Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34424 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nada Alfani; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Jaliasman Purba
Abstrak: Koordinasi manfaat adalah suatu proses dimana dua atau lebih penanggung, yang menanggung orang yang sama untuk benefit asuransi kesehatan yang sama, membatasi total benefit dalam jumlah tertentu agar tidak ada cakupan ganda atau klaim melebihi biaya layanan kesehatan. Koordinasi manfaat merupakan salah satu cara agar badan usaha dapat mendaftar BPJS Kesehatan tanpa kehilangan manfaat dari asuransi komersial. Selain itu, dengan koordinasi manfaat iuran JKN yang harus dibayar karyawan otomatis dibayarkan oleh perusahaan. Hal ini dapat mengurangi risiko peserta menunggak iuran ke BPJS Kesehatan. penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaan program COB pada karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pada Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data dari penelitian ini merupakan data primer yang didapat dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Sampel yang digunakan sebanyak 70 responden karyawan tetap FKM UI yang diasuransikan oleh fakultas. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan keikutsertaan COB adalah pengetahuan (P value= 0,004 ; OR= 8,130), pendapatan (P value= 0,016; OR= 1), pendidikan (P value= 0,014; OR= 1), keterpaparan informasi (P value= 0,004; OR= 8,914), persepsi risiko sakit (P value= 0,040; OR= 3,949), dan kegunaan COB (P value= 0,001; OR= 9,333).
Read More
S-10073
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizka Rachmawati; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Taufik Hidayat
Abstrak: Jaminan kesehatan merupakan salah satu langkah pencegahan agar terhindar dari ketidakmampuan dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Namun, masih banyak masyarakat perdesaan yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan jaminan kesehatan pada masyarakat perdesaan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sumber data adalah data sekunder Indonesian Family Life Survey 5 dengan jumlah sampel 12.398 responden. Hasil penelitian didapatkan hanya 40,3% masyarakat perdesaan Indonesia yang telah memiliki asuransi kesehatan. Individu dengan karakteristik berusia produktif (25-44 tahun), berpendidikan tinggi, berstatus kawin, memiliki pekerjaan, berpendapatan tinggi, memiliki riwayat rawat jalan dan rawat inap bermakna secara statistik untuk berkemungkinan memiliki jaminan kesehatan pada masyarakat perdesaan Indonesia. Kata kunci: Faktor, Kepemilikan Jaminan Kesehatan, Perdesaan, IFLS 5 Health insurance is one of the preventive way to avoid the inability to obtain health services. However, there are still many rural residents who do not have health insurance. This study aims to determine the associated factors of health insurance ownership in rural Indonesia. This study is an observational study with a cross sectional design and a quantitative approach. The source of secondary data is from Indonesian Family Life Survey 5 with a sample size of 12.398 respondents. The results showed that only 40,3% of rural residents in Indonesia who have health insurance. Individuals with the characteristics of productive age (25-44 years old), higher education, being married, being employed, higher income, have past utilization in outpatient and inpatient care are statistically significant for the possibility of having health insurance in rural Indonesia. Key words: Factors, Health Insurance Ownership, Rural, IFLS 5
Read More
S-10398
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Nurmawaty; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Ika Apriliyanti, Waldo Louis Tjahja
Abstrak: Penyelenggaraan program Administration Service Only (ASO) terus mengalamiperkembangan. Selain disebabkan oleh meningkatnya kekecewaan terhadap sistemdan pelayanan perusahaan asuransi kesehatan komersial, perkembangan ini jugadikarenakan adanya kebutuhan dalam rangka pengelolaan benefit kesehatankaryawan secara tepat guna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambarankeikutsertaan program ASO pada perusahaan oil & gas dan mengetahui apakahterdapat hubungan antara faktor-faktor yang terkait dengan program ASO, faktorindividu dan faktor organisasi dengan keikutsertaan program ASO. Pendekatan yangdilakukan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian crosssectional. Analisis dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat. Dari hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berkaitan dengankeikutsertaan program ASO antara lain : cakupan benefit, harga kepesertaan, providernetwork, fasilitas pelayanan, image perusahaan, tingkat pengetahuan, Kebutuhan(need), dan jumlah karyawan. Saran dalam penelitian ini adalah pada penelitianselanjutnya digunakan juga studi kualitatif guna menggali informasi lebih baik lagi,gunakan sampel lebih besar dan diharapkan menggunakan variabel-variabel lain yangbelum digunakan dalam penelitian ini.Kata Kunci :Keikutsertaan Program ASO
The Implementation of Administration Service Only (ASO) program continues toincrease. Beside was caused by the disillusionment with the system andcommercial health care insurance companies, ASO program is needed in order tomanage the employee health benefits as well. This research aims to know thedistribution of ASO program participation in oil & gas companies and todetermine the correlation between the ASO product, individual factors andorganizational factors with the participation of ASO program. Research is aquantitative approach with a cross sectional study design. Analysis is wereperformed through univariate and bivariate analysis. The final conclusion is thatthere are factors related to the participation of ASO program : coverage benefit,the price of membership, providers network, facilities service, corporate image,the level of knowledge, needs, and number of employees. Suggestions for furtherresearch is using qualitative study to explore better information, large number ofsample and using other variables that have not been used in this study.Key Words : Participation of ASO program
Read More
T-4585
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
D. Raditya Arimbawa; Pembimbing: Wahyu Sulistyadi; Penguji: Mieke Savitri, Peter Albert W. Pattinama, Nugrohowati, Nina Wardani
T-2679
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lukmanul Hakim; Pembimbing: Hafizurrahman; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Wachyu Sulistiadi, Lindawati, Abdurahman
Abstrak:

Belum optimalnya produktivitas kerja pegawai negeri sipil (PNS) akan berdampak pada upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, disamping terjadinya inefisiensi sumber daya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan dan hubungan kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi dengan produktivitas kerja karyawan baik sendiri mauprm bersamaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan responden penelitian adalah karyawan Dinas Kesehatan Kab. Tabalong dengan jumlah sampel sebesar 65 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan hasil ukur berupa skor. Berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat produktivitas kerja karyawan di Dinas Kesehatan Kab. Tabalong berdasarkan skor yang dicapai sebesar 7l,3% dengan nilai di atas rata-rata sebesar 55,4%. Temuan penelitian menunjukkam bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi dengan produktivitas kerja baik secara mandiri maupun bersama. Hasil ini sesuai dengan model yang diduga mempunyai hubungan dengan produktivitas yakni kepemimpinan, motivasi dan iklim organisasi. Sesuai hasil yang ditemukan, maka agar produktivitas kerja karyawan di Dinas Kesehatan Kab. Tabalong lebih meningkat maka kepada pihak manajemen secara berjenjang perlu memperhatikan, mengelola dan memuaskan motivasi karyawannya. Di samping itu pula, perlu melakukan intervensi terhadap kepemimpinan dan iklim organisasi yang ada.


 

The optimum productivity that not yet reached among civil servants should be alfecting good governance effort amd national development, besides the inediciently use of resources. The objective of this study is to find out work productivity of staffs by personal or group and its relation between leadership, motivation and organizational atmosphere. This study using cross sectional method and respondents are 65 staffs in Health Office of District of Tabalong, data collecting instrument of this study is questionnaire with measurement output is score. The results of this study shows that productivity level of Health Once staffs in score has reached 7l,3% with average is 55,4%. Base on this result there is significant relationship by personal or group between leadership, motivation, and organizational atmosphere with productivity whether by partial correlation or multiple. Based on these results, to improve the productivity of staffs in Health Office, the management should be focusing on staffs motivation gradually and intervention to leadership and organizational atmosphere.

Read More
T-3079
Depok : FKM-UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fenindra Anggi Alifta; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dadan Erwandi, Sugiarti
Abstrak: Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga pendidikan. Pembelajaran daring dianggap sebagai salah satu solusi agar aktivitas akademik dapat terus berjalan. Nyatanya sistem baru ini mengakibatkan stres bagi beberapa mahasiswa. Selain faktor yang berhubungan langsung dalam proses perkuliahan, terdapat pula permasalahan dari kehidupan sehari-hari yang beresiko mengakibatkan munculnya stres khususnya pada mahasiswa Ekstensi yang tidak jarang beberapa dari mereka sudah bekerja dan berumah tangga. Hal ini menambah beban tugasnya dalam menjalani tanggung jawabnya sehari-harinya serta berdampingan memaksimalkan tugasnya sebagai seorang mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa selama masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan studi cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Ekstensi FKM UI yang berjumlah 176 responden dengan kriteria inklusi mahasiswa dengan status akademis aktif dan kriteria eksklusi mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden ketika penelitian berlangsung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Dari hasil penelitian didapatkan 5,7% responden mengalami stres berat. Hasil analisis bivariat diperoleh dua faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa yaitu jadwal perkuliahan dengan p-value 0,005 dan metode pembelajaran dengan p-value 0,01. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk mengambil tindakan dalam pencegahan dan pengendalian stres pada mahasiswa.
The Covid-19 pandemic has not only impacted the health sector but also education. Online learning is considered one of the solutions so that academic activities can continue to run. But, this new system caused stress for some students. In addition to factors that are directly related to the lecture process, there are also problems from everyday life that are at risk of causing stress, especially for Extension students, some of whom are already working and having families. This adds to the burden of his duties in carrying out his daily responsibilities and side by side maximizing his duties as a student. This study aims to determine the factors associated with student stress levels during the Covid-19 pandemic in students of the Extension Program of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. This study is a quantitative study with a cross-sectional study. The sample in this study were all Extension FKM UI students totaling 176 respondents with inclusion criteria of students with active academic status and exclusion criteria of students who were not willing to be respondents when the research took place. The data used in this study are primary data obtained through questionnaires given to respondents. From the results of the study, it was found that 5.7% of respondents experienced severe stress. The results of the bivariate analysis obtained two factors related to the stress level of students, namely the lecture schedule with a p-value of 0.005 and the learning method with a p-value of 0.01. From the results of this study, it is hoped that it can be used as basic data to take action in preventing and controlling stress in students.
Read More
S-11124
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Grace Melissa; Pemimbing: Septiara Putri; Penguji: Jaslis Ilyas, Nurwidyawati Purnaningrum
Abstrak:
Pembangunan kesehatan nasional Indonesia, melalui Program Indonesia Sehat, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tiga pilar utama: paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan, dan jaminan kesehatan nasional. Namun, produktivitas sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan, khususnya perawat, masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan program kesehatan serta target Indonesia Sehat 2025. Penelitian ini menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi SDM di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok yaitu perawat karena perawat memiliki peran sentral dalam pelayanan kesehatan dengan jumlah SDM terbanyak di RSUI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan pada perawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang mengambil subjek populasi perawat di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja dan kualitas pelayanan perawat di RSUI sudah baik dan faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan adalah motivasi kerja, manajemen, dan kesempatan berprestasi dengan nilai p < 0,05. Namun, untuk faktor lingkungan kerja, disiplin kerja, dan gaji tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan keperawatan karena nilai p > 0,05.

Indonesia's national health development, through the Healthy Indonesia Program, aims to improve the welfare of the community with three main pillars: a healthy paradigm, strengthening health services, and national health insurance. However, the productivity of human resources (HR) in the health sector, particularly nurses, still faces various challenges that need to be addressed to achieve the program's goals and the targets of Healthy Indonesia 2025. This research highlights the importance of improving the quality and competence of HR at Universitas Indonesia Hospital (RSUI) Depok, specifically nurses, as they play a central role in health services and represent the largest HR group at RSUI. The purpose of this study is to identify and analyze the factors related to work productivity and service quality among nurses at Universitas Indonesia Hospital (RSUI) Depok in 2024. This research uses a quantitative approach with a cross-sectional study design, taking the population of nurses at the research site as subjects. The results show that nurse work productivity at RSUI is good, and the factors significantly related to work productivity and service quality are work motivation, management, and opportunities for achievement, with p-values < 0.05. However, the factors of work environment, work discipline, and salary do not have a significant relationship with work productivity and nursing service quality, as their p-values are > 0.05.
Read More
S-11628
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmi Kurniani Rahmat; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Jaslis Ilyas, Alfi Yani Andranurviza
S-10216
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Junediyono; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Mieke Savitri, Dumilah Ayuningtyas, Noer Kinteki
T-2420
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tritama Khaerani; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Helen Andriani, Ngabila Salama
Abstrak:
Pandemi COVID-19 telah terbukti menjadi musuh besar bagi kesehatan global. Kedatangan vaksin membawa angin segar untuk mengembalikan kondisi ke normal. DKI Jakarta sebagai Provinsi dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia merupakan salah satu provinsi prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Capaian vaksinasi Booster ke-I belum sesuai target sedangkan pemerintah sudah melaksanakan vaksinasi Booster ke-II kepada tenaga kesehatan dan lansia. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan vaksinasi Booster COVID-19 bagi Masyarakat DKI Jakarta ditinjau dari Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang, dilakukan pada November hingga Desember 2022 dengan melibatkan sampel penelitian sebanyak 175 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan level kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kesiapan vaksinasi pada responden adalah sebesar 84%. Pada faktor pemodifikasi terdapat hubungan antara Usia (p-value 0,000), Pendidikan (p-value 0,727), Pekerjaan (p-value 0,046), dan Pengetahuan (p-value 0,000) dengan kesiapan vaksinasi Booster COVID-19, sedangkan jenis kelamin (p-value 0,727) tidak memiliki hubungan. Pada faktor persepsi terdapat hubungan antara persepsi manfaat (p-value 0,002) dan persepsi hambatan (p-value 0,000) dengan kesiapan vaksinasi Booster COVID-19. Sedangkan persepsi kerentanan (p-value 0,636) dan persepsi keparahan (p-value 0,418) tidak memiliki hubungan. Pada faktor isyarat untuk bertindak terdapat hubungan pada faktor kepercayaan terhadap vaksinasi Booster COVID-19 (p-value 0,000) dan kepercayaan terhadap sumber informasi (p-value 0,000). Sedangkan faktor pengalaman terhadap COVID-19 didapatkan tidak memilki hubungan yang kuat dengan kesiapan Vaksinasi Booster COVID-19 (p-value 1,000). Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa hal yang disarankan, diantaranya menekankan ke masyarakat bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir, mengembangkan metode penyebaran informasi yang berkesinambungan dan terus berupaya meluruskan informasi yang menyimpang (hoaks) di kalangan masyarakat.

The COVID-19 pandemic has proven to be a formidable enemy for global health. The arrival of the vaccine brings fresh air to return conditions to normal. DKI Jakarta as the province with the highest number of COVID-19 cases in Indonesia is one of the priority provinces in the implementation of COVID-19 vaccination. The achievements of the 1st Booster vaccination have not met the target, while the government has carried out the 2nd Booster vaccination for health workers and the elderly. The aim of the study was to determine the factors related to the readiness of the COVID-19 Booster vaccination for the DKI Jakarta Community in terms of the Health Belief Model. This study used a cross-sectional study design, conducted from November to December 2022 involving a research sample of 175 respondents. The analysis used was univariate and bivariate analysis with a 95% confidence level. The results showed that the percentage of readiness for vaccination in the respondents was 84%. In the modifying factors there is a relationship between Age (p-value 0.000), Education (p-value 0.727), Occupation (p-value 0.046), and Knowledge (p-value 0.000) with the readiness of the COVID-19 Booster vaccination, while gender ( p-value 0.727) has no relationship. In the perception factor, there is a relationship between perceived benefits (p-value 0.002) and perceived barriers (p-value 0.000) with the readiness of the COVID-19 Booster vaccination. Meanwhile, perceived susceptibility (p-value 0.636) and perceived severity (p-value 0.418) had no relationship. In cues to action factors there is a relationship between the trust factor of the COVID-19 Booster vaccination (p-value 0.000) and trust of information sources (p-value 0.000). Meanwhile, the experience factor for COVID-19 did not have a strong relationship with the readiness of the COVID-19 Booster Vaccination (p-value 1,000). From the results of this study, there are several suggestions, including emphasizing to the public that the COVID-19 pandemic is not over, developing sustainable and coordinated information dissemination methods, and continuing to work on rectifying distorted information (hoaxes) among the public.
Read More
S-11166
Depok : FKMUI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive