Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40179 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Paul Mangiring Ganda Parulian Butar Butar; Pembimbing: Fatma Lestari; Dadan Erwandi, Indri Hapsari Susilowati, Cinthya Febrina Maharani, Hendra Jaya
Abstrak: ABSTRAK Fasilitas Offshore dari perusahaan gas dan bumi pada umumnya berusia tua, membutuhkan perawatan serta penggantian pada beberapa bagian yang sudah rapuh dan berkarat. Penggantian ini dikerjakan oleh perusahaan konstruksi dimana salah satu risiko yang tergolong besar adalah terjadinya kejadian gawat darurat seperti ledakan, kebakaran yang terjadi saat pekerjaan sedang berlangsung. Oleh karena itu kontraktor harus memiliki sistem tanggap darurat dan telah diterapkan dengan baik untuk memastikan para pengsusaha dan pekerja mengetahui kemana mereka harus pergi dan memahami bagaimana memastikan diri mereka aman ketika sebuah kondisi darurat terjadi (ISO22320). Untuk itu perusahaan minyak dan gas bumi harus memastikan pihak kontraktor memiliki sistem manajemen tanggap darurat yang baik, maka diperlukan suatu standard yang cukup baik yang digunakan untuk menilai apakah emergency management yang dimiliki oleh perusahaan kontraktor cukup baik dalam melindungi manpower, aset perusahaan. CSMS merupakan system yang digunakan saat ini untuk mendapatkan kontraktor yang sesuai dengan kebutuhan. Tetapi karena aktivitas yang semakin meningkat dengan tingkat resiko yang juga semakin tinggi CSMS dirasakan perlu dilakukan perubahan. Salah satu perubahan CSMS yang di sarankan adalah pada bagian Emergency Management karena menyangkut kesiapsiagaan perusahaan dalam menangai bahaya dari mulai penilaian resiko, mitigasi sampai upaya pemulihan keadaan sampai normal kembali baik dari sisi manpower, asset dan system. Untuk itu dilakukan penggabungan NFPA 1600 edisi 2016, FEMA, ISRS Level 8 proses 12, ISO 45001 dan vii ISO 22320 yang djadikan tolak ukur dalam menilai kemampuan dari kontraktor dalam menangani management keadaan darurat Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menyarankan harus di lakukan monitoring yang lebih baik lagi terhadap para kontraktor di lingkungan perusahaan Oil dan Gas agar pelaksanaan managemen emergensi tidak hanya di awal project saja tetapi sepanjang project berlangsung. Beberapa hal yang diperlukan adalah pembuatan risk assessment dengan lebih detail, business impact analisa yang perlu diterapkan dandisarankan agar dapat dipertimbangkan menggantikan CSMS pada bagian Emergency Management dengan hasil penelitian ini yang merupakan penggabungan NFPA 1600 edisi 2016, FEMA, ISRS Level 8 proses 12, ISO 4500, PTK 005 dan ISO 22320 Kata kunci: Gawat Darurat, Tanggap Darurat, Manajemen tanggap darurat NFPA 1600 edisi 2016, FEMA, ISRS Level 8 proses 12, ISO 4500, PTK 005 dan ISO 22320 The Offshore facility of Oil and Gas Company is generally old, requiring maintenance and replacement in some fragile and rusty parts. This replacement is done by a construction company where one of the risks that is large is the occurrence of emergency events such as explosions, fires that occur during work is under way. Contractors therefore should have an emergency response system and be well implemented to ensure that employers and workers know where to go and understand how to make sure they are safe when an emergency occurs (ISO22320). For that purpose, the oil and gas company must ensure that the contractor has a good emergency management system, a good standard is needed to assess whether the emergency management owned by the contracting company is good enough to protect the manpower, the company's assets. CSMS is a system that is used today to get the appropriate contractor to the needs. But because of the ever-increasing activity with a higher level of risk, CSMS is deemed necessary to change. One of the proposed CSMS changes is in the Emergency Management section because it involves the company's preparedness in mitigating the danger from starting risk assessment, mitigation to recovery effort until normal returns from manpower, asset and system side. For that purpose, the merger of NFPA 1600 edition 2016, FEMA, ISRS Level 8 process 12, ISO 45001 and ISO 22320 are used as benchmarks in assessing the ability of contractors in handling emergency management. Some of the things required are the making of risk assessment in more detail, business impact analysis that needs to be applied and it is suggested to consider replacing CSMS in Emergency Management section with the result of this research which is the
Read More
T-5213
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yan Fuadi; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Mila Tejamaya, Robiana Modjo, Gunawan, Yogi Sasongko
T-4454
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Machfud; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi, Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Dadan Erwandi, Anton Ojong, Ricko Adiyana Putra
Abstrak: Tesis ini membahas tentang kesesuaian implementasi terhadap kebijakan danrespon tanggap darurat yang dimiliki oleh perusahaan dan dibandingkan denganstandar yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia yaitu Peraturan MenteriPerhubungan No.58 tahun 2013 tentang penanggulangan pencemaran di perairandan pelabuhan serta kesesuaian implementasi dengan menggunakan assessmenttool berdasarkan National Fire Protection Association (NFPA) 1600. Apabilakemudian ditemukan perbedaan antara kedua standard tersebut, maka akandilakukan upaya perbaikan pada prosedur yang dimiliki oleh perusahaan agarterciptanya perbaikan terus-menerus untuk kesiapan respon Tier-1. Dalam insidentumpahan minyak peraturan menteri perhubungan No.58 tahun 2013 dan elemenpencegahan dalam NFPA 1600 dapat diimplemtasikan dengan melakukanpenilaian risiko. Tujuan dari penilaian risiko ini untuk mengetahui tingkatkemungkinan, keparahan dan resiko terjadinya tumpahan minyak di fasilitas PT.X. Setelah melakukan penilaian risiko dapat disiapkan rencana penanggulangan tumpahan minyak yang merupakan elemen mitigasi dalam NFPA 1600.Penanggulangan tumpahan minyak mempertimbangkan strategi response, timpenanggulangan, kecukupan peralatan dan response time sebelum tumpahan sampai ke pantai. Hasil simulasi dengan mengunakan software trajectory modelling diperoleh informasi waktu tercepat tumpahan minyak menuju garis pantai. Kemampuan penanggulangan tumpahan minyak dapat ditentukan berdasarkan jumlah tumpahan minyak, peralatan yang dimiliki, tim yangkompeten serta strategi response yang tepat.
Kata kunci:Tumpahan minyak, Peraturan Menteri Perhubungan No.58 tahun 2013, NFPA1600, penilaian resiko, trajectory modelling, penaggulangan, strategi respon.
The thesis was looking for compliance for emergency response system for oil spillpolicy and implementastion in company PT.X, conformity with standard ofIndonesia regulation, Manistry of Sea Transportation No. 58, 2013 and research used assessment tool from National Fire Protection Association (NFPA) 1600edition 2013. Element prevention in Manistry of Sea Transportation No. 58, 2013and research used assessment tool from National Fire Protection Association(NFPA) 1600 edition 2013 for oil spill incident can be implemented by performing risk assessment. The purpose of risk assessment to determine the levelof likelihood, severity and relative risk of oil spills in the PT.X. Oil spill contigency plan can be prepared after conducted a risk assessment, which part ofof the implemented of mitigation, consider of strategy of response, combat team, oil spill equipments, response time before spill hit the shoreline. The simulation form software trajectory modelling result information time of oil spills to theshoreline. The ability of the oil spill response can be determined based on oil psill volume, oil spill equipments, oil spill team combat and strategy of response.
Key words:Oil spill, Manistry of Sea Transportation No. 58, 2013, NFPA 1600, riskassessment, trajectory modelling, Contigency plan, strategy of response.
Read More
T-5225
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mirnayanti; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Tulus Herdiyanto
S-7477
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmilia Permatasari; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Mila Tejamaya, R. Bramantyo Eko Wahyudi
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari surveilans kesehatan kerja terkait hipertensi yang telah diterapkan oleh PT X dengan lokasi di Y. Analisis dilakukan dengan melihat gambaran tekanan darah pekerja selama 1 tahun terakhir lalu dianalisis prevalensi dan insiden hipertensi yang ada, kemudian, dilakukan kajian terhadap efektifitas program K3 dalam menurunkan angka prevalensi dan insiden tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif- kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional .Hasil penelitian menyarankan bahwa segera melakukan identifikasi Health Risk Assessment (HRA) terkait faktor risiko hipertensi, segera membuat kebijakan untuk melakukan pemeriksaan sebelum bekerja, lalu melakukan beberapa perubahan pada program kesehatan dan keselamatan kerja.
 

 
ABSTRACT
 
 
This study purposed to analyze the effectiveness of occupational health surveillance related hypertension that has been applied by PT X site Y. The analysis was done by looking at the overview of blood pressure workers during the last 1 year ago and then analyzed the prevalence and incidence of hypertension, followed by an assessment of the effectiveness of the occupational health and safety program in reducing the prevalence and incidence. This study is qualitative-quantitative study with cross-sectional research design. The results of the study suggest that immediate identification of Health Risk Assessment (HRA)-related risk factors of hypertension, , immediately making policy for examination blood pressure workers before work, and then made some changes to occupational health and safety programs.
Read More
S-8109
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jeanita Haldy ; Pembimbing: L. Meily; Penguji: Robiana Modjo, Zulkifli Djunaidi, Dewi Rahayu, Selamat Riyadi
Abstrak:
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebabkan kematian utama di Indonesia. Pada perusahaan minyak dan gas, PJK menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit diantara pekerja saat ini. Terdapat 5 kejadian evakuasi medis pada tahun 2023 di Perusahaan ini dengan diagnosis gangguan jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, analisis faktor risiko PJK pada Perusahaan ini menjadi hal yang fundamental sebagai dasar dalam menentukan program promosi kesehatan yang sesuai. Penelitian ini dilakukan untuk memprediksi risiko PJK 10 tahun mendatang pada pekerja dengan metode framingham dan hubungan antara faktor risiko menggunakan desain penelitian cross sectional dan mixed-method sequential explanatory. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat risiko PJK di Perusahaan minyak dan gas ini adalah 3,8% risiko tinggi, 18,1% sedang dan 78,1% rendah. Gambaran faktor risiko PJK, antara lain 34,4% riwayat CVD keluarga, 82,7% pria, 51,4%, berusia <40 tahun, 67,6%  dislipidemia, 26,7% hipertensi, 15,2% diabetes melitus, dan 81,9% kelebihan BB, 40% perokok aktif, 27,6% waktu tidur berisiko, 49,5%  tidak aktif berolahraga, 99% sedenter, 52,5% berpola makan tidak baik, 6,7% stress psikososial, 40% bekerja di area non-office, 23,8%  shift. Analisis hubungan diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara usia, hipertensi, diabetes dan risiko PJK pada pekerja dan usia merupakan faktor risiko dominan PJK. Tidak terdapat hubungan antara riwayat keluarga, jenis kelamin, dislipidemia, BMI, alkohol, sedenter, pola makan, waktu tidur, stress psikososial, jenis pekerjaan, area kerja dan risiko PJK pada pekerja. Selain itu, berdasarkan analisis kualitatif yang dilakukan pada faktor determinan perilaku pekerja, diketahui terdapat hubungan antara faktor determinan perilaku dan perilaku pekerja. Pada faktor pengetahuan (faktor pre-disposisi) diketahui bahwa pekerja non office kurang memahami faktor risiko PJK. Potensi penyebabnya adalah edukasi kesehatan pekerja belum merata pada seluruh area kerja. Analisis faktor pemungkin diketahui bahwa perusahaan telah memberikan dukungan penuh untuk meningkatkan kesehatan pekerja, namun masih ditemukan pekerja yang belum melakukan perbaikan perilaku kesehatan. Analisis faktor penguat memperlihatkan bahwa perusahaan telah menjalankan pengawasan dan pemantauan secara baik dan kosisten, namun pelaksaan program kesehatan setiap site belum terintegrasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan program promosi kesehatan yang komprehensif dan menyeluruh, baik dari perusahaan, pekerja, dan juga pembuat kebijakan.


Coronary Heart Disease (CHD) is the leading cause of death in Indonesia. In oil and gas companies, CHD is one of the main causes of disease-related deaths among workers. In 2023, there were 5 medical evacuation incidents at this company with diagnoses of heart and vascular disorders. Therefore, analyzing CHD risk factors at this company is fundamental in determining appropriate health promotion programs. This study was conducted to predict the 10-year risk of CHD among workers using the Framingham method and to assess the relationship between risk factors using a cross-sectional and mixed-method sequential explanatory research design. The results showed that the CHD risk levels at this oil and gas company were 3.8% high risk, 18.1% moderate risk, and 78.1% low risk. The risk factors for CHD included 34.4% with a family history of CVD, 82.7% men, 51.4% under 40 years old, 67.6% with dyslipidemia, 26.7% with hypertension, 15.2% with diabetes mellitus, 81.9% overweight, 40% active smokers, 27.6% with risky sleep duration, 49.5% not physically active, 99% sedentary lifestyle, 52.5% with poor eating habits, 6.7% with psychosocial stress, 40% working in non-office areas, and 23.8% working shifts. There was a significant association between age, hypertension, diabetes, and CHD risk among workers, with age being the dominant risk factor for CHD. There was no association between family history, gender, dyslipidemia, BMI, alcohol consumption, sedentary lifestyle, dietary habits, sleep patterns, psychosocial stress, job type, work area, and CHD risk among workers. Additionally, qualitative analysis of behavioral determinants showed a relationship between behavioral determinants and worker behavior. Regarding worker knowledge as predisposing factors, non-office workers were found to have less understanding of CHD risk factors. The potential cause is uneven health education across all work areas. Analysis of enabling factors revealed that the company has provided full support to improve worker health, but some workers have not yet improved their health behaviors. The analysis of reinforcing factors showed that the company has implemented good and consistent health monitoring, but the implementation of health programs at each site is not yet integrated. Therefore, comprehensive and thorough improvements in health promotion programs are needed from the company, workers, and policymakers.
Read More
T-7046
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suci Mustikarini; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Dadan Erwandi, Fatma Lestari, Achmad Ruchyana Muliadiredja, Samil Mukhlisin Yauma Hasan
T-3483
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Julia Rantetampang; Pembimbing: Hendra; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Eko Susetyo Kuspradiyanto,
S-4523
Depok : FKM UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sahlur Hamzah Muksin; Pembimbing: Zulkifli Djunaedi; Penguji: Fatma Lestari, Chandra Satrya, Devie Fitri Octaviani
Abstrak:

ABSTRAK

Spherical tank yang berisi Butana merupakan subjek berpotensi hazard (kebocoran, kebakaran dan ledakan) yang dapat memberikan konsekuensi terhadap fasilitas dan manusia sebagai obyek penerima yang berada pada radius pajanan. Penelitian ini menggunakan pemodelan dengan input data primer dan sekunder yang diaplikasikan dalam perangkat lunak ALOHA, Area Locations of Hazardous Atmosphere. Hasil penelitian terhadap skenario kejadian kebocoran, kebakaran dan ledakan di fasilitas pengolahan minyak dan Gas PT Z mendapatkan nilai konsukeuensi zona bahaya sampai radius satu kilometer. Zona aman setelah radius satu kilometer.


ABSTRACT

Spherical tanks containing Butane is subject of potentially hazard (leak, fire and explosion) which can bring facility and human consequences as the recipient objects which are in the radius of exposure. This research uses input modeling with primary and secondary data which applied in the Area Locations of Hazardous Atmosphere (ALOHA) software. The study of the leak, fire and explosion incidence scenario at oil and gas processing facilities of PT Z scores shows threat zone to a radius of one kilometer. Safety zone distance after radius kilometer.

Read More
T-3822
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yudi Handradika; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Mila Tejamaya, Budiawan, Heni D. Mayawati, Elsye As Safira
Abstrak: Pekerja di lapangan migas, khususnya di lepas pantai memiliki risiko yangtinggi terhadap pajanan BTX di area kerja. Pajanan bersumber dari aktifitas yanglangsung bersentuhan dengan uap dan gas hidrokarbon yang sifatnya mudahmenguap pada suhu kamar (Volatile organic compounds - VOC) sehinggamemungkinkan terhisap oleh para pekerja dan menimbulkan efek kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan tingkat risiko nonkarsinogenik dankarsinogenik dari Pajanan BTX terhadap pekerja lepas pantai beserta manajemenrisiko yang harus dilakukan. Penelitian ini merupakan studi potong lintangmenggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) yangmeliputi 4 langkah penting: identifikasi bahaya, analisis dosis-respon, analisispajanan dan karakterisasi risiko. Jumlah sampel berupa 95 orang pekerja tetap diperusahaan hulu migas X. Data penelitian diperoleh melalui wawancara danpengukuran langsung, tingkat risiko dihitung dengan cara membagi asupandengan dosis referensi BTX. Sebagai pembanding (control) dilakukan jugaperhitungan terhadap 7 orang pekerja lepas pantai yang bekerja hanya di kantor(office). Hasil penelitian menunjukkan risiko pajanan benzene non karsinogenikharus diwaspadai bagi pekerja lepas pantai dimana dari perhitungan diketahuinilai RQ (Risk Quotient) yang lebih dari satu baik untuk pajanan realtime (ada21,05% pekerja) maupun pajanan lifetime (61,05% pekerja). Sementara untukrisiko pajanan non karsinogenik dari toluene dan xylene termasuk rendah. Iniditunjukkan dari hasil perhitungan RQ untuk realtime maupun lifetime yangsemuanya (100%) bernilai kurang dari satu (RQ <1). Untuk risiko kesehatanpajanan karsinogenik benzene, diperoleh bahwa 20% pekerja lepas pantaimemiliki efek karsinogenik pada pajanan realtime dan 60% pekerja pada pajananlifetime. Disimpulkan bahwa perlu dilakukan manajemen risiko terhadap pajanansenyawa benzene di lingkungan kerja lepas pantai, agar pekerja terhindar daririsiko kesehatan baik risiko nonkarsinogenik dan risiko karsinogenik jangkapanjang.
Kata kunci:Analisis Risiko, BTX, Pekerja Lepas Pantai
This research has objective to predict carsinogenic and non carcinogeniceffect of BTX exposure to offshore workers and the risk management required. Itis cross sectional study which utilize the environmental health risk assessmentapproach. Sample consists of 95 offshore workers in upstream oil and gascompany X. research data is compiled from direct interview and companymeasurement data. As a control, 7 administrative workers are involved incalculation. The result of this research is non carcinogenic exposure of benzenemust become a high concern which has risk quotient - RQ 21.05% at realtimeexposure and 61.05% at lifetime exposure. There is little risk related to tolueneand xylene. Its respectively RQ is lower than 1 for both of them. For carcinogenichealth risk of benzene, 20% of offshore workers and 60% of offshore workers hascarcinogenic effect to their health risk.It can be concluded that risk management isrequired for being applied in order to minimize the benzene health effect tooffshore workers.
Keyword: Risk Analysis, BTX, Offshore worker.
Read More
T-4438
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive