Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32923 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sri Rahayu Kadarwati; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Asiah Soeroto
Abstrak: Tesis ini membahas tentang pengukuran Mutu Pelayanan di Unit PelayananKesehatan Mata RSCM Kirana berdasarkan The International Standar For ServiceExcellence (TISSE 2012). Turunnya kepuasan pelanggan menunjukkan bahwa ada faktoryang menyebabkan hal ini terjadi. Upaya evaluasi dilakukan melalui pendekatan standarTISSE 2012 untuk mengetahui secara lebih dalam permasalahan yang ada dan langkah-langkah upaya perbaikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatifdeskriptif dan metode kualitatif dengan disain penelitian rapid assessment prosedure(RAP), Metode kuantitatif deskriptif dilakukan terhadap hasil audit proses bisnisorganisasi dan dokumen yang berkaitan serta gambaran kepuasan pelanggan. Sedangkanmetode kualitatif dilakukan untuk menggali hubungan antara komponen policy, premises,product/service, proses dan people dengan kepuasan pelanggan, serta wawancaramendalam untuk mendapatkan informasi lebih dalam yang dibutuhkan. Hasil penelitiandidapatkan bahwa skor audit adalah 605.15 (61%) dari total skor yang diminta olehstandar. Dari hasil total skor diketahui bahwa organisasi sudah mencapai level komitmendalam pelayanan. Sedangkan capaian skor pada masing-masing komponen adalah 77.6poin (73%) untuk policy, 55.62 poin (56%) untuk premises, 36.25 poin (36%) untukproduk, 73.75 poin (74%) untuk proses, 109.75 poin (55%) untuk people, 72.51 poin(73%) untuk pengukuran performa, dan 184.64 poin (62%) untuk hasil pengukuran..Komponen yang perlu mendapat perhatian dan prioritas dalam upaya perbaikan yaitupada komponen produk, khususnya pada elemen tarif layanan yang merupakan capaianterkecil dari komponen produk. Setelah dilakukan analisa pareto terlihat selisih terbesarpada elemen umpan balik staf dan sistem saran pada komponen sumber daya manusiadengan skor selisih 35 poin dari semua selisih elemen yang diukur. Upaya perbaikanyang harus segera ditindaklanjuti yaitu memberikan kepastian produk yang dihasilkanadalah original, ketepatan waktu tanggap pada setiap pelayanan, pembaharuan dari setiapinformasi yang akan di publikasi, penjelasan dan publikasi tarif layanan, program edukasipasien yang dibutuhkan dan terkait dengan pelayanan mata, serta meningkatkan umpanbalik staf dan sistem saran sebagai masukan dalam perbaikan dan peningkatan pelayanan.Hal-hal tersebut sangat berpengaruh pada kepuasan pasien dalam mendapatkan pelayanandi organisasi.Kata kunci:Standar TISSE 2012, service excellence, pengukuran mutu, kepuasan pelanggan
This thesis discusses the measurement of Quality Quality in Kirana's Eye Healthcare Unitbased on International Standard for Excellence Service (TISSE 2012). The fall incustomer satisfaction indicates that there are factors that make up for this. Evaluationefforts are conducted through the TISSE 2012 approach to find out more in depth what isthere and remedial measures. This research uses descriptive quantitative research methodand qualitative method by knowing procedure of rapid assessment procedure (RAP),descriptive quantitative method conducted to audit result. While the qualitative method isconducted to discuss the relationship between policy components, places, products /services, processes and people with customer satisfaction, as well as interviews to get thedeeper information required. The results obtained that the audit score is 605.15 (61%) ofthe total score requested by the standard. From the total score results Found, theorganization has reached a level of commitment in service. While the scores for eachcomponent were 77.6 points (73%) for the policy, 55.62 points (56%) for the spot, 36.25points (36%) for the product, 73.75 points (74%) for process, 109.75 points (55%) forpeople, 72.51 points (73%) for performance measurement, and 184.64 points (62%) formeasurement results. Components that need attention and priority in effort improvementsto the service component, service on the elements of service that is a classic achievementof the product component. After doing the analysis, you can choose different amounts foreach element. Improvement efforts that must be followed up immediately are to providecertainty that the product is genuine, timely response to each service, update of anyinformation to be published, explanation and publication of service tariff, patienteducation program needed and related to eye service, and increase staff and projectfeedback as inputs in service improvement and improvement. These things are veryinfluential on patient satisfaction.Keywords:Standard TISSE 2012, service excellence, quality improvement, customer satisfaction.
Read More
T-5336
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novie Setianingsih; Pembimbing: Sudarto; Penguji: Dian Ayubi, Wahyu Sulistiadi, Ratu Nuraini S., Marwati
Abstrak: Pada tahun 2019 Puskesmas di Kota Cilegon tidak di lakukan penilaian kinerja individu dalam pelayanan antenatal berdasarkan standard based management and recognition (SBMR). Rujukan pada ibu hamil dapat dilakukan jika pelayanan antenatal sudah sesuai standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bidan kelurahan dalam memberikan pelayanan antenatal berdasarkan SBMR melalui peranan faktor individu (pengalaman), faktor psikologis (sikap dan motivasi) dan faktor organisasi (sumberdaya dan supervisi) di posyandu, di Kota Cilegon tahun 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang betujuan untuk mengetahui kinerja dan mendapatkan informasi dari beberapa informan mengenai suatu proses dan aktivitas pada program pelayanan antenatal care. Agar lebih spesifik pengumpulan data menggunakan metode WM, FGD dan observasi, dilakukan di Puskesmas Citangkil 2 dan Puskesmas Cilegon pada bulan April-mei 2021. Informan utama dalam penelitian ini adalah bidan kelurahan, informan kunci adalah bidan koordinator, kepala puskesmas, dan Kasie Kesga Dinas Kesehatan Kota Cilegon. Hasil penelitian didapatkan kinerja bidan kelurahan tidak sesuai standar. Mayoritas bidan kelurahan sudah mendapatkan pelatihan, mayoritas bidan kelurahan tidak menyetujui penilaian kinerja menggunakan SBMR, motivasi bidan kelurahan masih rendah karena posyandu dilakukan sendiri, tidak ada kesesuaian gaji dengan pekerjaannya, tidak adanya transport posyandu tidak adanya reward, masih ditemukannya sumberdaya yang kurang lengkap di posyandu, dan beberapa informan mengatakan tidak adanya supervisi dalam kinerja bidan, hal tersebut yang menyebabkan kinerja bidan tidak sesuai standar. Kesimpulan kinerja bidan dalam pelayanan antenatal tidak sesuai dengan standar disebabkan karena telah lamanya pelatihan, adanya bidan yang belum mendapatkan pelatihan, motivasi yang rendah, sumberdaya yang tidak memadai dan tidak adanya supervisi.
Read More
T-6223
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahyu Purnomo Wulan; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Adang Bachtiar
T-2079
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Paulina Riah Ukurta; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Adang Bachtiar, Faisal Lukman B., Praptiwi, A. W.
Abstrak: Meningkatkan mutu layanan pada Instalasi Rawat Inap sangat penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan daya saing rumah sakit serta meningkatkan pendapatan bagi rumah sakit. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rawat inap di RSUD Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah dengan menggunakan metode integrasi Service Quality dan Quality Function Deployment. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dimensi empati adalah dimensi dengan kesenjangan paling besar berdasarkan 26 kebutuhan pelanggan eksternal yaitu 100 orang pasien rawat inap dengan metode Servqual dan terdapat 8 aspek teknis pelayanan melalui kebutuhan pelanggan internal untuk menjawab kebutuhan pasien rawat inap tersebut. Melalui desain House of Quality, maka didapatkan 5 aspek teknis prioritas yang perlu dilakukan oleh RSUD Puruk Cahu untuk meningkatkan mutu pelayanan di instalasi rawat inap yaitu peningkatan kerjasama dan komunikasi perawat, survei kepuasan pelanggan eksternal dan internal secara rutin, program interaksi dan evaluasi evaluasi rutin secara langsung antara manajemen dengan perawat, perbaikan fasilitas, pengadaan penunjang pelayanan dan ketersediaan obat serta pendidikan dan pelatihan rutin dan merata kepada perawat. Kata kunci: Quality Function Deployment; Rawat Inap; Rumah Sakit; Service Quality Improving the quality of services on Inpatient Department is essential to improve customer satisfaction, improve hospital competitiveness and increase hospital revenues. This research is conducted as an effort to improve the quality of inpatient service at RSUD Puruk Cahu of Kabupaten Murung Raya, Central Kalimantan by using integration Service Quality and Quality Function Deployment method. From the research results obtained that the dimension of empathy is the dimension with the largest gap based on 26 needs of external customers that is 100 people inpatient with Servqual method and there are 8 technical aspects of service through internal customer needs to answer the needs of the inpatients. Through the House of Quality design, five priority technical aspects needed to be undertaken by RSUD Puruk Cahu to improve the quality of service in inpatient department dare increased cooperation and nurse communication, routine internal and internal customer satisfaction survey, interaction and evaluation program of routine evaluation directly between management and nurse, facility improvement, procurement service support and availability of drugs and education and training routine and evenly to the nurse. Key words: Hospital; Inpatient Department; Quality Function Deployment; Service Quality
Read More
T-5031
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hasanah Suryani Utami; Pembimbing: Besral; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Tiara Amelia, Zakia, Jonni Ariyanto
Abstrak:

Penelitian ini membahas Mutu Keramahan Pelayanan Puskesmas Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi menggunakan Model Gap SERVQUAL di latarbelakangi masih terdapat keluhan pasien terhadap unsur non klinis khususnya perilaku keramahan petugas, meskipun layanan secara keseluruhan dinilai ‘’Baik’’. Menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus explorative, data didapat dari wawancara mendalam kepada 15 pasien, 14 petugas pelayanan, dan 5 informan manajemen,observasi langsung dan Focus Group Discussion (FGD),serta dilakukan juga triaggulasi sumber dan metode.Temuan penelitian menunjukan masih terdapat kesenjangan (Gap) di lima tahapan Model SERVQUAL, Gap 1, meski manajemen sebenarnya sudah memahami harapan pasien, tetapi cara melihat arti keramahan sedikit berbeda dengan yang diinginkan pasien. Gap 2, manajemen belum mampu menuangkan harapan pasien sepenuhnya ke SOP. Gap 3 pelaksanaan di lapangan belum selalu sama dengan aturan yang ada, terutama diunit tertentu, Gap 4, janji layanan yang sebagaian kecil masih berbeda, Gap 5 sebagain kecil menyampaikan perbedaan antara pelayanan yang diinginkan dengan yang dirasakan terutama di unit tertentu yaitu pendaftran dan informasi. Pasien berharap keramahan lebih pada unsur yang dapat dirasakan secara emosional, dan manusiawi ditandai dengan kecepatan petugas merespon kehadirannya dengan menyapa lebih dulu, dengan ekspresi yang tidak kaku, datar, atau terbebani, berbicara dengan posisi tubuh menghadap ke pasien dan kontak mata secara wajar, jadi terasa akrab, tidak dihalangi aktivitas lain yang tidak terkait dengan pasien.Sementara petugas menilai keramahan lebih pada unsur teknis yaitu dengan ukuran sudah terlaksananya SOP. Unsur Keramahan yang dominan dalam penelitian ini adalah Welcome, Efficiency, Empathy, Acknowledgement, Servitude, dan Safety. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa mutu keramahan di Puskesmas Penyengat Olak dinilai baik oleh sebagian besar pasien, kecuali pada unit tertentu dan masih terdapat celah (Gap) ditiap rangkaian model Gap SERVQUAL, paling krusial di Gap 2, karena mempengaruhi pelaksanaan Gap 3, 4, akibatnya keramahan yang di rasakan pasien masih bergantung pada inisiatif petugas karena belum tersistem. Perlu memperkecil tiap Gap dan memperkuat Gap 2 agar mutu keramahan meningkat secara sistem, sehingga pelaksanaanya dapat lebih konsisiten terukur dan ditingkatkan secara berkesinambungan.


 

This study discusses the quality of hospitality in the services provided by the Penyengat Olak Community Health Center in Muaro Jambi Regency using the SERVQUAL Gap Model. This study was motivated by the fact that there are still patient complaints about non-clinical elements, particularly the hospitality of staff, even though the overall service is rated as “Good.” Using a qualitative method with an exploratory case study design, data were obtained from in-depth interviews with 15 patients, 14 service staff, and 5 management informants, direct observation, and Focus Group Discussions (FGD), as well as triangulation of sources and methods. The research findings show that there are still gaps in the five stages of the SERVQUAL Model. Gap 1, management actually understands patient expectations, but their interpretation of friendliness differs slightly from what patients want. Gap 2, management has not been able to fully incorporate patient expectations into SOPs. Gap 3, implementation in the field is not always in line with existing regulations, especially in certain units. Gap 4, some service promises are still different. Gap 5, some express differences between the desired service and the perceived service, especially in certain units, namely registration and information. Patients expect hospitality  more in terms of emotional and humanness, which is characterized by the speed with which staff respond to their presence by greeting them first, with expressions that are not stiff, flat, or burdened, speaking with their bodies facing the patient and making natural eye contact, so that they feel familiar and are not distracted by other activities unrelated to the patient. Meanwhile, staff assess hospitality more on technical elements, namely the extent to which SOP have been implemented. The dominant elements of hospitality in this study are Welcome, Efficiency, Empathy, Acknowledgement, Servitude, and Safety. The conclusion of this study is that the quality of hospitality at the Penyengat Olak Public Health Center is considered good by most patients, except in certain units, and there are still gaps in each series of the SERVQUAL Gap model, most crucially in Gap 2, because it systematically affects the implementation of Gaps 3 and 4. As a result, the hospitality felt by patients still depends on the initiative of the staff because it is not yet systematic. Therefore, it is necessary to reduce each gap and strengthen Gap 2 so that the quality of hospitality can be improved systematically, so that its implementation can be more consistent, measurable, and continuously improved.

Read More
T-7448
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haspeni Simanjuntak; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ede Surya Darmawan, Nana Mulyana, Novrizal Lubis
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tiga jenis pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian mixed method dengan desain sequential dimana penelitian kuantitatif dilakukan terlebih dahulu lalu diperdalam dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menemukan ada perbedaan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tigas jenis pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Serdang Bedagai dan menyarankan Puskesmas untuk meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada kelengkapan alat, ruangan yang nyaman dan bersih, kemudahan akses, kecepatan dan keramahan dalam memberikan pelayanan), Klinik Pratama untuk meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada ketanggapan petugas dalam memberikan pelayanan dan kesigapan petugas dalam menangani keluhan), Praktik Mandiri Dokter Gigi melengkapi dokumen akreditasi dan meningkatkan kepuasan pasien (khususnya pada ketanggapan petugas dalam memberikan layanan, ketepatan waktu kedatangan dokter gigi dan kejelasan informasi mengenai alur layanan) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai agar berkomitmen untuk penyetaraan mutu dengan melibatkan ketiga jenis pelayanan kesehatan primer dalam setiap kegiatan peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

The focus of this study is the quality of dental and oral healthcare in three types of primary healthcare in Serdang Bedagai Regency, North Sumatra Province. This research is a mixed method research with a sequential design where quantitative research is carried out first and then deepened with qualitative research. The results of the research found that there were differences in the quality of dental and oral health services in three types of primary health services in Serdang Bedagai Regency and suggested that the Public Health Center increase patient satisfaction (especially equipment completeness, comfortable and clean rooms, ease of access, speed and friendliness in providing services), Pratama Clinics to increase patient satisfaction (especially the responsiveness of officers in providing services and the alertness of officers in handling complaints), Private Dentist Practices to complete the practice requirements documents and increase patient satisfaction (especially the responsiveness of officers in providing services, punctuality of the dentist's arrival and clarity of service flow ) and the Serdang Bedagai District Health Service to commit to equalizing quality by involving the three types of primary health services in every activity to improve the quality of Healthcare in Serdang Bedagai District, North Sumatra Province.
Read More
T-6975
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Septi Fitriani; Pembimbing: Hendrik M. Taurany
S-3830
Depok : FKM UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nicky Anelia; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Adang Bachtiar, Puput Oktamianti, Nur Ardianty, Erizon Safari
Abstrak:
Tesis ini membahas kepuasan pasien JKN berdasarkan mutu pelayanan rawat jalan di RS “X” Jakarta yang diukur melalui 5 dimensi mutu pelayanan kesehatan, terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis kepuasan pasien JKN berdasarkan mutu pelayanan rawat jalan di RS “X” Jakarta tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode campuran (mix methode) dengan melakukan pengambilan data kuantitatif terlebih dahulu, kemudian diperkuat dengan data kualitatif kepada stakeholder pemberi pelayanan kesehatan. Berdasarkan analisis deskriptif statistik diketahui bahwa 29 item sudah mendapatkan nilai kesesuaian diatas 90%, artinya pasien sudah puas dengan dimensi mutu pelayanan rawat jalan secara keseluruhan. Dari hasil analisis diagram kartesius didapatkan 14 item pada kuadran II yang perlu dipertahankan prestasinya karena dinilai sangat baik dan melebihi harapan pasien, 11 item pada kuadran IV, 8 item pada Kuadran III dan 5 item pada kuadran I yang menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan. Hasil studi kualitatif menunjukkan bahwa manajemen rumah sakit juga telah melakukan inovasi dan improvement secara berkelanjutan dalam pemberian layanan kesehatan kepada pasien JKN. Pengukuran NPS menunjukkan bahwa sebanyak 53,8% pasien sudah berada pada level promotors. Untuk meningkatkan kualitas layanan, rumah sakit dapat terus melakukan impelentasi manajemen mutu terpadu yang berfokus pada penjenjangan prioritas secara simultan sehingga dapat disusun upaya mempertahankan prestasi dimensi yang sudah baik dan meninjau efektivitas upaya-upaya perbaikan yang dilakukan dapat memenuhi harapan pasien.

This thesis discusses the satisfaction of National Health Insurance (JKN) patients based on the quality of outpatient care at Jakarta “X” Hospital, which is measured through 5 dimensions of healthcare quality: tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The aim of this research is to examine and analyze the satisfaction of JKN patients based on the quality of outpatient care at Jakarta “X” Hospital in the year 2023. This study utilizes a mixed methods approach, starting with the collection of quantitative data, followed by qualitative data from healthcare service stakeholders. Based on descriptive statistical analysis, it is revealed that 29 items have achieved suitability scores above 90%, indicating that patients are satisfied with the overall quality dimensions of outpatient care. The Cartesian diagram analysis results in 14 items located in Quadrant II, which need to maintain their excellent performance as they are evaluated to exceed patient expectations, there are 11 items in Quadrant IV, 8 items in Quadrant III, and 5 items in Quadrant I, which are prioritized for improvement efforts. The qualitative findings indicate that the hospital management has consistently engaged in innovation and continuous improvement in providing healthcare services to JKN patients. The NPS measurement indicates that 53.8% of patients are already at the promoters level. The hospital should continue implementing integrated quality management, focusing on prioritization strategies concurrently, to sustain the dimensions that perform well and assess the effectiveness of improvement efforts to meet patient expectations.
Read More
T-6800
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hadi Safaat; Pembimbing: Adang Bachtiar; Pengiji: Dian Ayubi, Anwar Hasan, Achmad Wikarya, Mamak Jamaksari
Abstrak:

Pencapaian cakupan imunisasi hepatitis B1 pada bayi 0-7 han merupakan salah satu indikator mutu pelayanan yang dilakukan oleh penolong persaliman. (bidan), indikator tersebut menunjukan tamptlan kerja bidan apakah semua bayi yang persalinanya ditolong oleh bidan diberikan imunisasi hepatitis B1 atau tidak. Tampilan hasil kerja merapakan salah satu gambaran perilaku individu atau kelompok dari tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang ada. Di Kabupaten Pandeglang angka pencapaian imunisasi hepatitis B1 pada bayi 0 - 7 hari masth sangat rendah (34.2%) tahun 2004, sementara angka cakupan persalinan yang ditolong oleh bidan sebesar 57,6 % . Dengan kondisi ini dapat diasumsikan adanya faktor -faktor yang berpengaruh terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B1 pada bayi 0-7 hari oleh bidan pada pertolongan persalinan. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah standar pelayanan imunisasi befum sepenuhnya dilaksanakan oleh bidan khususnya imunisasi hepatitis B1 pada bayi 0 - 7 hari. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kepatuhan bidan dalam melaksanakan standar pelayanan imunisasi hepatitis B! pada bayi 0-7 hari. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu pertama kualitatif dilakukan dengan elaborasi kepustakaan dan elaborasi dikalangan pelaksana dengan wawancara mendalam. Hasil elaborasi ini menghasilkan kerangka empiris dan kuesioner final yang akan digunakan untuk tahap berikutnya. kedua tahap kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Hasil penelitian menggambarkan bahwa responden (bidan) yang menunjukan kepatuhan terhadap standar pelayanan imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari iebih banyak yang patuh dibandingkan dengan responden yang tidak patuh. Sedangkan variabel independent yang mempunyai hubungan bermakna terhadap kepatuhan responden (bidan) dalam melaksanakan standar pelayanan imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari adalah variabel pengetahuan, sarana, imbalan, supervisi, motivasi dan pandangan bidan terhadap tradisi masyarakat, Dart semua variabel yang berhubungan signifikan, variabel motivasi merupakan variabel yang paling dominan. Memang dalam kaitanya dengan pelaksanaan imunisasi, seorang petugas akan termotivasi untuk melaksanakan standar pelayanan imunisasi, bila diyakini benar bahwa tindakannya akan menghantarkan ke suatu penilaian kinerja, penilaian yang baik akan mendorong untuk mendapatkan kebutuhan yang diharapkan, dimana kebutuhan tersebut akan memuaskan pribadi petugas. Sehingga upaya peningkatan mutu pelayanan dalam penelitian ini, faktor yang paling penting dalam perbaikan adalah dengan pendekatan pada proses. Identifikasi, penentuan prioritas dan penentuan penyebab potensial masalah dalam penelitian ini difokuskan kepada motivast petugas yang akan mempengaruhi terhadap kepatuhanya dalam melaksanakan standar pelayanan imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Upaya perbaikan mutu pelayanan yang berkesinambungan ini menggunakan siklus PDCA(Plan-Do-Check-Action). Dalam penelitian ini penulis memberikan saran kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten Pandeglang agar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan selalu berorientasi pada perbaikan yang terus-menerus dan berkesinambungan pada simpul proses, sehingga tidak memberikan dampak pemborosan. Dalam memenuhi semua Kebutuhan fasilitas, sarana dan dukungan sebaiknya lebih meningkatkan advokasi kepada semua pengambil kebijakan di setiap jenjang, schingga semua yang diperlukan dapat menunjang keberhasilan program imunisasi tersebut.


 

Attainment of Coverage immunize hepatitis BI at baby 0-7 day represent one of indicator quality of service conducted by birth helper (midwife), this indicator as performance of midwife work, whether all baby which helped by midwife given to by immunize hepatitis B1 or not. Appearance result of job represent one of behavioral picture of individual or group of people from level of his compliance to standard of existing service. In Pandeglang District the number of attainment immunize hepatitis Bi at baby 0 - 7 day still be very low ( 34,2%) year 2004, whereas number of coverage is copies with helped by midwife of equal to 57,6 . With this condition can be assumed by a factor existence factor having an effect on to gift immunize Hepatitis Bl at baby 0-7 day by midwife that help the birth. One of factor having an effect on standard of service immunize not yet full executed by midwife specially immunize hepatitis Bi at baby 0 - 7 day. This research is conducted to see compliance of midwife in executing standard of service immunize hepatitis B1 at baby 0-7 day. This research use 2 ( two) of phase that is first of phase is qualitative conducted by elaborasi is reference and elaborasi of among executor with circumstantial interview. result of this Elaborasi yield empirical framework and kuesioner of final to be used for the next phase. second of quantitative phase by using desain cross sectional. The result of research that responder (midwife) which compliance to service standard immunize hepatitis B at baby 0-7 day, proportional compliance responder more than which not compliance, While variable independent having relation have a meaning to responder compliance in executing service standard immunize hepatitis B at baby 0-7 day, is knowledge vanable, reward, supervise, midwife view and motivation to tradition socialize, From all coresponding variable of signifikan, variable motivate to represent most dominant variable. It is true that the relationship immunization activities, a worker will be motivated to do service standard immunize, 1f believed by correctness that his, action will send to a performance assessment, good assessment will push to get requirement expected, where the requirement will gratify worker person. So that, the improvement quality of service in research, the determinant this improvement factor in repair is with approach of process. Identify, potential cause determination and priority determination of internal issue this research is focussed to worker motivation to influence to compliance in service standard immunize hepatitis B at baby 0-7 day. Strive repair of quality of continual service use cycle PDCA (Plan-DoCheck-Action). In this reaserch, the writer suggest to health District office and public health service in Pandeglang District to increase the quality health service that focus to continous improvement ai processing, so that not extravagance impact. In fulfilling all facility requirement, support and medium better more improve advokasi to all policy taker in every ladder, so that all that is needed can support efficacy program to immunization

Read More
T-2311
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive