Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37602 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Winona Salsabila Sunukanto; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Chandra Satrya, Eko Sapto Priyono
S-10058
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Rosyani Nur Afrianthie; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Ridwan Zahdi Sjaaf, Hendra, Rockyanto V. Sasabone, Izzatu Millah
T-4919
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meriza Wulandari; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Yuni Kusminanti
Abstrak: TEKANAN PANAS DI TAMBANG BAWAH TANAH PT CIBALIUNG SUMBERDAYA TERJADI KARENA KOMBINASI DARI TEMPERATUR LINGKUNGAN KERJA, PANAS METABOLIK TUBUH, PAKAIAN KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJA. TEKANAN PANAS DAPAT MENIMBULKAN BERBAGAI KELUHAN KESEHATAN YANG DIRASAKAN SECARA SUBJEKTIF OLEH PEKERJA. PENELITIAN DILAKUKAN PADA52 PEKERJA DENGAN DESAIN STUDI CROSS-SECTIONAL. DARI 9 TITIK PENGUKURAN DI UNDERGROUNDMENUNJUKKAN INDEKS WBGT INDOOR BERKISAR ANTARA 29,1OC HINGGA 35,5OC. SETELAH DILAKUKAN ANALISIS BERDASARKAN PERMENKES NO. 70 TAHUN 2016, DIDAPATKAN HASIL BAHWA DARI 52 RESPONDEN, TERDAPAT 48 RESPONDEN (92,3%) MENGALAMI TEKANAN PANAS. SEBANYAK 50 RESPONDEN (96,2%) MERASA TEMPERATUR LINGKUNGAN KERJA MEREKA PANAS DAN 46 RESPONDEN (88,5%) MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN KONDISI PANAS TERSEBUT. SELURUH RESPONDEN MENYATAKAN PERNAH MENGALAMI KELUHAN SUBJEKTIF AKIBAT PAJANAN TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI YANG BERBEDA-BEDA. OLEH KARENA ITU, PERUSAHAAN PERLU MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA PENGENDALIAN TEKANAN PANAS UNTUK MEMINIMALISASI RISIKO KELUHAN KESEHATAN YANG DIRASAKAN PEKERJA.
KATA KUNCI: INDEKS WBGT, TEKANAN PANAS, KELUHAN SUBJEKTIF, TAMBANG BAWAH TANAH
Read More
S-9833
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qanita Fauzia; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowat; Penguji: L Meily Kurniawidjaja, Eko Sapto Priyono
Abstrak: Industri pertambangan merupakan area kerja dengan risiko tinggi. Pekerja tamban underground berisiko terhadap bahaya ergonomi karena proses kerja yang melibatkan postur janggal, posisi kerja statis, gerakan berulang, serta beban kerja berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja pada proses kerja di tambang underground menggunakan metode rapid entire body assessment (REBA) serta mengetahui keluhan musculoskeletal disorders (MSD) pada pekerja tambang di PT. Cibaliung Sumberdaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan semi-kuantitatif deskriptif dengan desain studi cross sectional. Dilakukan observasi pada seluruh proses kerja di underground, kemudian postur kerja yang kritis dianalisis menggunakan metode REBA serta membagikan kuesioner nordic body map untuk mengetahui keluhan MSD yang dialami pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu postur kerja berisiko sangat tinggi (11+) yaitu penggunaan bor jackleg serta enam postur kerja berisiko tinggi (8-10) yaitu postur saat scaling, pemasangan rockbolt dan wiremesh, penanganan chocking, pemasangan ventbag, dan pengoperasian scissor lift. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan oleh pekerja underground yaitu area pinggang 64.15%, punggung 47.17%, leher bagian atas 45.28%, serta bahu kanan 36.79%. Hasil penelitian menyarankan agar pekerja diberikan edukasi dan informasi terkait bahaya ergonomi dan faktor risiko penyebab musculoskeletal disorders. Kata kunci: Ergonomi, postur kerja, REBA, musculoskeletal disorders, tambang underground
Read More
S-10150
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Regina Pinkan; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri Widanarko, Dyah Eka Prasadjati
Abstrak: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu secara global. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah penyakit jantung koroner, yakni sebesar 1,5%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko penyakit jantung koroner (PJK) pada pekerja di perusahaan tambang emas PT Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang tahun 2017 berdasarkan faktor risiko tekanan darah, indeks massa tubuh, merokok, diabetes melitus, aktivitas fisik, kolestrol dan kebiasaan makan. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 88 pekerja dengan metode quota sampling. Tingkat risiko PJK dihitung dengan menggunakan metode scoring Skor Kardiovaskular Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 39 orang pekerja (44,3%) memiliki tingkat risiko PJK rendah, 31 pekerja (35,2%) memiliki risiko PJK sedang dan 18 orang pekerja (20,5%) memiliki tingkat risiko PJK tinggi. Oleh karena itu, perlu melakukan penanganan dengan segera pada pekerja yang memiliki tingkat risiko tinggi dan melakukan tindakan antisipasi pada pekerja yang memiliki tingkat risiko sedang sebagai wujud tindakan promotif dan preventif untuk mencegah pekerja terkena penyakit jantung koroner.

Cardiovascular disease is the first leading cause of death globally. Riskesdas data of 2013 shows that the highest prevalence of cardiovascular disease in Indonesia is coronary heart disease, which is 1.5%. This study aims to analyze the risk level of coronary heart disease (CHD) in workers at gold mining company PT Cibaliung Sumberdaya, Pandeglang 2017 based on risk factors of blood pressure, body mass index, smoking habit, diabetes mellitus, cholesterol, physical activity, and eating habits. The study design used in this research is descriptive cross sectional study with quantitative and qualitative approach. The sample of this study were amounted to 88 workers with quota sampling method. The risk level of CHD was calculated using the scoring method of Jakarta Cardiovascular Score. The results showed that 39 workers (44.3%) had low risk of CHD, 31 workers (35.2%) had medium risk of CHD and 18 workers (20.5%) had a high risk of CHD. Therefore, it is necessary to conduct treatment promptly on workers who have a high risk level and take anticipatory action on workers who have medium risk level as a form of promotive and preventive measures to prevent workers from coronary heart disease. 
Read More
S-9610
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fido Reynaldy Dihandono; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Aprian Een Saputra
Abstrak: Skripsi ini berisi tentang penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses produksi textile chemical di PT. Huntsman Indonesia Divisi Textile Effect Tahun 2019. Pada penelitian ini, identifikasi bahaya dilakukan menggunakan Job Safety Analysis (JSA) dan analisis risiko menggunakan ukuran standar yang telah dimodifikasi dari AS/NZS 4360:2004 dan telah disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Desain studi yang digunakan bersifat deskriptif dan eksploratif dengan pendekatan analisis kualitiatif. Penilaian risiko didapatkan dari perkalian dari probabilitas dan konsekuensi per aktivitas dengan mempertimbangkan pengendalian yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini mendapatkan 3 tahapan kerja yang terdiri dari 17 aktivitas kerja memiliki 30 potensi bahaya yang dapat menimbulkan 56 risiko yang terdiri dari 16 risiko rendah, 21 risiko sedang, 16 risiko tinggi, dan 3 risiko sangat tinggi.
Kata kunci: Penilaian Risiko, Keselamatan dan Kesehatan kerja, Textile Chemical

This thesis discusses about occupational health and safety risk assessment on textile chemical production process at PT. Huntsman Indonesia Textile Effect Division in 2019. In this study, hazard identification was conducted using Job Safety Analysis (JSA) and risk analysis using a modified standard from AS/NZS 4360:2004 that has been adjusted to conditions in the field. The study design used is descriptive and explorative with a qualitative analysis approach. Risk assessment is obtained from multiplication of probabilities and consequences per activity by considering the controls that have been carried out by the company. The result of this study get 3 working stages that contain 17 work activities that have 30 hazard potential that can cause 56 risks consisting of 16 low risks, 21 medium risks, 16 high risks, and 3 very high risks.
Keyword: Risk Assessment, Occupational Health and Safety, Textile Chemical
Read More
S-10164
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tajudin Noor; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Doni Hikmat Ramdhan, Eko Pudjadi, Tri Purwanti
Abstrak:
Tambang uranium bawah tanah memiliki bahaya fisika berupa pajan radiasi gamma, gas radon dan thoron. Para pekerja tambang uranium berisiko terkena penyakit kanker paru 3 hingga 6 kali lebih tinggi dari masyarakat umum. Risiko tersebut disebabkan pajanan gas radon dan turunan radon di dalam tambang. Untuk mengantisipasi dan mengendalikan risiko pada pekerja dari pajanan tersebut maka perlu dilakukan suatu kajian risiko kesehatan dari pajanan radiasi gama dan radon dan thoron pada pekerja tambang uranium bawah tanah. Pengukuran pajanan sinar gama dan konsentrasi gas radon dilakukan di dalam tambang eksplorasi uranium dan sekitar kamp pekerja di daerah Kalan, Kalimantan Barat. Pengukuran pajanan sinar gama dilakukan dengan surveimeter gama sementara untuk pajanan radon dan thoron dilakukan dengan detektor pasif RADUET. Hasilnya, konsentrasi gas radon di dalam terowongan secara umum cukup tinggi, konsentrasi radon berkisar antara 188,84 hingga 495,86 Bq/m 3 (rata-rata 375,80 Bq/m 3 ) sementara thoron berkisar antara 58,07 hingga 340,73 Bq/m 3 (rata-rata 189,80 Bq/m 3 ). Nilai tersebut berada di atas nilai reference level radon yang disaranakan ICRP 300 Bq/m 3 . Untuk dosis efektif tahunan dari sinar gama, didapatakan estimasi dosis efektif tahunan 85,18 mSv pada salah satu kelompok pekerja di dalam terowongan eksplorasi uranium. Nilai tersebut berada di atas nilai batas dosis tahunan 20 mSv untuk pekerja. Penilaian risiko dihitung dengan mengalikan nilai skala peluang terjadinya efek kesehatan dengan nilai skala konsekuensi dari rentang penerimaan dosis. Hasilnya, didapatkan nilai risiko C pada salah satu kelompok pekerja yang berarti risiko belum dapat diterima dan perlu dilakukan tindakan pengendalian tambahan. Para pekerja terkena dosis radiasi kronis dan dapat terkena efek stokastik yang dapat menginduksi kanker. Dengan demikian diperlukan upaya pengendalian risiko dan proteksi radiasi bagi pekerja agar risiko dari pajanan dari sinar gama, radon dan thoron dapat dikendalikan.

Underground uranium mines pose physical hazards in the form of exposure to gamma radiation, radon gas and thoron. Uranium mine workers are at risk of getting lung cancer 3 to 6 times higher than the general public. To anticipate and control the risk from these exposures, a health risk assessment was carried out from the exposure to gamma, radon and thoron radiation in underground uranium mine workers. Measurements of gamma ray exposure and radon gas concentrations were carried out in the uranium exploration mine and around the workers' camp in the Kalan area, West Kalimantan. Gamma-ray measurements were carried out by gamma detector, while radon and thoron exposure were measured using a passive detector RADUET. As a result, the concentration of radon gas in the tunnel ranged from 188.84 to 495.86 Bq/m 3 (average 375.80 Bq/m 3 ) while thoron ranged from 58.07 to 340.73 Bq/m 3 (average 189.80 Bq/m 3 ). This value exceeds the reference level for the radon  recommended by ICRP 300 Bq/m 3 . For annual effective dose of gamma rays, an estimated annual effective dose of 85.18 mSv was obtained in one group of workers. This value exceeds the annual dose limit value of 20 mSv for workers. From the results of the risk assessment, a risk value of C is obtained, which means that the risk cannot be accepted, and additional control measures are needed. Workers are exposed to chronic doses of radiation and can be exposed to stochastic effects that can induce cancer.

Read More
T-5941
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmad Syakir Azhikri R.; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari, Ike Pujiriani
S-7907
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yiyin Mariska; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Mila Tejamaya, Usman Syarif
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang kajian risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang ada pada setiap tahapan dalam kegiatan proses produksi yang dilakukan di area pabrik pengolan pabrikkaret di Baranangsiang, Bogor tahun 2012. Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai consequences, exposure, dan probability dari setiap kegiatan proses produksi lalu dibandingkan dengan standar level risiko samikuantitatif W.T Fine J untuk mengetahui tingkat risiko yang dimiliki pada setiap kegiatan proses produksi.. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang ada pada setiap kegiatan proses produksi meliputi very high, priority 1, Substansial,Priority 3 dan acceptable. Pada penelitian ini skor yang paling tinggi adalah 900 dan yang paling rendah adalah 10. Dari hasil analisis risiko yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan masukan kajian risiko di pabrik karet untuk menurunkan level risiko dengan menggunakan berbagai pengendalian.
Kata kunci:Penilaian risiko, pabrik karet, tingkat risiko, consequences, exposure, probability, W.T Fine.
This research discusses the risk assessment of occupational health and safety that exist in everysteps at production process of rubber manufacturing in Baranangsiang, Bogor 2012. Riskassessment is done by analyzing the value of consequences, exposure, and probability in everysteps of production process which is then compared to standard level of risk semi quantitativeW.T. Fine to determine level of risk that exist at each stage of production process.The result ofresearch explain that level of risk which is exist in every steps of production process has differentlevel is very high, priority 1, Substansial, Priority 3 dan acceptable. In this research the highestscore is 900 and the lowest value is 10. Result of risk analysis obtained can be used as input inthe risk assessment process in rubber manufacturing and to be able to lower the risk with usingvarious risk controls.
Key words:Risk assessment, rubber manufacturing, level of risk, consequences, exposure, probability, W.TFine.
Read More
S-7633
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ella Nurlailawati; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Ike Pujiriani
Abstrak: Penelitian dilakukan di salah satu pabrik yang memproduksi plastik kemasan diJakarta pada bulan Oktober - Desember 2012. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui tingkat risiko pada setiap proses kerja di pabrik ini. Penangananbahan kimia yang tidak baik serta minimnya pengetahuan terkait K3 membuat peneliti melakukan kajian analisis risiko untuk menemukan potensi bahaya dan risiko yang signifikan memajan pekerja selama bekerja di pabrik. Metode penelitian menggunakan standar AS/NZS 4360:2004 semi kuantitatif, dengan penilaian risiko mengacu pada penilaian risiko Fine (1971). Hasil perhitunganyang didapat, tinta warna memiliki potensi risiko tertinggi untuk basic risk levelsebesar 1800. Tertinggi kedua adalah medium tinta, toluene, etil asetat, pemutih serta bijih plastik sebesar 1500. Berkenaan dengan level risiko yang dihasilkan,dibuat rekomendasi menggunakan engineering control, administrative control,human control, serta program K3 bersifat promotif dan preventif.
Kata kunci :AS/NZS 4360:2004, proses manajemen risiko, level risiko, pengendalian,promotif dan preventif
The study was conducted in one of the factory that produces plastic packaging inJakarta in October-December 2012. The research objective was to determine thelevel of risk in any work in this factory. Factory was not treated substance ofchemicals as well as it supposed to do. The lack of knowledge related tooccupational health and safety also made the condition worst. It made researcherconducted a risk analysis to find potential hazards and significant risks forworkers in the factory. The research method uses standard AS/NZS 4360:2004semi-quantitative. Risk assessment refers to Fine (1971). The calculation resultsobtained, ink color has the highest potential risk of 1800 (basic risk level). Thesecond highest is the medium of ink, toluene, ethyl acetate, bleach and plastic oreby 1500 (basic risk level). A recommendation was made by researcher to useengineering controls, administrative controls, human control, and occupationaland safety program such as promotive and preventive program.
Key words :AS/NZS 4360:2004, risk management process, level of risk, controls, promotiveand preventive
Read More
S-7661
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive