanca Satar,; Penguji: Amila Megraeni, Heru Kusumanto, Susjanti Widjaya, Rini Rachmawati
B-867
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emmy Damaryanti; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Dono Widiatmoko, Heru Kusumanto, Rina Anggorodi, Susjanti Widjaja
Abstrak:

Salah satu pelayanan penunjang medik yang terpenting dalam proses pelayanan pasien adalah pelayanan farmasi, yang merupakan salah satu komponen biaya operasional yang besar dari seluruh biaya operasional rumah sakit, sehingga harus dikelola dengan efisien agar rumah sakit tidak mengalami kerugian. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pengawasan dan pengendalian.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran bagaimana pelaksanaan pengawasan dan pengendalian perbekalan farmasi di Departemen Farmasi RSAL Dr.Mintohardjo Jakarta.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan content analysis, dengan menggali data dan informasi dari berbagai informan sebagai data primer, serta dokumen yang terkait sebagai data sekunder, untuk validasi data dilakukan triangulasi sumber dan metode.Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan pengawasan dan pengendalian perbekalan farmasi belum berjalan dengan optimal, hal ini disebabkan karena sarana pengawasan dan pengendalian (Organisasi, Kebijakan, Perencanaan, Prosedur, pencatatan dan pelaporan) yang diperlukan belum memadai. Selain itu juga disebabkan belum adanya Pemeriksa Intern.Untuk memecahkan masalah penulis mengusulkan mengubah struktur organisasi dengan meletakkan Departemen Farmasi dibawah wewenang dan tanggung jawab Wakabin sebagai pengendali angggaran, membuat job description, sampai ke tingkat pelaksana, membentuk Tim pembelian dan Tim penerimaan agar ada pemisahan fungsi, membuat kebijakan 1 peraturan 1 prosedur tetap yang mengatur pelaksanaan pengelolaan bekal farmasi, membuat rencana pengadaan dan distribusi, membentuk KFT untuk mengawasi kelompok profesi, membentuk satuan pengawas intern sebagai alat bagi pimpinan untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian perbekalan farmasi, merekap isi resep sehingga dapat dipakai sebagai dasar perencanaan kebutuhan dan anggaran, serta memonitor pemakaian bekal farmasi oleh ruangan melalui pencatatan dan pelaporan, menggunakan sistem komputerisasi sebagai sarana dalam kegiatan pengelolaan pebekalan farmasi agar lebih efisien dan efektif.Daftar bacaan : 26 (1982 - 2002 )


 

One of the most important medical support services in relation to patient services is the pharmacy service, which is one of the largest components of a hospital's operational budget. Pharmacy services must be managed efficiently to prevent any financial losses to the hospital. One method to ensure this is to conduct supervision and control.The objective of this research was to obtain an illustration on how the Pharmacy Department of RSAL Dr. Mintohardjo Jakarta conducted supervision and control of pharmaceutical supply.This research utilized the qualitative method with content analysis gathered from various sources as primary data and other related documents as secondary data. Data validation was done using triangulation between source and method.The research revealed that the supervision and control of the pharmacy supply was not conducted optimally due to the lack of provisions for supervision and control (organizational, policy, planning, procedural, recording and reporting). Besides that, the absence of an internal audit was also another reason why supervision and control of the pharmacceutical supply had not been carried out optimally.This research proposed to change in the organizational structure by placing the Pharmacy Department under the authority and responsibility of the deputy director for development as the budget controller; to drafti job descriptions until the operational levels, to form of a separate purchasing team and a receiving team in order to separate their functions; to develop policies/regulations/procedures that will regulate the management of pharmacy supply; to plan supply and distribution; to build a Pharmacy and Therapy Committee to supervise professional groups, and an internal auditor as a means for the director to conduct supervision and control of pharmacy supply; to recapitulate of medical prescriptions as the basis for the planning of demand and budget, to monitor the use of pharmacy supplies by users through record keeping and reporting, to implement a computerized information system to ensure a more efficient and effective management of pharmacy supply.List of references: 26 (1982 - 2002)

Read More
B-598
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Rakhmawati; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Anhari Achadi, Puput Oktamianti, Mursyid Bustami, Andi Basuki Prima Birawa
Abstrak: Clinical Pathway (CP) merupakan perangkat alat multidisiplin ilmu yang digunakan untuk perawatan kesehatan berbasis bukti (evidence based). CP memiliki fungsi menyeragamkan terapi sehingga mampu meminimalkan komplikasi dan kesalahan pengobatan. Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) merupakan rumah sakit rujukan otak dan persarafan nasional. Stroke perdarahan menjadi penyakit kedua tertinggi di RS.PON. Keberagaman keputusan dilakukannya operasi atau tidak, meskipun sudah masuk indikasi, menjadi poin penting untuk menganalisis implementasi pelaksanaan Clinical Pathway ini.
Tujuan penelitian: menilai implementasi CP stroke perdarahan yang telah dijalankan sehingga diharapkan mampu menjadi dasar penentu kebijakan rumah sakit jejaring maupun rumah sakit seluruh Indonesia. Menilai hubungan antara variabel-variabel dalam clinical pathway terhadap Length of Stay (LOS), morbiditas dan mortalitas
Metode: Penelitian ini menggunakan metode mixed method, dengan pendekatan retrospektif. Dalam penelitian kuantitatif dilakukan analisis univariat dan multivariat, dimana menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien stroke perdarahan yang dirawat di RS PON pada januari 2020 - Desember 2021. Dari total populasi 1254 pasien setelah dilakukan kriteria inklusi dan inklusi didapatkan 1001 pasien. Penelitian kuantitatif, dilakukan dengan menganalisis pengaruh implementasi CP terhadap lama hari rawat, morbiditas (nilai NIHSS) dan mortalitas. Faktor risiko dan efek atau penyakit yang terjadi di masa lampau diukur melalui catatan historis. Sementara pengumpulan data secara kualitatif menggunakan kuisioner dan wawancara secara mendalam kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis, Kepala Komite Medis, Kepala Komite Keperawatan, Kepala Divisi Vaskular, Dokter Spesialis Neurologi, Dokter Spesialis Bedah Saraf, Dokter IGD, Perawat, Fisioterapi, Terapi wicara, Gizi dan Farmasi untuk mengetahui tahapan proses Clinical Pathway di RS PON. Total responden 129 orang. Penelitian kualitatif menilai pengetahuan tenaga medis dan paramedis terkait CP, implementasi, supervisi, monitoring dan evaluasi.
Hasil: penelitian kuantitatif menemukan adanya hubungan antara beberapa variabel yang berada dalam CP, seperti pemeriksaan penunjang, terapi sesuai indikasi dan penyakit komorbid terhadap LOS, morbiditas dan mortalitas. Sementara pada penelitian kualitatif menilai implementasi CP di RS PON memerlukan perbaikan dari segi sosialisasi, implementasi, monitoring dan evaluasi.
Kesimpulan: Implementasi CP berhubungan dengan outcome klinis pasien stroke perdarahan.
Read More
B-2268
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Triyanti Permatasari; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, Sophia, Muji Wilestanto
Abstrak: Latar belakang: Di masa pandemi COVID-19 saat ini pemakaian alat pelindung diri merupakan cara terbaik untuk meminimalkan resiko terinfeksi. Meskipun manfaatnya telah terbukti, kepatuhan penggunaan APD masih menemui kendala. Penelitian ini bertujuan mengetahui kepatuhan perawat dalam memakai APD di ruang rawat inap COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dan formulir observasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel 109 perawat yang bertugas di ruangan P. Selayar, P. Pagai, P. Tarempa, P. Sangeang, P. Numfor, P. Sibatik. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui link Google Form dan formulir ceklis observasi yang berpedoman pada SPO yang berlaku. Analisis bivariat menggunakan uji T-independen dan uji korelasi . Untuk analisis multivariat variabel penelitian yang berupa ordinal dan interval akan diuji menggunakan Regresi Linear Multivariabel . Hasil dan Kesimpulan: Kepatuhan perawat dalam memakai APD masih perlu ditingkatkan pada kegiatan hand-hygiene. Pengetahuan baik dan sikap yang positif ditunjukkan oleh sebagian besar perawat di ruang rawat inap COVID-19. Saran: Meningkatkan pemahaman perawat mengenai pentingnya melakukan HH diantara kegiatan saat melepas APD. Meningkatkan pelatihan/sosialisasi melalui media digital seperti pembuatan video pengajaran . Menjamin ketersediaan APD untuk semua ukuran. Mengoptimalkan peran IPCLN di ruangan
Background: During the current COVID-19 pandemic, the use of personal protective equipment is the best way to minimize infection risk. Although the benefits have been proven, compliance with the use of PPE still encounters obstacles. The aims of this study is to determine the compliance of nurses in wearing PPE in the COVID-19 inpatient room. Method: This research is a quantitative research with a cross-sectional design with research instruments are questionnaires and observation forms. There are109 nurse where selected based on the total sample who served in P. Selayar, P. Pagai, P. Tarempa, P. Sangeang, P. Numfor, P. Sibatik wards. Data were collected using a questionnaire share via a Google Form link and observation checklist form that is guided by the applicable SOP. Bivariate analysis used Independent T-test and Correlation test. Multivariate analysis of research variables in the form of ordinal and interval tested using Multivariable Linear Regression. by the Data analysis using Linear Regression test. Results and Conclusions: Nurses' compliance in wearing PPE needs to be improved in hand-hygiene activities. Good knowledge and positive attitudes are shown by most of the nurses in the COVID-19 inpatient room. Recomendation: Raise nurses' awareness of HH performance between activities when doffing PPE. Develop training/socialization through digital media such as making teaching videos. Provide availability of PPE for all size. Optimizing the role of IPCLN in the ward.
Read More
B-2210
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Wahyu Daruki; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Ede Surya Darmawan, Amal Chalik Sjaaf, Made Koen Wirawan, Ni Ketut Agustiani
Abstrak:
Tesis ini membahas evaluasi implementasi clinical pathway, dengan tujuan diketahui implementasi Clinical Pathway dan analisa biaya satuan dari tindakan Sectio Caesarea di RSU Bhakti Rahayu Denpasar. Desain penelitian yan digunakan yaitu mix method yaitu desain penelitian kuantitatif dan kualitatif, yang diperoleh dari data billing pasien dan wawancara mendalam. Penelitian dilakukan pada bulan April 2019 hingga Juli 2020. Hasil yang didapatkan adalah masih terdapat variasi pada beberapa layanan yang diberikan sehingga mendapatkan biaya yang berbeda antara total biaya tindakan yang sesuai dengan clinical pathway sebesar Rp 1.920.000,- dengan biaya riil pelayanan yang diberikan sebesar Rp 3.319.281,- yang berarti masih terdapat selisih sebesar Rp 1.399.281

This thesis discusses the evaluation of clinical pathway implementation, with the aim of knowing the implementation of Clinical Pathway and unit cost analysis of the Sectio Caesarea action at Bhakti Rahayu General Hospital Denpasar. The research design used is the mix method, namely quantitative and qualitative research designs, obtained from patient billing data and in-depth interviews. The study was conducted in April 2019 to July 2020. The results obtained are still variations in some of the services provided so that they get different costs between the total cost of action in accordance with the clinical pathway of Rp 1,920,000, - with the real cost of services provided at IDR 3,319,281, - which means there is still a difference of IDR 1,399,281, -.

Read More
B-2145
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Weny Rinawati; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Andi Basuki Prima B., Kemal Imran
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Weny Rinawati Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Analisis biaya perawatan stroke berdasarkan Clinical Pathway di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta dalam pelayanan pasien Jaminan Kesehatan Nasional Latar belakang. Masalah yang sering dihadapi pada pelayanan pasien Jaminan Kesehatan Nasional adalah kesenjangan biaya perawatan pasien stroke dengan tarif INA-CBGs. Hal ini terkait dengan biaya perawatan dan Clinical Pathway. Tujuan. Mengetahui biaya perawatan pasien stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Metoda. Penelitian kuantitatif deskriptif mengikutsertakan 277 subjek penyakit stroke yang diperoleh di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta selama Januari – Juni 2015. Biaya perawatan stroke dihitung berdasarkan biaya satuan (unit cost) dengan menggunakan metode activity based costing dan Clinical Pathway. Hasil. Biaya satuan perawatan stroke iskemik dan stroke hemoragik berdasarkan Clinical Pathway, dengan memperhitungkan biaya investasi dan biaya gaji, tanpa memperhitungkan jasa medis berturut-turut adalah Rp 311,860,860.83 dan Rp 585,083,610.01; dengan memperhitungkan biaya investasi, biaya gaji, dan jasa medis berdasarkan tarif rumah sakit adalah Rp 321,682,940.73 dan Rp598,929,450.01; dengan memperhitungkan biaya investasi, biaya gaji, dan jasa medis berdasarkan tarif IDI adalah Rp 318,360,860.73 dan Rp 594,333,610.01; tanpa memperhitungkan biaya investasi, biaya gaji, dan jasa medis adalah Rp30,361,681.00 dan Rp25,698,199.46; tanpa memperhitungkan biaya investasi dan biaya gaji, tetapi memperhitungkan jasa medis berdasarkan tarif rumah sakit adalah Rp 40,183,761.00 dan Rp 39,544,199.46; tanpa memperhitungkan biaya investasi dan biaya gaji, tetapi memperhitungkan jasa medis berdasarkan IDI adalah Rp 36,861,681.00 dan Rp 34,948,199.46. Simpulan: Dijumpai selisih biaya perawatan berdasarkan biaya satuan dan Clinical Pathway, baik yang memperhitungkan biaya investasi, gaji, dan jasa medis, maupun tanpa memperhitungkan biaya investasi, gaji, dan jasa medis, dengan tarif layanan existing dan tarif INA-CBGs Kata kunci : biaya, Clinical Pathway, INA-CBGs, stroke


ABSTRACT Name : Weny Rinawati Study Program : Hospital Administration Title : Cost of stroke treatment based on Clinical Pathway in National Brain Center Hospital, Jakarta Background. Problem often encountered in patient care National Health Insurance is the gap between the cost of stroke treatment with INA-CBGs tariff. This is related to the cost of treatment and the Clinical Pathway. Aim. Knowing the cost of stroke treatment in the National Brain Center Hospital Jakarta. Methods. Descriptive quantitative study involving 277 subjects stroke obtained at the National Brain Center Hospital Jakarta during January - June 2015. The cost of stroke treatment are calculated based on the unit cost using activity-based costing method and Clinical Pathway. Results. The unit cost of ischemic stroke and hemorrhagic stroke treatment by Clinical Pathway, taking into account investment costs and salary costs, regardless of medical services is IDR 311,860,860.83 and IDR 585,083,610.01; taking into account investment cost, salary cost, and medical services tariff based hospital is IDR 321,682,940.73 and IDR 598,929,450.01; taking into account investment cost, salary cost, and medical services tariff based IDI is IDR 318,360,860.73 and IDR 594,333,610.01; without taking into account investment cost, salary cost, and medical services are IDR 30,361,681.00 and IDR 25,698,199.46; without taking into account the investment cost and salary cost, but taking into account medical services tariff based hospital is IDR 40,183,761.00 and IDR 39,544,199.46; without taking into account the investment cost and salary cost, but taking into account medical services tariff based IDI is IDR 36,861,681.00 and IDR 34,948,199.46. Conclusion. Found difference in the cost of stroke treatment is based on unit cost and Clinical Pathway, both of which take into account the investment, salaries, and medical services cost, and without taking into account investment, salaries, and medical services cost, with existing services and tariff rates INA-CBGs Keywords: Clinical Pathway, cost, INA-CBGs, stroke

Read More
B-1786
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Genoveva Maditias Dwi Pertiwi; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Prastuti Soewondo, Amal Chalik Sjaaf, Elga Ria Vinensa, Isnaini Ashar
Abstrak: Stroke merupakan salah satu penyakit cerebrovaskuler yang masih menjadi masalah besar dalam kesehatan masyarakat di dunia. American Stroke Association melaporkan bahwa dalam penanganan stroke dengan fasilitas yang tidak memadai dan tidak terintegrasi akan berkontribusi terhadap kematian, kecacatan, dan biaya perawatan yang tinggi. Oleh sebab itu untuk diperlukan kolaborasi tim professional dan implementasi perawatan berbasis bukti pada pelayanan stroke. Clinical Pathway (CP) merupakan suatu konsep perencanaan pelayanan yang berisi langkah-langkah perawatan pasien dan berbasis bukti. Rumah Sakit Mitra Husada telah menetapkan CP Stroke Infark sejak tahun 2019 karena termasuk dalam 10 besar penyakit terbanyak. Sementara itu capaian indikator mutu Kepatuhan Terhadap CP Stroke Infark pada tahun 2020 belum mencapai standar. Apabila hal ini terus terjadi maka Kendali Mutu dan Kendali Biaya (KMKB) di Rumah Sakit Mitra Husada tidak akan tercapai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional untuk menganalisis hubungan kepatuhan terhadap CP Stroke Infark dengan tarif perawatan di RS Mitra Husada tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 72 pasien (38.3%) yang ditatalaksana patuh sesuai CP, artinya hasil ini belum mencapai standar (80%). Didapatkan Rata-rata tarif seluruh pasien stroke infark yang dirawat inap sebesar Rp. 4.955.564.- Terdapat 18 pasien (18.8%) yang ditatalaksana patuh terhadap CP memiliki tarif> rata-rata tarif seluruh pasien, sedangkan terdapat 52 pasien (81.2%0 yang ditatalaksana tidak patuh tergadap CP memiliki tarif > rata-rata tarif seluruh pasien. Terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan terhadap CP stroke Infark, komplikasi, dan kelas rawat dengan tarif perawatan. Rumah sakit perlu mengkaji ulang isi CP dan melakukan monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan CP dalam rangka mewujudkan Kendali Mutu dan Kendali Biaya di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu.
Read More
B-2275
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mariana Yatar; Pembimbing: Suprijanto Rijadi
Abstrak: Formulir asuhan keperawatan yang sesuai slandar belum lengkap, serta sosialisasi dari SOP belum menyeluruh. Saran yang diberikan agar pihak rumah sakit mengeluarkan kebijakan keharusan membuat dokumen asuhan keperawatan untuk setiap pasien yang dirawat, meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perawat pelaksana, mengurangi tugas rangkat dan sederhana kalau perlu dalam bentuk check list serta sosialisasi SOP secara menyeluruh.

Nursing Care Document is an indicator to prove that the Nurses are doing good nursing care to clients in internal room. Purpose of the research is to get a clear description on nursing care document and its related factors in internal room. Research methodology is qualitative method through in depth interview and observation to 8 informan which charge with the nursing care document and its related Factors.
Read More
B-532
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive