Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38261 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Antinah Latif; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Ririn Arminsih W., Artha Prabawa, Irene Adyatmaka, Adhi Dharmawan Tato
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Antinah Latif Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul tesis :  “Aplikasi Irene Donut: Penerapan, Penerimaan, dan Perubahan Perilaku Orang tua dalam Mencegah Karies Gigi Murid TK di Kota Serang, Banten, Tahun 2018” Pembimbing : Dr. drs. Tri Krianto, M.Kes Irene Donut merupakan salah satu program interaktif berbentuk komputer atau versi manual yang efektif untuk melakukan penilaian risiko karies gigi sehingga mampu mengubah perilaku orang tua. Namun untuk versi berbasis android sampai saat ini belum dilaporkan. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh aplikasi “Irene Donut” terhadap perilaku orang tua dalam mencegah karies gigi murid TK dan untuk melihat tingkat penerimaan aplikasi. Desain studi menggunakan pre-eksperimental dengan pengukuran berulang. Intervensi dilakukan di Kota Serang, Banten-Indonesia dengan melibatkan 62 orang tua dari 4 sekolah TK. Intervensi dengan mengaplikasikan “Irene Donut” versi android. Perilaku orang tua diukur menggunakan kuesioner untuk melihat perubahan perilaku sebelum dan setelah intervensi. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon.  Hasil penelitian terdapat pengaruh aplikasi terhadap pengetahuan (p=0,0005), sikap (p=0,001), and practice (p=0,0005). Besar peningkatan terhadap perilaku mencegah karies gigi adalah 35-40,74%, 5.6%, and 13-21%. Terjadi peningkatan terhadap tingkat penerimaan aplikasi oleh orang tua sebesar 4,9%. Tingkat penerimaan yang mengalami peningkatan adalah faktor kemanfaatan; kesesuaian; keterujian; keteramatan; daya tarik; akseptabilitas; keterlibatan diri; dan niat berperilaku. Kesimpulannya adalah intervensi  menggunakan aplikasi “Irene Donut” versi android mampu meningkatkan perilaku orang tua dalam mencegah karies gigi murid TK di Kota Serang dan secara umum aplikasi ini diterima oleh pengguna. Kata kunci: Irene donut, berbasis android, penilaian risiko karies, penerimaan, perilaku orang tua


ABSTRACT Name : Antinah Latif Study Program : Public Health Science Title :  “Irene Donut app: Usage, Acceptance, and Parent’s Behavioral Change to Prevent  Caries in Preschool Children, Serang City, Banten, 2018” Counsellor : Dr. drs. Tri Krianto, M.Kes Irene’s donut is an interactive program in the form of computer or manual version as an effective tool for assessing caries risk and changing parent’s behavior. It has been demonstrated in many studies. But its android version has not been reported. The objectives of this study to analyze the effect “Irene Donut”  android version on mother’s knowledge, attitude and practice to prevent caries and to describe the acceptance of application by user. The design of this study was pre-experimental  with repeated measure. A pre-post intervention study was conducted in Serang City, Banten-Indonesia and involved 62 parents from 4 preschools. The intervention was conducted by applying “Irene donut”. A self-administered measurement was applied to assess oral health behavior  before and after the program with conducted for 3 weeks. The data were analyzed using Wilcoxon test. Results of this research show that there was an effect of  “Irene donut”  android version on mother’s knowledge (p=0,0005), attitude (p=0,001), and practice (p=0,0005). The good knowledge, positive attitude, and good practices on caries prevention increased by 3540,74%, 5.6%, and 13-21%. Generally, User acceptance of application has been increased in 3 weeks (4,9%) positive acceptance are usefulness; compatibility; triability; observability; attraction; acceptability; self-involvement; and behavioral intention. In conclusion, oral health behavior on caries prevention could be improved by the oral health education program with simulator “irene’s donut”  android version and this application can be accepted by users. Keywords: Irene donut, android version, assessment of  carries risk factor, acceptance application and parent’s behavior

Read More
T-5327
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amalia Ayu Ramadhani; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Putri Bungsu, Dharma Ningsih Dwi Putri
Abstrak:
Di Indonesia prevalensi kasus Diabetes Melitus (DM) pada anak meningkat 70 kali lipat pada tahun 2023. Jumlah kasus tersebut dibandingkan pada tahun 2010 yaitu 0,028 per 100 ribu jiwa, angkanya naik menjadi 2 per 100 ribu jiwa pada tahun 2023. Kasus penyakit DM pada anak di Kota Depok dilaporkan oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Depok mencapai 109 kasus sepanjang tahun 2022. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku orang tua dalam melakukan pencegahan penyakit DM pada anak di Kota Depok Tahun 2023. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, desain cross-sectional dilakukan pada 170 responden yang diambil secara quota sampling pada orang tua di Kota Depok. Data dikumpulkan secara online menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya serta dianalisis dengan uji Chi Square untuk melihat hubungan 11 variabel independen dengan perilaku orang tua dalam pencegahan penyakit diabetes pada anak. Hasil penelitian menunjukkan, responden memiliki perilaku pencegahan DM pada anak yang baik yaitu sebanyak 43,5%. Pendapatan (p=0,001), persepsi kerentanan (p=0,020), persepsi keparahan (p=0,030), persepsi manfaat (p=0,018), dan persepsi hambatan (p=0,046) menunjukkan hubungan dengan perilaku orang tua dalam pencegahan penyakit DM pada anak, sedangkan usia (p=0,085), jenis kelamin (p=0,378), pendidikan (p=0,530), pekerjaan (p=0,419), pengetahuan (p=0,425), dan self-efficacy (p=0,429) tidak berhubungan dengan perilaku orang tua dalam pencegahan penyakit DM pada anak. Perlu meningkatkan edukasi dan sosialisasi terkait bahaya DM pada anak dan risiko yang terjadi jika anak terkena DM untuk meningkatkan kesadaran akan kerentanan dan keparahan terhadap penyakit DM pada anak.

In Indonesia, the prevalence of Diabetes Melitus (DM) cases in children will increase 70 times by 2023. Compared to 2010, where the number of cases was 0.028 per 100.000 population, this figure will increase to 2 per 100.000 population by 2023. Cases of DM disease in children in Depok City were reported by the Depok City Health Center to reach 109 cases throughout 2022. The aim of study is to determine the behavior of parents in preventing DM disease in children in Depok City in 2023. This study used a quantitative approach with a cross-sectional design conducted on 170 respondents taken by quota sampling among parents in Depok City. Data were collected online using a questionnaire that had been tested for validity and reliability, and analyzed using the Chi Square test to see the relationship between 11 independent variables and parental behavior in preventing diabetes in children. The results showed that 43.5% of respondents had good diabetes prevention behavior. Income (p = 0.001), perceived vulnerability (p = 0.020), perceived severity (p = 0.030), perceived benefits (p = 0.018), and perceived barriers (p = 0.046) were relation with parental behavior in preventing diabetes in children, while age (p = 0.085), gender (p = 0.378), education (p = 0.530), occupation (p = 0.419), knowledge (p = 0.425), and self-efficacy (p = 0.429) were not relation with parental behavior in preventing DM in children. Increase education and socialization related to the dangers of DM in children and the risks that occur if children develop DM to increase awareness of the vulnerability and severity of DM disease in children.
Read More
S-11491
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gusti Ayu Alit Indiraswari; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Ni Luh Sri Suarti
Abstrak:
Survei Sosial dan Ekonomi Nasional menunjukkan Provinsi Nusa Tenggara Barat menempati peringkat pertama provinsi dengan proporsi rumah tangga pengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tertinggi di tahun 2022, yaitu sebesar 56,81%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 juga memberikan fakta bahwa 61,27% penduduk Indonesia berusia ≥3 tahun mengonsumsi minuman manis sebanyak ≥1 kali perhari. Mengonsumsi MBDK melebihi batas dapat berujung pada dampak negatif seperti kegemukan, kerusakan gigi, dan gangguan metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian MBDK pada balita oleh orang tua di PAUD Kumara Asih Kota Mataram tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara primer pada 63 responden dengan kuesioner online secara self-administrated. Dari penelitian ini, sebanyak 42,9% orang tua memiliki perilaku buruk dalam pemberian MBDK untuk anak balitanya. Kebiasaan konsumsi MBDK orang tua menjadi faktor yang berhubungan dalam perilaku pemberian MBDK oleh orang tua balita PAUD Kumara Asih. Untuk itu, perlunya edukasi terhadap orang tua mengenai pentingnya batasan konsumsi MBDK sesuai anjuran sehingga dapat membuat orang tua lebih sadar dan mulai membatasi konsumsi MBDK baik pada anak maupun pada orang tua.

The National Survey on Social and Economy showed West Nusa Tenggara as the province with highest household consumption of sugar-sweetened beverages (SSBs) in 2022, with prevalence of 56,81%. The 2018 Basic Health Research stated 61,27% of the Indonesian citizens aged ≥3 years consumed SSBs ≥1 time per day. SSBs consumption exceeding the limit could lead to some negative impact as overweight, tooth decay, and metabolic disorder. This study aims to find description and factors associated with parents' behaviour in providing SSBs for children under 5 years old in PAUD Kumara Asih, Mataram City, 2024. The research method used is quantitative with a cross-sectional study design. The data collected from 63 respondents with self-administrated online questionnaires. From this study, around 42,9% parents had poor behaviour in providing SSBs for children under 5 years old. Parents' SSBs consumption is the factor associated with parents' behaviour in providing SSBs for children under 5 years in PAUD Kumara Asih. Education for parents about the importance of limitation on SSBs consumption are needed to make parents more aware and start limiting SSBs consumption both in children and parents.
Read More
S-11610
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Butsainah Putri Rahmah; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dien Anshari, Lina Purnamaasih
Abstrak:
Saat ini, terdapat peningkatan prevalensi perokok elektronik yang pesat di Indonesia. Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, prevalensi perokok di Indonesia meningkat 10 kali lipat dari 0.3% pada tahun 2011 menjadi 3% pada tahun 2021. Hasil SKI 2023 menunjukkan bahwa salah satu wilayah dengan prevalensi perokok elektronik tertinggi adalah DKI Jakarta dengan kelompok umur 10-14 memiliki prevalensi tertinggi yaitu 29.72%. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan serta sikap orang tua terhadap perilaku merokok elektronik pada remaja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik pencegahan orang tua terhadap perilaku merokok elektronik pada remaja di SMP X Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada informan yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan orang tua memiliki pengetahuan dasar mengenai rokok elektronik yaitu berfungsi seperti rokok dengan menggunakan alat dan cairan tetapi pengetahuan mereka terhadap kandungan dan dampak kesehatan kurang. Orang tua juga memiliki sikap yang tidak setuju terhadap rokok elektronik atau sikap yang mendukung anak untuk tidak menggunakan rokok elektronik. Terdapat ragam praktik pencegahan yang dilakukan oleh orang tua seperti komunikasi terbuka, mengajarkan agama, menjaga lingkungan pertemanan anak, mendukung anak lelaki untuk berteman dengan perempuan karena melihat perempuan cenderung tidak merokok, serta memberi hukuman fisik dan non fisik. Disisi lain, seluruh informan tidak menerima informan mengenai rokok elektronik dari sekolah. Oleh karena itu, disarankan kepada sekolah untuk memberikan informasi terkait rokok elektronik kepada orang tua dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka sebagai salah satu upaya pencegahan perilaku merokok elektronik pada remaja.

Currently, there is a rapid increase in the prevalence of e-cigarette smoking in Indonesia. According to the Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, the prevalence of smokers in Indonesia increased 10 times higher from 0.3% in 2011 to 3% in 2021. The 2023 GATS results show that one of the regions with the highest prevalence of e-cigarette smokers is DKI Jakarta with the age group 10-14 having the highest prevalence of 29.72%. Several studies have shown a relationship between parental knowledge and attitudes towards adolescent e-cigarette smoking behavior. This study was conducted to determine the knowledge, attitudes, and preventive practices of parents towards e-cigarette smoking behavior in adolescents at SMP X Jakarta. This study was conducted using a qualitative approach with data collection through in-depth interviews with purposively selected informants. The results showed that parents have basic knowledge about e-cigarettes, which function like cigarettes by using tools and liquids, but their knowledge of the content and health effects is lacking. Parents also have a disapproving attitude towards e-cigarettes or an attitude that supports children not to use e-cigarettes. There are various prevention practices carried out by parents such as open communication, teaching religion, maintaining children's friendship environment, supporting boys to be friends with girls because they see women tend not to smoke, and giving physical and non-physical punishment. On the other hand, all informants did not receive informants about e-cigarettes from schools. Therefore, it is recommended for schools to provide information related to e-cigarettes to parents and students to improve their knowledge and attitudes as an effort to prevent e-cigarette smoking behavior in adolescents.
Read More
S-11693
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tsalitsa Putri; Pembimbing: Dian Ayubi; Pennguji: Ella Nurlaella Hadi, Tri Yunis Miko Wahyono, Liska Sari, Eem Suhaemi
Abstrak:
Anak usia 6-12 tahun memiliki kerentanan terhadap karies gigi. Kesehatan gigi anak perlu mendapat perhatian orang tua khususnya dari ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku ibu dalam pencegahan karies gigi anak berdasarkan teori Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 140 ibu siswa. Terpilih enam SDN dengan teknik cluster random sampling. Jumlah sampel dihitung dengan rumus proportional sampling dan sampel diambil secara systematic random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan 53,6 % ibu berperilaku kurang dalam pencegahan karies gigi anak. Persepsi individu yang berhubungan dengan perilaku ibu adalah persepsi kerentanan dan efikasi diri. Efikasi diri adalah faktor paling dominan berhubungan dengan perilaku ibu, artinya ibu dengan efikasi diri rendah berpeluang 3,4 kali untuk memiliki perilaku kurang dalam pencegahan karies gigi anak dibandingkan ibu dengan efikasi diri yang tinggi setelah dikontrol oleh persepsi kerentanan dan persepsi hambatan (OR:3,475,95%CI:1,653-7,306). Untuk itu, perlu ditingkatkan efikasi diri ibu dengan edukasi dan penyuluhan serta membentuk kelompok dukungan ataupun forum online

Children aged 6-12 years have vulnerabilities to dental caries. Children's dental health needs to get good attentions of parents, especially from mothers. This study aims to determine the determinants of maternal behavior in preventing dental caries in children based on the theory of the Health Belief Model. This study used a cross-sectional design on 140 students’ mothers. Six elementary schools were selected using the cluster random sampling technique. The number of samples were calculated using the proportional sampling formula and the samples were collected using systematic random sampling. Data was gathered by interviewes using questionnaires which were analyzed by univariate, bivariate and multivariate. The results showed that 53.6% of mothers had poor behaviors in preventing children dental caries. Individual perceptions related to mother's behavior are perceptions of vulnerability and self-efficacy. Self-efficacy is the most dominant factor related to maternal behavior, meaning that mothers with low self-efficacy are 3.4 times more likely to demonstrate deficiencies in preventing dental caries in children than those with high self-efficacy after being controlled by perceived vulnerability and perceived obstacles (OR: 3,475 .95%CI:1.653-7.306). For this reason, it is esenssial to increase mothers’ self-efficacy with education and counseling as well as forming support groups or online forums.
Read More
T-6706
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rinka Citra Awinda; Pembimbing: Dian Ayubi;/ Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Resty Vidiawati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pencegahan COVID-19 pada anak berkebutuhan khusus di Al-Fatih Center Jakarta Timur tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam kepada informan kunci, yaitu Ketua Yayasan, terapis yang bekerja fulltimer dan home visit serta informan utama yaitu beberapa orang tua anak di Al-Fatih Center dengan pemilihan informan menggunakan cara purposive sampling. Teori yang digunakan adalah teori domain perilaku menurut B.Bloom yang membagi perilaku menjadi pengetahuan, sikap, dan praktik/tindakan.
Read More
S-10884
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annesya Yusvita Iskandar; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dien Anshari, Yusef Gunawan
Abstrak:
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi konsumsi minuman manis ≥1 kali per hari tertinggi terdapat pada anak usia 5–9 tahun (53%), usia 3–4 tahun (51,4%), dan 10–14 tahun (50,7%). Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik orang tua terhadap konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik orang tua dalam membatasi konsumsi MBDK pada anak sekolah dasar di SDN X Kabupaten Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi tertutup pada informan yang dipilih secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan orang tua memiliki pengetahuan dasar mengenai definisi, jenis, dan dampak MBDK, tetapi pengetahuan mereka terkait label nilai gizi masih kurang. Orang tua juga memiliki sikap tidak mendukung terhadap konsumsi MBDK. Terdapat ragam praktik pencegahan yang dilakukan oleh orang tua seperti nasihat, peringatan tegas, substitusi minuman sehat, hingga pembatasan uang jajan pada anak. Di sisi lain, seluruh informan tidak menerima informasi mengenai MBDK dari sekolah. Oleh karena itu disarankan kepada sekolah untuk menyelenggarakan edukasi rutin kepada orang tua siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka sebagai salah satu upaya pencegahan konsumsi MBDK berlebih pada siswa sekolah dasar.

The 2023 Indonesian Health Survey (SKI 2023) shows that daily consumption of sweetened beverages (≥1 time/day) is highest among children aged 5–9 years (53%), followed by those aged 3–4 years (51.4%) and 10–14 years (50.7%). Previous studies have indicated a link between parental knowledge, attitudes, and practices and children's consumption of sugar-sweetened packaged beverages. This qualitative study aimed to explore parental knowledge, attitudes, and practices in limiting SSBs consumption among elementary students at SDN X Bogor Regency. Data were collected through in-depth interviews and non-participant observation with purposively selected informants. Findings revealed that parents had basic knowledge about the definition, types, and health impacts of SSBs, but limited understanding of nutrition labels. Most parents showed unsupportive attitudes toward SSBs consumption. Preventive practices included giving advice, firm warnings, providing healthier alternatives, and limiting pocket money. However, none of the parents had received SSB-related information from the school. This study suggests that school should implement regular educational programs for parents to improve their knowledge and attitudes, as a preventive strategy against excessive SSB consumption among elementary school children.
Read More
S-11896
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Serena Ade Sonya Pakpahan; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Mona Lisa
Abstrak: Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self-esteem dan pola asuh orang tua terhadap depresi pada siswa SMA di Jakarta Selatan tahun 2023. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional berdasarkan data sekunder dari Survei Perilaku Remaja tahun 2023. Sampel terdiri dari 866 siswa kelas 10 dan 11 dari SMAN 38 dan SMAN 90 Jakarta Selatan yang diambil secara total sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa self-esteem rendah (p < 0.001; OR = 7.35, CI 95%: 5.07–10.64) dan pola asuh negatif (p < 0.001; OR = 2.91, CI 95%: 2.16–3.91) memiliki hubungan signifikan dengan tingkat depresi siswa. Analisis stratifikasi berdasarkan jenis kelamin mengungkapkan bahwa self-esteem rendah memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap depresi pada siswa laki-laki (OR = 9.71, CI 95%: 5.90–16.00, p < 0.001) dibandingkan siswa perempuan (OR = 5.81, CI 95%: 3.81–8.84, p < 0.001). Pola asuh negatif juga ditemukan memiliki dampak yang konsisten pada kedua jenis kelamin, meskipun variasinya lebih kecil. Penelitian ini merekomendasikan sekolah untuk menyediakan pelatihan bagi guru dan konselor dalam mendeteksi tanda awal depresi pada siswa, serta mengadakan layanan konseling yang mendukung siswa dengan self-esteem rendah dan pengalaman pola asuh negatif. Penting untuk mengadakan seminar terkait kesehatan mental dan pola asuh positif bagi orang tua, serta mendorong penelitian lanjutan dengan pendekatan longitudinal dan eksplorasi variabel lain yang relevan.
This study aims to analyze the relationship between self-esteem, parenting styles, and socioeconomic status on depression among high school students in South Jakarta in 2023. The study employed a quantitative design with a cross-sectional approach using secondary data from the 2023 Adolescent Behavior Survey. The sample consisted of 866 10th- and 11th-grade students from SMAN 38 and SMAN 90 Jakarta, selected through total sampling. The analysis showed that low self-esteem (p < 0.001; OR = 7.35, CI 95%: 5.07–10.64) and negative parenting styles (p < 0.001; OR = 2.91, CI 95%: 2.16–3.91) were significantly associated with depression levels. Stratified analysis by gender revealed that low self-esteem had a stronger association with depression among male students (OR = 9.71, CI 95%: 5.90–16.00, p < 0.001) compared to female students (OR = 5.81, CI 95%: 3.81–8.84, p < 0.001). Negative parenting styles were consistently associated with depression in both genders, though the variation was smaller. This study recommends that schools provide training for teachers and counselors to detect early signs of depression in students and establish counseling services to support students with low self-esteem and negative parenting experiences. Additionally, it is essential to organize seminars on mental health and positive parenting for parents and to encourage further research using longitudinal approaches and exploration of other relevant variables
Read More
S-11856
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabila Nindy Sabara; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Evi Martha, Junaidah
Abstrak:
Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang berdampak serius terhadap tumbuh kembang anak. Kabupaten Bogor, sebagai salah satu wilayah dengan prevalensi stunting yang tinggi di Jawa Barat, telah mengimplementasikan program Orang Tua Asuh Anak Stunting sebagai bentuk intervensi gizi sensitif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program tersebut oleh Jimmy Hantu Foundation melalui pendekatan teori sistem model Input-Process-Output (IPO). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, serta teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek input, program didukung oleh keterlibatan sumber daya manusia yang cukup, pendanaan dari donatur, dan sarana prasarana yang memadai. Pada aspek process, kegiatan dirancang melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang cukup terstruktur meskipun masih ditemukan tantangan koordinasi lintas sektor. Sementara dari aspek output, program memberikan dampak positif terhadap perubahan status gizi anak dan peningkatan kesadaran orang tua, meskipun cakupan penanganan masih dapat ditingkatkan. Penelitian ini merekomendasikan penguatan koordinasi antar stakeholder serta peningkatan monitoring dan evaluasi program secara berkelanjutan guna menekan prevalensi stunting di Kabupaten Bogor.

Stunting is a chronic nutritional issue that has serious consequences for a child's growth and development. Bogor Regency, one of the regions with a high stunting prevalence in West Java, has implemented the Foster Parent Program for Stunting Children as a form of nutrition sensitive intervention. This study aims to describe the implementation of the program by Jimmy Hantu Foundation using the Input-Process-Output (IPO) systems theory approach. A qualitative case study method was used, with data collected through in-depth interviews with key informants. The findings indicate that in terms of input, the program is supported by sufficient human resources, funding from donors, and adequate facilities and infrastructure. In the process aspect, activities are structured through planning, organizing, implementation, and supervision stages, although some cross sector coordination challenges remain. In the output aspect, the program has had a positive impact on improving children's nutritional status and increasing parental awareness, although coverage can still be improved. This study recommends strengthening coordination among stakeholders as well as enhancing continuous monitoring and evaluation to reduce stunting prevalence in Bogor Regency.
Read More
S-11897
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aribah Daffa Aji Putri; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Anastasia Maria Sri Rejeki
Abstrak:
Berdasarkan Global Adult Tobacco Survey (GATS), prevalensi perokok elektronik di Indonesia meningkat hingga 10 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun. Hasil Riskesdas tahun 2018 juga menujukkan bahwa remaja adalah kelompok umur tertinggi pada angka perokok elektronik. Beberapa studi di berbagai negara menunjukkan masih rendahnya pengetahuan orang tua dari remaja terhadap rokok elektronik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik orang tua dari remaja terhadap rokok elektronik di Kelurahan Beji Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling yang diikuti sebanyak 145 responden dengan mengisi kuesioner tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dari remaja di Kelurahan Beji Timur memiliki pengetahuan tentang rokok elektronik dalam kategori cukup (39,3%), sikap yang negatif terhadap penggunaan rokok elektronik (58,6%), dan praktik pencegahan rokok elektronik yang baik (51,7%). Berdasarkan hasil penelitian, maka diperlukan peningkatan program promosi kesehatan yang berfokus terhadap rokok elektronik, khususnya dengan sasaran remaja dan orang tua sebagai upaya pencegahan perilaku merokok elektronik di Kelurahan Beji Timur.

Based on the Global Adult Tobacco Survey (GATS), the prevalence of electronic cigarette smokers in Indonesia has increased up to 10 times in a span of 10 years. The results of the Riskesdas 2018 also showed that adolescents are the highest age group in terms of electronic cigarette use. Several studies in various countries have indicated the low level of knowledge among parents of adolescents regarding electronic cigarettes. Therefore, this research was conducted to understand the knowledge, attitudes, and practices of parents of adolescents towards electronic cigarettes in the Beji Timur Subdistrict. This study used a quantitative method with a cross-sectional design. The sampling was done using stratified random sampling technique, with a total of 145 respondents filling out written questionnaires. The results of the study showed that parents of adolescent in Beji Timur subdistrict’s knowledge about electronic cigarettes categorized as average (39,3%), negative attitudes towards electronic cigarette use (58,6%), and good practices in preventing electronic cigarette use (51.7%). Based on the research findings, there is a need for an improvement in health promotion programs that specifically focus on electronic cigarettes, particularly targeting adolescents and parents, as an effort to prevent electronic smoking behavior in the Beji Timur Subdistrict.
Read More
S-11387
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive